13 Contoh Panggilan Sayang Bahasa Jawa untuk Pasangan yang Unik dan Tidak Lebay
13 Contoh Panggilan Sayang Bahasa Jawa untuk Pasangan yang Unik dan Tidak Lebay – Sebenarnya apabila dicermati, setiap pasangan pastilah memiliki panggilan khusus kepada kekasih hatinya. Hanya saja kita kerap kali mengabaikannya.
Mengenai alasan kita mengabaikannya pun beragam. Ada yang merasa iri, risih, atau bisa juga karena belum memiliki pasangan.
Dalam artikel ini mamikos akan menampilkan beberapa contoh panggilan sayang bahasa Jawa, lengkap dari berbagai daerah Jawa!
Beberapa Panggilan Sayang Bahasa Jawa yang unik dan Tidak Lebay
Daftar Isi
Daftar Isi
- Beberapa Panggilan Sayang Bahasa Jawa yang unik dan Tidak Lebay
- 1. Baba dan Bibi
- 2. Kakek dan Ninek
- 3. Wo dan Jo
- 4. Kang dan Nok
- 5. Kakang dan Dhik
- 6. Den Bagus dan Den Ayu
- 7. Pakne dan Bune
- 8. Makmu dan Mbokmu
- 9. Momo dan Bubu
- 10. Rakamas dan Nimas
- 11. Cacak dan Nining
- 12. Arjuna
- 13. Kusumaning Ati
1. Baba dan Bibi
Panggilan sayang ini berasal dari kata Bapa dan Biyung yang memiliki makna Bapak dan Ibu dalam bahasa Jawa.
Baba mulanya berasal kata Bapa yang memiliki makna bapak atau ayah dalam bahasa Jawa.
Sementara, Bibi di sini bukan berarti tante karena Bibi di sini diambil dari kata Biyung yang memiliki makna ibu dalam bahasa Jawa.
Bagi kamu yang baru menikah panggilan sayang ini dapat kamu gunakan agar terlihat unik.
Kemungkinan banyak yang mengira panggilan sayang ini bukanlah berasal dari bahasa Jawa.
Padahal bapa dan biyung merupakan panggilan sayang bagi suami dan istri yang telah dikenal oleh masyarakat Jawa sejak ratusan tahun yang lalu.
2. Kakek dan Ninek
Di daerah Trenggalek, sebutan ini lumrah digunakan untuk menyebut pasangan suami dan istri yang sudah lama menikah. Meski belum dikaruniai cucu, tapi sebutan ini tetap dapatlah digunakan.
Sebab, kaya kakek di sini digunakan sebagai panggilan sayang kepada suami. sementara Ninek di sini digunakan sebagai panggilan sayang kepada istri.
3. Wo dan Jo
Di sebagian daerah Tulungagung sebutan ini sering digunakan oleh pasangan suami dan istri yang telah menikah cukup lama.
Panggilan sayang ini hanya dapat digunakan bagi mereka yang sudah menikah saja. Sementara bagi mereka yang masih pacaran. Panggilan sayang ini belumlah dapat digunakan.
Kata Wo di sini berasal dari kata Siwo yang dalam bahasa Jawa memiliki makna paman atau orang laki-laki yang dihormati. Sementara Jo sendiri berasal dari kata bojo.
Nah, sebutan Jo di sini digunakan untuk panggilan sayang dari istrinya Siwo tadi.
4. Kang dan Nok
Panggilan sayang Kang ini berasal dari kata kakang yang memiliki makna kakak laki-laki dalam bahasa Jawa.
Sementara, panggilan sayang Nok ini berasal dari kata denok yang memiliki makna adik perempuan dalam bahasa Jawa.
Panggilan sayang ini idealnya digunakan bagi mereka yang masih pacaran atau pengantin baru. Namun, panggilan sayang ini kurang relevan jika digunakan pasangan yang usia pernikahannya di atas 25 tahun.
5. Kakang dan Dhik
Panggilan sayang ini berasal dari Kakang yang memiliki makna orang dekat atau saudara laki-laki dalam bahasa Jawa.
Sementara, kata Dhik disini berasal dari kata adhik yang memiliki makna orang dekat atau saudara yang secara usia atau struktur dalam keluarga lebih muda daripada kita.
Sebab, konteksnya di sini digunakan untuk panggilan sayang, dan berkaca pada kebiasaan seorang laki-laki yang lebih suka mencari pasangan yang usianya lebih muda.
Maka, panggilan sayang Dhik ini dapat digunakan sebagai panggilan kepada istri atau kekasih dari seorang laki-laki.
Namun, panggilan sayang ini kurang relevan digunakan bagi pasangan yang usia prianya lebih muda dari pasangannya.
6. Den Bagus dan Den Ayu
Panggilan sayang ini berasal dari kata Raden Bagus dan Raden Ayu yang dipendekkan.
Panggilan sayang ini dapat digunakan kepada siapa saja. Walau bukan berdarah biru, tetap boleh menggunakannya asalkan ada kesepakatan diantara masing-masing pasangan.
Umumnya panggilan sayang ini digunakan pada pasangan yang baru saja menikah atau baru saja jadian.
Tetapi, bagi mereka yang sudah lama menikah. Kalau ingin membuat hubungannya terasa lebih hangat dan lebih harmonis tak ada salahnya untuk mencobanya.
7. Pakne dan Bune
Panggilan sayang ini lumrah digunakan pasangan suami dan istri yang telah lama menikah. Namun, demikian kepada kamu yang baru saja menikah dan ingin menggunakan panggilan sayang ini sah-sah saja kok.
Siapa tahu dengan panggilan sayang ini akan membuat kehidupan rumah tanggamu akan semakin hangat dan harmonis.
8. Makmu dan Mbokmu
Di masa sekarang panggilan sayang ini sudah sangat jarang digunakan. Tapi sebagian orang yang tinggal di kawasan Tulungagung pada periode 1970 hingga 1980-an banyak yang memakainya.
Kata makmu di sini maknanya sama dengan bapakmu. Sementara mbokmu di sini maknanya sama dengan ibumu.
Meskipun terdengar agak jadul, namun panggilan sayang ini bisa dikatakan unik karena di masa sekarang sudah jarang ada pasangan yang memakainya.
9. Momo dan Bubu
Panggilan sayang ini adalah hanya dapat digunakan oleh pasangan yang telah menikah saja.
Sebab, kata Momo di sini diambil dari kata rama yang dalam bahasa Jawa memiliki makna ayah atau bapak. Sementara kata bubu di sini diambil dari kata ibu.
Panggilan sayang ini lumayan unik karena belum banyak yang mengetahuinya.
10. Rakamas dan Nimas
Rakamas merupakan panggilan sayang untuk kekasih laki-laki. Panggilan sayang ini dapat diberikan kepada pasangan, baik untuk yang sudah menikah atau masih pacaran.
Sementara Nimas merupakan panggilan sayang untuk kekasih perempuan. Panggilan sayang ini dapat diberikan kepada pasangan, baik untuk yang sudah menikah atau masih pacaran.
11. Cacak dan Nining
Panggilan sayang ini biasanya dipakai oleh masyarakat Jawa tinggal di daerah Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Jombang, Malang, dan sekitarnya.
Cacak merupakan panggilan sayang untuk kekasih atau orang yang disayangi seseorang dengan berjenis kelamin laki-laki.
Sementara nining merupakan panggilan sayang untuk kekasih atau orang yang disayangi dengan berjenis kelamin perempuan.
12. Arjuna
Panggilan sayang ini digunakan untuk menyebut kekasih laki-laki. Sebutan ini diambil dari salah satu tokoh Pandhawa dalam dunia pewayangan Jawa yang bernama Arjuna.
Walau di dunia pewayangan tokoh ini dikenal memiliki istri banyak, tetapi sebutan ini tetap digunakan karena yang memakai sebutan ini merasa bahwa baginya kekasihnya merupakan orang yang tertampan di hidupnya.
13. Kusumaning Ati
Panggilan sayang ini biasanya digunakan untuk menyebut kekasih perempuan.
Biasanya, panggilan ini digunakan bagi orang yang baru saja jatuh cinta atau dapat pula dipakai oleh mereka yang menyerahkan seluruh cintanya pada pasangannya.
Itulah ulasan tentang contoh panggilan sayang bahasa Jawa bagi kamu yang sedang ingin mencari inspirasi.
Semoga artikel ini dapat membuat kehidupan asmaramu menjadi jauh lebih baik dan hangat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: