Contoh Algoritma Deskriptif Membuat Kopi, Nasi Goreng, dan Minuman

Contoh Algoritma Deskriptif Membuat Kopi, Nasi Goreng, dan Minuman – Istilah algoritma pasti sudah sering kamu dengar sekarang ini. Kata ini paling erat kaitannya dengan bidang teknologi informasi.

Namun, pada kenyataannya juga aplikatif untuk diimplementasikan di bidang lain. Dalam pemrograman, penulisan algoritma bisa disajikan dalam 3 bentuk dan salah satunya adalah deskriptif.

Artikel ini akan mengulas contoh algoritma deskriptif agar kamu makin paham materi algoritma. Yuk, baca hingga tuntas!

Ini Contoh Algoritma Deskriptif

https://pexels.com/@PavelDanilyuk

Sebelum jauh membahas mengenai contoh algoritma deskriptif, sebaiknya kamu memulai dengan mengetahui dulu apa pengertian dari algoritma.

Setelah itu, kamu juga harus mengetahui 3 bentuk penulisan algoritma yang salah satunya adalah deskriptif.

Penjelasan keduanya bisa kamu baca di bawah ini:

Pengertian Algoritma

Algoritma memiliki pengertian sebagai sekumpulan instruksi yang diimplementasikan pada sistem komputer guna menyelesaikan masalah komputasi.

Namun, pada bidang Matematika, algoritma diartikan sebagai prosedur suatu perhitungan.

Salah satu tujuan dari mempelajari algoritma adalah agar kamu atau siapa pun itu terbiasa membuat perencanaan terlebih dahulu dalam melakukan berbagai hal, termasuk menyelesaikan masalah.

3 Bentuk Penulisan Algoritma

Ada 3 bentuk penulisan algoritma pemrograman dalam bidang teknologi informasi, yaitu pseudocode, flowchart, dan deskriptif. Berikut ini penjelasan masing-masing bentuk penulisan tersebut:

1. Algoritma Pseudocode

Bentuk penulisan algoritma pemrograman yang pertama adalah pseudocode. Bentuk penulisan ini menggunakan bahasa instruksi khusus komputer atau yang sering disebut dengan bahasa pemrograman.

Pseudocode juga memiliki arti sebagai imitasi dari bahasa pemrograman. Dengan penulisan algoritma pseudocode, pemecahan masalah yang dilakukan oleh para programmer dilakukan dengan Syntax.

2. Algoritma Flowchart

Bentuk penulisan algoritma pemrograman yang kedua adalah Flowchart. Penulisan tipe ini melibatkan berbagai simbol-simbol flowchart khusus.

Masing-masing simbol saling terhubung dan memiliki arti bagaimana suatu perintah akan dijalankan.

Dalam penulisan algoritma pemrograman flowchart, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah penulisannya yang dari atas ke bawah. Lalu, dimulai dari sebelah kiri. 

Kemudian, tugas atau kegiatan flowchart ditampilkan dengan jelas. Sementara itu, simbol yang digunakan merupakan simbol dasar. Dari semua itu, penulisan flowchart harus runtut.

3. Algoritma Deskriptif

Algoritma deskriptif merupakan bentuk penulisan pemrograman yang menggunakan bahasa manusia sehari-hari. Bahasa yang digunakan bisa bahasa Inggris maupun bahasa lokal seperti bahasa Indonesia.

Algoritma deskriptif gampang sekali untuk dipahami. Hal tersebut karena memang penulisannya pun layaknya kalimat biasa yang memiliki struktur sederhana.

Demikianlah 3 bentuk penulisan algoritma pemrograman. Algoritma pseudocode menggunakan bahasa pemrograman, algoritma flowchart menggunakan simbol-simbol dasar, dan algoritma deskriptif menggunakan bahasa manusia sehari-hari.

Contoh Algoritma Deskriptif

Algoritma Deskriptif merupakan fokus dari artikel ini. Untuk itu, kamu perlu mempedalamnya dengan cara melihat contoh algoritma deskriptif itu seperti apa.

Berikut ini 3 contoh algoritma deskriptif mengenai prosedur pembuatan hal-hal sederhana di kehidupan sehari-hari:

1. Algoritma Membuat Kopi

Berikut ini contoh penulisan algoritma deskriptif dalam membuat kopi hitam biasa:

  • Menyiapkan bahan-bahan: kopi, gula
  • Masukkan gula dan kopi ke dalam gelas
  • Menyiapkan air panas:
  • Masukkan 1 gelas air ke dalam panci
  • Taruh Panci ke atas kompor
  • Nyalakan api
  • Tunggu hingga air mendidih
  • Tuangkan air yang sudah mendidih ke dalam gelas
  • Aduk hingga gula larut semua
  • Kopi siap disajikan

Demikianlah contoh pertama algoritma deskriptif yaitu membuat kopi. Terlihat jelas dari algoritma di atas memang penulisannya menggunakan kalimat-kalimat sederhana dalam bahasa yang mudah dimengerti.

Itu baru contoh pertama. Perdalam pemahamanmu dengan melihat contoh algoritma deskriptif yang kedua berikut ini.

2. Membuat Nasi Goreng

Berikut ini contoh penulisan algoritma deskriptif kedua yang merupakan prosedur pembuatan nasi goreng sederhana:

  • Menyiapkan bahan-bahan: nasi, bawang merah, bawang putih, bawang daun, cabe, telur, garam, minyak, dan penyedap
  • Mengiris bumbu: bawang putih, bawang merah, bawang daun, dan cabe
  • Menyiapkan peralatan: kompor, penggorengan, spatula, dan piring
  • Letakan penggorengan di atas kompor dan menyalakan kompor
  • Tuangkan sedikit minyak ke penggorengan
  • Tunggu hingga minyak memanas
  • Masukkan bumbu-bumbu yang telah diiris
  • Tunggu hingga bumbu wangi
  • Pecahkan telur dan tuangkan ke dalam penggorengan
  • Tunggu beberapa saat dan aduk kasar
  • Tuangkan nasi ke penggorengan
  • Aduk dan usahakan semua bahan tercampur
  • Tambahkan garam dan penyedap rasa sesuai selera
  • Aduk kembali hingga tercampur
  • Tes rasa dan koreksi rasa
  • Matikan kompor
  • Hidangkan nasi goreng ke atas piring
  • Nasi goreng siap disantap

Itulah contoh algoritma deskriptif dalam pembuatan nasi goreng. Semua langkah dilakukan dengan runtut dan lengkap.

Dengannya, siapa saja yang membuat nasi goreng dengan prosedur di atas pasti akan berhasil melakukannya.

Penulisan dalam bahasa sehari-hari dalam redaksi kalimat sederhana merupakan kunci dari algoritma deskriptif. Agar makin paham, cek juga contoh algoritma deskriptif yang ketiga di bawah ini.

3. Algoritma Membuat Minuman

Contoh algoritma deskriptif terakhir ini adalah prosedur pembuatan salah satu minuman khas yang kerap disajikan di restoran mie aceh, yaitu es timun serut. Berikut ini penulisan algoritma deskriptifnya:

  • Siapkan bahan-bahan: timun, gula pasir, jeruk nipis, jahe, sirup, air, es
  • Siapkan peralatan: serutan, pisau, gelas, sendok
  • Serutlah timun dengan langsung terwadahi oleh gelas
  • Masukkan sedikit gula pasir
  • Iris kecil jahe dan cacah
  • Masukkan perasan air jeruk nipis
  • Tuangkan sedikit sirup
  • Tuangkan air
  • Aduk dengan sendok secara perlahan
  • Masukkan es batu
  • Es timun serut siap untuk dinikmati

Demikianlah contoh algoritma deskriptif pembuatan es timun serut. Dengan mengikuti semua prosedur yang ada di atas, siapa pun pasti akan berhasil membuat segelas es timun serut yang segar.

Pemilihan kata yang digunakan sangat sederhana. Selain itu, bentuk kalimatnya juga tidak kompleks dan dibuat pendek-pendek.

Programmer maupun bukan programmer pasti akan dengan sangat mudah mampu memahami prosedur di atas.

Itulah Contoh Algoritma Deskriptif Membuat Kopi, Nasi Goreng, dan Minuman

Algoritma merupakan sekumpulan perintah yang dirancang untuk menjalankan masalah komputasi.

Pada kenyataannya, meski amat kental dengan bidang teknologi informasi, namun algoritma juga bisa diaplikasikan pada masalah sehari-hari.

Hal tersebut karena memang sebuah program pun kerap diciptakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Dari hal sederhana hingga yang kompleks bisa menjadi objek yang diselesaikan oleh pemrograman dan algoritma.

Sebagai bentuk penulisan algoritma yang paling sederhana, nampaknya algoritma deskriptif bisa menjadi langkah pertama bagi programmer pemula dalam mempelajari pemrograman.

Semoga 3 contoh algoritma deskriptif di atas bisa membuatmu makin paham akan materi algoritma, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta