6 Contoh Idgham Bilaghunnah dalam Surat Pendek dan Ayatnya Lengkap
Yuk, simak beberapa contoh idgham bilaghunnah dalam surat pendek juga penjelasan lain tentang tajwid dari Mamikos!
Istifal
Istifal adalah salah satu hukum tajwid di mana huruf-huruf yang memiliki sifat tarqiq (تَرْقِيق), seperti ba (ب), ta (ت), dan tha (ث), dibaca dengan mengalirkan suara melalui hidung.
Contohnya, dalam kata “batal” (بَتَلٌ), pengucapan huruf ba lebih cenderung mengalirkan suara melalui hidung.
Hal ini membantu pembaca untuk menghasilkan suara yang tepat dan harmonis dalam bacaan Al-Quran.
Ikhfa Syafawi
Ikhfa Syafawi adalah hukum tajwid di mana huruf nun sukun atau tanwin diikuti oleh salah satu dari huruf ikhfa syafawi, yaitu lam (ل) dan ra (ر).

Advertisement
Contohnya adalah dalam kata “tanwir” (تَنْوِيرٌ), huruf nun sukun diucapkan dengan ringan karena diikuti oleh huruf ra.
Memahami dan menerapkan Ikhfa Syafawi membantu pembaca Al-Quran untuk menghasilkan bacaan yang tepat dan sesuai dengan aturan tajwid.
Ikhfa Haqiqi
Ikhfa Haqiqi adalah hukum tajwid di mana huruf nun sukun atau tanwin diikuti oleh salah satu dari huruf ikhfa haqiqi, yaitu mim (م) dan wau (و).
Contohnya adalah dalam kata “minbar” (مِنْبَرٌ), huruf nun sukun diucapkan dengan ringan karena diikuti oleh huruf ba.
Dengan memperhatikan hukum Ikhfa Haqiqi, pembaca Al-Quran dapat memastikan bahwa bacaannya sesuai dengan aturan tajwid yang benar dan tepat.
Penutup
Itulah penjelasan tentang contoh idgham bilaghunnah dalam surat pendek, semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya.
FAQ
Agar saat membaca Al-Quran, bacaan dapat diterapkan dengan benar, sebagai contoh, ketika menemui bacaan “اِنْ لَمْ تَفْعَلْ”, maka sebaiknya dibaca sebagai “illam taf’al” dan tidak diperkenankan untuk dibaca sebagai “in-lam taf’al”. Hal ini dikarenakan bunyi nun sukun menjadi satu dengan huruf lam dalam lafal “اِنْ لَمْ”.
Cara membaca Idgham Bighunnah adalah dengan melafalkan huruf-huruf ya [ي], mim [م], nun [ن], dan waw [و] dengan menghasilkan dengungan. Keempat huruf ini sering disingkat dengan istilah “Yanmu”. Panjang bacaan Idgham Bighunnah sekitar 1 hingga 1,5 kali panjang alif atau sekitar 2 hingga 3 harakat.
Idgham bilaghunnah dilafalkan tanpa disertai dengungan atau ghunnah, sementara Idgham bighunnah dilafalkan dengan dengung atau ditahan sebentar.
Idgham mengacu pada proses melebur atau memasukkan, sementara bighunnah mengindikasikan dengungan atau getaran suara. Dalam konteks membaca Al-Quran, Idgham bighunnah merujuk pada penggabungan dua huruf yang berbeda tanpa disertai dengan dengungan yang terlalu terdengar, dengan dengungan yang dihasilkan sebanyak tiga ketukan.
Idgham bighunnah terjadi ketika Anda menemukan huruf nun mati atau huruf bertanda baca tanwin yang diikuti oleh huruf ya’ (ي), nun (ن), mim (م), atau wau (و). Pada saat itu, nun mati atau tanwin tersebut akan bergabung atau melebur dengan huruf berikutnya. Saat melafalkannya, penting untuk menghasilkan bunyi dengungan (ghunnah) yang terpusat di hidung.