Contoh Ceramah Agama tentang Kematian dan Kehidupan Menyentuh Hati Menurut Islam

Contoh Ceramah Agama tentang Kematian dan Kehidupan Menyentuh Hati Menurut Islam — Kematian menjadi hal yang pasti akan datang pada semua makhluk hidup di muka bumi, tanpa terkecuali.

Entah cepat atau lambat, dengan sakit atau dengan tubuh yang sehat, makhluk hidup akan menemui kematian di waktu yang sudah ditetapkan.

Pembahasan soal kematian ini seringkali menakutkan dan menjadi topik yang enggan dibahas. Padahal kematian menjadi salah satu ketentuan yang tidak dapat dihindari oleh makhluk hidup termasuk kita sebagai manusia.

Rangkaian Contoh Ceramah Agama Mengenai Kematian dan Kehidupan

freepik.com/wirestock

Berikut ini sudah Mamikos lampirkan beberapa contoh ceramah agama dengan tema kematian dan kehidupan yang menyentuh hati menurut Islam.

Mudah-mudahan teks ceramah yang Mamikos berikan pada kesempatan kali ini berguna untuk kamu.

A. Contoh Ceramah tentang Kematian yang Sangat Dekat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jamaah Salat Isya dan Tarawih Rahimakumullah…

Sejak semula kita sudah tahu bahwa ada kehidupan, ada pula kematian. Kematian menjadi sesuatu yang pasti dan tak bisa dinegosiasikan. Allah SWT pernah berfirman yang berbunyi:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat saja lah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali Imran/ 3: 185).

Perjalanan menuju akhirat adalah sebuah perjalanan yang panjang. Banyak aral, rintangan, perjuangan dan tentu saja pengorbanan. Kematian merupakan gerbang pertama yang harus kita masuki agar dapat sampai ke akhirat. Kematian bukanlah hal yang remeh dan sepele.

Saat nyawa seseorang dicabut, napasnya akan tersengal, mulut terkunci, anggota badan tak akan memiliki daya serta pintu taubat pun sudah tertutup. Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan kita dari yang namanya sakaratul maut.

Jamaah Salat Isya dan Tarawih Rahimakumullah.

Cukuplah kematian sebagai nasihat untuk setiap dari kita, apakah kita sudah siap saat kematian tiba? Sudah cukup bekal yang kita miliki untuk menempuh perjalanan selanjutnya menuju akhirat yang abadi dan selamanya?
Sudah pantas belum kita untuk bertemu sang Khalik? Pertanyaan-pertanyaan itu hendaknya jadi bahan renungan agar kita selalu berbuat hal baik dalam kehidupan.

Mudah-mudahan saja kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan di akhirat kelak. Mati dalam keadaan husnul khatimah dengan rida dan diridai oleh Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

B. Contoh Ceramah tentang Kematian: Orang Cerdas Selalu Ingat Mati

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

Marilah awali pertemuan kali ini dengan menyampaikan segala puja dan puji hanya kepada Allah SWT, Rabb sang Pencipta Alam yang telah memberikan kita semua nikmat dan anugerah yang tiada terkira.

Tak lupa shalawat dan salam juga tercurah limpah hanya kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang konsisten meyakini Islam hingga akhir zaman.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT,

Tak sedikit orang yang terkesima dengan kecerdasan manusia dalam berbagai bidang ilmu dan pengetahuan. Entah karena cerdas di bidang matematika, pintar dalam retorika, pintar pada mata pelajaran IPA, dan pintar dalam hal lain.

Cerdas dalam beberapa hal tersebut sejatinya sah-sah saja. Hanya saja, sebagai muslim kita juga harus menyadari, bahwa ada cerdas yang sebenarnya, yang seharusnya melekat pada diri kita.

Bahkan, Rasulullah SAW pernah mengingatkan, bahwa orang cerdas yang sesungguhnya adalah ia yang banyak mengingat kematian serta menjadi yang paling siap menghadapinya. Hal tersebut disampaikan Nabi SAW dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar ra.

“Aku datang menemui Nabi Muhammad SAW bersama 10 orang. Kemudian salah seorang anshar bertanya, ‘Siapa kah orang yang paling cerdas dan paling mulia, wahai Rasulullah?”

Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah pun menjawab, “Orang yang paling cerdas ialah ia yang paling banyak mengingat kematian serta paling siap menghadapinya. Mereka itulah orang-orang cerdas, sebab mereka akan pergi membawa kemuliaan dunia dan kehormatan.” (HR Ibnu Majah)

Dari pernyataan tersebut maka sangat wajar jika orang cerdas adalah ia yang mengingat kematian. Sebab hal tersebut akan membuat orang tersebut memendekkan angan-angan mengenai hari esok. Dengan demikian, ia juga akan selalu segera melakukan amal baik dalam setiap kesempatan yang ia punya.

Orang yang mengingat akan kematian juga terdorong untuk mengumpulkan amalan sebanyak-banyaknya. Baik amal untuk kebaikan di dunia atau di akhirat kelak.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat kematian. Jangan sampai kita abai dan lalai mengingatnya sehingga menyesal di saat yang sudah terlambat. Mudah-mudahan, pesan tentang kematian ini dapat jadi renungan kita semua untuk selalu berbuat kebenaran.

Akhirul kalam, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

C. Contoh Ceramah tentang Kematian: Kehidupan Usai Kematian

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Puji serta syukur kehadirat ilahi rabi, yang hanya berkat nikmat dan rahmat-Nya, kita semua dapat berkumpul dalam pertemuan ini. Shalawat serta salam tak lupa semoga selalu tercurah kepada junjungan kita semua, Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat dan pengikut setia hingga akhir zaman.

Hadirin yang dilimpahi keberkahan,

Pada zaman sekarang, banyak orang yang meragukan setelah kematian masih ada kehidupan. Mereka hanya berpikir bahwa kehidupan hanya satu kali saja. Makanya tak heran jika perilaku dalam kehidupan mereka tidak pernah mempertimbangkan halal dan haram atau surga dan neraka yang keberadaannya sudah dijelaskan dalam Al-Quran.

Dalam Al-Quran, Allah SWT pernah berfirman: “Tahukah engkau apa itu hari pembalasan? Lalu tahukah engkau apa itu hari pembalasan? Yaitu hari dimana seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan ketika itu dalam kekuasaan Allah SWT.” (TQS: Al Infithar: 17-19)

Dalam ayat tersebut sudah jelas meyakinkan bahwa setelah mati, manusia akan menghadapi yang namanya hari pembalasan. Hari dimana kebaikan akan dibalas kebaikan, dan keburukan akan dibalas pula dengan keburukan. Pada hari itulah, setiap amalan dunia akan diganjar sesuai dengan apa yang telah DIA tetapkan.

Surga ada bagi orang yang beriman serta beramal saleh selama di dunia. Sementara neraka disiapkan bagi orang yang ada dalam kekufuran dalam hidupnya. Hal tersebut tentu bukan sesuatu yang mengada-ada. Sebagai umat Islam, kita semua wajib untuk mengimaninya.

Dengan mengimaninya, manusia pun akan menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak dan bersikap atau saat ia melakukan amal di dunia. Mudah-mudahan saja apa yang saya sampaikan pada kali ini, dapat memberikan sedikit manfaat dan bahan renungan.

Akhirul kalam, wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Penutup

Demikian ulasan contoh ceramah Agama Islam mengenai kematian dan kehidupan yang mudah-mudahan saja dapat berguna untuk kamu yang memang sedang mencari inspirasi teks ceramah.

Apalagi di momen mendekati bulan suci ramadan seperti sekarang. Mempersiapkan diri sebaik mungkin sambil menjalankan amal saleh dan meresapi pesan dalam ceramah dapat menjadi langkah yang baik dalam menyambut bulan puasa.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah