Cara Menghitung Inflasi dengan Rumus Beserta Contoh Soal dan Jawabannya
Cara Menghitung Inflasi dengan Rumus Beserta Contoh Soal dan Jawabannya – Dalam ilmu ekonomi, adanya kenaikan harga barang dalam kurun waktu tertentu merupakan sebuah hal yang wajar untuk dialami bagi setiap negara. Fenomena satu ini lebih dikenal dengan sebutan inflasi yang biasanya menimbulkan perdebatan yang ada di tengah masyarakat. Mengingat bahwa fenomena satu ini bisa terjadi kapan saja, maka penting untuk memahami apa sebenarnya yang terjadi. Termasuk juga mengetahui bagaimana cara menghitung inflasi serta rumus yang digunakan seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Memahami Pengertian dari Inflasi
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum beranjak lebih jauh untuk membahas bagaimana cara menghitung inflasi, akan lebih baik jika memahami apa pengertian dari inflasi itu sendiri. Pada dasarnya, setiap negara yang ada di dunia ini pastinya pernah mengalami inflasi, bahkan bisa terjadi secara tahunan. Inflasi sendiri merupakan sebuah fenomena yang terjadi saat adanya kenaikan harga secara terus menerus selama periode waktu tertentu. Pada umumnya, hal ini terjadi karena adanya peningkatan permintaan yang muncul dari dalam negeri sendiri.
Bank Indonesia mendefinisikan inflasi sebagai bentuk kenaikan harga yang terjadi secara umum dan terus menerus dalam periode waktu tertentu. Namun, kenaikan harga ini perlu untuk terjadi secara meluas atau menyebabkan kenaikan harga yang terjadi terhadap barang lain pula. Jika kenaikan harga ini hanya terjadi pada satu atau dua jenis barang saja, maka hal ini tidak dapat disebut sebagai inflasi. Fenomena ini perlu untuk dirasakan secara meluas sehingga baru bisa disebut sebagai inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga memberikan definisi terhadap fenomena inflasi ini. BPS mendefinisikan inflasi sebagai kecenderungan akan terjadinya kenaikan harga barang dan jasa di dalam negeri. Hal ini perlu untuk terjadi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Inflasi dalam negeri akan mengalami kenaikan jika harga barang dan jasa yang ada di dalam negeri juga naik.
Meluasnya kenaikan harga barang yang terjadi di dalam negeri ini akan membuat nilai mata uang menjadi menurun. Jika hal ini terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, maka daya beli yang dimiliki oleh masyarakat juga akan semakin menurun. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung inflasi yang ada di dalam negeri. Hal ini bisa membantu untuk mengambil kebijakan apa yang tepat dalam mengatasi kondisi seperti satu ini.
Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Inflasi
Tidak hanya memahami pengertian dan cara menghitung inflasi saja, tetapi juga perlu untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab dari terjadinya inflasi ini. Pada dasarnya, inflasi banyak digunakan sebagai indikator untuk melihat bagaimana perubahan yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Jika inflasi ini terjadi di luar kendali, maka penting untuk segera mengambil tindakan agar inflasi tidak memburuk kembali. Salah satu caranya yaitu dengan mengetahui penyebab sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat untuk mengembalikan harga menjadi normal kembali.
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang biasanya menyebabkan terjadinya inflasi di tengah masyarakat diantaranya:
- Tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat dan menyebabkan persediaan barang yang ada di pasar menjadi menurun dengan lebih cepat. Hal ini menyebabkan persediaan serta permintaan barang menjadi tidak seimbang dan menyebabkan naiknya harga barang yang semakin tinggi.
- Peredaran uang di tengah masyarakat menjadi semakin meningkat dan menyebabkan likuiditas yang semakin meninggi. Hal ini dikarenakan konsumsi masyarakat menjadi meningkat sehingga memicu munculnya inflasi.
- Proses distribusi barang yang kurang lancar bisa menimbulkan inflasi di negara tersebut karena permintaan kebutuhan masyarakat yang tidak dapat terpenuhi dengan baik. Kondisi jumlah permintaan dari barang yang tetap tetapi tidak dapat terpenuhi karena barang yang tidak ada bisa menimbulkan inflasi.
Cara Pemerintah untuk Mengatasi Terjadinya Inflasi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi, berikut ini jenis inflasi menurut sifatnya diantaranya:
- Inflasi rendah dengan besar kurang dari 10% per tahunnya.
- Inflasi menengah dengan besar 10-30% per tahunnya.
- Inflasi berat dengan besar 30-100% untuk setiap tahunnya.
- Inflasi sangat tinggi dengan besar lebih dari 100% setiap tahunnya.
Dalam mengatasi permasalahan inflasi ini, biasanya terdapat beberapa cara yang dilakukan pemerintah negara tertentu. Hal ini merupakan sebuah upaya untuk kondisi ekonomi negara tersebut tetap dalam tahapan stabil. Terutama agar angka inflasi yang terjadi berada sekitar 3,5% dan tidak semakin meninggi dari waktu ke waktu. Beberapa cara yang dilakukan yaitu seperti mengambil kebijakan dalam bidang fiskal, moneter, maupun juga kebijakan lainnya yang masih relevan.
Salah satu jenis program yang bisa digunakan oleh pemerintah dalam menekan angka inflasi yang terjadi yaitu disebut dengan 4K. Program tersebut terdiri dari keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, koordinasi komunikasi yang berjalan dengan efektif, dan juga kelancaran distribusi. Perlu bagi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya bisa melaksanakan program tersebut secara baik dan menyeluruh. Hal ini akan semakin membantu negara untuk bisa mencapai inflasi yang bisa ditekan dengan sebaik mungkin.
Rumus Cara Menghitung Inflasi
Terdapat tiga indikator yang digunakan sebagai cara menghitung inflasi yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK), Produk Domestik Bruto (PDB), dan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). IHK merupakan cara yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari perubahan harga kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi dalam kurun periode tertentu. Sementara PDB digunakan untuk menunjukkan perkembangan harga yang ada di antara para produsen. Untuk IHPB sendiri yaitu untuk menunjukkan harga yang terjadi di antara perdagangan grosir.
Adapun indikator yang paling sering digunakan yaitu IHK yang digunakan untuk mengukur besar dari tingkat inflasi yang ada. Perubahan yang terjadi pada hasil IHK dari waktu ke waktu memberikan gambaran terhadap inflasi maupun deflasi. Berikut ini merupakan rumus cara menghitung inflasi menggunakan IHK yaitu:
Keterangan:
IHKt = Indeks Harga Konsumen Tahun t
IHK(t-1) = Indeks Harga Konsumen dari Tahun Sebelumnya (t-1)
Contoh Soal Menghitung Inflasi dan Pembahasannya
Setelah mengetahui rumus untuk cara menghitung inflasi, kurang lengkap jika tidak membahasnya dengan contoh soal. Cara ini dilakukan agar membantu kamu untuk lebih mendalami rumus tersebut dengan baik dan benar. Perhatikan contoh soal yang akan diberikan berikut ini serta pembahasan mengenai jawaban yang ada.
Misalnya dalam sebuah negara, diketahui IHK yang didapatkan pada bulan Januari 2021 merupakan 160,50. Sementara itu, IHK yang didapatkan saat bulan Januari 2020 yaitu mencapai sebesar 120,50. Lalu, hitung berapa besar inflasi tahunan yang dimiliki oleh negara tersebut.
Pembahasan
Dari data soal yang didapatkan serta rumus cara menghitung inflasi yang ada, berikut ini cara perhitungan yang dilakukan:
Inflasi = [(IHK periode baru-IHK dari periode sebelumnya)/(IHK dari periode sebelumnya)]x100%
Inflasi = [(160,50-120,50)/120,50]x100% = 33,2%
Dari hasil tersebut, maka diperoleh besarnya inflasi tahunan yang dialami oleh negara tersebut yaitu 33,2%. Artinya, inflasi yang dialami yaitu termasuk ke dalam inflasi berat.
Nah, itu tadi merupakan penjelasan yang berkaitan dengan inflasi dan juga rumus cara menghitung inflasi yang dapat digunakan. Sekarang, kamu memiliki pemahaman yang lebih mendalam setelah mengetahui contoh soal untuk menghitung inflasi dengan tepat. Semoga artikel ini bisa membantu kamu untuk lebih memahami terkait dengan fenomena inflasi dan memberikan manfaat yang lebih. Kamu juga bisa mencari informasi lainnya yang berkaitan dengan dunia perekonomian terbaru hanya di blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: