5 Contoh Perilaku Kerukunan Internal Umat Seagama dan Pengertiannya

5 Contoh Perilaku Kerukunan Internal Umat Seagama dan Pengertiannya – Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman, ras, suku, bahasa, dan agama.

Dalam konteks keagamaan kerukunan berperan sangat penting, bukan hanya untuk umat yang berbeda agama, tapi juga antar umat seagama. Kerukunan internal umat seagama bisa menjadi pondasi yang kuat untuk membangun kerukunan umat beragama secara umum.

Nah, untuk itu kali ini Mamikos akan memberikan ulasan mengenai contoh perilaku kerukunan internal umat seagama serta pengertiannya. Simak selengkapnya ya!

Ulasan Kerukunan Internal Umat Seagama dan Pengertiannya

https://www.freepik.com/author/prostooleh

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, artinya bangsa kita terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama.

Meski demikian bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah dan toleran dalam kehidupan beragama. 

Di Indonesia, ada enam agama yang diakui secara sah oleh pemerintah yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Meski di tengah perbedaan, masyarakat bisa hidup dengan harmonis dan damai.

Hal ini tidak terlepas dari Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945, yang telah mengatur bahwa setiap warga negara untuk memeluk agama dan menjamin perlindungan.

Selain itu, kerukunan antar umat beragama juga berperan penting, tanpa hal tersebut  mungkin saja akan banyak terjadi tindakan diskriminasi, kekerasan, hingga kekerasan antar umat beragama. 

Lantas yang menjadi pertanyaan apa yang dimaksud dengan kerukunan beragama?

Singkatnya, kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antar umat beragama yang dilandasi oleh rasa toleransi, saling pengertian, serta saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan masyarakat. 

Kerukunan umat beragama adalah salah satu hal penting yang sudah seharusnya kita ikut andil di dalamnya, karena dengan kerukunan ini maka kita akan hidup dalam kenyamanan, kedamaian, ketenteraman dan tidak takut akan adanya konflik yang terjadi.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah juga mengalirkan suatu konsep yang disebut dengan tri kerukunan beragama, ini sebagai upaya pemerintah menjaga kehidupan beragama dengan kondusif dan harmonis.

Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Sesuai namanya, tri yang artinya tiga, maka konsep ini meliputi tiga macam kerukunan, yaitu kerukunan intern umat seagama, kerukunan umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama dan pemerintah.

Landasan konsep kerukunan umat beragama ini ditulis dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006, pada pasal 1. Berikut penjelasan tri kerukunan umat beragama: 

1. Kerukunan Intern Sesama Umat Beragama

Konsep pertama, kerukunan ini difokuskan pada masyarakat yang menganut agama yang serupa.

Meski, dalam suatu agama yang sama perbedaan pandangan dalam agama juga sangat besar dan berpotensi terjadinya konflik, maka dari itu juga sangat penting untuk menjalin suatu kerukunan antar pemeluk seagama.

Beberapa contoh perbedaan pandangan yang dapat memicu konflik seperti perbedaan mazhab dan perbedaan pandangan dalam organisasi.

Oleh karena itu, ketika dihadapkan situasi perbedaan pandangan agar diselesaikan dengan cara halus dan mengedepankan rasa kekeluargaan dan diskusi agar pemikiran yang dianggap salah dapat dibenarkan.

2. Kerukunan Antar Umat Beragama

Konsep kedua, bertujuan agar tidak terjadi perpecahan antar masyarakat meskipun berbeda agama.

Masyarakat juga diharapkan untuk tidak saling menaruh rasa curiga dan menghormati setiap agama yang diakui pemerintah dan dianut oleh masyarakat lain.

Dengan begitu, perdamaian dapat terjaga meski agama yang berbeda-beda.

3. Kerukunan Antara Umat Beragama dan Pemerintah

Konsep ketiga ini, menjelaskan bagaimana pemerintah memiliki andil yang besar dalam menjaga kerukunan dalam hidup beragama masyarakat.

Selain itu, para tokoh agama agar bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga kesatuan bangsa.

Pemerintah akan turut mendukung keberlangsungan agama-agama yang ada di Indonesia yang fungsinya dijalankan Kementerian Agama.

Pemerintah juga menjadi tiap warga negara Indonesia dapat menganut dan beribadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing.

Pengertian Kerukunan Internal Umat Seagama

Setelah menyimak penjelasan poin pertama pada konsep tri kerukunan umat beragama di atas, mungkin sebagian dari kalian sudah memiliki sedikit gambaran mengenai pengertian kerukunan internal umat seagama.

Dari penjelasan di atas juga dapat disimpulkan bahwa kerukunan internal umat seagama adalah suatu kondisi di mana setiap individu atau kelompok yang memiliki keyakinan agama yang sama dapat hidup berdampingan dengan damai, harmonis, dan saling menghargai.

Kerukunan internal seagama mencakup menghormati terhadap perbedaan pendapat dan interpretasi dalam kehidupan agama yang sama, serta saling mendukung dalam menjalankan ibadah serta kegiatan keagamaan lainnya.

Kerukunan internal umat seagama juga mencakup pengakuan dan penghormatan terhadap keragaman budaya, etnis, dan sosial dalam komunitas agama yang sama.

Ini berarti bahwa kerukunan tidak hanya terbatas pada aspek-aspek seputar keagamaan, tetapi juga mencakup aspek-aspek sosial dan budaya.

Tujuan dari kerukunan internal umat seagama yaitu untuk menciptakan lingkungan di masyarakat yang kondusif, serta untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas di antara umat seagama.

Kerukunan ini juga penting untuk mencegah konflik dan perpecahan yang dapat merusak kerukunan dan keharmonisan masyarakat.

Contoh Perilaku Kerukunan Internal Umat Seagama

Setelah memahami penjelasan tri kerukunan beragama dan pengertian kerukunan internal umat seagama, berikut dibawah ini beberapa contoh perilaku kerukunan umat seagama yang bisa kamu tiru dan praktekkan di kehidupan bermasyarakat. Perilaku tersebut, yaitu:

1. Saling Toleransi

Sikap saling toleransi dan menghormati perbedaan sesama umat seagama adalah perilaku kerukunan internal seagama yang bisa kamu lakukan.

Misalnya, menghargai perbedaan pendapat dan tidak saling menjelek-jelekkan umat dalam kelompok seagama.

2. Membantu dan Menolong Sesama

Membantu dan menolong sesama umat mengalami kesulitan atau masalah adalah tindakan yang sangat terpuji dan mendorong kerukunan antar umat seagama.

Misalnya, membantu sesama umat seagama yang sedang sakit atau mengalami kesulitan.

3. Saling Memaafkan

Saling memaafkan adalah sikap yang menunjukkan penerimaan dan pengampunan terhadap kesalahan atau kekurangan sesama umat seagama.

Sikap ini termasuk perilaku yang dapat mewujudkan kerukunan internal umat seagama

Misalnya, menerima dan memaafkan kesalahan sesama umat seagama ketika berbuat salah.

4. Mengingatkan Kebaikan

Mengingatkan kebaikan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mengajak orang lain untuk terus berbuat kebaikan.

Selain itu, antar sesama umat beragama sudah seharusnya untuk saling mengingatkan kebaikan. Misalnya, mengajak teman untuk beribadah ketika waktunya.

5. Saling Bekerjasama

Bekerja sama dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi umat seagama termasuk perilaku yang mencerminkan kerukunan antar umat seagama.

Misalnya, bekerja sama dalam membangun fasilitas ibadah atau melakukan kegiatan sosial di masyarakat.

Penutup

Demikian ulasan mengenai contoh perilaku kerukunan internal umat seagama dan pengertiannya yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. 

Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. 

Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta