11 Contoh Biaya Overhead Tetap dan Variabel beserta Cara Menghitungnya

11 Contoh Biaya Overhead Tetap dan Variabel beserta Cara Menghitungnya – Biaya overhead merupakan salah satu komponen biaya terpenting yang perlu dipelajari.

Nah, biaya overhead ini memiliki beberapa jenis. Dalam sebuah perusahaan atau pabrik, ada berbagai macam contoh biaya overhead tetap dan variabel yang bisa kamu temui.

Adapun biaya overhead yaitu merupakan biaya tambahan atau biaya tidak terduga yang kerap muncul di luar perkiraan kita.

Berbagai Contoh Biaya Overhead Tetap dan Variabel

https://www.vecteezy.com/members/wutthichai-lue117728

Perlu kamu ketahui, biaya overhead merupakan suatu biaya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi maupun proses jasa.

Jadi, secara umum biaya overhead termasuk suatu beban tambahan atau beban lain-lain.

Biaya yang keluar dalam perusahaan dan tidak termasuk biaya overhead, yaitu biaya bahan baku dan juga upah biaya tenaga kerja.

Sedangkan, yang merupakan biaya overhead antara lain berupa biaya pajak, biaya asuransi, biaya keamanan, biaya ATK, biaya sewa, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Setiap perusahaan wajib mengetahui tentang biaya overhead.

Tujuannya supaya bisa memudahkan dalam hal pengawasan pengeluaran biaya dalam pembukuan. Jadi, nanti bisa lebih memudahkan dalam hal perencanaan anggaran.

Dengan menetapkan biaya overhead, maka perusahaan bisa menjadi lebih mudah mengetahui tentang rincian alokasi dana yang keluar dalam mendukung proses produksi atau jasa.

Adanya rincian biaya overhead ini, maka suatu perusahaan bisa lebih mudah melakukan efisiensi dan menghindari pengeluaran yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan.

Sebelum membahas tentang contoh biaya overhead tetap dan variabel, maka kita bahas dahulu tentang pengertian biaya overhead tetap dan juga biaya overhead variabel.

Biaya Overhead Tetap (Fixed Expenses)

Biaya overhead tetap merupakan biaya-biaya yang memiliki sifat tetap dan harus dipenuhi dalam setiap bulannya.

Jadi, kamu harus tetap menetapkan biaya ini dan memberikannya tanpa harus memperhitungkan perubahan volume produksi perusahaan.

Adapun contoh biaya overhead tetap antara lain seperti biaya sewa atau hipotek, depresiasi atau penurunan nilai yang ada pada aset tetap.

Misalnya seperti peralatan kantor dan kendaraan dan juga gaji semua karyawan perusahaan.

Perlu kamu tahu, masih ada lagi contoh pengeluaran yang termasuk biaya overhead tetap,  antara lain seperti biaya asuransi karyawan, biaya jasa hukum, hingga biaya konsultasi akuntansi.

Biaya overhead tetap ini tidak berkaitan dengan besarnya produksi perusahaan. Selain itu, nilainya juga tidak berubah walaupun volume produksi perusahaan tersebut mengalami perubahan.

Biaya Overhead Variabel

Berbeda dengan biaya overhead tetap, biaya overhead variabel merupakan suatu biaya yang akan terus mengalami perubahan karena adanya berbagai macam faktor.

Antara lain seperti aktivitas penjualan dan faktor eksternal seperti keadaan perekonomian negara atau faktor musim.

Berbagai macam biaya yang dikeluarkan tersebut seringkali tidak dapat diperhitungkan. Hal ini disebabkan karena jumlahnya akan terus mengalami perubahan meskipun masih dalam satu periode yang sama.

Contoh biaya overhead variabel bisa berupa biaya tagihan listrik dan air. tagihan telepon, gaji lembur karyawan, hingga anggaran untuk pemasaran.

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah contoh biaya overhead tetap dan variabel dalam pabrik atau perusahaan yang perlu kamu tahu!

1. Tagihan Listrik, Air, dan Telepon

Berbagai macam jenis tagihan seperti tagihan listrik, air, dan telepon merupakan contoh biaya overhead perusahaan atau pabrik.

Tagihan-tagihan tersebut masuk ke dalam biaya overhead variabel atau mixed variable cost.

Sebab, pada saat perusahaan kamu tidak ada aktivitas, perusahaan tetap mempunyai kewajiban untuk membayar berbagai macam jenis tagihan tersebut.

Kemudian, ketika aktivitas dalam perusahaan kau padat dan meningkat, maka berbagai macam jenis tagihan tersebut juga akan mengalami kenaikan secara otomatis.

2. Biaya Asuransi

Biaya asuransi merupakan contoh biaya overhead perusahaan yang perlu kamu tahu. Adapun asuransi tersebut bisa berupa asuransi pegawai seperti asuransi kesehatan karyawan BPJS atau asuransi aset perusahaan.

Biaya asuransi termasuk dalam biaya overhead tetap. Hal ini disebabkan karena jumlah biaya asuransi ini biasanya tidak akan mengalami perubahan.

3. Biaya Sewa

Biaya sewa adalah kewajiban suatu perusahaan yang harus kamu bayarkan kepada pihak lain atas jasa pihak lain. Sebab, pihak lain telah meminjamkan sesuatu untuk kepentingan perusahaan kamu.

Adapun biaya sewa ini akan dikeluarkan oleh bisnis untuk memanfaatkan suatu properti atau lokasi untuk kantor, pabrik, ruang ritel, hingga untuk kebutuhan ruang penyimpanan.

Nah, biaya sewa ini termasuk contoh biaya overhead tetap.

Perusahaan terkadang akan membayarkan biaya sewa dalam jangka waktu lebih dari satu tahun kedepan. Pembayaran biaya tersebut akan diakui sebagai masa sesuai yang telah ditetapkan dalam pembayaran.

4. Biaya Gaji Karyawan

Gaji karyawan merupakan suatu jenis pembayaran rutin oleh perusahaan selaku pemberi kerja yang dilakukan secara rutin dalam kurun waktu tertentu.

Jumlahnya pun juga disesuaikan dengan kesepakatan dan diberikan dalam bentuk uang.

Gaji karyawan juga termasuk biaya yang harus diperhitungkan oleh perusahaan yang memperkerjakan karyawan. Nah, untuk biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan ini termasuk ke dalam biaya produksi.

Jenis biaya ini merupakan suatu pengeluaran yang tidak dipengaruhi dengan naik turunnya produksi. Jadi, sifatnya pasti sehingga bisa menjadikannya bisa dianggarkan dengan tepat.

Perusahaan juga bisa membuat rencana anggaran sebab tidak mengalami perubahan. Biaya tetap ini akan dikeluarkan selama produksi perusahaan masih berjalan aktivitasnya.

Biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan ini merupakan biaya overhead tetap.

5. Biaya Upah Lembur

Biaya upah lembur merupakan upah yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja atau buruh yang melaksanakan pekerjaan yang melebihi jam kerja atau di waktu lembur.

Untuk perusahaan yang mempekerjakan pekerja atau buruh yang melebihi waktu kerja normal, maka wajib untuk membayar upah kerja lembur untuk karyawan tersebut.

Adapun kewajiban membayar upah kerja lembur ini ada pengecualian, yaitu bagi karyawan atau pekerja yang memiliki jabatan tertentu.

Sebab, karyawan dalam golongan jabatan tertentu memiliki tanggung jawab sebagai perencana, pemikir, pelaksana, serta pengendali jalannya perusahaan.

Jadi, untuk waktu kerjanya tidak bisa dibatasi. Meski demikian, upah atau gaji bulanan yang diperoleh juga akan lebih tinggi.

Berbeda dengan gaji karyawan yang termasuk dalam biaya overhead tetap. Gaji upah lembur karyawan ini termasuk dalam biaya overhead variabel.

6. Perlengkapan Kantor

Dari berbagai macam contoh biaya overhead tetap dan variabel dalam perusahaan, ada salah satu contoh overhead cost yang sering kita jumpai, yaitu meliputi biaya untuk perlengkapan kantor.

Adapun perlengkapan kantor tersebut antara lain meliputi ATK, meja, kursi, mesin fotokopi, printer, pengharum ruangan, dan berbagai macam jenis perlengkapan lainnya.

7. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran dalam perusahaan memang bervariasi. Contohnya yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran seperti pemasangan banner, cetak pamflet, daftar pameran, beriklan di media sosial atau Google Ads.

Semua jenis pengeluaran tersebut merupakan biaya overhead.

Walaupun memiliki dampak yang besar pada perolehan profit, untuk biaya pemasaran ini tetap tidak harus digolongkan dalam kategori biaya overhead, Hal ini disebabkan karena biaya ini tidak berkaitan langsung dengan produksi perusahaan.

8. Komisi/Bonus

Contoh biaya overhead selanjutnya yang wajib kamu ketahui, yaitu komisi, bonus, insentif, juga berbagai macam jenis reward yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada para karyawan perusahaan tersebut.

Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bonus seperti ini termasuk dalam biaya overhead variabel. Hal ini disebabkan karena jumlahnya tidak dapat berubah-ubah.

9. Biaya Kegiatan Khusus

Dalam sebuah perusahaan ada banyak sekali contoh biaya overhead tetap dan variabel yang bisa kamu jumpai. Salah satu contohnya, yaitu biaya kegiatan khusus.

Perlu kamu tahu, setiap perusahaan tentunya mempunyai kegiatan-kegiatan yang ada di luar operasional sehari-hari.

Contohnya seperti seminar, acara pelatihan karyawan, CSR, kunjungan industri, dan masih banyak lagi kegiatan khusus lainnya.

Biaya yang perusahaan keluarkan untuk kegiatan-kegiatan khusus seperti itu termasuk ke dalam biaya overhead variabel.

10. Depresiasi

Contoh biaya overhead pabrik atau perusahaan yang selanjutnya yaitu depresiasi. Depresiasi merupakan penyusutan aktiva atau aset yang disebabkan karena faktor usia.

Dalam teori akuntansi, aset perusahaan harus diperlakukan dengan cara pragmatis. Antara lain dengan mengurangi nilainya setiap bulan.

Nah, untuk pengurangan nilai aset semacam ini dalam sebuah laporan bisa dikatakan sebagai biaya overhead tetap.

11. Jasa Konsultan Hukum

Mendirikan suatu perusahaan juga membutuhkan biaya untuk jasa konsultasi hukum.

Dengan menggunakan jasa konsultan hukum, kamu bisa menceritakan masalah dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis dalam perusahaan. 

Kemudian, pihak jasa konsultan nantinya akan memberikan solusi yang terbaik untuk permasalahan perusahaan kamu.

Nah, menggunakan jasa konsultan hukum tentunya membutuhkan biaya tersendiri. Pengeluaran biaya untuk membayar jasa konsultan hukum ini termasuk dalam contoh biaya overhead tetap.

Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Setelah mengetahui berbagai macam contoh biaya overhead tetap dan variabel, kini saatnya kamu mengetahui tentang bagaimana cara menghitung biaya overhead dari suatu perusahaan atau pabrik.

1. Pisahkan Antara Biaya Overhead Tiap Divisi

Cara menghitung biaya overhead perusahaan yang pertama yaitu dengan cara memisahkan anggaran dari setiap divisi. 

Untuk memisahkan biaya overhead dari tiap divisi tersebut, kamu hanya perlu mengumpulkan proyeksi biaya dari setiap divisi. Kemudian, kamu juga perlu menganalisa pengajuan overhead cost mereka satu per satu.

2. Buatlah Estimasi Biaya Overhead Secara Keseluruhan

Untuk menghitung biaya overhead selanjutnya, yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mengumpulkan seluruh overhead cost perusahaan. Kamu juga harus melakukan analisa budget dalam sekali baca.

Dalam membuat estimasi biaya ini, maka wewenang penentuan biaya overhead merupakan suatu hal yang mutlak di tangan pemilik atau divisi keuangan sepenuhnya.

3. Analisa Persentase

Jangan lupa menganalisa persentase kebutuhan overhead cost tiap divisi ketika akan menghitung biaya overhead pabrik.

Selain itu, kamu juga harus bisa membaginya sesuai dengan ukurannya. Hingga saat ini, masih banyak perusahaan yang menerapkan cara ini untuk menghitung biaya overhead.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian dan contoh biaya overhead tetap dan variabel dalam perusahaan atau pabrik. Semoga bisa menambah wawasan untuk kau yang membacanya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta