10 Contoh Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan Tipe dan Langkah-langkah Penerapannya
10 Contoh Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan Tipe dan Langkah-langkah Penerapannya — Pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran di mana sekelompok kecil siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan belajar.
Mungkin kamu pernah mendengar jenis pembelajaran satu ini. Namun, ada berapa jenis pembelajaran kooperatif ini?
Pada kesempatan ini, Mamikos akan membahas mengenai contoh Pembelajaran Kooperatif yang wajib kamu tahu.
Pembelajaran Kooperatif
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum kita membahas contoh pembelajaran kooperatif maka kita akan membahas mengenai apa itu Pembelajaran Kooperatif.
Model pembelajaran merupakan hal penting dalam proses pembelajaran sebab model pembelajaran bertujuan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Selain itu, metode pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat membuat tujuan pembelajaran lebih mungkin tercapai.
Joyce & Well dalam Model-model Pengajaran dan Pembelajaran yang disusun Huda (2014: 77) mendefinisikan model pelajaran sebagai rencana atau pola yang dapat dipakai untuk membentuk kurikulum, mendesain materi dan memandu proses pengajaran.
Ada berbagai model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Namun, pada kesempatan ini Mamikos akan fokus membahas Pembelajaran Kooperatif.
Pembelajaran kooperatif ialah strategi pengajaran di mana sekelompok kecil siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan akademik bersama.
Dengan kata lain, pembelajaran kooperatif melibatkan kerja kelompok yang terstruktur, di mana siswa aktif terlibat dalam pembelajaran, saling membantu untuk memahami materi, menyelesaikan masalah, dan menyelesaikan tugas.
Dalam pembelajaran kooperatif, guru bertugas memfasilitasi dan memantau proses tersebut.
Tujuan utama pembelajaran kooperatif ini adalah untuk mendorong pembelajaran akademik dan perkembangan sosial dengan mendorong siswa untuk saling membantu memahami dan menerapkan materi.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif bisa kita lihat dari karakteristik berikut ini:
- Proses pembelajaran dilakukan bersama dengan teman sebaya.
- Selama kegiatan belajar diselenggarakan terjadi interaksi tatap muka antar siswa.
- Siswa dituntut untuk mendengarkan dan menghargai pendapat berbeda yang muncul dari anggota kelompok.
- Tiap siswa bisa belajar mengenai materi dari teman sekelompoknya.
- Siswa akan ditempatkan pada kelompok kecil untuk bisa memahami topik belajar.
- Siswa memiliki kesempatan untuk aktif mengeluarkan pendapat dan memberikan umpan balik.
- Siswa akan diminta untuk mengambil keputusan secara mandiri
- Siswa harus turut aktif dalam setiap kegiatan belajar.
Elemen Dasar Pembelajaran Kooperatif
Supaya tercipta pembelajaran kooperatif yang sukses, penerapan pembelajaran kooperatif sedikitnya harus memenuhi 5 elemen dasar berikut ini:
1. Saling Ketergantungan yang Positif
Masing-masing siswa menerima peran masing-masing di dalam kelompoknya oleh karena tanggung jawab yang dipikulnya siswa akan memiliki rasa tanggung jawab baik secara individu maupun perannya dalam kelompok.
2. Interaksi Face to Face
Pembelajaran kooperatif mendukung adanya interaksi tatap muka antar siswa yang mendorong adanya diskusi serta kontak mata.
3. Akuntabilitas
Setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk memenuhi tugasnya dengan baik secara individu maupun kelompok.
Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Kooperatif
Untuk menerapkan pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran ada enak langkah yang bisa kamu terapkan, antara lain:
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi murid
- Menyajikan informasi yang benar
- Mengorganisasikan murid ke kelompok belajar
- Mendampingi murid dalam wadah kelompok belajar
- Menyelenggarakan evaluasi pembelajaran
- Memberikan apresiasi yang tepat pada murid
Contoh dan Tipe Pembelajaran Kooperatif
Masing-masing metode pembelajaran kooperatif memberikan dampak berbeda yang melibatkan siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan kolaborasi, komunikasi, serta keterampilan berpikir kritis.
Di bawah ini Mamikos akan memberikan contoh pembelajaran kooperatif berdasarkan tipe dan langkah-langkah penerapannya.
1. STAD (Student Teams Achievement Divisions)
Contoh pembelajaran kooperatif yang pertama dan paling banyak digunakan yaitu STAD. STAD (Student Teams Achievement Divisions) merupakan tipe tim belajar yang terstruktur yang dikembangkan oleh Robert Slavin.
Metode ini berfokus pada kolaborasi kelompok dan akuntabilitas individu. Prinsip utama STAD adalah untuk menciptakan sebuah sistem di mana para siswa bekerja bersama untuk mempelajari materi.
Namun, siswa tetap dinilai secara individual berdasarkan kemajuan mereka sendiri. Keberhasilan tim bergantung pada kemajuan yang dicapai oleh setiap individu.
2. Jigsaw
Menurut Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Model, Implikasi dan Implementasi yang disusun oleh Hermawan (2022) model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ialah model pembelajaran berbentuk kelompok heterogen.
Pengelompokan siswa secara heterogen ini akan melatih siswa untuk saling bekerja sama dengan seluruh anggota kelompok sehingga hal ini dapat menumbuhkan sikap saling menghargai pendapat berbeda.
Setiap kelompok terdiri dari siswa heterogen yang disebut dengan kelompok asal dan kelompok ahli.
Kelompok asal ialah kelompok induk yang terdiri dari siswa yang heterogen, sedangkan kelompok ahli terdiri kelompok induk yang mempunyai tanggung jawab untuk mendalami serta mempelajari materi bagiannya, kemudian dijelaskan ke kelompok asal.
3. Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Contoh pembelajaran kooperatif berikutnya metode investigasi kelompok. Metode ini merupakan strategi pembelajaran kooperatif di mana siswa mengambil peran aktif dalam mengeksplorasi suatu topik melalui penyelidikan.
Strategi ini menekankan pada pilihan siswa, otonomi, dan keterlibatan yang mendalam dengan materi pelajaran.
Metode ini fleksibel dan mendorong siswa untuk mengambil alih kepemilikan pembelajaran mereka, sambil mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi.
Metode ini sangat efektif untuk topik-topik terbuka yang membutuhkan eksplorasi dan analisis mendalam.
4. Think-Pair-Share (TPS)
Contoh pembelajaran kooperatif selanjutnya yang akan Mamikos bahas salah metode think-pair-share (TPS).
Metode TPS sendiri merupakan metode pembelajaran tipe diskusi kolaboratif yang mendorong refleksi individu yang diikuti dengan diskusi teman sebaya dan berbagi dengan seluruh kelas.
Metode ini mendorong keterlibatan aktif dan memungkinkan siswa untuk menyempurnakan ide-ide mereka melalui percakapan dengan pasangannya sebelum mempresentasikannya kepada kelompok.
5. Numbered Heads Together
Metode satu ini merupakan metode dengan tipe tanggapan kelompok yang memastikan partisipasi penuh dengan membuat semua anggota kelompok bertanggung jawab atas jawaban kelompok.
Para siswa bekerja bersama untuk merumuskan jawaban, dan satu siswa dipilih secara acak untuk membagikannya kepada seluruh kelas, untuk memastikan adanya pertanggungjawaban bagi semua.
6. Metode TGT (Teams-Games-Tournaments)
Contoh pembelajaran kooperatif yang keenam yaitu Metode TGT. Metode satu ini merupakan tipe pembelajaran tim yang kompetitif. TGT menggabungkan kerja tim dengan kompetisi persahabatan.
Setelah mempelajari dan menelaah materi dalam tim, para siswa berkompetisi dalam turnamen di mana peningkatan kemampuan individu mereka berkontribusi pada skor tim, mendorong usaha dan kolaborasi pribadi.
7. Round Robin
Round Robin adalah teknik diskusi terstruktur di mana setiap siswa dalam kelompok bergantian berbagi ide.
Metode ini memastikan semua suara didengar, mendorong partisipasi yang setara dan memberi setiap orang kesempatan untuk berkontribusi.
8. Gallery Walk
Gallery Walk merupakan metode pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa untuk memamerkan hasil karya mereka (seperti poster atau proyek) dan kemudian siswa akan berjalan mengelilingi ruangan untuk mengulas hasil karya satu sama lain.
Hal ini mendorong reaksi dan refleksi antar teman sebaya yang cukup interaktif.
9. Metode Belajar Bersama
Dalam salah satu contoh pembelajaran kooperatif ini, siswa bekerja secara kolaboratif dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama atau memecahkan masalah.
Penekanannya adalah pada kerja sama tim, tanggung jawab bersama, dan pemecahan masalah bersama.
10. Picture and Picture
Metode Picture and Picture adalah metode dengan jenis strategi pembelajaran visual.
Metode ini memungkinkan adanya strategi pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dengan mengamati, menganalisis, dan mengorganisir gambar-gambar yang relevan dengan pelajaran.
Metode ini menekankan pada pembelajaran visual dan pemikiran kritis, membantu siswa memahami konsep melalui gambar.
Contoh Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif
Contoh Kasus untuk Metode Jigsaw
Subjek: Sejarah – Penyebab Perang Dunia II
A. Pengaturan Kelas
Kelompok Asal: Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap siswa dalam kelompok akan menjadi “ahli” tentang penyebab Perang Dunia II yang berbeda.
B. Topik yang Dibahas
- Perjanjian Versailles
- Depresi ekonomi
- Bangkitnya fasisme
- Ekspansionisme dan militerisme
- Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa
C. Implementasi
Guru membentuk kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 5 siswa. Setiap siswa ditugaskan untuk mempelajari salah satu dari lima topik yang berkaitan dengan penyebab Perang Dunia II.
Misalnya, satu siswa dalam setiap kelompok akan mempelajari Perjanjian Versailles, yang lain akan mempelajari kebangkitan fasisme, dan seterusnya.
Kelompok Ahli: Para siswa dari kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan dengan topik yang sama berkumpul untuk membentuk kelompok ahli. Dalam kelompok-kelompok ini:
Para siswa meneliti topik mereka (misalnya, siswa yang meneliti Perjanjian Versailles mendiskusikan dampaknya terhadap Eropa pasca-Perang Dunia I).
Mereka berbagi informasi, mengumpulkan fakta, dan berkolaborasi untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memahami topik yang mereka pelajari.
Kembali ke Kelompok Asal: Setelah menguasai topik yang ditugaskan, para siswa kembali ke kelompok asal mereka. Setiap siswa mengajarkan topik mereka kepada anggota kelompok lainnya. Sebagai contoh:
Siswa yang mempelajari Perjanjian Versailles menjelaskan bagaimana syarat-syarat keras yang diberlakukan terhadap Jerman berkontribusi pada kebencian dan munculnya ekstremisme.
Siswa yang mempelajari depresi ekonomi menjelaskan bagaimana ketidakstabilan ekonomi global menyebabkan kerusuhan politik.
D. Diskusi Kelompok
Dalam kelompok asal mereka, para siswa mendiskusikan semua penyebab Perang Dunia II.
Mereka mengajukan pertanyaan, mengklarifikasi kesalahpahaman, dan menghubungkan berbagai penyebab bersama-sama untuk memahami bagaimana mereka berkontribusi terhadap pecahnya perang.
Penutup
Demikian 10 contoh pembelajaran kooperatif berdasarkan tipe dan langkah-langkah penerapannya. Semoga informasi ini membuatmu menemukan metode belajar yang tepat untukmu, ya!
Apabila kamu sedang mencari artikel terkait modul ajar atau gaya belajar, kamu bisa menemukannya di blog Mamikos ini, ya!
Untuk pertanyaan yang belum terjawab, bisa menyimak di FAQ di bawah ini, ya!
FAQ
Contohnya meliputi STAD, Jigsaw, Group Investigation, Think-Pair-Share, dan Numbered Heads Together.
Langkah pembelajaran kooperatif mencakup membentuk kelompok, memberikan materi, diskusi kelompok, penilaian individu, dan penghargaan tim.
Pembelajaran kooperatif adalah metode pengajaran di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan akademik bersama.
Tiga model pembelajaran yang cocok digunakan di SD: Metode Jigsaw, Think-Pair-Share, dan STAD.
Contoh langkah-langkah model pembelajaran: Presentasi materi, diskusi kelompok, tugas individu, dan penilaian.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: