4 Contoh Offering Letter yang Profesional dan Tepat, Karyawan Baru Wajib Paham Ini
Bagi kamu yang baru saja menyelesaikan proses rekrutmen pekerjaan wajib menyimak artikel mengenai offering letter ini hingga habis.
4 Contoh Offering Letter yang Profesional dan Tepat, Karyawan Baru Wajib Paham Ini – Memasuki dunia kerja, kamu akan mengenal dan terbiasa dengan adanya offering letter.
Bagi kamu calon ataupun karyawan baru tentunya harus memahami tentang apa itu offering letter dan bagaimana dokumen tersebut bekerja.
Oleh sebab itu, melalui artikel ini Mamikos akan mengajak kamu untuk melihat berbagai contoh offering letter di dunia kerja. Namun sebelum itu, yuk, kita kenali dahulu apa yang dimaksud dengan offering letter.
Apa itu Offering Letter?
Daftar Isi [hide]

Contoh offering letter atau bisa disebut dengan surat penawaran kerja yang akan Mamikos berikan nanti adalah dokumen resmi yang diberikan oleh perusahaan secara resmi kepada calon karyawan untuk menawarkan pekerjaan.
Biasanya, calon karyawan baru akan menerima offering letter setelah menyelesaikan semua proses rekrutmen dan dinyatakan diterima di perusahaan tersebut.
Meskipun formatnya resmi, offering letter sebenarnya juga bisa menjadi momen penting karena memberikan kesan pertama tentang perusahaan. Oleh karena itu, isinya sering disusun dengan kata-kata yang sopan, jelas, dan menarik.

Advertisement
Lalu, apa bedanya offering letter dan kontrak kerja?
Perbedaan yang utama dari keduanya adalah ikatan hukumnya. Seperti pengertiannya sendiri, offering letter adalah penawaran kerja, sementara kontrak kerja berupa perjanjian resmi yang mengikat secara hukum.
Selanjutnya, isi offering letter hanya berupa detail dasar, sedangkan kontrak kerja akan memuat hak dan kewajiban karyawan serta perusahaan.
Isi Offering Letter
Sebagai calon karyawan baru, pastinya kamu penasaran, bukan, tentang isi offering letter apa saja? Nah, pada bagian ini Mamikos akan melanjutkan untuk membahas tentang isi offering letter sebagai berikut:
- Offering letter harus memuat posisi yang ditawarkan secara spesifik, misalnya “Content Writer” atau “Public Relation” yang memberi gambaran tentang peran yang akan diisi.
- Selain posisi, penjelasan tentang tanggung jawab sehari-hari, tugas utama, dan kondisi kerja, termasuk struktur departemen serta hubungan kerja dengan tim lain juga harus ada.
- Rincian mengenai gaji, mulai dari gaji bersih atau kotor sebelum pajak dan potongan lainnya, hingga nominal take-home pay atau gaji bersih. Termasuk juga informasi tentang tunjangan, seperti Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus tahunan.
- Berbagai keuntungan dan fasilitas yang akan diterima karyawan, seperti asuransi kesehatan (BPJS atau swasta), BPJS Ketenagakerjaan, penggunaan fasilitas perusahaan seperti laptop, makan siang, uang lembur, serta kebijakan reimbursement untuk pengeluaran tertentu.
- Detail tentang jatah cuti tahunan, cuti sakit, cuti hamil/melahirkan, cuti haid, serta kebijakan cuti berbayar maupun tidak berbayar yang berlaku di perusahaan tersebut.
- Tanggal efektif kapan calon karyawan diharapkan mulai bekerja di perusahaan dan sebelumnya telah disepakati bersama berdasarkan ketersediaan calon karyawan.
- Perusahaan biasanya memberikan tenggat waktu untuk calon karyawan menandatangani dan mengembalikan offering letter ini, sebagai tanda bahwa tawaran pekerjaan tersebut diterima.