19 Contoh Kata Emotif Beserta Kalimat dan Ciri-Cirinya
Contoh kata emotif biasanya menggunakan pemilihan kata tertentu untuk membangkitkan reaksi emosional dari pembacanya. Berikut uraiannya.
19 Contoh Kata Emotif Beserta Kalimat dan Ciri-Cirinya – Kata emotif adalah sebuah teknik umum yang digunakan dalam penulisan novel, puisi, dan atau bentuk sastra lainnya.
Bahasa emotif juga digunakan dalam penulisan nonfiksi, termasuk artikel surat kabar.
Jarang sekali penulisan non-fiksi menggunakan bahasa emosional karena terkesan sangat dilebih-lebihkan, sehingga kamu akan lebih sering melihatnya dalam karya sastra.
Bahasa emosional atau emotif adalah jenis keragaman yang digunakan untuk mentransfer emosi melalui komunikasi verbal dan tertulis.
Sekilas Tentang Kata-kata Emotif
Daftar Isi [hide]

Seringkali, emosi ditransmisikan kepada pendengar dan pembaca dalam bentuk kata, frasa, atau kalimat.
Secara umum, contoh kata emotif menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pendapat, ide, atau pikiran secara persuasif kepada khalayak umum sesuai targetnya.
Kalimatnya dibuat persuasif sehingga mampu membangkitkan perasaan dari audiens kamu.
Dalam menuliskan kalimat emotif atau emotive language penting untuk berhati-hati dalam memilih kata-katanya.
Hal ini dimaksudkan agar pembaca atau pendengarnya mampu menangkap atau mempengaruhi perasaan yang disampaikan oleh penulisnya tersebut.
Bahasa emotif dan konotasi dapat dengan mudah dikenali dalam teks persuasif, tapi untuk analisis yang efektif, maknanya perlu dieksplorasi.
Hal ini dikarenakan makna dari penafsirannya lebih dalam sehingga sulit dipahami.
Agar berhasil menganalisis penggunaan tata bahasanya, kamu harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu.
Untuk lebih memahami kalimat emotif, berikut akan Kami berikan penjelasan mengenai kata-kata emotif dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
19 Contoh Kata Emotif Beserta Kalimat, Ciri-Ciri, serta Fungsinya dalam Penjelasan Singkat
Kata merupakan unsur di mana berfungsi guna membentuk kalimat sesuai yang diinginkan.

Advertisement
Banyak sekali keragaman kata dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah emotif. Atau perkataan yang mampu menimbulkan emosi.
Emosi tersebut bisa berupa emosi-emosi positif maupun negatif tergantung sentuhan panca indra kepada seseorang.
Kondisi tersebut membuatnya juga sangat dikenal sebagai sebutan konotatif atau tidak memberi petunjuk arti yang sesungguhnya.
Ragam bahasa tersebut dirancang untuk menargetkan emosi positif, negatif, maupun netral.
Intinya penggunaan kalimatnya dapat memberikan dampak besar berupa kemunculan emosi dari pembaca dan pendengarnya. Pembaca sering berimajinasi saat membacanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, ciri-ciri dari kalimat ini adalah menggunakan bahasa yang harus dianalisis karena biasanya memiliki arti tersendiri.
Selain itu, pada kebanyakan contoh kata emotif, pembacanya menjadi berimajinasi atau membayangkan.
Sedangkan kata emotif sendiri sering difungsikan atau digunakan sebagai kaidah kebahasaan pada teks-teks pidato dan deskripsi.
Fungsinya bisa berubah-ubah, semua bergantung pada penggunaan, karakter, tujuan seorang penulis menuliskan teksnya tersebut.
Beberapa hal mengenai kata emotif mungkin sudah bisa kamu pahami setelah membaca penjelasan di atas.
Berikut Kami juga akan berikan beberapa contoh kata emotif sehingga kamu bisa lebih memahaminya sendiri.
1. Ayo, wahai muda-mudi bangsa Indonesia, kamu songsong lingkungan tempat tinggal yang baik
Kata emotif dari contoh kalimatnya adalah terdapat pada songsong yang memiliki arti sebagai payung kebesaran.
Maksud dari kalimat tersebut adalah sebagai anak muda seharusnya mampu memayungi atau melindungi lingkungan masyarakat.
Saat membaca contoh di atas, kamu mungkin tidak langsung mengerti arti dari kalimatnya.
Hal ini jelas sesuai dengan ciri-ciri dari bahasa emosi tersebut yakni membuat pembaca atau pendengarnya berpikir dahulu.
2. Mari, jaga lingkungan hidup kita dari tindak tanduk sampah masyarakat
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa contoh kata emotif biasanya akan dibuat serupa kalimat persuasif.
Hal ini dimaksudkan untuk mengajak para pembaca dan pendengarnya untuk melakukan hal-hal yang diinginkan oleh penulis dari kalimat tersebut.
Ketika membaca kalimat di atas, kamu mungkin belum mengerti keseluruhan katanya seperti tanduk.
Jika diartikan kalimatnya akan menjadi jaga lingkungan hidup dari tindakan kekuasaan sewenang-wenang orang yang licik.