10 Contoh Komunitas Tradisional dan Modern Beserta Perbedaannya

Contoh komunitas Tradisional dan Modern Beserta Perbedaanya – Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu manusia tidak dapat hidup sendiri.

Manusia memerlukan bantuan orang lain untuk menjalani dan juga bertahan hidup.

Dalam kebersamaan itu sering kali muncul sebuah ide yang menginginkan agar seseorang dengan minat yang sama dapat berkumpul secara bersamaan untuk membentuk sebuah komunitas.

Pengertian
Komunitas

themoondoggiesmusic.com

Manusia tentu memiliki banyak sekali komunitas, dan biasanya komunitas ini berasal dari bakat-bakat yang dimiliki oleh seseorang.

Namun, tak jarang komunitas diisi dengan orang-orang yang ingin mengisi waktunya dengan berkegiatan Bersama.

Dahulu masyarakat tradisional telah menciptakan komunitas untuk membantu dalam kegiatan ritual maupun kebudayaan.

Namun seiring perkembangan zaman, komunitas bisa muncul dari setiap hobi yang dimiliki oleh masyarakat terutama masyarakat modern.

Nah, kira-kira ada apa saja ya, contoh komunitas tradisional dan modern yang mungkin masih ada dan sedang muncul di kalangan masyarakat? Mari kita simak penjabarannya di bawah ini.

Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai contoh komunitas tradisional dan modern, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan komunitas.

Menurut KBBI, komunitas adalah kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban.

Maka secara garis besar komunitas adalah kumpulan dari sebuah populasi yang menempati suatu wilayah secara bersama.

Populasi tersebut juga hidup dengan saling berinteraksi satu sama lain untuk menciptakan keharmonisan.

Sebenarnya ada tiga hal yang membentuk sebuah komunitas, yaitu minat, lokasi, dan komuni.

Berdasarkan minat, komunitas ini terbentuk atas kesamaan minat dan biasanya memiliki anggota yang besar dan juga bisa bertambah sesuai jumlah peminatnya.

Lalu, berdasarkan lokasi karena komunitas terbentuk dari kesamaan lokasi atau tempat yang biasanya memiliki keinginan untuk mengenal satu sama lain dengan tujuan membantu dalam perkembangan lingkungan.

Yang terakhir berdasarkan komuni, maka komunitas ini terbentuk dari keinginan bersama dari masyarakat untuk membentuk sebuah organisasi sosial.

Atau bisa juga berasal dari organisasi sosial yang ingin membentuk sebuah komunitas baru di lingkungannya.

Masyarakat
Tradisional

Kita
baru saja memahami arti dari komunitas, sebelum masuk ke contohnya, kita harus
mengerti dulu apa itu masyarakat tradisional dan masyarakat modern untuk bisa
memahami contoh komunitas tradisional dan modern.

Secara sederhana, masyarakat tradisional adalah mereka yang memiliki kehidupan dengan berpedoman pada kebudayaan atau adat istiadat.

Adat ini juga dapat mengatur tingkah laku sosial sebab berasal dari kesepakatan para leluhur.

Biasanya masyarakat tradisional lebih mengutamakan tradisi dan bersifat homogen. Mereka sulit untuk melakukan mobilitas sehingga kehidupan sosialnya melambat.

Bahkan, mereka sangat tertutup dengan perubahan maupun kebudayaan asing di luar tradisi atau adat istiadat mereka.

Masyarakat
Modern

Berbeda dengan masyarakat tradisional, masyarakat modern adalah mereka yang dapat hidup dengan perkembangan zaman.

Masyarakat modern lebih mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia luar, dan mereka adalah bentuk perubahan dari masyarakat tradisional.

Biasanya masyarakat modern akan hidup dengan menyesuaikan sektor industri dan teknologi yang telah berkembang secara pesat.

Mereka juga melakukan perpindahan rumah dari desa menuju ke kota, dan memiliki sebuah pekerjaan beragam  dan tidak lagi bergantung pada lingkungan alam.

Contoh
Komunitas Tradisional

Setelah kita memahami tentang masyarakat tradisional dan modern, kita dapat mengerti apa saja contoh komunitas tradisional dan modern. Kita mulai dengan contoh komunitas tradisional.

1. Komunitas Seni

Komunitas
seni, jelas merupakan komunitas yang berkaitan dengan kecintaan terhadap seni.
Komunitas ini tak hanya menghargai seni modern sana, tetapi juga bisa menghargai
seni tradisional.

Kebanyakan komunitas seni merupakan perkumpulan dari seniman-seniman terkemuka dan juga para pengikutnya atau mereka yang menghargai karya seni.

Komunitas ini bisa dibilang jarang melakukan perkumpulan sebab tergantung pada ada tidaknya sebuah acara kesenian maupun pertunjukkan seni.

Mereka
akan lebih suka mengobrol atau berdiskusi dengan sedikit orang untuk bertukar
pikiran mengenai sebuah karya seni ataupun hal lainnya.

2. Komunitas Adat Istiadat

Komunitas adat istiadat sebenarnya sudah melekat pada masyarakat yang masih mengutamakan hidup melalui ajaran adat istiadatnya.

Akan tetapi dengan adanya perkembangan jaman, tidak semua orang berada di wilayah adat atau lingkungannya sehingga mereka harus menciptakan komunitasnya sendiri.

Banyak kampus di Indonesia yang memiliki organisasi atau komunitas adat istiadat.

Salah satunya adalah Pakat Dayak, komunitas ini terbentuk di kampus untuk mengumpulkan mereka-mereka yang berasal dari suku Dayak dan berkuliah di pulau lain di Indonesia.

Komunitas
ini terbentuk untuk melestarikan adat istiadat Suku Dayak dengan cara melakukan
pertunjukkan atau berkumpul bersama untuk berdialog dan melakukan kegiatan
amal, dsb.

3. Komunitas Peternakan dan Pertanian

Bagi masyarakat tradisional, komunitas peternakan dan pertanian merupakan mereka-mereka yang tinggal dan hidup di lingkungan tradisional atau kita sebut sebagai desa.

Komunitas ini juga hanya beranggotakan warga sekitar desa yang memiliki keinginan untuk beternak dan bertani.

Biasanya komunitas ini berasal dari kalangan dewasa hingga orang tua, dan jarang sekali ditemukan anak muda walaupun memang ada beberapa.

Komunitas ini dibentuk atas dasar kebutuhan hidup berupa pangan, dengan cara beternak dan bertani mereka bisa bertahan hidup.

Mereka
dapat memanfaatkan hasil tani dan ternak mereka untuk dimakan sendiri atau bisa
juga menjual hasil tani dan ternak untuk dibelikan makanan yang layak bagi
mereka, bahkan bisa dijadikan sebuah bisnis.

4. Komunitas Pendidikan

Komunitas Pendidikan adalah sebuah komunitas yang biasanya berisikan anak-anak muda yang ingin mendapatkan ilmu lebih atau membagikan ilmu mereka kepada orang lain.

Komunitas Pendidikan ini kerap kali melakukan penyuluhan di desa-desa yang tertinggal.

Mereka
tak segan untuk mendatangi pedesaan yang tergolong jauh dari perkotaan atau di
pemukiman sempit untuk membagikan pengetahuan mereka kepada anak-anak yang
tidak mampu bersekolah.

Komunitas Pendidikan ini juga terbentuk atas dasar kemauan dan kesadaran untuk membantu orang lain yang membutuhkan pendidikan.

Mereka akan melakukan pengajaran sesuai kemampuan yang dimiliki setiap anak di wilayah pedesaan atau pemukiman tertentu.

5. Komunitas Agama

Komunitas agama biasanya berisikan orang-orang yang memiliki agama yang sama.

Komunitas ini juga sering muncul di kampus-kampus di Indonesia dan kerap melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Banyak hal baik yang bisa dilakukan oleh komunitas ini, ada kegiatan amal seperti donasi, kerja bakti, dan lain sebagainya.

Ada juga kegiatan solidaritas untuk membantu korban bencana atau mereka yang membutuhkan.

Sebenarnya komunitas ini tidak hanya berada di kampus, bahkan di masyarakat tradisional pun terdapat komunitas agama.

Mereka sering melakukan ritual-ritual khusus untuk melakukan doa kepada sang pencipta.

Contoh
Komunitas Modern

Itu
tadi beberapa contoh dari komunitas tradisional yang mungkin masih ada di
Indonesia. Sekarang kita akan melihat contoh dari komunitas modern, berikut penjabarannya.

1. Komunitas Fotografi

Komunitas fotografi merupakan komunitas yang biasanya terbentuk dari minat yang sama, yaitu di bidang fotografi.

Komunitas ini kerap melakukan acara-acara tertentu seperti tutorial menjadi fotografer sampai mengadakan lomba.

Komunitas fotografi cukup terkenal di kalangan anak muda dan kerap menjadi konten-konten menarik yang ada di media sosial saat ini.

Komunitas ini juga bisa dibentuk oleh perusahaan-perusahaan yang telah memiliki nama.

2. Komunitas Film

Komunitas film kerap mengadakan acara bergulir tiap tahunnya. Komunitas ini juga berasal dari minat yang sama yaitu film.

Komunitas film tidak hanya terdiri dari orang-orang atau kritikus film saja, tetapi juga terdapat orang-orang yang memang bekerja di dunia perfilman.

Komunitas film juga kerap menggelar acara-acara tertentu seperti screening film, dialog film, diskusi film, hingga lomba pembuatan film.

Setiap tahunnya komunitas ini akan bermunculan untuk memperlihatkan kualitas film-film yang ada di Indonesia maupun manca negara.

3. Komunitas Gamers

Sudah dapat ditebak, komunitas ini berisikan mereka-mereka yang memiliki minat dan sangat maniak di dunia game.

Komunitas gamers biasanya lebih sering melakukan kegiatan main bareng untuk mengasah kemampuan bermain mereka terhadap sebuah game.

Banyak sekali game-game saat ini yang membuat semua orang kecanduan, seperti halnya mobile legends yang kerap melakukan berbagai turnamen.

Turnamen yang dilakukan tidak hanya dari kalangan gamers professional, tetapi juga kalangan anak sekolah kerap melakukan turnamen bagi mereka yang memiliki komunitasnya.

4. Komunitas Pecinta Kucing

Komunitas ini sudah jelas merupakan orang-orang yang memiliki hewan peliharaan kucing dan berasal dari minat yang sama terhadap kucing.

Komunitas ini sangat banyak bahkan di Indonesia, banyak masyarakat yang rela untuk meraup uang yang cukup banyak hanya untuk merawat hewan kucing.

Bahkan komunitas ini tak segan untuk memamerkan kemewahan barang atau aksesoris yang dimiliki dari kucingnya tersebut.

Dapat dikatakan bahwa kucing membutuhkan perawatan yang sangat mahal, oleh karena itu mereka yang memelihara kucing biasanya bisa menjadi pembantu dari hewan peliharaannya.

5. Komunitas Pedagang

Komunitas pedagang disini bukanlah orang-orang yang berjualan di kaki lima ataupun pasaran, tapi pedagang ini adalah orang-orang yang memiliki usaha UMKM dengan barang yang unik untuk dijual.

Biasanya komunitas ini terbentuk untuk saling membantu dalam usaha menjual produk mereka atau memberikan informasi lainnya terkait penjualan.

Komunitas
ini juga telah berkembang pesat terutama di Indonesia. Dengan adanya teknologi
dan media sosial, mereka menjadi lebih terbantu dalam menjual produk-produk
mereka ke konsumen.

Perbedaan Komunitas Tradisional dan Modern

Lalu
kira-kira apa perbedaan dari contoh komunitas tradisional dan modern?
Sebenarnya perbedaan yang dimiliki dari keduanya sangat mencolok dan bisa
ditebak, berikut perbedaannya.

  1. Komunitas tradisional hanya memiliki tempo waktu tertentu untuk melaksanakan kegiatannya dan biasanya lebih bersifat tertutup sebab tidak semua orang mau untuk bergabung di dalamnya. Sedangkan komunitas modern lebih fleksibel, mereka bisa melakukan kegiatan yang mereka mau secara bebas dengan waktu yang telah ditentukan. Anggotanya pun bisa secara bebas untuk memberikan ide mengenai kegiatan tersebut
  2. Jumlah dari anggota komunitas tradisional tergolong lebih sedikit sebab tidak semua orang mau dan ingin untuk bergabung dengan komunitas-komunitas tradisional. Berbeda dengan komunitas modern, komunitas ini lebih banyak diminati dan memiliki anggota yang sangat banyak dan bisa semakin bertambah.
  3. Tentu komunitas tradisional jarang dikenali oleh anak-anak muda dan biasanya hanya diketahui oleh kalangan tua atau mereka yang memang menggeluti bidang tersebut. Komunitas modern sangat mudah dikenali oleh segala umur masyarakat, sebab komunitas modern lebih mampu tampil dan disenangi oleh banyak orang.
  4. Komunitas tradisional biasanya memiliki kegiatan untuk berbuat sesuatu terhadap orang lain dalam bentuk apapun. Sedangkan komunitas modern juga bisa berkontribusi untuk orang lain, namun pada akhirnya lebih bersifat mandiri dan pribadi.
  5. Komunitas tradisional kadang hanya berawal dari sebuah kesepakatan saja tanpa adanya lembaga yang mengayomi. Komunitas modern memiliki lembaga yang bisa mengayomi komunitas itu sehingga mudah bergerak dan dikenali masyarakat.

Penutup

Nah, itu tadi keseluruhan pembahasan mengenai contoh komunitas tradisional dan modern.

Seluruh komunitas memiliki sifat yang baik karena fungsi utamanya adalah untuk mengumpulkan orang-orang dalam satu minat yang sama.

Jika kalian memiliki komunitas tertentu, teruslah bergabung dalam komunitas itu sebab kalian bisa mendapat banyak pengalaman dari komunitas yang telah kalian ikuti.

Sekian pembahasan mengenai contoh komunitas tradisional dan modern, kalian bisa membaca artikel lainnya mengenai hal-hal tradisional dan modern pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta