Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara beserta Cara Membuatnya, Gampang Kok!

Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara Beserta Cara Membuatnya, Gampang Kok! – Kamu sudah melakukan wawancara, tetapi kesulitan membuat laporan kesimpulannya?

Tidak usah bingung, karena artikel kali ini akan memberikan contoh kesimpulan hasil wawancara yang baik dan cara membuatnya. Kesimpulan hasil wawancara merupakan hal yang penting dalam sebuah laporan wawancara.

Dengan membaca kesimpulan hasil wawancara, pembaca dapat mengetahui informasi secara singkat dan cepat mengenai topik tertentu.

Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara dan Persiapan Wawancara

simplypsychology.org

Sebelum membahas lebih jauh tentang contoh membuat kesimpulan hasil wawancara, kamu harus mengetahui pengertian wawancara dan persiapan untuk melakukannya.

Dengan begitu, kamu bisa memahami contohnya secara lebih mudah. 

Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi atau meminta pendapat

Adapun persiapan yang harus kamu lakukan, agar wawancara berjalan lancar yaitu: 

1. Memahami Topik atau Tema Wawancara 

Kamu harus mengetahui tema atau topik yang akan kamu angkat dalam wawancara.

Cari informasi sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan tema wawancara, agar pembicaraanmu “nyambung” dengan narasumber. 

Dengan menguasai tema, kamu bisa menggali informasi secara mendalam dari narasumber.

Semakin banyak informasi yang diperoleh, tentu akan semakin baik. Kamu bisa mengetahui banyak hal, bahkan mungkin yang di luar tema.

2. Menentukan Narasumber yang Kompeten

Cari narasumber yang kompeten dan sesuai dengan tema wawancara. Cek profil dan latar belakangnya, agar informasi yang kamu dapatkan valid.

Contohnya jika akan membahas masalah gizi anak, maka kamu bisa memilih narasumber ahli gizi atau dokter tumbuh kembang anak. 

3. Menyusun Pertanyaan yang Sistematis

Setelah menentukan tema dan narasumber, susun daftar pertanyaan yang ingin kamu ajukan. Sesuaikan pertanyaan dengan tema.

Dengan menyusun pertanyaan yang sistematis, kamu bisa fokus mendapatkan informasi yang kamu butuhkan. Proses wawancara pun akan lebih efektif dan tidak membuang waktu. 

4. Mempersiapkan Alat Bantu Wawancara

Siapkan alat bantu untuk menulis, merekam dan mendokumentasikan kegiatan wawancara.

Alat bantu yang bisa kamu gunakan antara lain, buku untuk mencatat, pena, tape recorder, ponsel dan kamera.

Jangan lupa minta izin dulu, jika mau melakukan proses perekaman atau pemotretan. 

5. Mengatur Janji Wawancara

Jika sudah menentukan siapa narasumbermu, hubungi dan tanyakan jadwal luangnya untuk wawancara.

Sepakati waktu dan tempat wawancaranya, serta sampaikan juga tema dan poin-poin pertanyaan, agar narasumber bisa mempersiapkan jawaban.

Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara dan Cara Membuatnya

Kesimpulan adalah bagian dari laporan wawancara. Kamu akan menulis atau membuat laporan berdasarkan hasil wawancara yang telah kamu lakukan. 

Untuk membuat laporan wawancara yang baik dan benar kamu bisa mengikuti sistematika penulisan laporan.

Nah, berikut ini langkah-langkah menulis contoh kesimpulan laporan hasil wawancara yang biasa diterapkan:  

1. Menuliskan Latar Belakang Wawancara 

Dalam sebuah wawancara, tentunya ada topik yang pewawancara bahas dengan narasumber.

Untuk membuat laporan wawancara yang pertama adalah menulis latar belakang permasalahan atau alasan mengangkat sebuah topik.

Tuliskan juga keadaan dan suasana sekitar saat wawancara berlangsung.

2. Menuliskan Tujuan Wawancara

Pewawancara melakukan wawancara untuk tujuan tertentu.

Contohnya kamu melakukan wawancara untuk keperluan tugas sekolah, menyusun makalah, karya tulis dan lain sebagainya.

Kemukakan tujuan kamu melakukan wawancara dengan menulis poin-poin atau paragraf.

3. Menuliskan Topik Wawancara

Pada bagian ini, kamu tulis topik atau tema bahasan wawancara yang akan dilakukan.

Susun topik wawancara dengan sistematis, sehingga pembaca mudah mendapatkan gambaran wawancara yang berlangsung.

4. Menuliskan Waktu dan Tempat Wawancara 

Selanjutnya adalah menuliskan deskripsi waktu dan tempat kamu melakukan wawancara.

Waktu dan tempat wawancara harus kamu cantumkan dalam laporan wawancara. Hal ini berfungsi sebagai informasi bagi pembaca laporan. 

Selain itu, bisa menjadi bukti bahwa memang benar terjadi wawancara, sehingga informasi dari hasil wawancara dapat narasumber pertanggungjawabkan.

Dewasa ini, tidak sedikit media yang terlalu mengada-ada hasil wawancara.

5. Menuliskan Hasil Sebuah Wawancara 

Setelah menulis waktu dan tempat, tulislah hasil dari wawancara yang telah kamu lakukan.

Bagian ini merupakan isi dari laporan wawancara. Isinya meliputi informasi tentang narasumber, pewawancara, dan transkrip hasil wawancara yang telah kamu lakukan.

Kamu bisa menuliskan transkrip hasil wawancara dengan gaya tanya jawab (Q & A) atau gaya naratif.

Keduanya sama-sama memberikan gambaran kepada pembaca tentang sosok narasumber, situasi yang terjadi, isi percakapan dan kesan pewawancara.

Laporan hasil wawancara dengan format tanya jawab sama dengan cara menyusun skrip percakapan pada umumnya.

Gunakan dua inisial (pewawancara dan narasumber) untuk memudahkan penulisan. 

Untuk gaya naratif, kamu harus menyusun alur cerita dari dari wawancara yang telah kamu lakukan beserta data dan informasi pendukung.

Biasanya, penulisan gaya naratif ini dipilih jika narasumber hanya memberikan informasi yang terbatas.

6. Menulis Kesimpulan Hasil Wawancara

Kesimpulan merupakan hasil dari tujuan wawancara yang telah kamu lakukan.

Kamu dapat menulis contoh kesimpulan hasil wawancara dengan meringkas poin-poin informasi dan jawaban dari narasumber.  

Kesimpulan wawancara berisi intisari dari jawaban dan pendapat narasumber.

Selain menyarikan informasi dari narasumber juga menyesuaikan dengan data-data pendukung yang ada sesuai topik wawancara.

Wawancara yang baik adalah wawancara yang berhasil mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan wawancara.

Artinya masalah yang diangkat di latar belakang mendapatkan solusi dari jawaban atau informasi yang diberikan oleh narasumber.

7. Menuliskan Saran

Langkah terakhir menyusun laporan wawancara adalah menulis saran. Saran dan kesimpulan merupakan bagian penutup laporan hasil wawancara.

Saran yang kamu tulis ini di sini berhubungan dengan hasil dan proses selama wawancara berlangsung. 

Contohnya, kamu bisa memberikan saran kepada narasumber pedagang sepatu bagaimana meningkatkan omzet jualan.

Namun, pastikan saran tersebut memang berguna dan berhubungan dengan narasumber. 

Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Pengusaha Personal Care dan Skincare Organik

Contoh kesimpulan hasil wawancara yang pertama ini merupakan hasil wawancara antara pewawancara sebagai penanya dan pengusaha produk organik sebagai narasumber.

Berikut ini sistematika laporan wawancaranya: 

Latar Belakang Wawancara 

Wawancara ini diadakan atas fenomena munculnya produsen kosmetik organik atau alami serta kesadaran masyarakat akan green life.

Tujuan Wawancara

Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk mengetahui perkembangan bisnis organik, terutama dalam bidang skincare dan personal care.

Topik Wawancara

Adapun topik wawancara yang akan diangkat dalam proses pembicaraan ialah peran pengusaha produk organik dalam rangka program pelestarian alam.

Waktu dan Tempat Wawancara

Kegiatan wawancara akan bertempat di Kantor GMS Malang, pada hari Senin, 12 Oktober 2019.

Hasil Wawancara 

Narasumber (N): Deasi Srihandi

Profil singkat: Pendiri dan Pemilik GMS (Green Mommy Shop), produsen produk rumah tangga maupun perawatan tubuh dan kecantikan berbahan organik.

Pewawancara (P): Laily Nihayati

Reporter F Magazine

Transkrip Wawancara:

(P) Bagaimana awal berdirinya Green Mommy Shop (GMS)?

(N) Awalnya saya suka menulis blog tentang kepedulian lingkungan dan seputar dunia wanita sebagai seorang ibu. Ketika saya dan keluarga pindah ke Indonesia setelah beberapa tahun menetap di Malaysia, kami kesulitan mencari kebutuhan produk personal care yang benar-benar alami. 

Muncullah ide untuk membuat sabun sendiri. Karena cukup banyak membuatnya, saya tawarkan melalui blog. Ternyata banyak yang berminat. Dari situlah banyak permintaan untuk membuat produk-produk alami lainnya. 

Kami menjual produk alami sekaligus mengedukasi wanita Indonesia untuk peduli dengan lingkungan lewat produk-produk kami. Berawal dari 1 baki berisi 36 buah sabun kayu manis gandum di tahun 2010, kini berkembang menjadi hampir 300 jenis produk rumah tangga maupun perawatan tubuh dan kecantikan. 

Dari modal awal Lima juta Alhamdulillah hingga meraup keuntungan sekitar tiga puluh juta rupiah per bulan, walau keuntungan bukanlah tujuan utama.

(P) Bagaimana kiat Anda mengedukasi dan menularkan semangat sustainable life kepada konsumen, komunitas GMS dan masyarakat?

(N)  Selama hampir 1 dekade, saya dan keluarga konsisten berbagi cara hidup sustainable dan tantangan yang kami alami. Saya membagi pengalaman dan informasi via newsletter berkala untuk customer GMS. Saya juga mengadakan kelas-kelas offline maupun online seputar sustainability, permakultur, aquaponics, urban gardening, zero waste, healthy cooking dan banyak lainnya. 

(P) Di tengah budaya instan konsep pelestarian alam dan gaya hidup hijau seringkali dianggap menyulitkan, bagaimana Anda menyiasati tanggapan ini?

(N) Semua gaya hidup memiliki plus dan minus, dan untuk beradaptasi ke gaya hidup yang modern dan instan pun butuh pembiasaan. Kuncinya adalah mengubah mindset. Bumi ini tidak ada kloningnya. Bumi adalah satu-satunya tempat untuk manusia hidup. 

Tidak ada pilihan lain selain hidup selaras dengan alam. Pada mulanya semua orang akan merasakan tantangan untuk beradaptasi tetapi itu hal yang wajar di kehidupan ini. Pada akhirnya jika sudah terbiasa, hidup yang sustainable akan menjadi kebiasaan dan bukan hal yang sulit dijalani. 

(P) Produk -produk organik acapkali dianggap mahal dibandingkan dengan produk yang ada di pasaran, bagaimana Anda menghadapi tantangan tersebut?

(N) Memang benar produk organik itu lebih mahal daripada produk di pasaran. Produk sintetis bisa lebih murah karena memproduksinya secara masal dan lebih mudah pembuatannya. Berbeda dengan produk organik yang melewati proses yang panjang dalam pembuatannya. 

Namun keunggulan dari produk organik adalah bahannya sangat bersahabat dengan microbiota tubuh dan selaras dengan alam. Meskipun harganya lebih mahal, tetapi manfaat kesehatannya berlimpah dan lebih ekonomis penggunaannya dalam jangka panjang.

(P)  Apa tantangan-tantangan yang dihadapi di dalam bisnis organik dan berkembangnya komunitas GMS?

(N) Untuk bisnis organik, kestabilan produk masih menjadi tantangan tersendiri. Selain itu tantangannya menghadapi persepsi masyarakat yang masih membandingkan harga produk. 

Untuk komunitas GMS, tantangan terbesar adalah mengajak pengguna produk GMS untuk mau belajar tentang sustainability. Tidak semua member dan pengguna produk GMS tentang sustainability. 

(P) Perjuangan dan ujian yang dihadapi dalam membesarkan GMS?

(N) Menjaga usaha ini untuk tidak mengganggu keharmonisan keluarga, terutama waktu saya untuk keluarga adalah salah satu tantangan terbesar. Produk yang dijiplak orang lain juga pernah kami alami. 

(P) Inovasi-inovasi apa yang Anda lakukan untuk pengembangan GMS?

(N) Kami terus belajar untuk mencari dan memformulasi produk dengan bahan lokal yang tidak lazim dan membudidayakannya serta menjaga habitat alaminya. Membuka peluang Green Dropship juga adalah salah satu inovasi kami yang terbaru. Dengan konsep Dropship yang lebih ramah lingkungan dan system refill untuk produk-produk GMS. 

(P) Apa harapan Anda bagi GMS di masa depan?

(N) Saya ingin GMS bisa terus berbagi tentang woman & sustainability sambil menyediakan produk yang bukan cuma alami tetapi juga ramah lingkungan. Harapannya akan banyak dibuka perpanjangan tangan GMS dengan konsep yang sama di seluruh Indonesia. 

Sebab, memberdayakan wanita Indonesia, memberikan mereka pengetahuan dan bimbingan praktek untuk menjalankan sustainable life akan lebih mudah dilakukan jika ada support system lokal/kelompok lokal. 

Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara 

Pengusaha produk organik atau alami tidak hanya memproduksi produk-produk ramah lingkungan.

Ia juga berperan aktif mengedukasi masyarakat dan komunitas dengan informasi tidak hidup hijau (life green) yang selaras dengan alam.

Contoh Saran Penutup Hasil Wawancara 

Produk-produk organic lebih variatif lagi dan terus berinovasi. 

Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara tentang Kesehatan

Contoh kesimpulan hasil wawancara yang kedua yaitu hasil wawancara antara pewawancara sebagai penanya dan dokter sebagai narasumber. Berikut ini contoh dari sistematika laporan wawancaranya:

Latar Belakang Wawancara 

 Banyaknya kasus obesitas yang mengancam kesehatan masyarakat dari berbagai usia..

Tujuan Wawancara

  • Untuk mengetahui penyebab obesitas
  • Untuk mengetahui cara menurunkan berat badan bagi pemilik gen gemuk

Topik Wawancara

Kiat hidup sehat bagi pemilik gen/bakat tubuh gemuk.

Waktu dan Tempat Wawancara

Pelaksanaan wawancara bertempat di RS Hermina Malang pada Hari Rabu 20 Maret 2017.

Hasil Wawancara 

Narasumber (N): dr. Yovita Mulyana, MSc, SpPD

Pewawancara (P): Nadira Safina

Mahasiswi Kedokteran

Transkrip Wawancara:

(P) Apa gen gemuk itu? Benarkah kegemukan bisa diturunkan? 

(N) Gen gemuk atau yg secara ilmiah dikenal sebagai “fat gene” merupakan unsur genetik yang berperan besar dalam terjadinya obesitas. Berdasarkan adanya unsur genetis tersebut, kegemukan dapat diturunkan. Jika salah satu orang tua mengalami obesitas, 50% anaknya akan mengalami obesitas.

Namun jika kedua orangtuanya obesitas, risikonya menjadi 80%. Meskipun demikian, obesitas itu sendiri terjadi secara multifaktorial. Faktor lainnya yang memiliki pengaruh besar adalah aktivitas fisik, asupan makanan, lingkungan, penyakit yang mempengaruhi metabolisme dan ketidakseimbangan hormonal.

(P) Jika seseorang memiliki gen gemuk upaya apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi kegemukan?

(N) Pada prinsipnya, baik seseorang memiliki gen gemuk atau tidak, jika mengalami kegemukan harus menurunkan berat badannya agar terhindar dari berbagai penyakit. Mengurangi kegemukan dengan cara menjaga asupan makanan, aktivitas fisik, perubahan perilaku, dan pengobatan secara medis.

(P) Olahraga, gaya hidup dan diet jenis apa yang cocok untuk orang yang memiliki gen gemuk?

(N) Diet rendah kalori, terutama mengurangi komponen lemak jenuh. Makanan yang sehat seperti sayur mayur dan buah sangat penting untuk dikonsumsi, mengurangi frekuensi membeli makanan di luar rumah, terutama makanan cepat saji. 

Aktivitas fisik perlu ditingkatkan secara bertahap dan harus dilakukan secara teratur antara 3-5x/minggu, dengan tujuan meningkatkan pengeluaran kalori dan meningkatkan kebugaran kardiovaskuler. 

(P) Bagaimana menjaga agar tetap sehat meskipun tubuh gemuk?

(N) Mengubah gaya hidup atau perilaku sangat diperlukan untuk manajemen berat badan. Pengelolaan berat badan meliputi disiplin diri terhadap kebiasaan makan, aktivitas fisik dan manajemen stress. 

Hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas fisik antara lain adalah memilih naik tangga daripada lift/ escalator, mengurangi waktu untuk duduk menonton TV atau main game dan komputer.

Contoh Kesimpulan Hasil Wawancara

Kegemukan bersifat genetis dan dapat diturunkan.

Namun, gen gemuk bisa mengurangi kegemukan dengan cara menjaga asupan makanan, aktivitas fisik, perubahan perilaku, dan pengobatan secara medis.

Contoh Penutup Hasil Wawancara atau Saran Hasil Wawancara

Pemilik gen gemuk (fat gen) harus menjaga berat badan agar terhindar dari obesitas dan penyakit. 

Dari dua contoh kesimpulan hasil wawancara dan cara pembuatan laporan, maka kamu bisa menjadikannya sebagai referensi.

Wawancara ini bisa kamu terapkan untuk berbagai macam topik dengan narasumber yang berbeda-beda.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta