3 Contoh Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi Piloting PPG 2024

3 Contoh Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi Piloting PPG 2024 – Sistem pendidikan yang semakin berkembang saat ini membuat pendekatan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan siswa.

Sistem tersebut akan dicatat melalui jurnal pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan penerapan Program Pendidikan Guru (PPG) 2024.

Melalui artikel ini, Mamikos akan memberikan contoh jurnal pembelajaran berdiferensiasi yang mungkin Anda sebagai guru butuhkan.

Apa itu Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi?

Canva/@VOVA/@Sketchify Education

Sebelum Mamikos memberikan beberapa contoh jurnal pembelajaran berdiferensiasi, Anda wajib mengetahui tentang pengertiannya terlebih dahulu.

Jurnal pembelajaran berdiferensiasi adalah catatan dan refleksi terkait penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi dalam kelas.

Nah, pembelajaran berdiferensiasi sendiri merupakan pendekatan pengajaran yang menyesuaikan metode, materi, dan evaluasi berdasarkan kebutuhan, kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa yang tentunya berbeda-beda.

Jurnal pembelajaran berdiferensiasi digunakan sebagai alat bagi guru untuk mengidentifikasi apa yang berhasil atau apa yang perlu diperbaiki dalam mengelola kelas dengan siswa yang memiliki kebutuhan dan kemampuan yang beragam.

Aspek Diferensiasi dalam Pembelajaran

Diferensiasi dalam pembelajaran terbagi dalam tiga aspek utama, yaitu konten, proses, dan produk. Masing-masing aspek diferensiasi tersebut akan membantu Anda sebagai guru untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa.

Agar lebih jelas lagi berikut tiga aspek diferensiasi pembelajaran:

1. Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten berarti guru menyesuaikan apa yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam hal ini guru memberikan materi yang berbeda atau menyajikan informasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tingkat kesiapan atau kebutuhan siswa.

2. Diferensiasi Proses

Selanjutnya ada diferensiasi proses yang merupakan cara siswa mempelajari materi. Guru bisa menyediakan berbagai aktivitas atau metode pembelajaran yang berbeda untuk membantu siswa memproses informasi dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar atau kemampuan mereka.

3. Diferensiasi Produk

Aspek yang terakhir adalah diferensiasi produk yang berkaitan dengan bagaimana siswa menunjukkan pemahaman atau hasil belajar mereka.

Produk adalah bentuk akhir dari pemahaman siswa yang dapat diwujudkan dalam berbagai cara, sesuai dengan minat, kekuatan, atau gaya belajar.

Hal Lain yang Terkait dengan Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi

Selain tiga konsep pembelajaran di atas, dalam membuat jurnal pembelajaran berdiferensiasi, Anda juga akan menuliskan Modul Ajar, Ide Apa yang Bapak Ibu Dapatkan Setelah Belajar Topik ini, dan Pengenalan Pembelajaran Berdiferensiasi kepada Rekan Guru Anda.

Berikut adalah penjelasannya:

Modul Ajar

Anda dapat mengisi bagian ini dengan modul ajar yang sesuai dengan kurikulum yang dibuat dan dipakai.

Ide Apa yang Bapak Ibu Dapatkan Setelah Belajar Topik Ini

Bagian Ide Apa yang Bapak Ibu Dapatkan Setelah Belajar Topik ini biasanya diisi dengan refleksi atau pemahaman baru yang didapat guru setelah mempelajari pembelajaran berdiferensiasi.

Pengenalan Pembelajaran Berdiferensiasi kepada Rekan Guru Anda

Untuk bagian ini dapat memuat rencana atau ide untuk memperkenalkan konsep ini kepada kolega. Misalnya rencana memberikan presentasi atau pelatihan pada rekan sesama guru, diskusi, hingga membagikan pengalaman pribadi.

Berbagai Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi

Seperti yang Mamikos janjikan sebelumnya, maka di bawah ini sudah tersedia tiga contoh jurnal pembelajaran berdiferensiasi untuk SD, SMP, dan SMA yang bisa Anda jadikan acuan penulisan.

Contoh Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi SD

Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi

Kelas: 7B 

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia 

Topik: Cerita Fabel 

Guru: Herlina, S.pd 

Tanggal: 3 Oktober 2024

Tujuan Pembelajaran

  • Siswa dapat memahami ciri-ciri cerita fabel.
  • Siswa dapat menganalisis pesan moral yang terkandung dalam cerita fabel.

Pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi dalam pelajaran ini dilakukan melalui penyesuaian pada tiga aspek:

1. Berdiferensiasi Konten (Materi)

  • Siswa dengan kemampuan membaca yang tinggi diberikan cerita fabel dengan tingkat kompleksitas lebih tinggi.
  • Siswa dengan kemampuan membaca menengah diberikan cerita fabel yang lebih sederhana.
  • Siswa dengan kesulitan membaca diberikan versi fabel dengan ilustrasi lebih banyak dan teks lebih sedikit.

2. Berdiferensiasi Proses (Aktivitas Belajar)

  • Kelompok 1 (Siswa dengan kemampuan tinggi): Membuat ringkasan cerita fabel dan menganalisis unsur-unsur intrinsik fabel.
  • Kelompok 2 (Siswa dengan kemampuan menengah): Menjawab pertanyaan pemahaman terkait cerita fabel yang dibaca.
  • Kelompok 3 (Siswa dengan kesulitan belajar): Bimbingan langsung oleh guru untuk membaca cerita dan diskusi tentang pesan moral.

3. Diferensiasi Produk (Hasil Belajar)

  • Siswa dengan kemampuan tinggi diminta membuat esai tentang pesan moral cerita fabel dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
  • Siswa dengan kemampuan menengah diminta membuat gambar alur cerita fabel.
  • Siswa dengan kesulitan belajar membuat peta konsep sederhana dari cerita fabel yang mereka baca.

Modul Ajar

Ide Apa yang Bapak Ibu Dapatkan Setelah Belajar Topik ini

Pengenalan Pembelajaran Berdiferensiasi kepada Rekan Guru

Contoh Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi SMP

Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi

Kelas: 8 

Mata Pelajaran: Sejarah 

Topik: Masuknya Hindu Budha ke Indonesia 

Guru: Ibu Siti Numali

Tanggal: 5 Oktober 2024

Tujuan Pembelajaran

  • Siswa dapat memahami latar belakang serta proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia.
  • Siswa mengenali pengaruh Hindu-Budha dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, seperti seni, budaya, dan sistem pemerintahan.

Capaian Pembelajaran

  • Siswa mampu menjelaskan teori-teori masuknya Hindu-Budha ke Indonesia (Teori Brahmana, Teori Ksatria, Teori Waisya, dan Teori Sudra).
  • Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh Hindu-Budha terhadap kebudayaan dan kerajaan-kerajaan awal di Indonesia (Kerajaan Tarumanegara, Kutai, dan Sriwijaya).

Pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi di kelas ini dirancang berdasarkan tiga elemen utama, yaitu konten, proses, dan produk.

Guru menyesuaikan materi dan aktivitas berdasarkan profil belajar dan kesiapan belajar siswa, serta mempertimbangkan minat siswa terhadap topik sejarah yang dibahas.

1. Diferensiasi Konten

Siswa dengan kemampuan tinggi mendapatkan materi yang lebih menantang, seperti literatur yang mendalam tentang pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di berbagai aspek kehidupan.

Sementara siswa dengan kemampuan menengah mendapat materi standar yang relevan dengan kurikulum. Untuk siswa dengan kesulitan belajar, diberikan materi yang lebih sederhana dan visual.

2. Diferensiasi Proses

Aktivitas belajar disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Siswa yang memiliki kemampuan analitis tinggi diminta melakukan kegiatan eksplorasi dan diskusi kritis, sementara siswa dengan kemampuan menengah fokus pada pemahaman dasar teori.

Sedangkan siswa yang membutuhkan dukungan lebih, maka guru memberikan bimbingan langsung melalui visual dan video sebagai pendukung pembelajaran.

3. Diferensiasi Produk

Hasil belajar diadaptasi sesuai kemampuan siswa. Siswa dengan kemampuan tinggi diminta menghasilkan esai atau analisis, siswa menengah menghasilkan laporan ringkas, sedangkan siswa yang memiliki kesulitan belajar menghasilkan poster visual atau diagram yang lebih sederhana.

Modul Ajar

Ide Apa yang Bapak Ibu Dapatkan Setelah Belajar Topik ini

Pengenalan Pembelajaran Berdiferensiasi kepada Rekan Guru

Contoh Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi SMA

Jurnal Pembelajaran Berdiferensiasi

Kelas: XI 

Mata Pelajaran: Biologi 

Topik: Sistem Pencernaan pada Manusia 

Guru: Drs. Hadi 

Tanggal: 6 Oktober 2024

Tujuan Pembelajaran

  • Siswa memahami fungsi dan bagian-bagian dari sistem pencernaan manusia.
  • Siswa mampu menjelaskan proses pencernaan mulai dari mulut hingga anus.
  • Siswa dapat menganalisis gangguan pada sistem pencernaan dan cara mengatasinya.

Capaian Pembelajaran

  • Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan organ-organ utama dalam sistem pencernaan manusia.
  • Siswa dapat membuat peta konsep dari proses pencernaan makanan.
  • Siswa mampu mengidentifikasi gangguan-gangguan umum dalam sistem pencernaan, seperti maag, diare, atau sembelit, dan memberikan solusi sederhana berdasarkan pengetahuan mereka.

Pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Diferensiasi Konten

Siswa memiliki akses ke berbagai sumber materi yang dapat dipilih sesuai dengan gaya belajar dan minat mereka, seperti:

  • Sumber untuk Visual Learners: Infografik tentang organ-organ sistem pencernaan dan alur proses pencernaan di tubuh manusia.
  • Sumber untuk Auditory Learners: Podcast atau rekaman penjelasan tentang proses pencernaan, termasuk contoh gangguan pencernaan yang umum terjadi.
  • Sumber untuk Kinesthetic Learners: Model atau video animasi 3D interaktif yang menjelaskan alur pencernaan manusia dari mulut hingga anus.

2. Diferensiasi Proses

  • Mengikuti Diskusi Kelas dan Tanya Jawab: Bagi siswa yang lebih nyaman dengan metode pembelajaran diskusi, guru memfasilitasi tanya jawab langsung di kelas tentang proses pencernaan dan memberikan penjelasan rinci tentang fungsi setiap organ.
  • Menggunakan Media Interaktif dan Mandiri: Siswa yang lebih mandiri dan senang belajar secara visual bisa menggunakan aplikasi atau perangkat lunak interaktif yang telah disediakan untuk melakukan simulasi sistem pencernaan, atau mereka bisa menonton video yang menjelaskan tentang anatomi dan proses pencernaan.
  • Pembelajaran Berbasis Penelitian: Siswa yang tertarik dengan penelitian biologi dapat memilih untuk mengerjakan proyek mini. Mereka diberi kesempatan untuk meneliti topik tertentu terkait pencernaan manusia, seperti efek diet terhadap kesehatan pencernaan, dan menyusun laporan dari hasil penelitian tersebut.

3. Diferensiasi Produk

  • Opsi Esai atau Laporan Tertulis

Siswa yang lebih menyukai tugas tertulis dapat menulis esai tentang proses pencernaan, termasuk analisis tentang gangguan pencernaan dan cara-cara untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.

  • Opsi Peta Konsep atau Diagram Alur

Siswa dengan gaya belajar visual dapat membuat diagram atau peta konsep yang menunjukkan alur pencernaan makanan di tubuh manusia, mulai dari mulut hingga anus, lengkap dengan fungsi tiap organ.

  • Opsi Presentasi Lisan atau Video

Siswa yang lebih suka belajar dengan berbicara dapat memilih untuk membuat presentasi lisan atau video pendek yang menjelaskan proses pencernaan manusia.

Mereka bisa menambahkan penjelasan tentang cara mencegah gangguan pencernaan, atau bahkan simulasi eksperimen sederhana tentang enzim pencernaan.

Modul Ajar

Ide Apa yang Bapak Ibu Dapatkan Setelah Belajar Topik ini

Pengenalan Pembelajaran Berdiferensiasi kepada Rekan Guru

Penutup

Demikian pembahasan yang disertai dengan contoh jurnal pembelajaran berdiferensiasi Mamikos melalui artikel ini.

Apabila Anda masih membutuhkan artikel yang berkaitan dengan guru seperti umpan balik aksi nyata atau catatan wali kelas pada raport, pastikan untuk mengunjungi blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta