17 Contoh Gambar Poster Stop Bullying Keren Simple dan Mudah Digambar untuk Anak Sekolah

Perilaku bullying harus dilawan. Salah satu caranya adalah dengan kampanye stop bullying melalui media poster seperti di artikel ini.

21 Juni 2024 Fajar Laksana

17 Contoh Gambar Poster Stop Bullying Keren Simple dan Mudah Digambar untuk Anak Sekolah – Perilaku yang patut disayangkan dari para pelajar di Indonesia adalah masih adanya perilaku bullying.

Bahkan tidak sedikit film-film dari Korea Selatan juga mengangkat tema bullying di sekolah sebagai tema utama. Namun, kejadian nyata bullying tentu tidak seindah dan sekeren aktor di film Drakor bertema bullying sekolah.

Sebab, korban bullying di sekolah bisa jadi membawa trauma seumur hidup karena pernah dibully sewaktu duduk di bangku sekolah. Maka dari itu kampanye stop bullying terus disuarakan, salah satunya dengan contoh gambar poster stop bullying di artikel ini.

Memahami Perilaku Bullying Anak Sekolah

Contoh Gambar Poster Stop Bullying Keren Simple dan Mudah Digambar untuk Anak Sekolah
Canva/@pixelshot

Bullying adalah perilaku yang sengaja menyakiti orang lain di suatu lingkungan, baik di sekolah, kantor, maupun di tempat lain. Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut dengan perundungan.

Belakangan ini marak terjadi kejadian bullying yang dilakukan anak sekolah terhadap teman sekolahnya sendiri.

Bagaimana kita bisa tahu peristiwa bullying tersebut, tentu melalui rekaman-rekaman video amatir entah dari pihak pelaku, korban, maupun saksi.

Tindakan bullying yang dilakukan pelaku, tidak peduli ringan atau tidaknya, tetap tidak dapat ditoleransi, sebab perilaku bullying sama dengan bibit perilaku tercela di masa depan bagi pelaku.

Video-video bullying yang tersebar memiliki berbagai macam visualisasi, mulai dari pemukulan, mempermainkan teman kelas, mengeroyok teman kelas, dan lain sebagainya.

Setiap ada satu video bullying viral, cepat-cepat pemerintah turun tangan, namun anehnya perilaku bullying masih terus terjadi hingga saat ini.

Perilaku bullying di sekolah bisa jadi didorong karena adanya superioritas seorang siswa terhadap siswa yang sama sekali tidak menonjol, atau bahkan cenderung berbeda dengan siswa lain.

Keberbedaan tersebut lantas tidak bisa dipahami oleh pelaku bullying, sehingga mereka memilih untuk membully seseorang yang berbeda tersebut sebagai tanda bahwa hanya mereka yang punya kuasa.

Perilaku bully tidak hanya terjadi pada tataran fisik namun juga dapat terjadi secara mental, melalui pesan-pesan ancaman, doxing, pencemaran nama baik, bahkan manipulasi berita.

Close