5 Contoh Berita Hoax yang Pernah Terjadi di Indonesia dan Cara Mencegahnya
Di era digitalisasi seperti sekarang, berita hoax atau berita bohong mudah menyebar di internet dan diterima mentah-mentah oleh netizen. Agar kamu tidak termakan hoax, artikel ini akan memberikan beberapa contoh berita hoax di Indonesia dan bagaimana cara mencegahnya. Baca, yuk!
Menanggapi berita ini, pihak BAZNAS melalui Instagram resminya langsung menepis kebenarannya dan menyatakan bahwa berita tersebut adalah penipuan.
Berdasarkan keterangan BAZNAS, informasi terkait lowongan hanya akan diinformasikan hanya melalui akun media sosial dan website resmi mereka yaitu @baznasindonesia atau baznas.go.id.
Sumber: Komdigi.co.id
Berita Hoax 2: Link Pendaftaran Gas Elpiji Subsidi 3 kg
Contoh berita hoax yang pernah terjadi di Indonesia kedua adalah tautan atau link pendaftaran penerima gas elpiji subsidi 5 kg. Berita hoax ini sangat baru terjadi beberapa hari yang lalu.
Informasi ini menyebar setelah langkanya gas elpiji 3 kg setelah ada aturan baru dari pemerintah mengenai larangan penjualan gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer. Adapun informasi ini berawal dari unggahan Facebook dengan narasi pembukaan pendaftaran penerimaan gas elpiji subsidi 3 kg.
Namun, mengutip dari Kompas, setelah ditelusuri oleh tim Kompas dengan langsung menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, ternyata informasi mengenai link pendaftaran gas subsidi tersebut tidak benar.
Berdasarkan keterangannya, pembelian elpiji subsidi 3 kg tetap harus dilakukan ke pangkalan dengan menunjukan bukti KTP/NIK.
Sumber: Kompas.com
Berita Hoax 3: Air Kelapa Muda, Garam, dan Jeruk Nipis Bisa Menjadi Obat Covid-19

Advertisement
Pada saat pandemi Covid-19 beberapa tahun silam, ada banyak sekali informasi hoax yang beredar di tengah masyarakat. Salah satunya adalah klaim bahwa pencampuran air kelapa muda, garam, dan jeruk nipis dapat membunuh virus Covid-19.
Dimana berdasarkan desas-desus yang beredar bahwa dengan meminum 1 biji air kelapa muda yang dicampur dengan 1 biji jeruk nipis dan 1 sdm garam dalam 1 jam virus Covid-19 akan lenyap.
Namun berdasarkan cek fakta yang dilakukan oleh Liputan6 dengan menghubungi farmakolog sekaligus Guru Besar UGM (Universitas Gadjah Mada) yaitu Prof. Dr. Zullies Ikawati, ternyata berita yang beredar tersebut adalah hoax dan sekedar mitos belaka yang tidak terbukti secara ilmiah.
Sumber: blitarkota.go.id
Berita Hoax 4: Timor Leste Ingin Kembali Bergabung Ke Indonesia
Contoh berita hoax yang pernah terjadi di Indonesia selanjutnya adalah klaim yang mengatakan bahwa tentara-tentara Timor Leste ingin kembali bergabung ke Indonesia.
Informasi ini beredar setelah adanya unggahan potongan video yang menampilkan ratusan warga Timor Leste yang sedang berada di Atambua, NTT.
Dalam video tersebut dinarasikan seolah-olah warga Timor Leste ingin kembali bergabung menjadi bagian warga negara Indonesia.
Padahal faktanya, berdasarkan penelusuran Tim AIS Kominfo, ratusan warga Timor Leste yang merupakan muda-mudi tersebut datang ke NTT untuk belajar pencak silat di sebuah perguruan.
Yang mana, ratusan warga tersebut kemudian akan didata dan dipulangkan ke Timor Leste karena diketahui masuk ke wilayah Indonesia secara ilegal.
Sumber: Blitarkota.go.id
Berita Hoax 5: Anies Baswedan Masuk Ke Dalam Daftar Penikmat Dana Korupsi BTS Kemkominfo
Contoh berita hoax yang pernah terjadi di Indonesia yang kelima yaitu narasi bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta yaitu Anies Baswedan merupakan salah satu penikmat dari dana kasus korupsi BTS Kemkominfo.โ
Dimana desas desus ini awalnya beredar setelah ada unggahan video Tiktok yang menyebutkan bahwa Anies Baswedan masuk ke dalam daftar penikmat dana korupsi BTS (Base Transceiver Station) 46 Kemkominfo.
Namun, berdasarkan cek fakta narasi mengenai hal tersebut merupakan informasi hoax atau berita yang salah. Dimana berdasarkan artikel CNN Indonesia yang menyebutkan 16 daftar tersangka kasus korupsi yang telah ditetapkan Kejagung tersebut, nama Anies Baswedan tidak ditemukan.
Sumber: Komdigi.go.id