45 Contoh Kalimat Asumsi Singkat beserta Pengertian dan Ciri-cirinya
45 Contoh Kalimat Asumsi Singkat Beserta Pengertian dan Ciri-cirinya – Pernahkah kamu dihadapkan dengan pernyataan yang bersifat asumsi?
Sebenarnya, contoh kalimat asumsi dalam bahasa Indonesia seringkali kamu dengan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan keluarga hingga masyarakat.
Lantas, apa yang dimaksud dengan asumsi? Agar lebih jelasnya, simak berikut penjelasan mengenai asumsi dari pengertian hingga ciri dan contoh kalimatnya di bawah ini.🧐📖
Daftar Isi
Daftar Isi
Berikut Bocoran Pengertian, Ciri, hingga Contoh Kalimat Asumsi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, asumsi kerap digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan sehari-hari hingga tulisan ilmiah.
Kalimat asumsi sendiri dapat diartikan sebagai kalimat yang menyatakan suatu dugaan atau pendapat yang belum tentu benar dan masih perlu dibuktikan.
Penggunaan kalimat asumsi dapat memberikan gambaran awal maupun prediksi terkait suatu peristiwa.
Biasanya, asumsi didasarkan pada informasi yang terbatas ataupun pengalaman pribadi, namun tidak bisa dijadikan kesimpulan akhir.
Nah, dengan memahami pengertian, ciri-ciri hingga contoh kalimat asumsi, diharapkan kamu bisa membedakannya dari jenis kalimat lain yang lebih pasti.
Pengertian Kalimat Asumsi
Berbicara soal pengertian, kalimat asumsi dapat didefinisikan sebagai kalimat yang menyatakan suatu dugaan, pendapat, atau perkiraan yang belum didukung oleh bukti konkret.
Seringkali asumsi bisa dibuat berdasarkan informasi yang terbatas opini pribadi. Kalimat asumsi tidak bersifat pasti dan masih memerlukan verifikasi lebih lanjut agar bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Pada tulisan atau percakapan, kalimat asumsi dapat berguna sebagai cara untuk menyampaikan anggapan tentang sesuatu yang belum terbukti.
Ciri-ciri Kalimat Asumsi
Berikut adalah ciri-ciri dari kalimat asumsi yang perlu kamu ketahui.
- Kalimat asumsi mengandung dugaan atau perkiraan, bukan kepastian.
- Kalimat asumsi menggunakan kata-kata seperti “mungkin”, “seandainya”, “kemungkinan”, atau “diperkirakan”.
- Kalimat asumsi tidak didukung oleh bukti kuat, melainkan hanya berdasarkan spekulasi atau informasi yang belum lengkap.
- Kalimat asumsi sering muncul dalam konteks spekulasi atau ketika informasi yang ada belum cukup jelas guna membuat kesimpulan yang pasti.
Deretan Contoh Kalimat Asumsi
Di bawah ini merupakan kumpulan contoh kalimat asumsi yang Mamikos rangkum dari berbagai sumber,
- “Kemungkinan besar dia belum datang karena terjebak macet di jalan raya.” (Asumsi ini dibuat tanpa mengetahui alasan sebenarnya.)
- “Seandainya cuaca cerah besok, acara di taman akan berjalan dengan lancar.” (Asumsi ini dibuat tanpa mengetahui alasan sebenarnya.)
- “Mungkin dia tidak mengangkat telepon karena sedang berada di rapat yang sangat penting.” (Pembicara membuat prediksi berdasarkan informasi sebelumnya, meskipun belum tentu terjadi.)
- “Diperkirakan bahwa perekonomian akan pulih dalam beberapa bulan mendatang jika kebijakan ini diterapkan dengan baik.” (Pembicara membuat prediksi berdasarkan informasi sebelumnya, meskipun belum tentu terjadi.)
- “Saya rasa dia sedang sibuk dengan pekerjaannya, makanya belum sempat membalas pesan.” (Dugaan ini sering dibuat berdasarkan pengalaman umum, meskipun bisa saja salah.)
- “Diperkirakan pengiriman barang akan tertunda karena adanya cuaca buruk di beberapa daerah.” (Pembicara membuat prediksi berdasarkan informasi sebelumnya, meskipun belum tentu terjadi.)
- “Kemungkinan besar mereka akan setuju dengan proposal ini setelah mempelajari semua keuntungan yang ditawarkan.” (Pembicara membuat prediksi berdasarkan informasi sebelumnya, meskipun belum tentu terjadi.)
- “Saya berasumsi bahwa dia akan datang tepat waktu, mengingat pentingnya acara tersebut.” (Pembicara membuat asumsi berdasarkan pemahaman terhadap karakter atau pandangan orang lain.)
- “Seandainya dia menerima tawaran pekerjaan itu, hidupnya mungkin akan berubah secara signifikan.” (Dugaan ini sering dibuat berdasarkan pengalaman umum, meskipun bisa saja salah.)
- “Bisa jadi mereka sengaja menunda pengumuman ini untuk memberi kejutan pada publik.” (Asumsi ini dibuat berdasarkan dugaan emosi orang lain.)
- “Saya mengasumsikan bahwa harga bahan baku akan naik tahun depan.” (Pembicara membuat prediksi berdasarkan tren atau informasi sebelumnya, meskipun belum tentu terjadi.)
- “Jika dia tidak menjawab telepon, berarti dia sedang sibuk.” (Asumsi ini dibuat tanpa mengetahui alasan sebenarnya.)
- “Saya yakin mereka sudah memahami instruksi yang diberikan.” (Pembicara berasumsi bahwa orang lain sudah memahami, padahal bisa jadi sebaliknya.)
- “Kita dapat mengasumsikan bahwa produk ini akan laku keras.” (Dugaan ini dibuat berdasarkan ekspektasi atau analisis pasar.)
- “Saya berasumsi bahwa Anda akan datang tepat waktu.” (Pembicara berharap lawan bicara akan hadir sesuai jadwal, meskipun tidak ada jaminan.)
- “Dia pasti marah karena rapat dibatalkan.” (Asumsi ini dibuat berdasarkan dugaan emosi orang lain.)
- “Kami mengasumsikan bahwa semua persiapan sudah selesai.” (Dugaan bahwa semua sudah beres, tanpa memeriksa kebenarannya.)
- “Saya pikir dia tidak akan setuju dengan ide ini.” (Pembicara membuat asumsi berdasarkan pemahaman terhadap karakter atau pandangan orang lain.)
- “Mereka pasti lelah setelah perjalanan jauh.” (Dugaan ini sering dibuat berdasarkan pengalaman umum, meskipun bisa saja salah.)
- “Saya mengasumsikan bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu.” (Pembicara berharap proyek berjalan sesuai rencana, meskipun ada faktor-faktor yang tidak pasti.)
- “Dia pasti sudah menerima pesan saya.” (Dugaan bahwa pesan sudah diterima, tanpa ada konfirmasi dari pihak penerima.)
- “Saya pikir dia tidak akan datang karena hujan.” (Asumsi ini dibuat berdasarkan cuaca yang mungkin menghambat seseorang.)
- “Kita dapat mengasumsikan bahwa mereka setuju dengan kesepakatan ini.” (Dugaan bahwa pihak lain sudah setuju, padahal mungkin belum ada persetujuan formal.)
- “Saya berasumsi bahwa acara akan berjalan lancar.” (Salah satu contoh kalimat asumsi di atas menunjukkan harapan bahwa acara akan sukses, meskipun ada risiko kegagalan.)
- “Dia pasti tidak senang dengan hasil akhirnya.” (Dugaan ini sering muncul berdasarkan ekspresi wajah atau sikap orang lain.)
- “Saya mengasumsikan bahwa mereka sudah memahami aturan baru ini.” (Pembicara menganggap bahwa semua orang sudah paham, padahal bisa jadi belum.)
- “Jika dia tidak hadir, berarti dia tidak tertarik.” (Asumsi ini dibuat tanpa mengetahui alasan sebenarnya ketidakhadiran.)
- “Saya pikir mereka tidak akan menerima tawaran tersebut.” (Pembicara membuat asumsi berdasarkan penilaian pribadi terhadap situasi.)
- “Dia pasti merasa tersinggung dengan perkataan itu.” (Dugaan mengenai reaksi emosional seseorang, yang belum tentu benar.)
- “Saya mengasumsikan bahwa anggaran kita cukup untuk tahun ini.” (Harapan bahwa anggaran akan mencukupi, meskipun belum ada analisis mendalam.)
- “Saya mengasumsikan rapat akan dimulai tepat pada waktunya.” (Kalimat ini menunjukkan bahwa pembicara memiliki harapan atau dugaan bahwa rapat akan dimulai sesuai jadwal, meskipun tidak ada jaminan bahwa hal itu akan terjadi.)
- “Dia pasti tahu mengenai perubahan jadwal itu.” (Di sini, pembicara berasumsi bahwa orang lain sudah mengetahui informasi tertentu, meskipun belum tentu demikian.)
- “Kita dapat mengasumsikan bahwa semua peserta telah menerima email undangan.” (Asumsi ini dibuat berdasarkan keyakinan bahwa undangan telah dikirimkan, meskipun belum ada konfirmasi penerimaan dari semua peserta.)
- “Saya berasumsi bahwa Anda sudah membaca laporan tersebut.” (Pembicara menganggap bahwa lawan bicara telah membaca laporan, yang mungkin saja tidak benar.)
- Diperkirakan pembangunan gedung ini akan selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan.” (Pembicara membuat asumsi berdasarkan penilaian pribadi terhadap situasi.)
- “Kemungkinan besar acara ini akan sukses besar jika promosi terus dilakukan dengan baik.” (Pembicara membuat asumsi berdasarkan penilaian pribadi terhadap situasi.)
- “Bisa jadi dia menolak undangan tersebut karena ada agenda lain yang lebih penting.”
- “Saya berasumsi bahwa dia akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan laporan itu.” (Dugaan ini sering dibuat berdasarkan pengalaman umum, meskipun bisa saja salah.)
- “Mungkin dia tidak hadir karena belum menerima pemberitahuan resmi mengenai jadwal rapat.” (Dugaan ini sering dibuat berdasarkan pengalaman umum, meskipun bisa saja salah.)
- “Jika cuaca cerah, kita akan berasumsi bahwa acara akan berlangsung di luar ruangan.” (Asumsi ini didasarkan pada kondisi cuaca yang mendukung.)
- “Dia pasti terlambat karena macet.” (Ini adalah contoh asumsi yang dibuat tanpa ada bukti, hanya berdasarkan pengalaman atau dugaan.)
- “Kami berasumsi bahwa anggaran ini sudah mencakup semua biaya.” (Pembicara menganggap bahwa anggaran tersebut sudah lengkap, tanpa memeriksa rincian lebih lanjut.)
- “Mereka tidak akan datang, pasti mereka sibuk.” (Di sini, pembicara berasumsi bahwa ketidakhadiran disebabkan oleh kesibukan, meskipun tidak ada konfirmasi.)
- “Saya mengasumsikan bahwa Anda setuju dengan keputusan ini.” (Asumsi bahwa lawan bicara setuju, padahal bisa jadi pendapat mereka berbeda.)
- “Dia sepertinya tidak suka dengan ide ini.” (Ini adalah asumsi berdasarkan observasi terhadap perilaku atau ekspresi orang lain.)
Nah, di atas tadi adalah informasi terkait pengertian, ciri hingga contoh kalimat asumsi yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu.🧐📖
Oh ya, jika kamu ingin mengulik lebih banyak lagi tentang materi bahasa Indonesia lainnya, seperti Contoh Kalimat Argumen dan Sanggahan hingga Contoh Soal Kalimat Opini dan Fakta, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
FAQ
Asumsi adalah anggapan yang belum terbukti kebenarannya dan memerlukan pembuktian secara langsung. Contoh prediksi (sinonim lain dari kata asumsi) di bawah ini: “Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, finis terdepan pada MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Ahad, 18 Maret 2018 lalu.
Kalimat asumsi adalah kalimat yang mengandung dugaan atau anggapan yang belum tentu benar dan biasanya belum didukung oleh bukti konkret.
Beberapa contoh kalimat opini, seperti “Orang kurus pasti jarang makan”, “Hari ini akan turun hujan, sebab langit sudah mendung”, “Perempuan lebih pintar daripada laki-laki”, “Belajar bahasa Inggris lebih mudah daripada belajar bahasa Jerman”, “Raditya Dika adalah penulis novel terbaik di Indonesia”.
contoh kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya apa adalah Apa yang sedang kamu lakukan?
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar, atau landasan berpikir karena dianggap benar. Sementara, dalam KBBI dijelaskan opini adalah pendapat; pikiran, atau pendirian.
Referensi:
30 Contoh Kalimat Asumsi dalam Bahasa Indonesia beserta Penjelasannya [Daring]. Tautan: https://kumparan.com/inspirasi-kata/30-contoh-kalimat-asumsi-dalam-bahasa-indonesia-beserta-penjelasannya-23Qc49dCLqS/full
55 Contoh kalimat asumsi, pahami pengertian dan cirinya [Daring]. Tautan: https://www.brilio.net/ragam/55-contoh-kalimat-asumsi-pahami-pengertian-dan-cirinya-241002e.html
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: