Contoh Empiris, Teoritis, Kumulatif, dan Nonetis dalam Ilmu Sosiologi

Contoh Empiris, Teoritis, Kumulatif, dan Nonetis dalam Ilmu Sosiologi – Jika belajar sosiologi, maka kamu tidak akan asing dengan empat konsep ini.

Diantara konsep itu adalah empiris, teoritis, kumulatif dan nonetis. Keempatnya harus kamu pelajari agar kamu bisa belajar sosiologi secara optimal.

Yuk, simak beberapa contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis yang bisa Mamiko sajikan untukmu!

Pengertian Empiris dalam Ilmu Sosiologi

Getty Images/Tashatuvango

Dalam ilmu sosiologi, “empiris” mengacu pada pendekatan atau metode yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data empiris atau data yang diperoleh melalui observasi langsung atau pengalaman praktis. 

Pendekatan empiris dalam sosiologi menekankan penggunaan bukti-bukti konkret dan observasi terhadap fenomena sosial untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Pengertian Teoritis dalam Ilmu Sosiologi

Dalam ilmu sosiologi, pengertian “teoritis” merujuk pada konsep-konsep, kerangka kerja, atau model-model yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial yang ada di masyarakat. 

Teori-teori sosiologi menjadi landasan bagi para peneliti untuk mengorganisir, menjelaskan, dan meramalkan pola-pola dalam perilaku manusia dan interaksi sosial. 

Penggunaan teori-teori sosiologi memungkinkan para peneliti untuk memahami berbagai aspek kehidupan sosial dengan lebih baik. 

Pengertian Kumulatif dalam Ilmu Sosiologi

Dalam ilmu sosiologi, “kumulatif” mengacu pada sifat pengetahuan dan pemahaman yang berkembang secara bertahap melalui penelitian, pengamatan, dan kontribusi berbagai peneliti dari waktu ke waktu. 

Sifat kumulatif dari ilmu sosiologi menunjukkan bahwa pengetahuan dalam bidang ini tidak hanya terbatas pada temuan-temuan individual atau studi-studi terpisah, tetapi juga terus berkembang melalui akumulasi hasil-hasil penelitian dan pemikiran dari berbagai sumber.

Pertama, sosiologi berkembang secara kumulatif karena penelitiannya didasarkan pada kerja keras dan kontribusi berbagai ilmuwan dari masa lalu. 

Teori-teori klasik sosiologi, seperti teori konflik Karl Marx, teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead, dan teori fungsionalisme Émile Durkheim, telah memberikan landasan yang penting bagi pemahaman tentang struktur sosial dan dinamika masyarakat. 

Kontribusi-kontribusi ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah sosiologi, tetapi juga terus memengaruhi dan membentuk pemikiran dalam disiplin ini.

Kedua, sosiologi berkembang secara kumulatif melalui penelitian-penelitian baru yang dilakukan oleh para ilmuwan sosial kontemporer. 

Melalui penelitian empiris, analisis teoritis, dan pembaharuan konseptual, peneliti terus menambahkan pemahaman kita tentang berbagai aspek kehidupan sosial. 

Hasil penelitian baru ini memperluas cakupan dan kedalaman pengetahuan dalam sosiologi, menyediakan wawasan baru, dan memperbarui teori-teori yang ada.

Pengertian Nonetis dalam Ilmu Sosiologi

Dalam ilmu sosiologi, pengertian “nonetis” mengacu pada pandangan atau analisis yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip etika atau nilai-nilai moral tertentu. 

Ketika sebuah penelitian atau analisis sosiologis dianggap nonetis, itu berarti bahwa pendekatan tersebut tidak mempertimbangkan implikasi etis dari tindakan atau konsekuensi sosial yang mungkin timbul dari hasil penelitian tersebut. 

Pemahaman tentang etika dalam konteks sosiologi sangat penting karena sosiologi secara intrinsik terkait dengan pemahaman tentang struktur sosial, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat. 

Oleh karena itu, penelitian dan analisis sosiologis yang nonetis dapat menyebabkan dampak negatif yang signifikan, termasuk penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran hak asasi manusia, atau penyebaran stereotip dan prasangka yang merugikan. 

Contoh Empiris dalam Ilmu Sosiologi

Contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis dari pendekatan empiris dalam ilmu sosiologi dapat ditemukan dalam berbagai studi dan penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data langsung dari masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh:

Survei Populasi

Sebuah penelitian yang dilakukan untuk memahami pandangan masyarakat terhadap perubahan sosial dan politik dapat menggunakan survei populasi. 

Responden diambil secara acak dari populasi yang diinginkan dan diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan terstandar. 

Studi Kasus

Seorang sosiolog mungkin melakukan studi kasus untuk memahami fenomena sosial yang kompleks di dalam suatu komunitas atau kelompok tertentu. 

Misalnya, studi kasus tentang pola kekerasan dalam rumah tangga di suatu daerah dapat melibatkan observasi langsung.

Observasi Partisipan

Seorang peneliti mungkin terlibat secara langsung dalam kehidupan sehari-hari suatu kelompok atau subkultur untuk memahami norma, nilai-nilai, dan praktik sosial yang ada di dalamnya. 

Melalui observasi partisipan, peneliti dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika sosial yang mungkin tidak terungkap melalui metode pengumpulan data lainnya.

Analisis Data Statistik

Banyak penelitian dalam sosiologi menggunakan analisis statistik untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel tertentu dalam data yang dikumpulkan. 

Misalnya, sebuah penelitian tentang pengaruh pendidikan terhadap kesempatan kerja dapat menggunakan analisis regresi untuk mengukur sejauh mana pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat penghasilan atau status pekerjaan mereka.

Contoh Teoritis dalam Ilmu Sosiologi

Contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis dalam ilmu sosiologi mencakup kerangka kerja, konsep, dan teori-teori yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan berbagai aspek kehidupan sosial. 

Berikut adalah beberapa contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis dalam fokus teoritis:

Teori Konflik Karl Marx

Teori konflik Marx menyoroti konflik-konflik sosial yang muncul karena ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan di masyarakat. 

Marx menekankan bahwa struktur sosial, seperti kapitalisme, menciptakan ketidaksetaraan yang mendasar antara kelas-kelas sosial, yang kemudian menyebabkan konflik dan perubahan sosial.

Teori Fungsionalisme Émile Durkheim

Fungsionalisme menekankan peran fungsi-fungsi sosial dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan dalam masyarakat. 

Durkheim menyatakan bahwa institusi-institusi sosial memiliki fungsi-fungsi khusus yang diperlukan untuk memelihara integrasi sosial dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead

Teori interaksionisme simbolik menekankan peran simbol-simbol dan interaksi sosial dalam pembentukan identitas individu. 

Mead berpendapat bahwa individu mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri melalui interaksi dengan orang lain dan penggunaan simbol-simbol sosial.

Teori Penciptaan Realitas Berger dan Luckmann

Teori ini menyoroti proses sosial di mana realitas sosial diciptakan, dipertahankan, dan diubah oleh individu-individu dalam masyarakat. 

Berger dan Luckmann menekankan bahwa realitas sosial adalah konstruksi sosial yang muncul melalui interaksi sosial dan institusi-institusi sosial.

Contoh Kumulatif dalam Ilmu Sosiologi

Konsep kumulatif dalam ilmu sosiologi mengacu pada proses di mana pengetahuan, teori, dan temuan dalam bidang ini terus berkembang melalui kontribusi-kontribusi baru dari berbagai peneliti, studi, dan penelitian dari waktu ke waktu. 

Berikut adalah beberapa Contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis dalam fokus kumulatif ilmu sosiologi:

Pengembangan Teori

Teori-teori sosiologi yang telah ada selama beberapa dekade, seperti teori konflik, fungsionalisme, dan interaksionisme simbolik, telah menjadi dasar untuk pengembangan teori-teori baru yang memperluas pemahaman tentang masyarakat. 

Akumulasi Bukti Empiris

Melalui penelitian empiris yang terus-menerus, bukti-bukti baru dikumpulkan yang mendukung atau menantang temuan sebelumnya. 

Misalnya, studi-studi baru tentang mobilitas sosial atau pola-pola kekerasan domestik dapat menambah wawasan baru tentang dinamika sosial yang ada.

Pengembangan Metode Penelitian

Perkembangan dalam metodologi penelitian juga merupakan bagian dari kumulatif dalam ilmu sosiologi. 

Pengenalan teknik-teknik baru, seperti analisis jaringan sosial atau analisis kualitatif yang lebih mendalam, telah memperluas kemampuan para peneliti untuk menjelajahi dan memahami fenomena sosial dengan lebih baik.

Contoh Nonetis dalam Ilmu Sosiologi

Contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis dalam ilmu sosiologi mencakup penelitian atau praktik yang melanggar prinsip-prinsip etika, nilai-nilai moral, atau standar profesional. 

Berikut adalah beberapa contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis dalam fokus nonetis:

Penelitian Tanpa Persetujuan Etis

Suatu contoh nonetis adalah melakukan penelitian yang melibatkan subjek tanpa persetujuan mereka atau tanpa memperhatikan hak dan kesejahteraan mereka. 

Misalnya, melakukan eksperimen sosial yang merugikan atau menimbulkan stres pada subjek tanpa memberikan informasi yang cukup atau tanpa persetujuan mereka adalah tindakan nonetis.

Manipulasi Data

Manipulasi data atau hasil penelitian untuk mendukung kesimpulan yang telah ditentukan sebelumnya juga merupakan contoh nonetis dalam ilmu sosiologi. 

Menyajikan data yang dipilih secara selektif atau mengabaikan data yang tidak sesuai dengan hipotesis penelitian untuk memperkuat argumen adalah tindakan nonetis yang dapat merusak integritas ilmiah.

Penyalahgunaan Kekuasaan

Penyalahgunaan posisi atau kekuasaan oleh peneliti untuk memanipulasi subjek penelitian atau memanfaatkan data dan informasi yang diperoleh untuk keuntungan pribadi atau kepentingan politik juga merupakan contoh nonetis. 

Misalnya, menggunakan informasi yang dikumpulkan dari penelitian untuk keuntungan finansial pribadi tanpa izin subjek penelitian adalah tindakan nonetis.

Penutup

Itulah beberapa contoh empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis yang harus kamu pelajari. Semoga artikel ini membantu kamu belajar, ya.

FAQ

Apa contoh sosiologi bersifat kumulatif?

Contoh sosiologi bersifat kumulatif yakni Teori Evolusi yang dikemukakan Charles Darwin, menyatakan bahwa manusia di bumi berasal dari spesies kera. Namun, seiring berkembangnya zaman, terdapat beberapa teori yang menyempurnakan atau bahkan membantahnya dengan teori yang lain.

Apa yang dimaksud dengan teoritis dan berikan contohnya?

Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori namun belum pernah terpengamatan. Sebagai contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam.

Apa saja contoh sosiologi empiris?

Kajian tentang masyarakat ini didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif, dan menggunakan akal sehat (common sense). Contoh: Studi tentang pola migrasi penduduk dalam suatu wilayah dan dampaknya terhadap pertumbuhan populasi.

Apa contoh sosiologi bersifat Nonetis?

Contoh pertama dari sosiologi non etis adalah ketika peneliti mengamati konflik yang terjadi antara dua kelompok, sebut saja kelompok C dan D, di mana peneliti tersebut tidak memihak kepada siapa pun dan hanya berfokus pada penyebab konflik.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta