Contoh Budaya Positif dan Negatif di Masyarakat dan Rumah Zaman Sekarang

Contoh Budaya Positif dan Negatif di Masyarakat dan Rumah Zaman Sekarang – Seiring zaman yang semakin berkembang banyak budaya baru mulai muncul maupun budaya lama yang usang.

Beberapa contoh budaya positif dan negatif di masyarakat dan rumah tentu menjadi pelajaran yang penting untuk pelajar.

Oleh karena itu, yuk simak pengertian hingga contoh budaya positif dan negatif di masyarakat dan rumah yang telah Mamikos rangkum untukmu!

Pengertian Budaya

Pixabay/@jerryzhuca

Sebelum membahas tentang contoh budaya positif dan negatif di masyarakat dan rumah, tentu kamu harus mempelajari pengertian budaya terlebih dahulu.

Budaya sebagai konsep yang kompleks dan sangat luas, mencakup pola-pola perilaku, norma-norma, nilai-nilai, tradisi, bahasa, serta artefak-artefak yang terbentuk dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Budaya mencerminkan cara hidup suatu kelompok masyarakat dan mencakup segala aspek kehidupan mereka, baik yang terlihat secara fisik maupun yang bersifat abstrak. 

Budaya dapat dilihat sebagai pandangan dunia bersama yang membentuk identitas dan memberikan arah kepada kelompok tersebut.

Budaya tidak hanya mencakup elemen-elemen material seperti pakaian tradisional, seni, atau arsitektur, tetapi juga mencakup nilai-nilai yang dipegang teguh oleh anggota masyarakat. 

Nilai-nilai ini memainkan peran penting dalam membentuk norma-norma sosial, etika, dan aturan-aturan yang mengatur interaksi sosial. 

Bahasa juga sebagai bagian integral dari budaya, bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan pemikiran dan pandangan dunia suatu kelompok.

Dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global, budaya tidak lagi hanya terbatas pada konteks lokal. 

Budaya global atau budaya pop diakses dan diadopsi oleh berbagai kelompok di seluruh dunia melalui media massa dan teknologi. 

Interaksi antarbudaya ini dapat membawa perubahan dan pengaruh dalam cara orang berpakaian, berbicara, dan berinteraksi.

Pentingnya memahami budaya terletak pada kemampuan untuk menghargai keragaman, memahami perbedaan, dan membangun jembatan komunikasi antara kelompok-kelompok yang berbeda. 

Budaya tidak hanya menciptakan identitas dan keunikan setiap masyarakat, tetapi juga merupakan sumber kekayaan intelektual, seni, dan inovasi. 

Oleh karena itu, studi dan penghormatan terhadap budaya menjadi hal penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Bagaimana Budaya Bisa Terbentuk?

Setelah memahami pengertian budaya, tentu kamu harus mempelajari proses terbentuknya budaya sebelum belajar tentang contoh budaya positif dan negatif di masyarakat dan rumah.

Budaya merupakan hasil dari interaksi kompleks antara manusia dan lingkungannya sepanjang waktu. 

Budaya juga dipengaruhi oleh faktor evolusi. Misalnya, di suatu daerah terdapat budaya bahwa seorang anak tidak boleh bermain setelah matahari terbenam.

Hal ini sebenarnya disebabkan karena pada zaman dahulu, jika seorang anak bermain setelah matahari terbenam maka akan berbahaya untuk keselamatan dirinya.

Saat matahari terbenam, mulai banyak hewan buas berkeliaran, sedang anak-anak tidak mungkin bisa membela diri.

Oleh karena itu, lahirlah budaya anak-anak tidak boleh bermain setelah matahari terbenam.

Proses pembentukan budaya melibatkan faktor-faktor seperti nilai-nilai, norma-norma, bahasa, serta pengalaman bersama yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Pertama-tama, nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok menjadi fondasi utama bagi budaya mereka. 

Nilai-nilai ini mencakup pandangan terhadap kebaikan, kebenaran, dan keadilan yang membentuk landasan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.

Norma-norma sosial, sebagai aturan-aturan tak tertulis yang mengatur perilaku masyarakat juga turut membentuk budaya dengan menetapkan standar tentang apa yang dianggap sesuai atau tidak sesuai. 

Pentingnya pengalaman bersama dalam membentuk budaya tidak dapat diabaikan. 

Peristiwa-peristiwa historis, tradisi-tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan yang dijalankan bersama oleh suatu kelompok mengakumulasi menjadi bagian integral dari identitas budaya mereka. 

Interaksi sosial, baik dalam bentuk kegiatan sehari-hari maupun peristiwa-peristiwa besar turut membentuk kebiasaan dan norma-norma yang menjadi bagian dari budaya.

Budaya sebagai entitas dinamis akan terus berkembang seiring waktu. Interaksi dengan budaya lain, perubahan dalam nilai-nilai, serta adaptasi terhadap perubahan lingkungan dapat membawa perubahan dan inovasi dalam budaya. 

Dengan demikian, pembentukan budaya adalah proses yang kompleks dan terus-menerus, diwarnai oleh nilai-nilai, norma-norma, bahasa, dan pengalaman bersama yang membentuk identitas dan cara hidup suatu kelompok masyarakat.

Contoh Budaya Positif di Lingkungan Masyarakat dan Rumah Zaman Sekarang

Pada pembahasan contoh budaya positif dan negatif di masyarakat dan rumah, yuk pelajari dulu contoh budaya positifnya!

1. Kerjasama Komunitas

Pernah melihat Pandawara di FYP Tiktok kamu?

Pandawara termasuk salah satu contoh dari kerjasama komunitas yang positif.

Adanya kelompok sukarelawan yang bekerja sama untuk memecahkan masalah di masyarakat, seperti membersihkan lingkungan, membantu korban bencana, atau menyediakan bantuan sosial.

2. Inklusivitas dan Diversitas

Maksud dari inklusivitas dan diversitas di sini adalah penghormatan terhadap keberagaman budaya, suku, dan agama, serta kegiatan yang mendorong partisipasi semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.

3. Pemberdayaan Perempuan

Hal ini seperti program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, karir, dan kesehatan, serta kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di masyarakat.

4. Teknologi untuk Kebaikan

Teknologi yang maju akan membuat budaya kebaikan makin luas loh.

Pemanfaatan teknologi untuk tujuan positif, seperti pendidikan online, pelayanan kesehatan jarak jauh, dan solusi inovatif untuk permasalahan lokal.

5. Sikap Peduli Lingkungan

Seiring dengan kampanye iklim yang makin masif, masyarakat juga mulai memahami pentingnya sikap menjaga lingkungan.

Masyarakat yang aktif terlibat dalam praktik-praktik ramah lingkungan, seperti daur ulang, penghematan energi, dan penanaman pohon, serta kampanye dan kegiatan edukasi terkait masalah lingkungan.

6. Kesadaran Kesehatan Mental

Apakah kamu merasa zaman sekarang masyarakat makin aware  dengan isu mental health?

Masyarakat yang semakin peduli terhadap kesehatan mental dan mengadopsi perilaku yang mendukung kesejahteraan emosional, serta inisiatif dan kampanye untuk mengurangi stigma terkait dengan masalah kesehatan mental.

7. Pendidikan Inklusif

Budaya yang positif memungkinkan pendekatan pendidikan yang mendukung keberagaman dan memenuhi kebutuhan semua siswa loh.

Bahkan, ada juga program pembelajaran ekstra dan dukungan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.

8. Kewirausahaan Sosial

Dewasa ini banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk menjadi pengusaha.

Tak heran jika tercipta budaya masyarakat yang mendukung dan mendorong inisiatif kewirausahaan sosial. 

Hal ini memberi dampak positif pada masalah sosial dan lingkungan serta pelatihan dan dukungan untuk para pengusaha sosial.

9. Ketahanan Komunitas

Masyarakat yang terorganisir dengan baik untuk menghadapi dan merespon bencana atau krisis, serta program-program pelatihan dan simulasi kebencanaan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat.

Contoh Budaya Negatif di Lingkungan Masyarakat dan Rumah Zaman Sekarang

Nah, agar lengkap menjadi pembahasan contoh budaya positif dan negatif di masyarakat dan rumah, kini saatnya kamu belajar contoh budaya negatif di lingkungan masyarakat dan rumah.

1. Individualisme Berlebihan

Zaman sekarang banyak sekali orang yang bersama-sama di rumah, namun malah saling tidak mau tahu satu sama lain.

Banyak anggota keluarga yang kurang memperhatikan kebutuhan emosional dan fisik anggota keluarga karena terlalu sibuk dengan urusan individu masing-masing.

2. Konsumtif dan Materialistik

Masyarakat yang mengukur nilai seseorang berdasarkan kekayaan materi dan pencapaian materi.

Bahkan ada keluarga yang mengajarkan nilai-nilai konsumtif dan memprioritaskan kepemilikan benda materi sebagai indikator kebahagiaan. Menyedihkan, bukan?

3. Perilaku Anti-Sosial dan Kekerasan

Masyarakat dengan tingkat kekerasan tinggi atau toleransi terhadap perilaku anti-sosial serta rumah tangga dengan pola komunikasi yang tidak sehat dan sering kali bersifat agresif.

4. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Sayangnya ada juga budaya negatif berupa adanya kesenjangan yang signifikan antara kelompok sosial atau ekonomi dalam masyarakat. 

Tak hanya itu, ada juga keluarga yang mempraktikkan perilaku eksklusif dan merasa lebih superior terhadap kelompok lain.

5. Toleransi terhadap Korupsi

Berhubung media sangat masif memberitakan mengenai korupsi, akhirnya masyarakat banyak yang terbiasa dengan korupsi.

Hal ini mmeungkinkan terciptanya budaya di mana korupsi dianggap sebagai hal yang wajar dan diterima dalam berbagai lapisan masyarakat.

6. Ketidakpedulian terhadap Lingkungan

Masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan dan seringkali terlibat dalam praktik-praktik merusak alam.

Selain itu,  ada keluarga yang tidak mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan atau tidak memperhatikan dampak lingkungan dari gaya hidup mereka.

7. Kebergantungan pada Media Sosial

Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali kamu membuka sosial media? Pasti jawabannya kurang dari 24 jam bukan?

Saat ini masyarakat terlalu bergantung pada media sosial.

Tentu hal ini menyebabkan gangguan pada kesehatan mental dan interpersonal.

Bahkan, ada rumah tangga yang mengabaikan interaksi langsung dan komunikasi karena terlalu terfokus pada dunia maya.

8. Sikap Intoleran dan Diskriminatif

Masyarakat yang menunjukkan sikap intoleran terhadap perbedaan agama, ras, atau orientasi seksual, serta keluarga yang mewariskan prasangka dan diskriminasi kepada generasi berikutnya.

9. Ketidakadilan Sosial

Adanya sistem atau norma yang menciptakan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya, peluang, atau hak-hak dasar di masyarakat. 

Ketidaksetaraan ekonomi dan akses terhadap layanan kesehatan atau pendidikan dapat menjadi manifestasi dari ketidakadilan sosial ini.

10. Egocentrism dan Narcissism

Budaya negatif juga termasuk mendorong egocentrism dan perilaku narcissistik.

Di mana individu cenderung terlalu fokus pada kebutuhan dan keinginan pribadi tanpa mempertimbangkan orang lain di sekitarnya.

11. Stereotip dan Prasangka

Budaya yang memelihara stereotip dan prasangka terhadap kelompok tertentu, baik berdasarkan ras, agama, atau latar belakang lainnya. 

Hal ini dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat.

12. Budaya Konflik dan Perpecahan

Masyarakat yang cenderung memelihara budaya konflik, termasuk perpecahan berbasis politik, etnis, atau ideologi, dapat merugikan hubungan sosial dan kestabilan masyarakat.

Apalagi dalam musim politik, biasanya banyak masyarakat yang sangat fanatik terhadap pilihannya masing-masing.

Penutup

Itulah contoh budaya positif dan negatif di masyarakat dan rumah, semoga lebih banyak budaya positif yang bisa kamu terapkan, ya.

Semoga artikel dari Mamikos ini bisa menjadi referensi belajar kamu, ya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta