30 Contoh Majas Sindiran Dan Jenisnya dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Posted in: Majas Pelajar
Tagged: Majas Sindiran

30 Contoh Majas Sindiran Dan Jenisnya dalam Kalimat Bahasa Indonesia – Majas merupakan suatu gaya dalam mengungkapkan sesuatu, baik lisan maupun tulisan. Sering kali ‘gaya’ ini digunakan untuk memperkuat makna kalimat. Contoh majas sindiran: “Bersihnya kamar ini, sampai-sampai seluruh lantai tertutupi sampah!”

Ada beberapa macam majas dalam Bahasa Indonesia, seperti majas pertentangan, perbandingan, eufimisme, disfemisme, alonim, metafora, juga sindiran. Artikel kali ini akan membahas mengenai majas sindiran, pengertian dan contohnya.

30 Contoh Majas Sindiran, Terbagi Dalam 5 Tipe Berbeda

pexels.com/@pew-nguyen

Majas biasanya menggunakan kata-kata yang tidak umum, untuk meningkatkan makna (positif ataupun negatif) dari sebuah kalimat.

Majas dikatakan sanggup membuat kalimat lebih hidup, dengan penggunaan bahasa kiasan atau menyematkan unsur keindahan, baik langsung ataupun tidak langsung.

Oleh karenanya majas sering didefinisikan sebagai ‘gaya bahasa’, yang lebih sering dipakai dalam sebuah karya sastra seperti prosa atau puisi.

Sesuai dengan kriterianya sebagai ‘gaya bahasa’ atau bahasa yang disampaikan dengan gaya, kalimat majas setingkat lebih tinggi dari kalimat sehari-hari.

Sering kali pendengar atau pembaca harus mencerna kalimat tersebut baru memahami maksud terselubungnya. Adapun majas sindiran adalah kalimat sindiran akan sesuatu atau seseorang menggunakan gaya bahasa agar meningkatkan makna kalimat.

Oleh karena majas sindiran bukan satu-satunya, kamu perlu tahu karakteristiknya, juga contoh majas sindiran. Dengan demikian kamu bisa mengenali majas ini tanpa tertukar dengan majas lainnya. 

Karakteristik majas sindiran yang pertama yaitu memiliki makna negatif. Majas ini memang untuk menyampaikan kritik.

Karakter lainnya adalah diungkapkan secara halus, biasanya menggunakan kata kiasan, sehingga tidak terkesan mengejek atau memojokkan. Penggunaan gaya bahasa ini agar dapat diterima objek sindiran tanpa menyakiti hati.

Karakter berikutnya, kalimat ini mengandung makna sebaliknya. Sebagai sindiran, seringnya apa yang disampaikan adalah kebalikan dari maksud sebenarnya.

Karakteristik terakhir adalah kata yang digunakan mengandung makna yang dalam dan kuat kalimat biasa. Setelah karakteristik, kini kamu perlu mengenali jenis-jenis beserta contoh majas sindiran, sebagai berikut:

1. Majas Ironi

Majas ironi merupakan majas yang cara pengungkapannya paling halus dari jenis majas sindiran lainnya. Gaya bahasa yang digunakan pada awal kalimat meninggikan objek sindiran dan menggunakan kata-kata yang bertolak belakang dari maksud sebenarnya. 

Contoh majas sindiran di sini yaitu, alih-alih mengatakan bau, objek akan dibilang sangat harum. Sementara pada akhir kalimat, merupakan penjelasan dari awal kalimat, alasan objek dikatakan harum, biasanya menjatuhkan objek. 

Di awal kalimat; “Harum sekali kamu,” -> bertolak belakang dengan kenyataan bahwa objek sangat bau, sudah beberapa hari tidak mandi. 

Frasa di akhir kalimat, “sudah berapa hari tidak mandi”, sebagai contoh majas sindiran. Frasa tersebut bermaksud menjatuhkan objek, orang yang sudah mandi pasti tidak bau.

Penggunaan kata yang bertolak belakang dimaksudkan agar tidak terdengar kasar atau menggurui objek sindiran. Contoh majas sindiran jenis majas ironi:

  • Sopan sekali, seperti yang tidak pernah makan bangunan sekolah!
  • Kamu memang rapi, kamar sampai mirip kapal pecah.
  • Sungguh siswa teladan, setiap hari selalu terlambat!
  • Kamu memang rajin, pekerjaan kemarin pagi belum juga dikumpulkan sampai sore ini.
  • Makanan yang lezat, selevel masakan rumah sakit.
  • Wow, baik sekali orang itu! Memberi makanan basi kepada tetangga.

2. Majas Sinisme

Bahasa yang digunakan dalam majas sinisme mulai kasar, dan aura negatif sudah mulai menguar. Sinisme memang dimaksudkan untuk mencemooh, menjatuhkan, serta mengkritik ide, maksud, juga rencana, atau bahkan objek sindiran itu sendiri.

Banyak orang yang tidak peka, sehingga sindiran halus tidak akan sampai padanya. Disinilah majas sinisme berguna. 

Orang-orang tidak peka, tanpa empati, dan self-centered, memang memerlukan ‘tembakan’ langsung, dengan kata-kata lugas, apa adanya, dan tepat pada sasaran.

Tipe ini justru akan ‘bangun’, dan akhirnya dapat melihat apa yang luput dari mata lahir juga batin, logika dan empatinya.

Jalan komunikasi untuk orang-orang tidak peka  harus lugas dan jelas, ditunjukan dengan terang-terangan, meski secara kasat mata terlihat tidak elegan.

Namun sering kali sinisme berhasil memberitahukan permasalahan dengan tepat dan mendapatkan penyelesaian lebih cepat. Contoh majas sindiran jenis majas sinisme:

  • Kau memang halus budi, sampai tega menendang anak kucing.
  • Perasaanmu sangat halus ya, setelah memakinya di depan umum kemarin, bisa-bisanya kini bersikap sok manis lagi.
  • Teruskan saja gengsimu, masih bisa berhutang ini kan?
  • Dia memang baik hati, teman kasar dan temperamental begitu tetap saja ditemani.
  • Dia bisa ya, sesopan itu, membentak orang tuanya setiap saat.
  • Aku memang di rumah saja, tidak melakukan apapun! Sapu, pel, setrika, semua bisa mengerjakan tugasnya sendiri. Aku hanya rebahan melihat mereka bekerja. 

3. Majas Sarkasme

Majas sarkasme disampaikan dengan cara yang kasar, kejam, keras, to the point (langsung ke intinya), bertendensi menohok dan menyakiti.

Sarkasme memiliki tingkat paling tinggi dalam majas sindiran, tak ada empati atau tedeng aling-aling kepada objek sindiran. Sarkas merupakan pembicaraan terang-terangan, ungkapan atas hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi.

Kata-kata yang digunakan mengandung kekecewaan, penghinaan atau celaan, hujatan getir, penuh luapan aura negatif yang mengekspresikan rasa marah dan kesal. Keseluruhan kalimat sangat kasar, bertujuan melukai perasaan objek sindiran.

Sarkasme telah digunakan manusia selama ribuan tahun, dan orang yang sering menggunakan sarkas disebut sarkastik.

Literasi mencatat, bahasa Yunani kuno mengenal kata sarkasme, dimana sark berarti daging, dan asmos berarti merobek. Dengan demikian, secara harfiah, sarkasme berarti merobek daging. Contoh majas sindiran jenis majas sarkasme:

  • Sok tahu sekali, tidak bisa baca peta tapi mau memimpin, sampai hampir mencelakakan satu tim!
  • Kak, sudah bisa baca belum? Ada peringatan lantai licin kok masih berlari?
  • Baru awal dua puluhan, sudah sering lupa sampai tidak bisa ditanya! Bagaimana lagi jika sudah jadi kakek-kakek?
  • Wow… Ini benar air kopi, bukan air gula? Kenapa rasanya seperti gula?
  • Rasanya mau muntah tiap kali lihat orang itu!
  • Gaji puluhan juta untuk hidup sendiri tak menanggung orang tua atau keluarga masih tak cukup juga? Kau gajian pakai air, atau uang?

4. Majas Satire

Majas satire merupakan gabungan antara ironi dan sarkasme dalam majas sindiran, yang disampaikan dengan ungkapan.

Cara penyampaiannya bisa langsung, (terang-terangan), implisit (terselubung), atau menggunakan parodi agar sampai pada objek sindiran. 

Sedangkan parodi sendiri adalah karya yang meniru kejadian lain (biasanya yang viral), dan dikemas dengan kreatif untuk mengomentari objek sindiran. 

Parodi dikenal juga sebagai  plesetan, olokan, lelucon, imitasi kelucuan, ironi, imitasi hiperbolik, atau kritik aktivitas humor.

Satire bertujuan menolak gagasan, menyampaikan kritikan, atau mengungkapkan perilaku sosial seseorang yang ingin dikomentari.

Jika pengungkapan menggunakan parodi, maka biasanya akan dituangkan dalam bentuk puisi, cerita pendek atau  kritik aktivitas humor. Contoh majas sindiran jenis majas satire:

  • Harga gula mahal ya? Kopi ini tidak ada manis-manisnya!
  • Liburan 3 hari kau habiskan dengan rebahan, hari ini masih minta cuti pula?
  • Badanmu tinggi dan besar, tapi mengangkat pot sekecil ini pun kau tak sanggup!
  • Kepribadianmu burukmu sekali, dia yang begitu baik kau angkat pengganggu.
  • Kau rakus sekali! Tak pernah makan rupanya?
  • Kau tuli ya? Puluhan kali kupanggil, tak dengar juga!

5. Majas Innuendo

Majas innuendo sering disamakan dengan majas ironi, karena banyaknya karakter yang sama, sehingga jarang digunakan atau dibahas.

Seperti ironi, innuendo juga mengkritik secara halus, berusaha agar tidak membuat objek kritik tersinggung, atau bahkan sampai sakit hati.

Ciri khas yang membedakan antara kedua majas ini adalah, innuendo merupakan sindiran yang bertujuan mengecilkan sesuatu dari fakta yang sebenarnya.

Penutur (orang yang menyindir), tahu bahwa jika fakta disebutkan secara jelas dalam sindiran, maka objek sindiran akan langsung merasa. Untuk kemudian berargumen, lalu merambat pada hal-hal lain sehingga menjadi masalah besar.

Oleh karena itu penutur lebih memilih menyindir dengan innuendo untuk meredakan kekesalan hatinya, tapi juga tidak menyakiti objek sindiran. Innuendo memiliki sedikitnya dua kalimat bertentangan dalam satu ungkapan.

Kalimat pertama berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan, kalimat kedua fakta yang mendukung bahwa hal pertama ‘bukan apa-apa’.

Begitu halusnya innuendo menyindir, sehingga objek sindiran seringkali justru percaya bahwa hal tersebut bukanlah masalah besar. Bahkan tidak masalah sama sekali. Contoh majas sindiran jenis majas innuendo:

  • Tak apa, tidak perlu berlebihan, ini hanya bayi ular, tak ubahnya belut. Tangkap saja, tidak akan apa-apa.
  • Ini hanya banjir tahunan, sudah biasa. Bukan banjir Bandang yang menghanyutkan segalanya. Rumah masih berdiri, bukan?
  • Ini bukan masalah besar, cuma motormu yang dicuri. Kau bisa membelinya lagi. Bersyukurlah, bukan nyawamu yang hilang.
  • Dia cuma lupa janji akan mengajakmu jalan-jalan, bukan selingkuh. Kenapa kau bisa semarah ini?
  • Mereka masih anak-anak, wajar jika bicara sembarangan. Tak perlu sakit hati apalagi sampai mendendam, anak-anak biasa begitu. Dimaklumi saja.
  • Kamu hanya keracunan makanan basi, bukan terkena racun sianida! Istirahat 1-2 hari juga sembuh.

Bagi kamu siswa/i yang tengah mempelajari majas sindiran, kini sudah dapat membedakan jenis-jenisnya, bukan?

Itulah Contoh Majas Sindiran yang Benar!

Contoh majas sindiran di atas dapat menambah referensi kamu seputar majas dalam bahasa Indonesia. Materi akan selalu kembali dipelajari di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Jadi jika telah benar-benar paham perbedaannya, akan lebih cepat memahami ketika materi ini diulang kelak.

Pahami pengertian setiap jenis majas, lalu pelajari contoh-contoh majas sindiran. Dengan demikian kamu akan mendapatkan pencerahan atas ciri khas tiap tipe majas ini.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah