9 Contoh Bahan Bakar Ramah Lingkungan beserta Penjelasannya untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global

Bahan bakar ramah lingkungan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan bahan bakar fosil konvensional. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

04 Januari 2024 Fajar Laksana

9 Contoh Bahan Bakar Ramah Lingkungan beserta Penjelasannya untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global – Saat ini, kampanye penggunaan bahan bakar ramah lingkungan semakin massif.

Banyak negara yang telah beralih dari bahan bakar fosil ke bahan bakar ramah lingkungan dalam rangka memenuhi hajat warga negara. Indonesia pun demikian, sebagian telah berhasil direalisasikan.

Sebenarnya, apa itu bahan bakar ramah lingkungan? Seperti apa contoh bahan bakar ramah lingkungan yang dimaksud? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.

Apa itu Bahan Bakar Ramah Lingkungan?

9 Contoh Bahan Bakar Ramah Lingkungan Beserta Penjelasannya untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global
Getty Images Signature/AndrewJohnson

Bahan bakar ramah lingkungan juga dikenal dengan nama biofuel.

Bahan bakar ramah lingkungan, pun disebut sebagai bahan bakar bersih atau bahan bakar hijau, adalah jenis bahan bakar yang diproduksi dengan tujuan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan bahan bakar fosil konvensional.

Pada prinsipnya, bahan bakar ramah lingkungan merupakan salah satu wujud gerakan green fuel, green economy, dan sustainable development.

Bahan bakar fosil yang banyak digunakan sebagai sumber energi di sebagian besar dunia saat ini diharapkan dapat digantikan dengan bahan bakar ramah lingkungan

Sejarah Perkembangan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Bahan bakar ramah lingkungan atau biofuel, memiliki sejarah panjang yang terkait dengan penggunaan sumber energi alami sejak ribuan tahun yang lalu. 

Sejarahnya dapat dibagi menjadi beberapa periode penting:

1. Penggunaan Tradisional

Manusia telah menggunakan biofuel secara tradisional jauh sebelum revolusi industri. 

Contohnya adalah penggunaan kayu bakar untuk memasak dan pemanasan, serta penggunaan limbah organik seperti kotoran hewan sebagai sumber energi di berbagai masyarakat di seluruh dunia.

2. Awal Pemakaian secara Modern

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti bioetanol dan biodiesel mulai muncul sebagai alternatif bagi bahan bakar fosil. 

Bioetanol pertama kali diproduksi dari fermentasi gula pada tahun 1826, sementara biodiesel pertama kali ditemukan pada awal 1900-an oleh Rudolf Diesel menggunakan minyak biji kacang tanah.

3. Masa Perkembangan Teknologi

Selama paruh kedua abad ke-20, terjadi peningkatan dalam pengembangan teknologi biofuel. 

Bahan bakar ramah lingkungan semakin banyak diteliti dan dikembangkan sebagai alternatif yang ramah lingkungan terhadap bahan bakar fosil.

Terutama karena kekhawatiran akan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya alam.

Close