Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif beserta Penjelasannya

Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif beserta Penjelasannya — Dalam pelajaran ekonomi, kamu pasti sudah pernah membaca atau mempelajari materi mengenai kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif.

Untuk kembali menyegarkan ingatan kamu, di artikel ini Mamikos sudah merangkum penjelasan dan contoh kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif untuk kamu pahami.

Penjelasan dan Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif

freepik.com/Freepik

Pada artikel kali inib Mamikos sudah merangkum penjelasan serta contoh-contoh kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif yang bisa kamu jadikan bahan belajar.

Mari langsung saja masuk pada bahasan utama penjelasan dan contoh kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif sebagai berikut.

Secara sederhana, kebijakan moneter ekspansif dapat membantu negara saat sedang menghadapi resesi.

Kebijakan moneter ekspansif dapat disebut sebagai langkah yang tepat yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat.

Selengkapnya mengenai apa itu kebijakan ekspansif sudah Mamikos rangkum pada uraian sebagai berikut ini.

A. Begini Penjelasan Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan moneter ekspansif atau yang juga dikenal sebagai kebijakan uang longgar merupakan suatu tindakan untuk mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian di sebuah negara.

Kebijakan ekspansif ini dapat dipilih oleh pemerintah dan bank sentral untuk berbagai tujuan. Misalnya saja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan stabilitas ekonomi di negara tersebut.

Dengan tercapainya stabilitas serta pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, tentu dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta mengurangi angka pengangguran di negara yang dimaksud.

Biasanya, kebijakan ini akan dipilih ketika suatu negara tengah mengalami resesi atau depresi ekonomi.

Saat perekonomian mengalami perlambatan, orang akan mengalami kecenderungan menyimpan uang mereka di bank untuk menghindari kerugian akibat penurunan nilai tukar.

Hal itu dapat berakibat perputaran ekonomi menjadi lambat. Dalam rangka mengatasi hal tersebut, pemerintah dan bank sentral akan mengambil langkah melalui penerapan kebijakan moneter ekspansif.

Tujuan Penerapan Kebijakan Moneter Ekspansif Dalam Sebuah Negara

Kebijakan moneter ekspansif dapat disebut sebagai strategi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan jumlah uang beredar dalam perekonomian suatu negara.

Saat jumlah uang beredar semakin meningkat, hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan permintaan masyarakat.

Tidak sampai di situ. Peningkatan uang yang tersedia juga dapat mendorong konsumen untuk meningkatkan konsumsi mereka, serta menaikkan investasi modal pada bisnis yang berjalan.

Efek dari penerapan kebijakan moneter ini misalnya saja terjadi kenaikan harga atau inflasi secara perlahan yang disebabkan adanya banyak permintaan.

Situasi ini juga dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksi mereka untuk memenuhi permintaan yang tinggi.

Dalam konteks ini, maka banyak perusahaan akan merekrut lebih banyak pekerja sehingga membantu mengurangi angka pengangguran di negara tersebut.

Contoh-Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif

Pemerintah dan bank sentral punya beberapa opsi dalam menerapkan kebijakan moneter ekspansif. Beberapa langkah yang biasanya dilakukan di antaranya adalah:

1. Operasi Pasar Terbuka

Dari contoh kebijakan moneter ekspansif yang pertama dapat terlihat melalui operasi pasar terbuka, yakni dengan cara membeli surat berharga pemerintah.

Bank sentral akan melakukan pembelian dari bank komersial, sehingga kepemilikan surat berharga tersebut kemudian berpindah tangan.

Efek dari proses pembelian ini adalah bank komersial akan menerima pembayaran tambahan.

Pembayaran tersebut juga dapat meningkatkan likuiditas bank komersial, yang memungkinkan mereka untuk menawarkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.

Kesimpulannya, tujuan dari penerapan kebijakan moneter ekspansif ini adalah untuk memberi akses lebih mudah dan terjangkau terhadap pinjaman bagi masyarakat dan pelaku bisnis.

2. Rasio Cadangan Wajib yang Dapat Diturunkan

Contoh kebijakan moneter ekspansif berikutnya yakni dengan cara mengurangi rasio cadangan wajib.

Setiap bank komersial wajib untuk mempertahankan jumlah minimum dana cadangan di bank sentral dan brankasnya demi bisa menghadapi berbagai risiko potensial.

Oleh karenanya, bank tidak dapat menggunakan seluruh simpanan yang mereka miliki untuk memberikan pinjaman.

Contohnya begini. Apabila bank sentral menetapkan rasio cadangan wajib sebesar 10 persen, hal ini menandakan bank komersial harus menyisihkan 10 dari setiap 100 simpanan yang diterima.

Saat pemerintah dan bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka bank sentral dapat menurunkan rasio cadangan wajib menjadi 5 persen saja.

Penurunan rasio cadangan yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dalam ekonomi dan menurunkan suku bunga pinjaman.

Kesimpulannya, diharapkan masyarakat dan bisnis dapat dengan mudah mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih terjangkau.

3. Pemotongan Suku Bunga

Penurunan suku bunga merupakan salah satu contoh kebijakan moneter ekspansif yang dapat dilakukan oleh bank sentral.

Biasanya, bank komersial akan meminjam uang dari bank sentral saat mereka harus menghadapi masalah likuiditas.

Sebagai ganti dari pinjaman itu, bank sentral akan memberikan bunga pada pinjaman ini kepada bank komersial.

Di saat suatu negara sedang mengalami resesi atau perlambatan laju ekonomi, bank sentral dapat menurunkan suku bunga acuan mereka.

Tak hanya itu saja. Para pelaku bisnis juga dapat memanfaatkan suku bunga rendah tersebut untuk meningkatkan investasi dalam modal usaha dan efisiensi produk yang mereka hasilkan.

B. Begini Penjelasan Kebijakan Moneter Kontraktif

Setelah membaca penjelasan kebijakan moneter ekspansif di atas, berikutnya Mamikos juga punya uraian apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter kontraktif di bagian ini.

Kebijakan moneter kontraktif merupakan serangkaian tindakan yang akan diambil oleh bank sentral demi mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian.

Tujuan utama dari penerapan kebijakan moneter kontraktif tak lain adalah untuk mengendalikan inflasi dengan cara mengurangi tingkat pengeluaran dan investasi dalam masyarakat.

Kebijakan moneter kontraktif ialah ukuran moneter untuk mengurangi pengeluaran pemerintah atau tingkat ekspansi moneter yang dilakukan bank sentral.

Kebijakan moneter kontraktif bisa juga disebut sebagai alat ekonomi makro yang dipakai untuk memerangi kenaikan inflasi di suatu negara.

Tujuan Penerapan Kebijakan Moneter Kontraktif Dalam Sebuah Negara

Sama seperti kebijakan moneter ekspansif, pada kebijakan kontraktif juga memiliki beberapa tujuan dalam penerapannya. Tujuan utama dari penerapan kebijakan moneter kontraktif di antaranya:

a. Mengendalikan inflasi di negara tersebut

Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar di negara tersebut, tujuan utama dari kebijakan moneter kontraktif ialah untuk menekan laju inflasi yang berlebihan.

Dalam jangka panjang, inflasi yang cukup tinggi dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat di negara yang dimaksud.

b. Mencegah overheating ekonomi

Tujuan penerapan kebijakan moneter kontraktif juga untuk mencegah terjadinya kondisi overheating ekonomi, yang mana permintaan domestik melebihi kapasitas produksi maksimal yang dapat ditangani oleh perekonomian di negara tersebut.

Contoh-Contoh Kebijakan Moneter Kontraktif

Beberapa contoh penerapan kebijakan moneter kontraktif dalam sebuah negara meliputi beberapa hal di antaranya adalah:

1. Kenaikan tingkat suku bunga

Dalam kebijakan moneter kontraktif, biasanya salah satu instrumen yang akan digunakan yakni kenaikan tingkat suku bunga.

Bank sentral dapat meningkatkan suku bunga acuan demi mengurangi minat pinjaman dan investasi masyarakat, sehingga mengurangi jumlah uang yang beredar.

2. Pengetatan kredit

Bank sentral juga dapat memberlakukan kebijakan lain yang mendorong bank-bank komersial lainnya untuk memperketat persyaratan kredit.

Dengan mempersulit akses ke kredit, bank sentral dapat mengurangi belanja konsumen dan investasi perusahaan, serta mengurangi tekanan inflasi secara nyata.

3. Penjualan sekuritas

Bank sentral dapat menjual sekuritas negara atau instrumen keuangan lainnya ke pasar terbuka. Dengan melakukan penjualan tersebut, bank sentral pun dapat mengurangi jumlah uang yang tersedia di pasar, mengurangi likuiditas serta mendorong suku bunga naik.

Pahami Perbedaan Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif di Sini

Secara sederhana kamu bisa memahami perbedaan penerapan kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif dari tujuannya masing-masing.

Tujuan dari kebijakan moneter ekspansif adalah untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, sementara pada kebijakan moneter kontraktif melakukan sebaliknya.

Saat pemerintah dan bank sentral menerapkan kebijakan moneter ekspansif, hal ini akan mendorong masyarakat dan bisnis untuk meningkatkan konsumsi serta investasi mereka.

Peningkatan investasi yang dilakukan dapat mencakup berbagai bentuk, misalnya saja dari barang, sumber daya manusia, saham, reksa dana, obligasi, hingga mata uang kripto.

Akhir

Bahasan penjelasan dan contoh-contoh kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif pada artikel Mamikos kali ini harus disudahi dulu sampai di sini.

Mamikos harap apa yang sudah kamu baca dan simak pada uraian penjelasan dan contoh kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif ini dapat memperkaya wawasan kamu.

FAQ

Apa saja contoh kebijakan moneter ekspansif?

Mungkin kamu penasaran apa saja contoh kebijakan moneter ekspansif tersebut. Bentuk atau wujud dari jenis kebijakan moneter ekspansif adalah dengan melalui peningkatan pembelian sekuritas pemerintah oleh Bank Indonesia, dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank, serta adanya penurunan suku bunga.

Jelaskan apa saja contoh kebijakan moneter kontraktif?

Yang dimaksud dengan kebijakan moneter kontraktif dapat kamu ketahui di sini. Hal tersebut hanya dapat diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, serta meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.

Jelaskan apa kebijakan moneter kontraktif dan ekspansif?

Tujuan kebijakan moneter ekspansif adalah untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, sementara kontraktif sebaliknya. Saat pemerintah dan bank sentral menerapkan kebijakan moneter ekspansif, hal ini akan mendorong masyarakat dan bisnis untuk meningkatkan konsumsi dan investasi mereka.

Jelaskan perbedaan kebijakan ekspansif dan kontraktif?

Penerapan kebijakan fiskal kontraktif dilakukan saat situasi perekonomian di suatu negara mengalami tekanan inflasi tinggi. Tujuan kebijakan fiskal ekspansif adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah lebih baik dan lebih sehat.

Apa yang dimaksud dengan kontraktif?

Kebijakan kontraktif merupakan jenis kebijakan yang menekankan pada pengurangan jumlah uang beredar untuk mengurangi pengeluaran dan investasi setelahnya sehingga memperlambat perekonomian.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta