Contoh Perilaku Sukuisme, Primordialisme, dan Ekstremisme beserta Dampaknya Lengkap
Pahami bagaimana itu perilaku sukuisme, primordialisme, dan ekstremisme melalui contoh-contoh di artikel ini.
Contoh Perilaku Sukuisme, Primordialisme, dan Ekstremisme beserta Dampaknya Lengkap – Kecintaan berlebih atau fanatik terhadap suatu hal memang seringkali membawa efek buruk.
Efek buruk tersebut bisa berupa kebiasaan untuk memandang sebelah mata segala hal yang bukan berasal dari dirinya atau segala hal yang berbeda dari dirinya.
Contoh paling mudahnya adalah perilaku sukuisme. Ketika seseorang menaruh pandangan buruk terhadap suku lain sembari meninggikan sukunya sendiri, maka hal tersebut sudah termasuk perilaku sukuisme. Lantas, apa saja contoh perilaku sukuisme, primordialisme, dan ekstremisme yang dapat membawa dampak buruk? Simak artikel berikut ini.
Apa yang Dimaksud Perilaku Sukuisme, Primordialisme dan Ekstremisme
Daftar Isi [hide]

Ketiga istilah di atas, sukuisme, primordialisme dan ekstremisme memang terkesan berbeda, namun sama-sama merujuk pada rasa cinta yang berlebih sehingga melahirkan fanatisme.
Sebelum membahas contoh perilaku sukuisme, primordialisme, dan ekstremisme, ada baiknya kita telusuri dulu maksud dari ketiga istilah tersebut.
Sukuisme
Sukuisme bisa jadi merupakan sebuah paham yang meninggikan suku sendiri atau suku tertentu.
Sukuisme cenderung membangga-banggakan suku asal sendiri, dan tanpa ragu mencela suku lain hanya karena berbeda.

Advertisement
Adapun menurut KBBI, sukuisme didefinisikan sebagai paham yang memprioritaskan suku bangsa sendiri.
Artinya, sukuisme melahirkan sikap tidak peduli dan nir-empati terhadap suku-suku lainnya.
Primordialisme
Primordialisme adalah perasaan atau rasa yang begitu menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai atau norma atau kebiasaan yang bersumber dari etnis, ras, maupun tradisi dan budaya warisan sejak lahir.
Ditinjau dari sudut pandang filosofis, paham primordialisme bermuara pada ide-ide romantik Jerman dalam karya Fitche dan Herder.
Ekstremisme
Secara harfiah, makna dari ekstremisme adalah suatu kondisi yang menjadi ekstrem. Namun dalam praktiknya, ekstremisme merujuk pada pandangan dan tindakan yang di luar batas demi urusan agama atau politik.
Di Indonesia, paham-paham ekstremisme ini pernah tumbuh subur, akan tetapi dikikis secara perlahan oleh masyarakat Indonesia.
Meski demikian, tidak ada jaminan bahwa ekstremisme belum sepenuhnya hilang dari Indonesia. Sebab, dalam sudut pandang Indonesia, fenomena di Papua termasuk dalam ekstremisme.