13 Contoh Majas Epifora Dalam Kalimat Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Berikut 13 contoh majas epifora dalam bentuk kalimat terpisah dan puisi dengan pola kalimat yang beragam. Cocok untuk materi pembelajaran!
13 Contoh Majas Epifora Dalam Kalimat Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar – Dalam bahasa Indonesia, dikenal beberapa jenis majas atau gaya bahasa. Salah satu yang mungkin masih jarang terdengar adalah majas epifora yang masih termasuk dalam keluarga majas paralelisme. Nah, untuk lebih jelasnya artikel ini akan membahas lengkap mulai dari pengertian sampai contoh majas epifora dalam kalimat bahasa Indonesia, baik itu dalam puisi maupun kalimat terpisah.
13 Contoh Majas Epifora Dalam Kalimat Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Daftar Isi [hide]

Majas paralelisme adalah majas yang berhubungan dengan pengulangan kata. Fungsinya hampir mirip dengan majas repetisi, tapi majas paralelisme ini lebih banyak digunakan dalam pembuatan puisi.
Ada dua jenis majas paralelisme yang bisa digunakan, yaitu majas anafora dan majas epifora.
Majas anafora adalah majas yang mengandung pengulangan frasa atau kata yang letaknya ada di awal kalimat dalam paragraf atau awal baris dalam puisi.
Sementara untuk pengertian dan contoh majas epifora akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini ya!
Pengertian Majas Epifora

Advertisement
Majas epifora yang masih termasuk dalam keluarga majas paralelisme. Memiliki arti yang berkebalikan dengan saudaranya, yaitu majas anafora.
Majas epifora adalah majas yang mengandung pengulangan frasa atau kata yang letaknya ada di akhir kalimat dalam paragraf atau akhir baris dalam puisi.
Contoh Majas Epifora
Sekarang kita masuk ke pembahasan tentang beberapa contoh majas epifora. Di bawah ini ada beberapa contoh dan penjelasan dari majas epifora yang bisa kamu gunakan untuk lebih memahami penggunaan majas ini secara langsung.
Seringkali pada penerapan majas epifora, kalimat atau baris yang memiliki frasa yang diulang akan memiliki makna yang sama ataupun saling berhubungan dengan frasa yang diulang.
Pembahasan contoh majas epifora di bawah ini akan terbagi menjadi penggunaan majas epifora dalam kalimat dan puisi.
Contoh 1
Tunggulah aku sebab aku akan datang, jangan pergi dulu karena aku akan datang, nantikan aku karena aku akan datang
Pada contoh majas epifora yang pertama di atas, bisa dilihat bahwa frasa yang mengalami pengulangan adalah “aku akan datang” yang diulang dua kali. Pada kasus ini, kalimat awalannya, yaitu “tunggulah”, “jangan pergi dulu”, dan “nantikan aku” memiliki makna yang sama.