7 Contoh Playing Victim dalam Hubungan serta Cara Menghadapinya

Perilaku playing victim sebenarnya bukan hal baru yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun belakangan ini, istilah playing victim menjadi populer di kalangan anak-anak muda dan media sosial.

05 Maret 2025 Bella Carla

7 Contoh Playing Victim dalam Hubungan serta Cara Menghadapinya – Istilah playing victim kini bukanlah istilah yang asing lagi didengar.

Playing victim sendiri merupakan kondisi di mana seseorang selalu merasa menjadi korban dalam situasi apa pun, termasuk dalam suatu hubungan. Hal ini bisa terjadi karena mentalitasnya atau ada orang lain yang memang ingin disalahkan.

Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih jauh mengenai playing victim, contohnya dalam hubungan hingga cara menghadapinya. Berikut ulasan lengkapnya.👫🩺

Berikut Pengertian hingga Contoh Playing Victim dalam Hubungan serta Cara Menghadapinya

Contoh Playing Victim
unsplash.com/MatthewBall

Hubungan yang harmonis dan balance merupakan dasar dari kebahagiaan bersama. Namun, tak jarang juga kamu menjumpai pasangan yang selalu mengambil peran sebagai korban dalam berbagai situasi atau yang dikenal dengan istilah playing victim.

Kata playing victim muncul di saat seseorang merasa terdesak dengan tekanan yang signifikan. Alhasil, pola pikir ‘seolah-olah menjadi korban’ ini muncul untuk membantu membentengi diri dari kesalahan yang mungkin ia lakukan.

Tindakan playing victim dalam hubungan menjadi salah satu hal yang penting untuk diantisipasi. Hal tersebut dikarenakan orang-orang yang melakukan playing victim dalam hubungan dapat membahayakan kesehatan mental pasangannya.

Ketika seseorang terus-menerus berperan sebagai korban, mereka cenderung menghindari tanggung jawab dan menyalahkan orang lain. Hal ini tentunya akan menjadi sangat melelahkan dan merusak hubungan dalam jangka panjang.

Pengertian Playing Victim

Sebelum mengetahui seperti apa saja contoh playing victim dalam hubungan dan cara mengatasinya, penting untuk diketahui pengertian dari playing victim itu sendiri.

Playing victim merupakan frasa bahasa Inggris yang kerap muncul dalam pembahasan seputar perilaku atau sikap manusia.

Dalam bahasa Indonesia, playing victim diartikan sebagai berlagak seperti korban. Dikutip dari laman KBBI VI Daring, kbbi.kemdikbud.go.id, berlagak mempunyai arti sebagai berlaku seperti atau berpura-pura.

Berdasarkan arti berlagak dalam KBBI, jelas bahwa playing victim juga mempunyai arti sebagai berpura-pura seperti korban.

Hal itu berarti orang yang playing victim bukan korban yang sebenarnya, melainkan hanya berpura-pura.

Umumnya, seseorang yang playing victim cenderung memosisikan diri seolah-olah menjadi korban untuk mengamankan diri sendiri.

Sikap tersebut dapat muncul karena berbagai macam faktor, mulai dari trauma masa lalu, manipulatif, atau merasa terkhianati.

Penyebab Munculnya Sikap Playing Victim

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, playing victim merupakan tindakan seseorang yang memosisikan dirinya seolah-olah menjadi korban atas situasi atau kondisi tertentu.

Seseorang dapat melakukan tindakan seperti tentu dikarenakan adanya berbagai penyebab, berikut tiga contoh penyebabnya.

1. Manipulatif

Sisi manipulatif dapat memicu sikap playing victim. Dikutip dari buku Sosiologi untuk Kesehatan, Sudarma (2008: 38), orang-orang yang menganut nilai manipulatif adalah orang yang berusaha mencapai tujuan pribadi sendiri dengan manipulasi orang lain sedemikian rupa.

2. Trauma Masa Lalu

Penyebab yang kedua adalah pengalaman trauma masa lalu yang membuat seseorang menjadi playing victim. Trauma tersebut membuat pola pikir seseorang berlagak seperti korban berkembang sebagai mekanisme pertahanan diri.

3. Terkhianati

Seseorang yang merasa terkhianati oleh orang yang telah dipercaya juga bisa memiliki sikap playing victim. Perasaan terkhianati dapat muncul karena kecewa kepada orang tua, pasangan, atau teman dekat.

Close