Cara Menghitung Zakat Fitrah dan Contohnya

Posted in: Ramadhan
Tagged: Zakat Fitrah

Cara menghitung zakat fitrah dan contohnya – Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim pada bulan Ramadhan. Muslim yang kondisi ekonominya mampu diwajibkan untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk para penerima zakat. Berbeda dengan zakat mal, terdapat cara perhitungan khusus pada zakat fitrah.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

pexels.com

Mendekati Hari Raya Idul Fitri, lembaga-lembaga penyalur zakat akan mengumumkan waktu pengumpulan zakat beserta ketentuan lainnya. Namun, masih ada yang bingung dengan cara menghitung zakat fitrah bagi dirinya atau keluarganya. Sangat penting untuk mengetahui besar zakat fitrah yang perlu dikeluarkan karena hukum zakat fitrah adalah wajib bagi umat muslim, baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Adapun hadist yang mewajibkan zakat fitrah adalah:

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari Muslim)

Contoh soal perhitungan zakat fitrah juga sering ditanyakan untuk mengecek pemahaman seseorang pada besar zakat yang perlu dikeluarkannya. Agar semakin paham, berikut ini adalah contoh zakat fitrah beserta cara menghitungnya yang mudah.

Syarat Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib ditunaikan seorang muslim yang sudah memenuhi syarat-syarat berikut ini:

  1. Beragama Islam
  2. Berstatus merdeka
  3. Menemui dua waktu di antara bulan Ramadan dan Syawal (meskipun hanya sebentar)
  4. Mempunyai harta yang lebih dari kebutuhannya sehari-hari bagi dirinya sendiri dan orang-orang di bawah tanggungannya saat hari raya dan malamnya.

Jika sudah memenuhi kriteria di atas, segera tunaikan zakat fitrah sebelum Ramadhan berakhir.

Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Pembayaran zakat fitrah dilakukan di bulan Ramadhan. Waktu pembayaran zakat tersebut bisa dipilih umat muslim. Berdasarkan pendapat KH Ahmad Rusydi, pengasuh Musala Attarbiyah Kemenag RI, umat muslim dapat memilih waktu pembayaran zakat:

  1. Waktu Wajib: waktu wajib pembayaran zakat, dilakukan ketika seseorang memperoleh sebagian atau sedikit Bulan Ramadhan dan Bulan Syawal (pada malam 1 Syawal atau malam Takbiran).
  2. Waktu Jawaz: waktu yang paling umum, dilakukan ketika memasuki Bulan Ramadhan hingga akhir Ramadhan atau sebelum salat Idul Fitri.
  3. Waktu yang dianjurkan: dilakukan pada pagi hari sebelum seseorang berangkat Sholat Idul Fitri. Namun, perlu diketahui bahwa membayar zakat pada waktu yang dianjurkan waktunya agak sempit.
  4. Waktu yang makruh: dilakukan setelah sholat Idul Fitri ditunaikan hingga sebelum sebelum terbenamnya matahari pada tanggal 1 Syawal.
  5. Waktu Haram: dilakukan setelah tanggal 1 Syawal.

Di antara waktu yang sudah dipaparkan di atas, waktu yang dianggap bagus untuk mengeluarkan zakat adalah waktu wajib, waktu jawaz, dan waktu yang dianjurkan.

Besar Zakat Fitrah

Besar zakat fitrah yang perlu dikeluarkan adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per orang. Namun, ada pula ulama yang mengizinkan zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk uang sebanding dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras. Apabila memberikan zakat fitrah dalam bentuk uang, nominalnya disesuaikan harga beras yang dikonsumsi saat itu.

Aturan terbaru dari Badan Amil Zakat Nasional tahun 2021 terkait zakat fitrah dan fidyah bagi masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya adalah bahwa besar zakat fitrah sebanding dengan uang sebesar 40 ribu rupiah per jiwa per hari. Uang yang sudah diberikan kepada lembaga tersebut nantinya dibelanjakan dalam bentuk beras dan diberikan pada golongan yang berhak menerimanya.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

• Zakat fitrah dalam bentuk beras (dalam liter) = jumlah orang yang akan membayar zakat fitrah x 3,5 liter beras
• Zakat fitrah dalam bentuk beras (dalam kg) = jumlah orang yang akan membayar zakat fitrah x 2,5 kg beras
• Zakat fitrah dalam bentuk uang = jumlah orang yang akan membayar zakat fitrah x Rp 40.000

Contoh Perhitungan Zakat Fitrah

Berdasarkan penjelasan di atas, secara teori mungkin akan terasa mudah ketika harus mengeluarkan zakat. Namun, masih banyak yang belum paham penerapannya di lapangan. Agar lebih mudah, ilustrasi di bawah ini dapat digunakan.

Misalnya, harga beras di pasar tahun 2021 rata-rata Rp 10.000 per liter. Artinya, zakat fitrah yang harus dibayar per orang dalam bentuk uang adalah sebesar Rp 35.000 atau setara dengan 3,5 liter beras. Jika dihitung dari segi berat, zakat fitrah yang wajib ditunaikan per orang adalah 2,5 kg, dan jika diberikan dalam bentuk uang 2,5 kg x harga beras di pasaran per kilogram.

Pertanyaan-Pertanyaan Tentang Zakat Fitrah

Tentu cukup mudah untuk menghitung besar zakat fitrah yang perlu dikeluarkan per orang atau per keluarga yang sudah dewasa. Tapi bagaimana cara menghitung zakat fitrah bagi bayi yang baru lahir atau orang yang sudah meninggal?

Ketentuan zakat fitrah bagi bayi yang baru lahir

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Direktur Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyatakan bahwa bayi yang baru lahir sudah wajib berzakat. Apabila ada seorang anak yang dilahirkan sebelum azan Maghrib 1 Syawal (Idul Fitri), ia sudah dikenai kewajiban berzakat. Selama seseorang sudah bernyawa, ia diperintahkan berzakat fitrah dan wajib membayarnya.

Ketentuan zakat fitrah bagi orang yang meninggal di bulan Ramadhan

Kewajiban berzakat bagi orang yang meninggal di bulan Ramadhan tidak ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan al-Imam as-Syafi’i dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala al-Madzhab yang berbunyi:

الثاني- غروب شمس آخر يوم من رمضان: فمن مات بعد غروب ذلك اليوم، وجبت زكاة الفطر عنه، سواء مات بعد أن تمكن من إخراجها، أم مات قبله، بخلاف من ولد بعده. ومن مات قبل غروب شمسه لم تجب في حقه، بخلاف من ولد قبله

“Syarat kedua adalah terbenamnya matahari di akhir hari dari Ramadhan. Maka orang yang meninggal setelah terbenamnya matahari pada hari tersebut, maka wajib zakat fitrah atas dirinya. Baik ia meninggal setelah mampu untuk mengeluarkan zakat atau sebelum mampu. Berbeda hukumnya bagi bayi yang lahir setelah terbenamnya matahari. Sedangkan orang yang meninggal sebelum terbenamnya matahari (di hari akhir Ramadhan) maka tidak wajib zakat bagi dirinya, berbeda hukumnya bagi bayi yang lahir sebelum terbenamnya matahari”

Zakat fitrah jika orang tua tidak mampu

Kondisi tertentu terkadang membuat orang tua tidak mampu membayar zakat karena sedang sakit atau memang kekurangan uang. Jika di lingkungan terjadi hal tersebut, orang yang dekat atau keluarganya bisa mewakilkan atau membayarkan pengeluarannya. Zakat fitrah orang tua juga dapat diberikan seorang anak.

Setelah membaca cara menghitung zakat fitrah dan contohnya, apakah kamu sudah bisa menghitung zakat yang perlu dikeluarkan untuk diri sendiri dan keluarga?. Jika masih belum memahami penghitungannya dan khawatir melakukan kekeliruan, mintalah bantuan pada lembaga penyalur zakat. Kamu juga bisa bertanya perihal cara menghitung zakat penghasilan, cara menghitung zakat pertanian, cara menghitung zakat emas, dan sebagainya. Semoga bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah