Contoh Citra Foto dan Citra Non Foto dalam Penginderaan Jauh beserta Perbedaannya
Contoh Citra Foto dan Citra Non Foto dalam Penginderaan Jauh beserta Perbedaannya — Saat mempelajari geografi di SMA, kamu akan belajar mengenai citra yang dihasilkan penginderaan jauh.
Citra yang merupakan hasil dari penginderaan jauh terbagi menjadi dua jenis yaitu citra foto dan citra non foto.
Nah, pada uraian berikut kamu akan mengetahui pengertian, mekanisme kerja, jenis citra, perbedaan citra serta contoh citra foto dan citra non foto. Simak terus, ya!
Pengertian Penginderaan Jauh
Daftar Isi
Daftar Isi
Mengawali pembahasan contoh citra foto dan citra non foto ada baiknya dimulai dengan mengenal lebih dulu tentang definisi penginderaan jauh.
Menurut Analisis Citra Digital yang disusun oleh I Nengah Surati Jaya (2014) istilah penginderaan jauh atau inderaja berasal dari kata remote sensing yang telah dikenal di Amerika sejak akhir tahun 1950-an.
Remote sensing atau penginderaan jauh didefinisikan sebagai metode pengukuran untuk memperoleh informasi dari suatu objek atau fenomena menggunakan perangkat dari kejauhan tanpa adanya kontak langsung dengan objek.
Mekanisme Kerja Penginderaan Jauh
Sebelum lebih jauh membahas mengenai contoh citra foto dan citra non foto ada baiknya kita ketahui dulu prinsip kerja penginderaan jarak jauh, simak ya penjelasan Mamikos berikut!
Penginderaan jarak jauh memanfaatkan sumber energi untuk beroperasi baik sumber yang alami (seperti sinar matahari) atau buatan (seperti gelombang radar), untuk menerangi objek di permukaan bumi.
Energi yang nantinya dipancarkan oleh sumber energi melewati atmosfer, di mana sebagian energi tadi akan menyebar atau diserap sebelum sampai pada objek.
Energi yang mencapai ke permukaan bumi kemudian berinteraksi dengan objek dan mengalami pantulan, penyerapan, atau transmisi tergantung dari sifat objek tadi.
Energi yang dipantulkan oleh objek lalu direkam oleh sensor yang ditempatkan pada satelit, pesawat terbang, atau drone.
Sensor ini bisa berupa kamera (untuk citra foto) atau sensor yang mendeteksi gelombang selain spektrum cahaya tampak (untuk citra non foto).
Data mentah yang nanti direkam oleh sensor akan diolah untuk koreksi geometrik dan radiometrik serta peningkatan citra supaya bisa dianalisis ke tahap yang lebih lanjut.
Data yang sudah diproses tadi akan dianalisis serta diinterpretasikan untuk mengidentifikasi serta mengukur fitur spesifik, melakukan klasifikasi citra, atau memantau perubahan objek.
Hasil analisis yang nantinya diperoleh ditampilkan dalam bentuk peta, grafik, atau laporan yang digunakan untuk mengambil tindakan tertentu sesuai kebutuhan.
Pengertian Citra
Sebelum kita masuk pada pembahasan contoh citra foto dan citra non foto, cari tahu dulu yuk apa yang dimaksud dengan citra dalam konteks penginderaan jauh.
Citra menurut Memahami Geografi SMA/MA untuk Kelas 12 yang disusun oleh Bagja Waluya (2009) merupakan suatu gambaran yang tampak dari suatu objek yang diteliti atau dipotret suatu alat pemantau.
Data citra yang diperoleh biasanya masih berupa data mentah dan supaya lebih mudah dalam memanfaatkannya, maka citra yang didapatkan harus diinterpretasikan atau ditafsirkan terlebih dulu.
Langkah-langkah untuk Menginterpretasikan Citra
Supaya kamu lebih paham lagi saat nanti Mamikos tunjukkan contoh citra foto dan citra non foto, kamu harus mengetahui dulu bagaimana langkah menginterpretasikan citra. Simak ya!
Pada penginderaan jauh, interpretasi citra adalah langkah yang wajib dilakukan agar kita bisa memperoleh informasi dari citra untuk dimanfaatkan dengan tepat.
Interpretasi citra didefinisikan sebagai langkah mengkaji foto udara atau citra dengan tujuan untuk mengidentifikasi objek serta menilai arti penting dari objek itu.
Terdapat 3 langkah menginterpretasikan citra yaitu tahap deteksi, tahap identifikasi serta terakhir tahap analisis.
1. Deteksi
Deteksi ialah proses penyadapan data yang terjadi secara global untuk data yang berwujud tampak maupun tak tampak.
Di dalam deteksi akan ditentukan ada atau tidaknya suatu objek. Contohnya, objek berbentuk savana.
2. Identifikasi
Identifikasi dalam konteks interpretasi citra ialah tahapan untuk mengenali objek yang tergambar dari citra.
Objek itu bisa peneliti kenali mengacu pada ciri yang didapatkan oleh sensor dengan menggunakan stereoskop. Terdapat 3 ciri yang bisa kita kenali pada objek yaitu ciri spektral, spasial serta temporal
a. Ciri spektral
Ciri spektral didapatkan dari interaksi yang terjadi pada sumber elektromagnetik dengan objek yang diamati.
Ciri spektral bisa dinyatakan dengan rona serta warna. Rona merujuk pada tingkat kegelapan atau kecerahan dari objek pada citra.
b. Ciri Spasial
Ciri spasial ialah ciri yang berhubungan dengan ruang yang meliputi unsur tekstur, bentuk, ukuran motif atau pola, asosiasi, bayangan serta situs.
c. Ciri Temporal
Ciri temporal merujuk pada ciri yang berhubungan dengan benda pada saat perekaman. Contohnya: rekaman kali pada musim penghujan akan terlihat cerah, sedangkan di musim kemarau akan lebih gelap.
3. Analisis
Setelah melalui dua tahapan sebelumnya, data yang diperoleh akan dimanfaatkan untuk tujuan tertentu melalui proses analisis.
Data yang sudah dianalisis pada akhirnya akan dirangkai ke dalam bentuk tabel, grafik serta peta tematik.
Jenis Citra
Kita semakin dekat dengan pembahasan mengenai contoh citra foto dan citra non foto. Nah, agar kamu paham apa itu citra foto dan citra non foto. Mamikos akan menjelaskannya satu per satu.
Citra pada umumnya bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu citra foto (photography image) atau foto udara dan citra non foto (non-photography image). Simak penjelasan lengkapnya, ya!
1. Citra Foto
Pengertian citra foto merupakan gambar yang diperoleh berdasarkan hasil pemanfaatan sensor kamera.
Tidak ada perbedaan jauh mengenai pantulan cahaya serta karakteristik kamera yang digunakan pada penginderaan jauh dengan kamera konvensional.
Namun, untuk mengamati objek yang jauh, biasanya kamera akan dipasang pada badan pesawat terbang.
2. Citra Non Foto
Pengertian dari citra non foto ialah gambaran yang diperoleh dari tangkapan sensor yang bukan berupa kamera.
Pada ragam geografi citra yang diperoleh dari pemanfaatan citra non foto kerap disebut dengan foto satelit.
Perbedaan Citra Foto dan Non Foto
Tadi kamu sudah belajar apa saja jenis citra. Nah, yuk pelajari dulu perbedaan citra foto dan non foto sebelum kita beralih pada contoh citra foto dan citra non foto.
Berdasarkan 1.700 Plus Bank Soal Geografi SMA/MA yang disusun Harmanto (2023) di bawah ini beberapa perbedaan yang bisa kita cirikan dari citra foto dan non foto:
- Citra foto memanfaatkan sensor kamera sedangkan citra non foto menggunakan sensor yang bukan berasal dari kamera.
- Citra foto memanfaatkan detektor yang berupa film sementara citra non foto memanfaatkan detektor yang berwujud peta magnetic, teristor, konduktif, serta fotovoltaik
- Perekaman pada citra foto terjadi secara proses kimiawi sedangkan citra non foto proses perekamannya dengan proses elektronik.
- Mekanisme perekaman pada citra foto terjadi secara berbarengan sedangkan citra non foto terjadi secara sebagian.
- Spektrum elektromagnetik yang terlibat dalam citra foto ialah spektrum cahaya tampak bersama perluasannya, sementara itu citra non foto memanfaatkan spektrum elektromagnetik spektrum tampak dan perluasan termal serta gelombang mikro.
Contoh Citra Foto dan Citra Non Foto
Berikut beberapa contoh serta pemanfaatan dari citra foto dan non foto sesuai dengan jenis citranya:
1. Contoh Citra Foto
Berikut contoh citra foto beserta pemanfaatannya dalam bidang terkait geografi:
a. Citra yang Digunakan dalam Pemetaan Topografi
Dengan memanfaatkan foto udara, citra diambil dari pesawat atau drone untuk menyusun peta topografi.
Keunggulan dari foto udara yaitu mempunyai resolusi spasial tinggi yang baik dalam menangkap detail elevasi serta fitur-fitur khas permukaan bumi.
b. Citra yang Dimanfaatkan dalam Perencanaan Tata Ruang Kota
Memanfaatkan citra satelit optik seperti satelit Landsat atau Sentinel-2 bisa digunakan untuk menganalisis tata ruang kota.
Citra satelit optik bisa memberikan pandangan yang lebih luas tentang tata letak perkotaan yang tentunya berguna dalam perencanaan infrastruktur serta pemantauan pertumbuhan kota.
c. Citra yang Berfungsi Memantau Perubahan Lingkungan
Memantau perubahan fungsi lahan seperti deforestasi atau urbanisasi menggunakan citra satelit optik merupakan salah satu contoh dan aplikasi citra foto.
Satelit Landsat dan satelit yang sejenis menyediakan data berkala yang memungkinkan pendeteksian perubahan lingkungan dari masa ke masa.
2. Contoh Citra Non Foto
Di bawah ini contoh citra non foto beserta pemanfaatannya pada kehidupan sehari-hari:
a. Citra yang Dimanfaatkan dalam Memantau Bencana Alam
Kita bisa memanfaatkan citra radar dalam mendeteksi perubahan permukaan akibat gempa bumi, longsor, dan banjir.
Radar yang digunakan oleh satelit Sentinel-1 bisa melihat melalui awan dan kegelapan yang sangat membantu manusia mendeteksi bencana alam meski dalam kondisi cuaca buruk atau di malam hari.
b. Citra yang Bermanfaat dalam Analisis Vegetasi dan Pertanian
Penggunaan citra multispektral untuk menghitung NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) ialah contoh dari citra non foto.
NDVI merupakan indeks yang dipakai dalam mengukur kesehatan tanaman serta kerap dimanfaatkan dalam pertanian presisi.
c. Citra yang Dipakai dalam Mengeksplorasi Mineral
Contoh selanjutnya yaitu citra hiperspektral yang digunakan dalam mengeksplorasi mineral. Citra ini memungkinkan peneliti untuk identifikasi berbagai jenis mineral yang ada di permukaan bumi.
Penutup
Demikian beberapa contoh citra foto dan citra non foto yang sudah Mamikos hadirkan beserta perbedaannya.
Apabila kamu ingin mempelajari materi geografi lainnya lebih jauh, kamu bisa membaca artikel Mamikos lainnya.
Namun, jika ternyata kamu belum mendapat informasi cukup terkait citra foto dan non foto serta penginderaan jauh, kamu bisa melanjutkan membaca FAQ di bawah ini!
FAQ
Pengolahan citra digital bertujuan untuk meningkatkan kualitas citra supaya lebih gampang dalam penginterpretasian yang dilakukan oleh manusia maupun komputer.
Ciri-ciri objek yang tergambar pada citra penginderaan jauh ialah objek akan memiliki bentuk persegi biasa maupun persegi panjang, memiliki motif teratur serta memiliki tekstur halus.
Penyebutan pancaran pada penginderaan jauh merujuk kepada objek yang ada dipermukaan bumi memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
Sedangkan pantulan merujuk proses energi yang datang dari luar dipantulkan kembali oleh objek di permukaan bumi kepada sensornya.
Komponen penginderaan jauh kurang lebih ada 7, di antaranya adalah sumber tenaga, atmosfer, objek, sensor, wahana, perolehan data serta pengolahan data.
Unsur atau komponen yang digunakan dalam interpretasi citra di antaranya adalah rona, warna, bentuk, pola atau motif, ukuran, tekstur, bayangan serta situs.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: