Contoh-contoh Esai Singkat Tentang Internet, Keluarga, dan Budaya

Pernahkah kamu membuat atau mengikuti perlombaan esai? Kali ini Mamikos sudah menyiapkkan esai tentang internet, keluarga, dan budaya. Simak detailnya di bawah ini.

03 Juli 2023 Aditya

Contoh-contoh Esai Singkat Tentang Internet, Keluarga, dan Budaya – Esai seringkali menjadi sarana untuk menuangkan gagasan seseorang. Terlebih lagi, esai sering dijadikan sebagai lomba dalam perayaan pendidikan atau acara tertentu.

Sebab, memang esai sangat menarik yang mana di dalamnya berisi pendapat pribadi yang menyisipkan sedikit fakta ilmiah. Oleh karenanya, esai bisa menjadi bahan penelitian singkat yang menarik.

Bila kamu ingin membuat esai yang baik, mungkin kamu bisa membaca artikel berikut hingga rampung.

Sebab, Mamikos sudah memberikan informasi tentang contoh esai singkat tentang internet, keluarga, dan budaya. Selamat menyimak.

Pengertian Esai

Contoh-contoh Esai Singkat Tentang Internet, Keluarga, dan Budaya
https://unsplash.com/@m15ky

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai merupakan sebuah karangan ataupun tulisan yang membahas tentang masalah sepintas dari sudut pandang pribadi sang penulis.

Dengan pemahaman tadi, dapat juga disimpulkan bahwa esai merupakan tulisan yang mengandung suatu pendapat serta bersifat subjektif ataupun argumentatif.

Pandangan dari pribadi ini haruslah logis, dan juga bisa dipahami dengan baik.

Tidak hanya itu saja, argumen yang disajikan di dalam esai haruslah didukung dengan fakta, sehingga esai tidak menjadi sebuah tulisan yang fiktif atau imajinasi belaka dari sang penulis.

Tujuan dari penulisan esai yaitu, untuk dapat membuat orang menjadi percaya dengan sudut pandang penulis mengenai suatu masalah.

Oleh sebab itu, harus ada sebuah data ataupun fakta yang dapat mendukung.

Contoh-contoh Esai Singkat Tentang Internet, Keluarga, dan Budaya

Contoh Esai Singkat Tentang Internet

Karna Internet, Gelap Menjadi Terang

Kehadiran internet untuk penyandang disabilitas mempunyai peranan yang sangat penting.

Internet dapat memengaruhi kualitas hidup dari penyandang disabilitas, baik dalam aspek sosial, ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Selama itu, salah satu bentuk kendala dari para penyandang disabilitas yaitu pada soal mobilitas.

Ketika seseorang kahir sebagai penyandang disabilitas, indera penglihatan, pendengaran, ataupun organ-organ dalam tubuh lainnya tidak dapat berfungsi dengan semestinya, atau mengalami sebuah penurunan. Seketika itu juga, mobilitasnya pun telah terhambat.

Mobilitas juga berkaitan erat dengan produktivitas baik di dalam bidang pekerjaan, pendidikan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lain sebagainya.

Cerita tentang disabilitas yang terhambat pada mobilitasnya, kini hanya tinggal kenangan.

Mengapa demikian? Ya, semenjak keberadaan internet booming di Indonesia, kemudian teknologi, aplikasi dengan screen reader di smartphone menjadi sebuah akses bagi penyandang disabilitas, maka kemandirian dari disabilitas pun kian tumbuh.

Internet rupanya tak ubahnya seperti listrik yang masuk desa. Sebelum listrik dapat masuk desa, tidak banyak berbagai aktivitas yang dapat dikerjakan oleh orang-orang di desa.

Sepulang meladang, orang-orang di desa hanya dapat berdiam diri di rumah saja.

Mereka pun menjadi kurang produktif. Informasi juga sulit untuk diakses, sebab radio dan televisi tidak mampu untuk merambah hingga ke pelosok desa.

Anak –anak pun menjadi terbatas dalam hal belajar. Alhasil, semakin malam suasana di desa semakin menjadi sunyi senyap. Gelap, senyap, tidak ada suara, tidak ada interaksi, tidak ada geliat, tidak ada produktivitas.

Bila internet dapat membuka mata seorang tunanetra menjadi terang, bagi tunarungu internet dapat mengubah kesenyapan hingga jadi berbicara. Bagi seorang tunadaksa internet jelas akan memampukan mobilitas mereka di dalam banyak hal.

Beragam manfaat yang bisa dihasilkan dari adanya teknologi ini, diantaranya internet dapat mengakses sosial media sebagai alat untuk pemasaran online, belajar serta berkarya dengan smartphone untuk melakukan interaksi sosial, pendidikan serta pekerjaan;

Mengoptimalkan fungsi dari blog dalam berbagi serta menghasilkan uang, manfaat dari aplikasi mobile untuk dapat beraktivitas secara mandiri, serta masih banyak lagi manfaat yang lainnya.

Saya pun berpikir, internet tidak hanya menumbuhkan pola kemandirian bagi para penyandang disabilitas.

Lebih dari itu, kemampuan dari penyandang disabilitas di dalam memanfaatkan teknologi internet, akan memampukannya dalam membantu orang lain termasuk mereka yang non disabilitas.

Sederhana saja, pernah seorang tunanetra sedang membantu temannya yang non disabilitas untuk dapat memesan kendaraan online.

Dalam beberapa kasus, juga dapat ditemukan suatu hal yang lebih besar, bagaimana melewati internet penyandang disabilitas bisa membuka lapangan kerja, serta memberi kesempatan untuk bekerja bagi orang lain, termasuk juga untuk orang-orang yang non disabilitas.

Itu artinya, internet telah membuka celah untuk hubungan yang setara antara disabilitas serta non disabilitas, dalam memberi pemenuhan pada martabat kemanusiaan yang sesuai untuk setiap orang dengan apapun kondisi fisiknya.

Terakhir saya ingin mengutip juga pernyataan dari seorang psikolog ternama bernama Sartono Mukadis. Pada waktu itu Pak Sartono, demikian sapaan akrabnya dalam mengatakan,

“Suatu ketika akan tiba saatnya dimana para penyandang disabilitas akan dapat terbantu kemandiriannya berkat keberadaan teknologi yang terus berkembang. Akan tiba saatnya di Indonesia aplikasi –aplikasi yang dapat memudahkan mobilitas bagi penyandang disabilitas, sehingga keterbatasannya dapat menembus batas. Teknologi itulah yang dinamakan internet”.

Kala itu karena adanya penyakit diabetes yang di deritanya, sehingga menyebabkan Sartono harus menggunakan sebuah kursi roda.

Sartono optimis bahwa internet dapat mempengaruhi kehidupan sosial, serta ekonomi para penyandang disabilitas. Tahun 2009 Sartono pun wafat.

Ucapan Sartono Mukadis itupun sekarang terbukti. Teknologi internet sekarang  terus semakin berkembang.

Smartphone yang dapat memudahkan tunanetra untuk bisa berinteraksi bahkan sudah menjamur. Keunggulan dari internet ini pun, sejatinya harus dapat dioptimalkan oleh seluruh penyandang disabilitas.

Contoh Esai Singkat Tentang Keluarga

Keluargaku

Aku tinggal bersama dengan keluarga kecilku. Keluarga ini terdiri dari empat orang anggota, yaitu ayahku, ibuku, kakak laki-lakiku, serta tentu saja aku sebagai si paling bungsu di dalam keluargaku.

Ibuku adalah seorang wanita paruh baya, dia saat ini berusia sekitar 48 tahun. Namanya adalah Ibu Khotimah.

Dia mempunyai wajah yang rupawan, serta ramput lurus hitam yang panjang. Matanya sama seperti kebanyakan dari wanita Asia, yaitu hitam.

Dia memang agak sedikit gemuk, sebab jarang berolahraga ditengah beragam kegiatannya sebagai seorang ibu rumah tangga yang sibuk. Walau begitu, dia bisa mengatur supaya pakaian yang dikenakannya dapat terlihat menarik.

Ayahku memiliki nama Bapak Joko, dia sekarang berusia sekitar 51 tahun. Walaupun dia tidak lagi muda, namun rambutnya masih sangat terlihat bagus dengan berwarna hitam dan sedikit uban.

Matanya pun hitam seperti kebanyakan dari orang Asia, terutama pada orang Indonesia.

Dia cukup terlihat tinggi bila dibandingkan dengan anggota keluarga yang lainnya, sekitar 168cm. Dia bekerja di dalam pabrik kayu setempat sebagai seorang manager.

Dia juga begitu bekerja keras demi keluarganya. Terkadang dia juga yang akan membuat makanan ketika ibu sedang tidak ada di rumah.

Aku pun sangat menyukai masakannya, terutama untuk nasi gorengnya, rasanya memang seperti nasi goreng paling mantap yang pernah aku rasakan.

Kemudian anggota keluarga yang selanjutnya yaitu kakakku, dia memiliki nama Reza. Sekarang usianya sudah 23 tahun. Seperti orang tuaku, kakakku juga mempunyai warna mata yang hitam, serta rambut hitam yang lurus. Dia lebih tinggi bila dibandingkan diriku, dia kira-kira setinggi ayahku.

Dia memang cukup pintar, rajin, serta orang yang suka sekali membantu. Sekarang dia telah melanjutkan sekolahnya, untuk dapat mempelajari bahasa Inggris serta berharap suatu ketika dapat menjadi seorang guru yang baik.

Semua anggota keluargaku, terkecuali aku, bisa berbicara menggunakan bahasa Jawa serta Sunda dengan sangat lancar.

Kami pernah tinggal di kawasan Bandung, tepatnya di daerah Leuwiliang selama kurang lebih 6 tahun.

Sayangnya, kami memang harus pindah ke Surabaya demi beberapa alasan tertentu.

Jadi, bila mereka sedang berbicara dalam bahasa Sunda, aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang mereka perbincangkan. Sekarang kami sedang menjalani hidup di kotaku tercinta yakni Surabaya.

Contoh Esai Singkat Tentang Budaya

Terkikisnya Budaya Indonesia Pada Era Digital

Seberapa banyak kah kamu mengenal Indonesia? Negara yang di dalamnya memiliki beragam budaya.

Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan, yang mempunyai 34 provinsi yang mana di dalamnya terdapat berbagai macam budaya yang berbeda pada setiap daerahnya.

Itulah yang membuktikan jika Indonesia sangat kaya akan budaya. Seperti yang sudah semua orang ketahui, Indonesia mempunyai banyak suku, ras, agama yang berbeda-beda dari sabang hingga merauke.

Banyaknya perbedaan itulah yang semakin membuat Indonesia terkenal, sampai dengan ke penjuru dunia.

Namun, pada masa sekarang ini terutama ketika memasuki abad ke-21, yang mana perkembangan dari teknologi semakin meningkat terutama di dalam hal telekomunikasi serta informasi, kebudayaan Indonesia pun seakan kian menghilang ditelan adanya perdaban.

Walaupun dalam UU No. 8 tahun 2002, pada hakekatnya tujuan dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), yaitu untuk dapat meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat dalam rangka membangun sebuah peradaban bangsa.

Untuk lebih detailnya, sudah diketahui bila tujuan utama dari IPTEK yaitu perubahan kehidupan masa depan dari manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat serta aman.

Perkembangan pada IPTEK terutama dalam teknologi informasi semacam internet, sangat memudahkan manusia untuk dapat mencapai tujuan dari hidupnya dengan waktu singkat.

Sehingga, tidak sedikit dari manusia pada masa sekarang ini lebih menyukai dalam mempelajari inovasi-inovasi pada digitalisasi, dibandingkan dengan mempelajari budayanya sendiri.

Semakin berkembangnya pola teknologi, maka semakin banyak hasi; produk digital yang saat ini kian menyebar di dalam masyarakat. Bahkan tidak hanya dari produk digital yang berupa media sosial semacam FB, twitter, instagram, dan lain-lain.

Tetapi mulai munculnya sebuah telepon genggam, yang semakin hari menjadi semakin berinovasi dan lebih canggih.

Hal itu pun semakin memudahkan seluruh masyarakat, untuk dapat bertukar kabar melewati chatting, telepon, bahkan juga video call.

Produk-produk digital juga lebih cenderung menjadikan seluruh masyarakat Indonesia, semakin melupakan budayanya sendiri.

Walaupun begitu, kita tidak dapat menuntut demi menghapus digitalisasi yang telah menyebar dalam masyarakat Indonesia.

Namun hal tersebut bukan berarti jika generasi zaman sekarang ini, akan kehilangan seluruh jati dirinya sebagai suatu bangsa yang sangat kaya akan budaya.

Melihat pada budaya Indonesia yang kian hari kian asing bagi bangsanya sendiri, semua orang sebagai generasi zaman sekaranglah, yang memang harus dapat menyeimbangkan antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan digital.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa melestarikan budaya dari Indonesia, di tengah persebaran era digital.

Seperti halnya dapat memanfaatkan sebuah media sosial yang sering digunakan hampir dalam setiap harinya, untuk dapat mengedukasi ataupun menyebarkan pengetahuan mengenai budaya kita sendiri terhadap masyarakat umum, khususnya para penggiat media sosial.

Kemudian tanamkan juga nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Atau dapat juga dengan menggunakan telepon genggam, sebagai sarana untuk bisa memperdalam nilai-nilai dari budaya Indonesia.

Jadi, dengan begitu semua orang dapat menyeimbangkan budaya Indonesia, dengan adanya budaya digitalisasi yang semakin hari kian menyebar pada sekarang ini.

Adanya budaya digitalisasi ini juga dapat menjadikan setiap orang, sebagai masyarakat yang dapat memperkenalkan budaya Indonesia, kepada masyarakat baik dari dalam maupun juga luar negeri. Sebab bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai hasil budayanya.

Penutup

Itu tadi pembahasan mengenai contoh esai singkat tentang internet, keluarga, dan budaya, semoga artikel di atas dapat sedikit menginspirasi kalian dalam membuat esai singkat yang baik dan benar.

Sebenarnya esai lebih menekankan pada pendapat atau pengamatan pribadi, namun juga harus menyisipkan fakta-fakta yang menarik.

Sebab, esai pada dasarnya merupakan sebuah karangan ilmiah yang berbasis pada pendapat pribadi.

Maka dari itu, seringkali dibuat lomba esai di sekolah ataupun kampus-kampus dalam perayaaan pendidikan.

Sebab esai memang menjadi sarana yang baik, untuk dapat menuangkan gagasan secara ilmiah atau pendapat pribadi.

Demikian pembahasan mengenai contoh esai singkat tentang internet, keluarga, dan budaya, kamu dapat membaca artikel lainnya tentang esai atau bahasa pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Close