15 Contoh Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif dan Perbedaannya

15 Contoh Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif dan Perbedaannya – Contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok merupakan hubungan timbal balik antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.

Interaksi semacam inilah yang mampu membentuk kondisi sosial masyarakat juga lebih baik. Yuk, simak penjelasan lengkapnya mengenai contoh interaksi sosial asosiatif dan disosiatif berikut ini!

Perbedaan Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif

https://www.freepik.com/author/tirachardz

Sebenarnya, interaksi sosial dibagi menjadi 3 macam, yaitu akomodatif, disosiatif, dan asosiatif. 

Namun, kali ini kita akan membahas dua jenis saja, yaitu contoh interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.

Interaksi Sosial Asosiatif

Contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok adalah hubungan yang sering kita lakukan.

Misalnya saja suatu kelompok yang bekerja sama dalam hal senang maupun sedih. Baik dalam urusan susah dan gembira, semua masalah dan tanggung jawab dipikul bersama.

Setelah itu, kelompok tersebut yakin akan satu tujuan yang akan dibangun dan diharapkan untuk kedepannya. 

Dengan begitu, contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok inilah yang dimaksud asosiatif positif.

Dampak Interaksi Asosiatif

Adapun dampak yang dilakukan setelah interaksi asosiatif diatas ada beberapa hal. Kemungkinan pertama, yaitu akan terjalinnya komunikasi yang baik. 

Kemungkinan kedua, interaksi sosial asosiatif diatas bisa membantu sebuah kelompok dan individu khususnya, yaitu saling bertukar informasi, ide, maupun gagasan.

Jadi, jika interaksi tersebut dilakukan dengan baik maka celah untuk menerima masukan dari setiap individu kelompok akan berjalan baik pula. 

Selanjutnya, bentuk interaksi asosiatif dari contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok diatas menjadi bukti jika suatu hubungan butuh yang namanya kerjasama, akulturasi, maupun asimilasi.

Kerjasama inilah yang nantinya bisa mewujudkan usaha untuk mencapai tujuan tertentu. 

Bahkan, asimilasi yang dimaksud adalah campuran kegiatan dari kebudayaan sehingga besar harapan bisa membentuk satu kebudayaan satu atau melebur menjadi satu.

Sedangkan, akulturasi yang dimaksud adalah bersatu tanpa menghilangkan ciri khas dari keduanya. 

Jika setiap langkah dari contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok tersebut dilakukan dengan baik, yaitu dengan memberikan campuran yang berusaha menjadikan satu perbedaan tanpa menghilangkan ciri khasnya.

Maka, itulah yang dimaksud interaksi sosial asosiatif positif. 

Interaksi Sosial Disosiatif

Berbeda lagi dengan interaksi sosial disosiatif yang mengarah kepada perpecahan.

Baik individu maupun  kelompok yang tidak bisa menjaga komunikasi. Berarti telah melakukan kegiatan yang mendeskripsikan dari interaksi disosiatif negatif. 

Jika hal ini terjadi, tidak bisa dipungkiri lagi akan adanya pertengkaran dan perselisihan antar individu maupun kelompok.

Adapun Contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok disosiatif juga bisa ditemui pada kehidupan sehari-hari. 

Seperti suatu organisasi ataupun kelompok yang mempunyai niat menjatuhkan organisasi lainnya.

Cara yang dilakukan untuk menjatuhkan tadi adalah langkah disosiatif negatif. Layaknya, menjelek-jelekkan hingga membuat fitnah kepada masyarakat sekitar. 

Dari situ, jelas kemungkinan akan ada suatu konflik dan mungkin juga akan berlanjut hingga mati.

Sekilas Mengenai Contoh Interaksi Sosial Disosiatif

Pada intinya, penjelasan tentang contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok disosiatif adalah lawan dari interaksi asosiatif. Tetapi sebuah tantang juga jika kamu berada di tengah-tengah masyarakat seperti ini. 

Pasti dampak dari menjelek-jelekkan tadi akan memicu banyak kubu dan opsi dan asumsi banyak orang.

Baik dari individu maupun kelompok yang sama dengan kebencian yang ada ataupun antar invidu dan kelompok juga bisa bertengkar hebat kerana ulah interaksi yang dimaksud. 

Dan orang maupun kelompok sangat memudahkan untuk melakukan disosiatif. Sehingga, munculah contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok dan tindakan tidak baik dari mereka.

Adapun itu, diarahkan dari kegiatan disosiatif sendiri, kontroversi, dan yang paling berat adalah kompetisi. 

Selain itu, kontravensi adalah bentuk perasaan tidak suka dan yang disembunyikan sehingga memicu emosi berlebih hingga tidak menyedarkan dalam setiap individunya.

Jika hal ini dibiarkan saja, bukti nyata sudah ada yaitu pertengkaran hingga yang paling tragis adalah memicu pertumpahan darah. 

Contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok disosiatif ini pasti dengan yakin akan menghasilkan pertengkaran.

Dan pertengkaran sekaligus pertentangan seperti inilah proses sosial kelompok atau individu dengan tujuan kekerasan hingga paksaan. 

Sementara persaingan tadi adalah proses sosial individu maupun kelompok yang berlomba-lomba mencari kebenaran sepihak.

Sehingga, keuntungan merupakan tujuan utama setiap individu ataupun kelompok untuk membuat kesenangan tersendiri. Ya, tentu tanpa memikirkan pihak lainnya. 

Perbedaan itulah yang layak kamu pelajari sejak dini sehingga Kamu bisa mengerti akan tindakan yang abi dan dampaknya maupun sebaliknya.

Sehingga, butuh yang namanya pendidikan sejak dini untuk memberikan pengarahan akan contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok yang benar. 

Proses dan Contoh Interaksi Asosiatif dalam Kehidupan

Untuk menerapkan interaksi asosiatif dalam kehidupan sosial, kamu butuh paham akan proses yang dibutuhkan.

Pertama, kerjasama atau usaha bersama untuk individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan. 

Kedua, akomodasi atau proses yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan interaksi dalam lingkungan masyarakat.

Ketiga, asimilasi atau proses penyatuan antara sifat dari perbedaan individu maupun kelompok tentang budaya. Jadi, contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok butuh komponen tersebut. 

Selanjutnya, komponen keempat adalah akulturasi atau proses sosial yang didekatkan pada kebudayaan terbaru.

Sehingga, dalam jangka waktu yang diperkirakan, semuanya bisa diterima oleh masyarakat banyak. Tentunya, dengan ditambahi proses kelima, yaitu amalgamasi. 

Proses kelima ternyata yang menjadi pusat contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok bisa terlaksana dengan baik.

Karena, proses inilah yang menjadikan peleburan Antara perbedaan hingga bisa menyatu dalam satu pemahaman. 

Kemudian, bargaining yang menjadi titik kerjasama untuk menghasilkan kesepakatan bersama.

Diteruskan oleh tahap kooptasi yang merupakan proses penerimaan unsur-unsur baru dalam satu organisasi untuk mencegah adanya konflik. 

Contoh Interaksi Sosial Asosiatif Antar Kelompok

Contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok asosiatif bisa berjalan, tentu tidak boleh meninggalkan tahap dari koalisi, yaitu suatu perpaduan antara 2 pihak untuk mencapai tujuan 1 dan bersama.

Tentu, diimbangin dengan kerjasama atau joint venture untuk menyelenggarakannya.

  1. Musyawarah antar organisasi mahasiswa untuk mencapai suara satu dan menjalankan roda kepengurusan. 
  2. Sebuah partai yang berbeda bersatu untuk bekerjasama untuk memenangkan satu kandidat. 
  3. Universitas dengan caranya bisa menyatukan budaya dari kalangan mahasiswa. 
  4. Hubungan antara pedagang dan pembeli untuk menawarkan harga dan tercapainya suatu kesepakatan. 
  5. Perkawinan antara orang Jawa dengan orang Bali dengan latar belakang yang berbeda. 
  6. Mneyelesaikan sengketa di bawah lembaga hukum demi mendapat satu keputusan. 
  7. Kegiatan desa seperti gotong royong yang dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. 
  8. Menjaga toleransi dalam setiap agama. 
  9. Gerakan massa untuk menggalang dana demi menyelamatkan korban. 
  10. Kompromi antara teman untuk mendapat jalan keluar dari kemacetan akibat padatnya jalan. 
  11. Melaksanakan perlombaan demi mendapatkan kejuaraan yang mufakat. 
  12. Bersatunya masyarakat Indonesia untuk memerangi gerakan radikalisme pada paham terorisme. 
  13. Terjadinya mediasi antara suami istri yang akan bercerai dengan tujuan mereka bisa bersatu kembali. 
  14. Mempertemukan para ahli waris dan anggota keluarga lain yang sedang merebutkan harta dari kedua orang tuanya. Sehingga besar harapan bisa memperoleh keputusan. 
  15. Menerima dan mendengarkan pendapat pada kegiatan rapat.

Proses dan Contoh Interaksi Disosiatif dalam Kehidupan 

Contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok yang disosiatif harus kamu tinggalkan.

Sebab, interaksi atau hubungan seperti ini akan merusakan mental dan gangguan hubungan sosial. Malah, banyak akibat buruk yang bisa ditimbulkan dari sebuah hubungan saja. 

Maka dari itu, beberapa tahapan yang patut kamu perhatikan untuk interaksi seperti ini ada 3.

Pertama, persaingan yang merupakan proses dimana seorang individu maupun kelompok berlomba-lomba mencari keberuntungan. 

Kemudian, keuntungan tersebut dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai demi kesenangan sepihak.

Kedua, kontroversi yang merupakan cara dari bentuk contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok sosial yang memicu tumbuhnya persaingan, pertentangan, hingga pertikaian. 

Ketiga, adalah konflik yang merupakan sumber dari interaksi sosial disosiatif.

Maka, interaksi seperti ini memicu contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok yang buruk karena beberapa paham akan saling menjatuhkan dan perselisihan pasti dipertaruhkan. 

Contoh Interaksi Disosiatif Antar Kelompok dan Antar Individu

Adapun contoh interaksi sosial kelompok dengan kelompok dan antar individu juga banyak. Antara lain:

  1. Persaingan Antara siswa maupun individu pada momen ujian. 
  2. Persaingan dalam perlombaan, seperti turnamen sepak bola. 
  3. Persaingan para pedagang untuk menarik pelanggan hingga menjatuhkan produk yang lain. 
  4. Persaingan dalam mencari pekerjaan antar individu. 
  5. Persaingan pemimpin masyarakat. 
  6. Kerusuhan yang terjadi pada turnamen sepak bola akhir-akhir ini. 
  7. Tawuran antar pelajar hingga mahasiswa. 
  8. Pengrusakan fasilitas umum dan mengatasnamakan agama maupun negara. 
  9. Konflik antar desa sebab perebutan wilayah.
  10. Munculnya sosok provokator, sehingga muncul kelompok-kelompok jahat yang mengakibatkan kerusuhan. 
  11. Munculnya kasus bullying teman di sekolahan. 
  12. Diskriminasi yang diberikan suatu perusahaan kepada pelamar kerja yang dianggap berbeda ras dan budaya. 
  13. Penyebaran berita tidak benar hingga merusakan pikiran masyarakat. 
  14. Pertikaian kecil seperti yang dilakukan 2 bersaudara saat melihat tontonan televisi. 
  15. Terjadinya konflik sosial Indonesia, seperti suku Bali dan Lampung. 

Kesimpulan

Itulah tadi, 15 contoh masing-masing interaksi asosiatif dan disosiatif. Kiranya keduanya butuh kamu pelajari dan perhatikan.

Semoga penjelasan dan penjabaran contoh interaksi sosial asosiatif dan disosiatif berguna serta bisa memberi manfaat kepada pembaca demi terbentuknya pribadi manusia yang baik dan mulia. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta