12 Contoh Cerita Inspiratif tentang Persahabatan di Sekolah dan Teman Sebangku Kelas 9

12 Contoh Cerita Inspiratif tentang Persahabatan di Sekolah dan Teman Sebangku Kelas 9 – Teman yang dapat dijadikan sebagai teladan dapat menjadi inspirasi agar mampu menggerakkan diri menjadi lebih baik.

Kamu bisa membuat contoh cerita inspiratif tentang hal tersebut dan kamu juga boleh menambahkan beberapa sentuhan fiksi sehingga lebih menarik dibaca.

Kebebasan penulis dalam membuat sebuah karya seperti ini memang sangat luas sehingga perlu dimanfaatkan. Langsung saja mari cari tahu bagaimana cara membuat cerita inspiratif tentang persahabatan.

Contoh Cerita Inspiratif tentang Sahabat di Sekolah

freepik.com

Langsung saja mari kita buat dua belas contoh cerita yang dapat dijadikan sebagai referensi.

Tentu saja kami akan mengangkat tema yang ringan agar relevan dengan kebutuhan anak sekolah kelas sembilan.

1. Budi Si Penjual Koran 

Budi atau lebih akrab dipanggil si Budi adalah seorang anak SMP yang rajin namun tidak terlalu pintar. Setiap pagi Budi membantu keluarganya mencari uang dengan cara menjadi loper koran.

Mulai dari pukul setengah lima sampai setengah enam pagi Budi selalu menjajakan korannya perempatan traffic light. Ini adalah awal dari contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah.

Pada suatu hari seperti biasanya sehabis subuh Budi sudah datang ke kantor distribusi. Dia mengambil jatah koran yang harus dijual hari itu kantor agen milik pak Mamat.

Sebelum sekolah memang Budi selalu menjual koran terlebih dulu, menutupi seragamnya dengan sweater.

Ketika jam sudah menunjukkan pukul enam pagi selesai atau tidak dia bergegas berangkat ke sekolah.

Tidak jarang dia juga berpapasan dengan teman sebayanya baik dari satu sekolah atau lainnya.

Dibalik kesibukannya sebagai penjual koran Budi sangat suka membaca karena ada banyak literatur yang selalu dibawa.

Berita hari ini baik itu politik, kriminal, sampai internasional selalu dibaca lebih dulu agar bisa menjajakannya pada pelanggan. Dari situ, kemampuan diplomasi Budi mulai terasah secara sendirinya.

Budi menjadikannya sebagai batu lompatan. Saat kelas sembilan dia mengikuti sebuah lomba pengetahuan umum tingkat provinsi.

Karena kegemaran membacanya, Budi dapat memenangkan kompetisi tersebut tanpa kesulitan. Dibalik pekerjaannya sebagai penjual koran, ternyata dia memiliki wawasan yang luas.

Jadi, apapun kondisinya usahakan kita selalu memperkaya informasi agar bisa berguna. Apapun bentuknya itu pasti akan memberikan keuntungan sendiri dalam situasi tertentu.

2. Sate Kambing Maman

Maman adalah seorang anak yang tidak jauh berbeda dengan teman sebayanya kelas sembilan. Dia memang terkenal sangat pandai dalam mata pelajaran pengetahuan alam terutama biologi.

Maman memang memiliki sebuah ketertarikan tersendiri dalam bidang biologi sejak kecil. Alasannya sederhana, keluarga maman berjualan sate.

Dengan menekuni mata pelajaran biologi, Maman jadi bisa mengetahui seperti apa anatomi hewan ternak.

Mulai dari ayam, kambing, sapi, sampai biawak yang memang menjadi menu warung orang tuanya.

Ayah Maman adalah seorang peternak ayam sehingga stok unggas untuk jual tentu tidak pernah kesulitan. Maman memiliki cita-cita sederhana yaitu bisa menjadi peternak kambing yang sukses.

Salah satu cara yang Maman pikirkan paling logis adalah dengan mempelajari biologi sejak dini.

Sehingga, dia bisa tahu bagaimana cara merawat kambing sehingga mampu menghasilkan kualitas daging terbaik.

Selain itu, alasannya mempelajari anatomi kambing adalah agar mudah saat proses butchering.

Meskipun masih belia, namun kemampuan Maman dalam mengayunkan pisau untuk menguliti kambing sudah setara profesional.

Melalui contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah kita bisa mengenali alasan simpel memberikan dampak besar. Tidak butuh motivasi terlalu tinggi agar seseorang bisa giat belajar.

Ingin meneruskan warung sate kambing milik keluarga ternyata dapat menjadi salah satu pemantik luar biasa.

Buktinya Maman sejak awal SMP sudah sering menjuarai olimpiade biologi bahkan sampai tingkat provinsi.

Mungkin bagi sebagian orang cita-cita Maman sangat sepele dan tidak bisa menggerakkan dunia.

Namun bagi Maman, warung sate keluarganya adalah sebuah dunia yang harus dijaga agar tetap bisa berputar.

3. Telur Asin

Dua keranjang plastik berisikan telur asin selalu dibawa oleh Ahmad pada saat berangkat ke sekolah. Ada beberapa perhentian yang harus dilakukan untuk menitipkan telurnya ke berbagai toko.

Ahmad memang selalu rutin melakukan hal tersebut, pagi hari meletakkan telur asin.

Kemudian, pulang sekolah dia mengambil hasil keuntungan jualannya dari masing-masing toko tempat penitipannya.

Ini adalah contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah bernama Ahmad.

Dia adalah anak seorang pemuka agama ternama yang ingin belajar mandiri sejak dini tanpa mengandalkan nama ayahnya.

Ahmad tidak seperti saudaranya yang gemar hidup mewah, dia lebih menyukai kehidupan sederhana. Setiap ke sekolah dia juga berjalan kaki agar tidak perlu mengeluarkan ongkos lebih.

Selain anak yang rajin bekerja dan mandiri ternyata Ahmad juga memiliki kemampuan olahraga luar biasa.

Dia bisa masuk ke SMP ternama dengan modal piala turnamen sepak bola SD tingkat provinsi.

Sebagai seorang anak dari pemuka agama ternama tentu dia selalu mendapatkan stigma memiliki kemampuan agama luar biasa.

Namun, Ahmad tidak memilih jalur tersebut untuk menjalani kehidupannya.

Dia lebih suka dengan sepak bola dan berdagang telur asin untuk menikmati masa mudanya.

Ahmad juga tidak pernah memilih teman dalam bergaul, baik itu kaum intelek atau berandalan sekolah.

Semua anak SMP ini segan terhadap Ahmad bukan hanya karena ayahnya namun juga perilakunya.

Kehidupan Ahmad SMP ini menjadi contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah yang pantas.

4. Keripik Tempe Acong 

Hendra atau lebih sering dipanggil Acong adalah salah satu siswa dari sebuah SMP ternama.

Bahkan, sekolah dimana Hendra berada adalah salah satu yang cukup bonavide dan diisi oleh anak orang kaya.

Namun ada salah satu perbedaan, Hendra bukan seorang anak manja dari taipan minyak seperti biasanya. Hendra berjualan keripik tempe yang dibuat sendiri dari rumah kosnya.

Berdasarkan contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah ini, Hendra memang tidak tinggal bersama orang tuanya.

Dia memilih tinggal sebuah kamar kos sederhana bersama banyak anak dari sekolah lain.

Hendra selalu bangun paling pagi untuk mempersiapkan keripik tempe dagangannya. Ada berbagai rasa dan variasi sehingga jajanan simpel ini juga sangat diminati oleh anak-anak seusianya.

Bahkan, Hendra sudah memiliki beberapa warung langganan yang memesan secara langsung. Keripik tempe Acong adalah merek dagang yang selama ini digunakannya untuk berjualan.

Stigma mata sipit berarti anak orang kaya setiap hari masih dialami meskipun dia hidup secara mandiri. Bisnis yang diawali sejak kelas 7 SMP ini terus berkembang sampai sekarang.

Ketika Hendra kelas sembilan dia sudah berhasil membuka UKM keripik tempe Acong yang cukup sukses daerahnya.

Ini adalah contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah yang cukup ekstrim.

Tentu kamu penasaran bagaimana mungkin anak belasan tahun bisa membuka UKM mikro sendiri. Jawabannya adalah aset, saat anak lain sibuk mencari mainan atau gadget baru.

Acong lebih sibuk menumpuk uangnya untuk dijadikan sebagai tabungan deposito.

Sehingga, saat jumlahnya mencapai lima belas jutaan dia bisa menggunakannya sebagai leverage guna mengajukan pinjaman.

5. Anak dari Gunung Sampah

Gunung Sampah sebenarnya bukan sebuah nama daerah yang resmi diberikan pemerintah.

Itu adalah sebuah sebutan warga sekitar karena sekarang daerahnya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah ilegal.

Tempat kumuh tersebut ada seorang anak bernama Agus, tidak mencolok hampir seperti teman sebayanya.

Perbedaannya adalah Agus merupakan salah satu dari sedikit anak lokasi tersebut yang bersekolah.

Setiap hari Agus bekerja sebagai pemulung setiap pulang sekolah untuk membantu orang tuanya.

Agus menjadi salah satu murid berprestasi sekolah tempatnya belajar sekarang. Bisa masuk ke SMP karena mendapatkan beasiswa adalah sebuah hal langka dari daerah tersebut.

Ketika SD, Agus menjuarai lomba cerdas cermat sehingga kemampuannya memang tidak boleh dianggap sebelah mata.

Ketika masuk ke SMP, Agus juga langsung menunjukkan kapabilitasnya dalam bidang sains.

Sebagai seorang anak yang besar lingkungan kumuh ternyata Agus memiliki hobi unik yaitu membaca. Apapun bentuknya baik itu kertas bungkus tempe atau sobekan buku semuanya dibaca.

Ini adalah alasan mengapa pada contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah Agus sangat pandai.

Berbagai informasi dikelola secara optimal dalam otaknya sehingga bisa menggunakannya sebagai bekal.

Salah satu pemicu semangat Agus adalah ingin keluar dari lubang kesengsaraan hidupnya. Untuk satu hari saja Agus tidak ingin mencium bau busuk dari tumpukan sampah daerahnya.

Harapan seperti ini menjadi sebuah pemantik bagi Agus untuk semakin giat belajar.

Agus tahu bahwa ketika dia bisa menjadi siswa berprestasi maka kemungkinannya mendapatkan beasiswa akan lebih besar.

6. Supriyadi Anak Timun

Dijuluki sebagai anak timun, Supriyadi adalah putra dari seorang petani bernama bapak Sunepto. Supriyadi sekarang sedang duduk bangku sekolah menengah pertama.

Sebagai seorang siswa, tentu saja dia tidak pernah lupa tanggung jawabnya untuk belajar dan menjaga prestasinya. Sekolahnya Supriyadi memang seperti siswa rata-rata dalam bidang akademik.

Namun ketika kakinya sudah menyentuh bola, semua itu berubah seketika. Supriyadi mahir bermain bola karena ikut SSB sejak belum sekolah.

Ayahnya, Sunepto adalah rekan dari pak Bambang seorang pelatih dari SSB tunas muda. Jadi, sejak kecil Supriyadi memang sudah suka bermain sepak bola dan berlatih bersama siswa SSB.

Selama bertahun-tahun tidak pernah luput Supriyadi meluangkan waktu untuk bermain bola. Meskipun tidak bergabung secara resmi dan hanya bermain saja namun pak Bambang mengizinkannya.

Memang pak Sunepto terlalu miskin jika ingin anaknya bergabung secara resmi SSB tersebut. Sehingga, sebagai rekannya sendiri Pak Bambang memberikan izin pada Supriyadi untuk ikut berlatih.

Pada sekolah sendiri Supriyadi sudah menjadi langganan tim utama dalam berbagai kejuaraan sekolah. Supriyadi juga menjadi ujung tombak yang membuat SMP ini bisa semakin dikenal.

Tanpa adanya Supriyadi, tentu saja SMP kami tidak akan maju. Berkat Supriyadi anak seorang petani timun, prestasi sepakbola sekolahnya semakin maju.

7. Garam dari Keringat Warsito 

Warsito adalah seorang anak yang lahir sebuah desa pesisir pulau Madura. Sehari-hari Warsito selalu membantu kedua orang tuanya mengurus lahan pertanian garam milik juragan setempat.

Keluarga Warsito memang hanya sebagai buruh saja dan pendapatan mereka tentu tidak besar.

Satu kilo garam kasar hanya dihargai dua ratus perak pasar, bisa perkirakan sendiri berapa upah diperolehnya, kecil sekali.

Meskipun hidup dalam keterbatasan namun Warsito adalah inspirasi bagi anak-anak SMP Harapan Bangsa. Dia tetap giat belajar meskipun ada banyak keterbatasan dari keluarganya.

Salah satu yang menjadi contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah adalah kemampuan matematika Warsito.

Dia masuk dalam sepuluh besar siswa SMP berprestasi Jawa Timur karena sering menjadi juara olimpiade.

Siapa sangka anak berkulit hitam legam tersebut memiliki kemampuan tinggi dalam bidang matematika.

Warsito juga menjadi satu-satunya siswa dari pulau Madura yang mewakili Indonesia ke olimpiade internasional tingkat SMP.

Meskipun begitu, contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah ini belum berakhir. Warsito tetap membantu kedua orang tua memanen garam dan memelihara tambak garam dekat rumahnya.

Warsito berharap dengan kemampuannya bidang matematika dia bisa memperoleh beasiswa.

Sehingga, mampu melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang paling tinggi dan merubah nasib keluarganya.

Sebagai anak tunggal, tentu Warsito memikul tanggung jawab berat untuk kedua orang tuanya.

Dia ingin ketika orang tuanya nanti sudah berusia senja, mereka tidak perlu lagi repot memikul garam setiap hari.

8. Buku Bekas Mi’un

Sami’un atau lebih akrab disapa Mi’un adalah seorang anak yang memiliki hobi unik. Bukan mainan, gadget, atau asmara yang diinginkannya dunia namun pengetahuan luas.

Mi’un selalu mengumpulkan sisa uang jajan yang diberikan orang tuanya untuk membeli buku. Namun karena harga buku Indonesia mahalnya tidak masuk akal, dia memilih membeli tukang loak.

Jadi berbagai buku bekas atau bahkan bajakan dibeli dengan harga yang jauh lebih murah dan masuk akal bagi kalangan seperti Mi’un. Sejak kecil Mi’un memiliki cita-cita menjadi seorang sastrawan.

Mi’un sering menulis untuk kemudian dipublikasi melalui blog pribadinya. Memang pengunjungnya hanya beberapa orang saja sampai sekarang.

Jadi, tidak terlalu banyak orang yang tahu seperti apa sebenarnya karya dari Mi’un. Meskipun begitu dia tidak pernah patah semangat untuk terus menelurkan karyanya dunia maya.

Mi’un tahu bahwa karyanya tidak berkualitas namun itu akan terus meningkat seiring dengan banyaknya latihan. Mi’un ingin menjadi seorang sastrawan hebat seperti A.A Navis penulis idolanya.

Jadi, setiap ada waktu luang dia selalu menulis. Itu adalah bentuk ungkapan hati dan juga imajinasinya agar bisa digunakan sebagai latihan.

Minimnya kompetisi sastra tingkat SMP juga sempat membuat Mi’un merasa kurang. Dia tidak punya platform untuk menunjukkan kapabilitasnya dalam bercerita tentang imajinasinya.

Sebagai anak yang mencintai sastra, Mi’un tidak pernah putus asa untuk mengasah kemampuannya.

Tujuannya hanya satu, kelak karyanya bisa berjajar setara perpustakaan dengan nama besar seperti A.A Navis.

9. Punggung Hamidi

Tidak ada yang tahu jika ada seorang anak yang setiap hari menjadi pemikul belerang salah satu kawah ternama Indonesia.

Anak itu bernama Hamidi, satu-satunya keturunan dari pasangan Maryanto dan Wagiah.

Kedua orang tua Hamidi memang kurang ajar, meninggalkannya sejak bayi dengan kakeknya sendiri. Jadi, selama hidup Hamidi tidak pernah tahu siapa dan apa yang melahirkannya ke dunia.

Memang contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah ini cukup tragis awalnya.

Namun, yang perlu kita pelajari adalah bagaimana Hamidi mencari uang untuk bisa melanjutkan pendidikan.

Hamidi tahu jika hanya membuang hidupnya menjadi buruh angkut belerang sampai mati dia tidak akan berkembang.

Jadi, Hamidi memiliki tekad kuat untuk belajar agar prestasinya sekolah bagus.

Kerja keras Hamidi dapat kita lihat dari punggungnya yang sudah berevolusi sesuai kegiatannya setiap hari. Meskipun masih kecil Hamidi Mampu mengangkut sekitar 50 kilogram lebih belerang.

Penghasilannya mengangkut belerang digunakan untuk biaya sekolah dan hidup bersama kakeknya gubuk. Kamu tentu bertanya mengapa dia tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sampai sekarang, bantuan pemerintah hanya janji manis belaka. Hamidi juga bukan satu-satunya siswa miskin SMP tempatnya belajar.

Oleh karena itu, setiap pulang sekolah dari jam dua sore sampai menjelang jam lima Hamidi bekerja mengangkut belerang.

Tidak banyak, sehari-hari dia bisa membawa pulang dua puluh sampai tiga puluh ribu rupiah.

Uang tersebut digunakan untuk biaya pendidikannya sendiri dan juga hidup bersama kakeknya. Bagi Hamidi, memikul beban kehidupan adalah sebuah kata harfiah dan bukan kiasan saja.

10. Sepatu Bolong Milik Hamdan

Awalnya tidak ada yang tahu seperti apa kehidupan asli Hamdan, seorang siswa rata-rata SMP Harapan Bangsa. Seperti umumnya siswa miskin, tidak ada barang mewah yang terpasang tubuhnya.

Prestasinya juga tidak terlalu mencolok karena sudah genetik dari kedua orang tuanya. Meskipun giat belajar Hamdan juga tetap berada papan tengah peringkat kelasnya sendiri.

Namun ternyata dibalik seorang siswa biasa saja, Hamdan adalah seorang buruh cuci sayur. Ini adalah contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah yang diangkat dari kisah nyata.

Setiap sebelum subuh Hamdan sudah memakai sepatu sekolahnya untuk pergi ke gudang pasar.

Di sana dia bekerja sebagai buruh cuci sayuran yang baru saja datang dari luar kota atau hendak didistribusikan.

Satu karung sayur biasanya memiliki berat antara lima puluh sampai tujuh puluh lima kilogram. Hamdan membawanya ke tepi sungai dekat pasar untuk mencucinya agar lebih bersih.

Aktivitas tersebut sudah dia lakukan sejak sebelum masuk ke pendidikan menengah. Memang sebelumnya dia hanya menjadi pengupas kulit bawang, namun sekarang sudah pindah profesi.

Dari contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah ini kita bisa tahu seperti apa beratnya kehidupan Hamdan. Dia adalah salah satu dari enam bersaudara yang beruntung bisa masuk sekolah.

Jadi, Hamdan memang memiliki ambisi kuat agar kerja keras kedua orang tuanya tidak sia-sia. Meskipun otaknya terkadang tidak mampu mencerna pelajaran namun Hamdan tidak patah arang.

Dia banyak berteman dengan anak-anak pintar sehingga bisa belajar bersama. Dengan adaptasi seperti itu, Hamdan berhasil survive sekolah tingkat menengah dengan keringat dan usahanya.

Semua itu dapat terlihat setiap pagi dari sepatu bolong yang dikenakan dengan bangga.

Bagi Hamdan, sepatu bolong itu adalah sebuah cerminan bahwa dia sudah bekerja keras agar bisa sampai gerbang sekolah setiap pagi.

11. Sapu Lidi Sumardi

Sumardi adalah anak tukang kebun SMP Bibit Negara yang sekarang ada kelas 9. Sebagai anak tukang kebun jelas Sumardi membantu ayahnya untuk membersihkan sekolahnya setiap pagi.

Kebersihan sekolahnya adalah sebuah kebanggaan tersendiri dimana itu mencerminkan keberhasilannya mengerjakan tugas.

Namun, Sumardi juga tidak lupa pada kewajibannya sebagai seorang siswa.

Sumardi sangat rajin sehingga masuk sebagai contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah.

Prestasinya juga cukup mencolok dalam bidang eksak sehingga sering menjadi perwakilan dalam olimpiade tingkat kabupaten.

Selain pintar, ternyata Sumardi juga mudah bergaul dengan teman sebayanya baik sekolah atau luar. Sumardi tidak minder hanya karena menjadi seorang anak tukang sapu sekolahnya.

Justru julukan sapu lidi dianggapnya sebagai pujian karena bisa melakukan hal yang jarang ditemui.

Setiap pagi dan saat sekolah sudah sepi Sumardi membantu ayahnya membersihkan sekolahnya.

Teman-temannya juga tahu bahwa Sumardi ikut menjadi tukang kebun sekolah tersebut. Mungkin karena alasan tersebut banyak siswa lebih sadar kebersihan karena malu pada sumardi.

Saat siswa lainnya buang sampah sembarangan Sumardi menjadi salah satu teladan untuk ditirukan. Jadi, ini adalah contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah yang cukup bagus.

Kita tidak boleh sembarangan membuang sampah karena itu akan menimbulkan banyak masalah. Mulai dari kesehatan, estetika, sampai harga diri siswanya juga dapat tercermin dari lingkungan.

Oleh karena itu, Sumardi menjadi salah satu icon penggerak yang dapat memberikan bukti nyata. Bahwa para pelajar dapat menjaga kebersihan sekolahnya tanpa mengandalkan tukang kebun.

12. Mul Si Topi Kuning

Apabila kamu berangkat menuju SMP Tunas Harapan dari arah utara, pasti tidak asing dengan pasukan bertopi kuning.

Mereka adalah pasukan yang setiap hari bertugas membersihkan sampah jalanan kota.

Siapa saja dapat bergabung sebagai pasukan tersebut tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan kepercayaannya.

Ada seorang anak yang bekerja sebagai pasukan topi kuning yaitu Mul, Mulyanto.

Setiap siswa pasti mengenal Mulyanto si topi kuning yang selalu membersihkan jalanan setiap pagi.

Jangan khawatir, Mulyanto pasti mandi dulu setelah bekerja sehingga tidak bau sampah lagi.

Meskipun dekat dengan dunia persampahan, namun Mulyanto juga mampu membuktikan prestasinya.

Dia selalu masuk papan tengah ranking paralel sekolah dan memiliki tingkah laku baik.

Salah satu keunggulan mulyanto adalah kemampuannya dalam bermain sepak bola meskipun tidak bercita-cita sebagai atlet.

Mulyanto pernah menuliskan terkait alasannya tidak ingin jadi atlet. Bagi Mulyanto, sekarang atlet adalah profesi yang tidak menjanjikan.

Bahkan dia berpendapat bahwa menjadi pasukan kuning jauh lebih konsisten pendapatannya dibandingkan atlet.

Memang tidak seberapa, namun setidaknya tidak harus berurusan dengan mafia bola.

Mulyanto juga terkenal lebih dewasa dibandingkan anak lainnya karena pergaulannya memang bapak-bapak.

Jadi, topi kuning Mulyanto jadi salah satu ciri khas tersendiri dari SMP Tunas Harapan.

Dengan menggunakan beberapa referensi di atas, tentu kamu dapat membuat sendiri secara mudah.

Pakai contoh cerita inspiratif tentang sahabat di sekolah tadi sebagai referensi agar mampu membuat jauh lebih bagus lagi.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta