Contoh Esai tentang Diri Sendiri Singkat beserta Cara Membuatnya Lengkap

Contoh Esai tentang Diri Sendiri Singkat beserta Cara Membuatnya Lengkap – Esai adalah salah satu bentuk tulisan yang sering kita temui sebagai sebuah karya ilmiah.

Tidak jarang, esai digunakan sebagai sebuah kompetisi bagi para siswa, mahasiswa, bahkan hingga masyarakat umum.

Topik dari esai yang dibahas pun bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah tentang diri sendiri. Seperti apa esai tentang diri sendiri? Untuk melihat contohnya, simak terus artikel Mamikos di bawah ini yang membahas contoh esai tentang diri sendiri dan cara membuat esai.

Apa itu Esai?

unsplash.com/@supersnapper27

Sebelum kita melihat contoh esai tentang diri sendiri dan cara membuatnya, alangkah baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian esai dan beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang pembuatan esai.

Yang pertama, apa itu esai?

Esai dapat didefinisikan sebagai karangan prosa yang secara sepintas membahas mengenai suatu permasalahan yang menarik untuk diselidiki.

Pembahasan dalam sebuah esai merupakan gabungan dari fakta dan opini penulis.

Isi sebuah esai dapat mencakup argumentasi, kritik, maupun sastra yang bersumber dari refleksi penulis dan pengamatan penulis di kehidupan sehari-hari.

Sebagai bentuk prosa dan memiliki unsur opini di dalamnya, esai termasuk karya tulis yang subjektif. Subjektivitas penulis tertuang dengan sifat essay yang interpretatif, analitis, dan spekulatif.

Apa Saja Struktur Esai?

Setelah mengetahui pengertian esai, sekarang kita bisa membahas apa saja struktur yang harus ada dalam sebuah esai.

Seperti karya tulis pada umumnya, esai juga memiliki struktur yang menjadi pedoman bagi penulis ketika menulis sebuah esai.

Struktur baku yang ada dalam sebuah esai adalah pendahuluan, isi, dan penutup.

Mari kita diskusikan dengan lebih jelas tentang masing-masing bagian pada pembahasan di bawah ini.

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari sebuah esai. Sama dengan karya tulis pada umumnya, bagian pendahuluan esai juga berisi pengantar singkat dari topik yang akan dibahas.

Bagian pendahuluan dibuat dengan tujuan mempermudah pembaca untuk memahami isi esai.

Pada bagian ini, penulis dapat memberikan pernyataan atau latar belakang yang berkaitan dengan suatu masalah atau topik yang akan dibahas secara umum.

Penulis juga bisa memberikan pendapatnya tentang tema pembahasan.

2. Isi/Pembahasan

Bagian isi atau pembahasan berisi inti permasalahan yang ingin dibahas oleh penulis.

Topik yang sebelumnya sudah diperkenalkan di pendahuluan akan dibahas secara rinci dan detail pada bagian isi.

Ketika menulis bagian isi, penulis dapat memberikan fakta atau data terlebih dahulu. Kemudian, dapat diikuti dengan opini atau pendapat penulis secara terstruktur dan logis.

Selain itu, penulis juga dapat menyampaikan atau menjelaskan dasar penyusunan argumentasi terkait masalah yang dibahas.

Contohnya, pendapat ahli atau teori yang sesuai dengan permasalahan dan fakta yang dibahas.

Melalui data, fakta, dan teori yang disampaikan secara terstruktur dan logis, maka pembaca akan dapat mempercayai opini yang dituliskan oleh penulis.

Oleh karena itu, penyampaian data/fakta/teori dalam esai sangatlah penting untuk mendukung argumentasi.

3. Penutup/Kesimpulan

Bagian penutup atau kesimpulan merupakan bagian akhir dari sebuah esai. Pada bagian ini, penulis dapat menyampaikan ringkasan atau rangkuman dari pembahasan yang sudah ditulis di dua bagian sebelumnya.

Simpulan yang dibahas pada bagian ini seharusnya dapat dituliskan dengan padat, singkat, dan fokus.

Artinya, simpulan tersebut merujuk pada pembahasan di bagian sebelumnya dan tidak melebar ke topik lainnya.

Apa Saja Jenis-Jenis Esai?

Dalam menulis sebuah esai, data dan fakta berguna agar penulis tidak asal memberikan pendapatnya.

Selain itu, pandangan yang diberikan juga harus sesuai dengan tujuan konten dari esai tersebut.

Memahami jenis-jenis esai akan memberi kemudahan dalam memahami contoh esai tentang diri sendiri.

Agar lebih memahami tujuan konten esai, kita perlu memahami jenis-jenis esai berdasarkan tujuan kontennya yang dijelaskan seperti berikut ini.

1. Esai Argumentatif

Jenis esai argumentatif digunakan untuk meyakinkan pembaca agar menerima pandangan penulis terkait suatu permasalahan.

Fakta yang diungkapkan dalam esai argumentatif ditujukan agar pembaca berpihak pada penulis.

2. Esai Cerita

Tujuan esai cerita adalah menghadirkan sesuatu yang dapat dibayangkan oleh pembaca.

Dengan membaca esai tersebut, diharapkan pembaca dapat merasakan sesuatu yang diceritakan.

3. Esai Tajuk

Esai tajuk adalah jenis esai yang dimuat dalam surat kabar untuk membicarakan peristiwa yang sedang berkembang di tengah masyarakat, misalnya model fashion terkini dan fenomena terbaru di masyarakat.

4. Esai Cukilan Watak

Dalam esai cukilan watak, penulis menggunakan cukilan atau cuplikan watak seseorang yang dapat dikaitkan dengan permasalahan dalam esai dan dapat dicontoh atau diambil pelajarannya.

5. Esai Deskriptif

Esai deskriptif adalah esai yang dibuat untuk memberikan deskripsi tentang suatu benda atau seseorang.

6. Esai Kritik

Esai kritik berisi penilaian atas baik atau buruk, manfaat, kelebihan, dan kekurangan suatu karya seni atau karya sastra.

7. Esai Reflektif

Esai reflektif biasanya ditulis oleh ahli atau pakar untuk menanggapi dan merenungkan isu-isu terkait pemerintahan, politik, dan lain-lain.

8. Esai Pribadi

Esai pribadi ditulis berdasarkan pribadi penulis untuk menceritakan pandangan dan pengalaman penulis secara langsung.

Bagaimana Cara Membuat Esai?

Kita sudah memahami pengertian esai, struktur esai, dan jenis-jenis esai. Selanjutnya, tibalah kita pada pembahasan tentang cara membuat esai, sebelum mencapai pembahasan contoh esai tentang diri sendiri.

Membuat esai tidaklah sulit jika kita sudah terbiasa. Namun, jika masih kesulitan dalam membuat esai, kita bisa mengikuti cara mudah membuat esai berikut ini.

1. Memilih Topik Esai

Seperti halnya menulis karya tulis lainnya, langkah pertama dalam pembuatan esai dimulai dengan menentukan topik esai.

Agar esai menjadi lebih menarik, pilihlah topik yang khusus dan fokus pada satu hal saja.

Pemilihan topik juga sebaiknya didasari adanya karakter yang kuat pada penulisannya.

Semakin fokus topik esai dan semakin kuat karakternya, maka esai akan semakin baik, karena ada sudut pandang yang jelas.

2. Persiapkan Outline

Agar kita bisa menulis dengan mudah, sebaiknya kita memiliki outline dan melakukan pemetaan. Outline tulisan berisi poin-poin penting tentang apa saja yang akan diuraikan.

3. Mengumpulkan Materi

Setelah membuat outline, langkah berikutnya adalah mencari materi yang sesuai untuk menjelaskan atau menguraikan poin-poin outline.

Materi tersebut sebaiknya juga dilengkapi data faktual yang dapat mendukung argumen.

4. Menguraikan Isi

Kita sudah memiliki outline dan materi pendukung. Selanjutnya, saatnya kita menguraikan materi sesuai outline tadi.

Dalam menguraikan poin-poin outline, usahakan setiap paragraf memiliki satu topik utama untuk diuraikan.

5. Membuat Pendahuluan

Ketika kita sudah selesai membuat bagian isi, selanjutnya kita bisa membuat bagian pendahuluan. Mengapa bagian pendahuluan justru ditulis setelah isi selesai?

Sebab, dengan menguraikan isi terlebih dahulu, diharapkan kita bisa lebih memahami pembahasan dalam esai.

Dengan begitu, kita bisa menuliskan pendahuluan yang sesuai untuk mendukung isi esai dan memberikan pemahaman kepada pembaca.

6. Menulis Kesimpulan

Selanjutnya, setelah selesai menuliskan bagian lainnya, kita bisa menulis bagian kesimpulan sesuai uraian esai. Usahakan agar tidak bertele-tele dalam menjelaskan kesimpulan.

7. Baca Ulang dan Perbaiki

Langkah terakhir adalah membaca ulang esai yang sudah ditulis dari awal hingga akhir. Pastikan alur tulisan sudah padu dan mudah dipahami, serta tidak ada kesalahan penulisan. 

Cara Membuat Esai tentang Diri Sendiri

unsplash.com/@thoughtcatalog

Jika di atas kita mempelajari pembuatan esai secara umum, berikut ini kita ulas secara singkat pembuatan esai pribadi tentang diri sendiri.

Esai tentang diri sendiri mungkin tidak jauh berbeda. Namun, bentuknya bisa lebih sederhana. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan sudut pandang.

Apakah kita akan menggunakan kata “Saya” sebagai orang pertama atau sudut pandang orang ketiga untuk menceritakan diri sendiri.

Hal ini layaknya ketika kita menentukan topik dan sudut pandang esai pada umumnya.

Untuk membuat outline esai tentang diri sendiri, kita bisa mencoba mengingat perjalanan hidup kita.

Misalnya di mana bersekolah atau kejadian apa yang berkesan bagi kita sebagai poin-poin.

Peristiwa yang dicatat bisa berupa peristiwa yang memancing respons emosional, hal tertentu yang mengubah penilaian kita, atau berbagai kejadian lain yang menurut kita sangat berpengaruh bagi kehidupan saat ini.

Selanjutnya, menguraikan isi esai tentang diri sendiri dapat dimulai dengan mengembangkan poin-poin yang sudah dibuat dengan lebih detail.

Selain itu, akan lebih baik jika kita memberikan respons secara dalam dan bermakna dari setiap kejadian.

Contoh Esai tentang Diri Sendiri Singkat

Dengan memahami cara membuat esai di atas, berikutnya kita akan melihat contoh esai tentang diri sendiri. Simak contoh esai tentang diri sendiri di bawah ini:

Esai tentang Diri Sendiri

Oleh: Ummam Zulfan

Nama saya Ummam Zulfan dan biasa dipanggil Umam. Saya lahir tanggal 2 Juni 2001 di Bandung. Saya adalah anak terakhir dari tiga bersaudara dan memiliki dua kakak laki-laki yang usianya sekitar tujuh tahun lebih tua dari saya. Kemudian ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan ayah saya adalah seorang wiraswasta.

Melalui nama saya yang diambil dari kata “imam”, orang tua saya mengharapkan saya menjadi pemimpin yang baik di kemudian hari. Saya mulai masuk Taman Kanak-Kanak (TK) saat berusia 6 tahun.

Setelah itu, pada usia 7 tahun, saya melanjutkan ke sekolah di sebuah SD yang tidak jauh dari komplek perumahan saya, yaitu SDN Sukarela 3. Sejak sekolah, saya selalu berusaha mencari sesuatu yang baru, karena lingkungan sekolah tidak jauh dari rumah.

Setelah lulus SD, saya mendaftar ke SMPN 49 Bandung melalui jalur ujian nasional. Pada tingkat ini, saya mencoba untuk memperoleh keterampilan non-akademik dengan berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka dan mengambil pelajaran renang di luar kegiatan sekolah. Ketika saya masih siswa sekolah menengah pertama, saya berada di peringkat ke-3 di perlombaan morse.

SMA Plus Al Ghifari, salah satu SMA swasta di Bandung, adalah tempat saya bersekolah setelah lulus dari SMP. Ini adalah waktu yang menyenangkan sebagai seorang remaja.

Saya mengalami perubahan sikap dan, tentu saja, perubahan teknologi pada saat itu mempengaruhi saya. Saat awal SMA, game online menjadi populer. Saya yang ikut bermain game online mengalami penurunan kemampuan belajar di awal kelas 10. Tapi saya segera menyadarinya dan mulai merencanakan masa depan.

Di masa penerimaan siswa baru, saya mencoba mengikuti SBMPTN dan mendaftar di Akademi Kepolisian. Tetapi, sayang sekali saya tidak diterima di universitas dan kedinasan yang saya impikan. Terlepas dari rasa kecewa, saya tidak ingin sedih terlalu lama.

Saya langsung mencoba mendaftar di Sekolah Tinggi Logistik, satu-satunya perguruan tinggi di bidang logistik yang ada di Indonesia. Saya bangga telah diterima di sana. Tentu saja, kali ini saya harus memulai dari awal dengan serius. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mencapai tujuan saya.

Sekian, perkenalan diri dan sedikit kisah tentang saya. Terima kasih.

Sumber: pdfcoffee.com/essay-tentang-diri-sendiri-3-pdf-free.html

Sekian pembahasan tentang contoh esai tentang diri sendiri singkat dan cara membuatnya.

Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi kamu yang hendak membuat esai.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta