8 Contoh Pencemaran Lingkungan di Sekolah beserta Cara Mengatasinya
Sudah tahu apa saja contoh pencemaran lingkungan di sekolah beserta cara mengatasinya? Jika belum, berikut ini Mamikos sajikan ulasan lengkapnya.
8. Penggunaan Kantong Plastik sebagai Wadah Makanan
Tak bisa dipungkiri bahwa hampir semua jajanan yang dijual belikan di sekolah akan menjadikan plastik sebagai wadahnya. Salah satu alasan yang melatarbelakangi yaitu karena wadah plastik memiliki harga yang murah.
Sehingga, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, wadah plastik menjadi solusi untuk menampung jajanan tersebut.
Namun penggunaan plastik ini akan sangat tidak baik untuk kesehatan. Apalagi jika kantong plastik diisi oleh makanan yang dalam kondisi panas.
Selain itu, penggunaan plastik juga dianggap sebagai salah satu contoh pencemaran lingkungan di sekolah .
Penggunaan plastik secara terus-menerus setiap hari akan membuat sampah menjadi lebih banyak dan menimbulkan pencemaran lingkungan di sekolah.

Advertisement
Apabila dibiarkan, maka sampah akan menumpuk dan mencemari tanah. Namun ketika di bakar, maka akan menyebabkan terjadinya pencemaran udara yang sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan di Sekolah
Beberapa contoh pencemaran lingkungan di sekolah yang disebutkan di atas akan menyebabkan banyak sekali permasalahan bagi makhluk hidup.
Untuk itu, perlu adanya upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan tersebut. Adapun beberapa cara mengatasi pencemaran lingkungan di sekolah, yaitu:
- Memberikan pemahaman kepada warga sekolah mengenai pentingnya membuang sampah kepada tempatnya.
- Penanaman pohon di sekitar atau di area sekolah menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan udara dari berbagai polusi dan karbondioksida yang berbahaya untuk tubuh.
- Memberikan peraturan kepada orang-orang yang berjualan di sekitar sekolah untuk tidak menggunakan plastik sebagai wadah makanan dan siswa diarahkan untuk membawa wadah sendiri agar tidak menimbulkan sampah setiap harinya.
- Bagi para pelajar, sangat disarankan untuk memilih menggunakan wadah sebagai tempat makanan yang sekiranya bisa digunakan kembali.
- Dari sekian banyak sampah yang bertumpukan di sekitar sekolah tentu sedikit banyaknya masih bisa didaur ulang menjadi barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan. Hal ini bisa menjadi salah satu program sekolah untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar untuk sebisa mungkin mendaur ulang benda-benda atau sampah yang dihasilkan oleh dirinya sendiri.
- Pihak sekolah bisa mengadakan agenda hari bersih-bersih dengan mengambil 1 sampai 2 jam pelajaran untuk melaksanakan program tersebut.
- Melakukan tindakan bioremediasi yang merupakan proses pembersihan menggunakan bantuan dari mikroorganisme. Hal ini bertujuan agar zat pencemar bisa dipecahkan menjadi bahan yang kurang beracun atau bahkan tidak beracun sama sekali.
- Melakukan tindakan remediasi yang merupakan kegiatan membersihkan permukaan yang dianggap sudah tercemar. Setidaknya terdapat dua cara yang bisa dilakukan, yaitu on site yang merupakan tindakan pembersihan di lokasi dan offside yang dilakukan dengan menggali tanah yang dianggap tercemar tersebut kemudian dibawa ke daerah yang dianggap aman untuk melakukan proses pembersihan zat pencemar tersebut.
- Biasakan untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya. Apabila sampah tersebut berupa sampah dedaunan atau sampah kertas, maka kamu bisa menguburnya di bawah tanah lambat laun sampah organik tersebut bisa menjadi pupuk yang sangat bagus untuk tanah. Sedangkan untuk sampah anorganik seperti wadah berbahan plastik, maka kamu bisa memikirkan cara yang tepat untuk mengolahnya agar lebih bermanfaat.
- Upayakan untuk menggunakan spidol sebagai pengganti kapur tulis agar tidak terjadi pencemaran udara.
- Penggunaan AC bisa digantikan dengan pemberian ventilasi udara yang cukup dan ditambah dengan kipas angin.
Penutup
Demikianlah beberapa informasi seputar contoh pencemaran lingkungan di sekolah yang sampai saat ini mudah ditemukan.
Sangat penting bagi pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada siswa agar sebisa mungkin mengurangi tindakan yang bisa menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.