80 Contoh Majas Oksimoron beserta Ciri-ciri dan Pengertiannya

80 Contoh Majas Oksimoron beserta Ciri-ciri dan Pengertiannya — Majas oksimoron, salah satu alat retorika yang menarik dalam bahasa, sering kali menjadi daya tarik dalam berbagai karya sastra dan tulisan.

Majas oksimoron menciptakan efek kontradiktif dengan menggabungkan dua kata atau frasa yang sebaliknya dalam arti, dan dalam prosesnya, menghasilkan daya tarik linguistik yang unik.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia oksimoron dengan memberikan contoh majas oksimoron dan mencoba memahami penulisannya. Yuk, simak!

Pengertian Majas Oksimoron

Pexels/@cottonbro studio

Pengertian Majas

Sebelum memasuki majas oksimoron maka kita membahas pengertian majas secara umum.

Secara umum, majas adalah sebuah perangkat retoris atau gaya bahasa yang digunakan dalam sastra dan retorika untuk memberikan efek khusus pada tulisan atau pidato.

Selain itu, majas sering digunakan untuk mempercantik bahasa dan menyampaikan pesan dengan lebih efektif.

Pengertian Majas oksimoron

Secara umum  majas oksimoron adalah penggunaan dua kata atau frasa yang bertentangan dalam satu ekspresi untuk menciptakan efek kontras atau paradoks.

Selain itu, ada yang menyebutkan kalau majas oksimoron adalah sebuah bentuk retorika yang menggabungkan dua kata atau frasa dengan makna yang tampaknya bertentangan atau berlawanan untuk menciptakan sebuah efek tertentu.

Biasanya majas ni digunakan untuk menarik perhatian atau untuk memberikan nuansa lebih kompleks pada suatu ide atau konsep.

Contohnya termasuk frasa seperti “suara bisu,” “kejelasan membingungkan,” atau “kehidupan mati.”

Majas Oksimoron dalam Konteks Majas

Majas oksimoron adalah salah satu jenis majas retoris yang menggunakan kontradiksi dalam bentuk kata atau frasa yang bertentangan untuk menciptakan kesan yang kuat atau menyampaikan pemikiran yang paradoksal.

Penggunaan majas ini juga merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian pembaca atau pendengar dan memaksa mereka untuk merenungkan maknanya yang lebih dalam.

Selain itu, kata-kata yang bertentangan digabungkan untuk menghasilkan gambaran atau gagasan yang menarik dan terkadang membingungkan.

Tujuan Penggunaan Majas Oksimoron

Sebelum kita membahas mengenai contoh majas oksimoron maka kita bahas duluan tujuan penggunaan majas ini.

  • Mengejutkan pembaca atau pendengar dan memaksa mereka untuk mempertimbangkan hubungan antara dua kata atau ide yang tampaknya tidak cocok.
  • Menunjukkan kontradiksi inheren dalam situasi atau konsep, atau untuk mengekspresikan sebuah paradoks.
  • Memberikan efek agar kalimat lebih artistik, memberikan tekstur dan kedalaman pada deskripsi atau presentasi.
  • Menciptakan efek dramatis, menggambarkan perasaan yang rumit, atau merangsang pemikiran yang mendalam.

Ciri-ciri Majas Oksimoron

Sebelum kita masuk ke contoh majas oksimoron, kita akan melihat ciri-ciri khas yang membuat majas ini begitu menarik dalam sastra dan komunikasi.

Majas oksimoron memiliki beberapa ciri-ciri khas, di antaranya:

1. Penggabungan Kata atau Fasa Berlawanan

Salah satu ciri yang paling jelas dari majas oksimoron adalah kombinasi dari dua atau lebih kata atau frasa yang memiliki makna yang bertentangan atau berlawanan.

2. Efek Menarik atau Mengejutkan

Karena sifatnya yang paradoksal, majas oksimoron sering digunakan untuk menarik perhatian pembaca atau pendengar. Kontradiksi yang ada memaksa orang untuk berpikir lebih dalam tentang apa yang dikatakan.

3. Memberikan Kedalaman atau Nuansa

Majas oksimoron sering digunakan untuk memberikan tingkat kompleksitas atau nuansa pada suatu ide, situasi, atau karakter.

Misalnya, “kebahagiaan tragis” dapat digunakan untuk menjelaskan momen yang bahagia tetapi juga sedih.

4. Meningkatkan Ekspresivitas atau Intensitas

Dalam beberapa kasus, majas oksimoron digunakan untuk meningkatkan efek dramatis atau emosional dari suatu pernyataan.

5. Fokus pada Paradoks atau Kontradiksi

Kadang-kadang, majas oksimoron digunakan untuk menggambarkan paradoks, atau kontradiksi inheren dalam suatu situasi atau konsep. Ini membantu mengeksplorasi kompleksitas dan ambiguitas.

6. Konteks Spesifik

Efektivitas dari majas oksimoron sering tergantung pada konteks di mana ia digunakan. Tanpa konteks yang tepat, oksimoron bisa tampak tidak masuk akal atau membingungkan.

7. Singkat dan Padat

Meskipun ini bukan aturan mutlak, banyak oksimoron yang efektif adalah singkat dan padat, seringkali terdiri dari dua kata saja. Contoh termasuk “tua muda,” “gelap terang,” atau “bisu berbicara.”

8. Menggugah Pemikiran

Karena sifatnya yang kontradiktif, majas oksimoron sering digunakan untuk mendorong pemikiran kritis atau refleksi tentang suatu subyek.

9. Umum dalam Sastra dan Puisi

Majas oksimoron adalah elemen yang umum dalam sastra dan puisi, di mana mereka sering digunakan untuk efek artistik atau untuk mengeksplorasi tema yang kompleks dan berlapis.

Secara keseluruhan, majas oksimoron adalah alat retorika yang kuat yang dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan ekspresi bahasa dan mengeksplorasi ide-ide dengan cara yang lebih kompleks dan berlapis.

Untuk memahami majas oksimoron, maka kamu bisa cermati contoh-contoh majas oksimoron di bawah ini, ya!

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 1)

  1. Suara bisu itu mengejutkan seluruh ruangan.
  2. Dia selalu merasa sendirian di tengah keramaian.
  3. Ketika dia berbicara, ada keheningan yang berisik.
  4. Perasaannya adalah campuran antara kesedihan yang bahagia.
  5. Dia menemukan kejelasan dalam kebingungannya.
  6. Pria itu tampak tua muda, dengan rambut abu-abu tapi mata yang penuh energi.
  7. Di tengah kesederhanaan, dia menemukan keanggunan yang mewah.
  8. Lagu itu memiliki kegembiraan yang melankolis.
  9. Mereka menjalani kehidupan yang sibuk tapi kosong.
  10. Penyair itu menulis dengan kata-kata yang sederhana tapi mendalam.

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 2)

  1. Karya seni itu adalah perpaduan antara keindahan yang buruk.
  2. Dia memiliki sikap yang pasif-agresif, membuatnya sulit dipahami.
  3. Hari itu adalah hari yang cerah tapi mendung, dengan matahari yang bersinar di antara awan.
  4. Air terjun itu membisu di tengah kebisingan alam.
  5. Dia menemukan kenyamanan dalam ketidaknyamanannya.
  6. Meskipun dia orang asing, dia merasa familiar di kota itu.
  7. Dia menikmati kebebasan dalam rutinitasnya.
  8. Film itu adalah drama komedi yang menyedihkan.
  9. Penulis itu mengungkapkan ide-ide kompleks dengan bahasa yang sederhana.
  10. Dia adalah orang yang terbuka tapi misterius, selalu ada sesuatu yang tersembunyi.

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 3)

  1. Dia memiliki kesedihan yang bahagia saat menatap foto lama keluarganya.
  2. Kemenangan ini adalah sebuah kegagalan yang manis.
  3. Mereka berada dalam kesepian yang ramai di tengah keramaian kota.
  4. Saat matahari tenggelam, langit memperlihatkan gelap terang yang menawan.
  5. Ada sebuah hening yang berisik di tengah malam itu.
  6. Meski dalam kesakitan, dia menunjukkan kekuatan yang rapuh.
  7. Penghargaan tersebut adalah sebuah kehormatan yang memalukan baginya.
  8. Dia adalah tipe pemimpin yang agresif namun pasif.
  9. Ruangan itu dipenuhi oleh kebisingan yang hening dari peralatan elektronik.
  10. Di saat-saat terakhirnya, dia menemukan kedamaian yang bergejolak.

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 4)

  1. Dibalik senyum manisnya, terselip kepedihan yang bahagia.
  2. Dalam pertemuan singkat itu, mereka merasakan perpisahan yang abadi.
  3. Bukit tersebut dikenal sebagai surga yang sepi bagi para pendaki.
  4. Pagi itu, embun dingin panas menempel di daun-daun yang hijau.
  5. Meski sering dicemooh, dia memiliki harga diri yang rendah namun tinggi.
  6. Di tengah kekacauan, dia menemukan ketertiban yang kacau.
  7. Desa itu dikenal sebagai tempat yang sibuk tapi damai.
  8. Konser itu penuh dengan suasana gembira yang melankolis.
  9. Dia adalah orang yang sederhana dengan cita-cita yang mewah.
  10. Dengan semangat yang terbakar, dia menyelesaikan pekerjaan yang dingin dan monoton.

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 5)

  1. Keheningan malam yang gemuruh memeluk kota ini.
  2. Senyummu yang menusuk hati.
  3. Cahaya gelapnya mata itu menerangi jalan.
  4. Kejujuran palsumu membuatku tersenyum getir.
  5. Air mata bahagiaku tak pernah berhenti mengalir.
  6. Api asmara yang membeku di hati kami.
  7. Kehidupan yang mati di kota beton ini.
  8. Angin malam yang hangat menusuk tulang.
  9. Senandung kesepian yang merdu memecah diam.
  10. Tawa pilu yang terdengar dari mata.

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 6)

  1. Diam yang berbicara dalam keheningan.
  2. Bunga mawar berduri lembut merayu.
  3. Ketenangan bising kota yang tak berkesudahan.
  4. Matahari terbenam yang memeluk kegelapan.
  5. Rembulan malam yang tersenyum dengan kegelapan.
  6. Dua hati yang bertarung dalam harmoni.
  7. Percikan air laut yang terbakar oleh bulan.
  8. Pelukanku yang seperti kabut yang tak terasa.
  9. Tepian laut yang berbisik dengan keras.
  10. Jalan buntu menuju kebebasan yang tak terbatas.

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 7)

  1. Cahaya gelap membimbing langkahku di keheningan malam.
  2. Senyum pilu menghiasi wajahnya yang penuh duka.
  3. Dalam kehampaan ramai, hatiku sepi merayap dalam sunyi.
  4. Awan menyingsing berdendang di langit senja yang muram.
  5. Desir angin menusuk hangat dingin di senja yang membeku.
  6. Gemuruh diam merdu memenuhi relung hati yang kosong.
  7. Angin malam mencium hangat dingin di rimbun sepi.
  8. Sunyi riuh memeluk hati yang gaduh merenung sendiri.
  9. Jeda cepat melambat, berdiam merayap dalam alun waktu.
  10. Suara bisu mengisi keheningan kehidupan yang ramai.

Contoh Majas Oksimoron (Bagian 8)

  1. Hujan terang melumpuhkan kehausan tanah yang kekeringan.
  2. Sinar gelap menerobos kegelapan dalam penantian panjang.
  3. Angan-angan kaku memainkan tarian di mimpi yang hidup.
  4. Keindahan luka terhampar dalam senyummu yang pilu.
  5. Melodi sunyi berdendang indah di keheningan senja.
  6. Detak bisu memecah kesunyian dalam langkah-langkah sunyi.
  7. Dalam diam, kata-kata berseru hiruk pikuk dalam hati.
  8. Waktu beku berjalan cepat di balik langkah lambat.
  9. Hening merayu, mengajakku berbicara tanpa kata-kata.
  10. Nyanyian bisu merayu alunan angin di kebisuan malam.

Penutup

Majas oksimoron dalam contoh-contoh di atas menggabungkan dua konsep yang berlawanan untuk mengekspresikan ide atau emosi yang lebih kompleks, memberikan kedalaman dan nuansa kepada kalimat tersebut.

Dengan memahami konsep dan karakteristiknya, kita dapat melihat bagaimana majas oksimoron digunakan secara efektif dalam bahasa untuk menyampaikan pesan, mengundang perhatian, dan menggugah perasaan pembaca.

Dengan berbagai contoh majas oksimoron yang diberikan dalam artikel ini, semoga kamu dapat lebih memahami dan mengapresiasi keindahan bahasa dalam bentuk majas oksimoron.

Jangan ke mana-mana dan tetap baca artikel menarik lain di Mamikos, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta