12 Contoh Puisi tentang Perjuangan Pahlawan Indonesia yang Menyentuh Hati

Ingin tahu contoh puisi dengan tema perjuangan Pahlawan Indonesia? Yuk, cermati contohnya dalam artikel berikut!

07 Mei 2024 Zuly Kristanto

Contoh 3: Putri Mulia

Di tanah air tercinta Indonesia,

Terlahir seorang putri berjiwa besar,

Ibu Kartini, namanya gemilang terpatri,

Mengukir sejarah, menyinari masa.

Di balik keluh kesah dan duka,

Ia membangun cahaya harapan,

Menyeruak dari kegelapan,

Menyulam mimpi bagi generasi.

Bukan sekadar nama dalam sejarah,

Ibu Kartini, pilar perubahan,

Dengan pena dan gagasan tulus,

Menyentuh hati, mengubah takdir.

Dengan ilmu dan semangat yang membara,

Dia menuntun perempuan ke jalan cahaya,

Menjadi pelopor dalam pendidikan,

Membuka pintu masa depan yang sejahtera.

Kini kita mengenang jasa-jasanya,

Menyanyikan pujian atas dedikasi,

Ibu Kartini, inspirasi abadi,

Semangatmu tetap menggelora, tak terpadamkan.

Dalam hati kita, kau tetap hidup,

Sebagai cahaya yang terus bersinar,

Ibu Kartini, panutan mulia,

Terima kasih, engkau abadi dalam puisi.

Contoh 4: Bapak Pendidikan

Ki Hajar Dewantara, nama gemilang terukir,

Sebagai cahaya dalam dunia pendidikan,

Dengan gagasan tulus, engkau membuka pintu,

Menghidupkan mimpi, bagi kami mendapatkan ilmu.

Terlahir dari tanah Jawa yang sedang terjajah,

Engkau menabur biji-biji ilmu,

Membangun sekolah, sebagai tempat berbagi,

Agar anak-anak bangsa mampu terbang tinggi.

Pemikir dan pendidik, Ki Hajar Dewantara,

Dengan hati yang tulus, menggelorakan semangat,

Menjadikan pendidikan, hak bagi semua,

Agar ilmu merata bagi semua anak bangsa.

Dengan pena dan pemikiran yang cemerlang,

Namamu tertulis dalam sejarah, dengan tinta kebijaksanaan,

Ki Hajar Dewantara, pencerah bangsa,

Menginspirasi jutaan hati, dengan kasih dan ketulusan.

Kini kita mengenang jasa-jasanya yang agung,

Terima kasih, Ki Hajar Dewantara yang mulia,

Semangatmu tetap menggelora, dalam dunia pendidikan,

Menyinari jalan, bagi masa depan bangsa yang terang.

Contoh 5: 1 Maret 1949

Di Yogyakarta, kota yang damai,

Terjadi gejolak, suatu masa berani,

Serangan Umum namanya, gemuruh bergema,

Perlawanan sengit, melawan penjajah tercinta.

Dalam kegelapan malam yang kelam,

Suara meriam menggema, mengejutkan daun yang tidur,

Rakyat berdiri, dengan tekad yang kuat,

Melawan penjajah, dengan nyali yang tulus.

Di jalan-jalan sempit, di sudut-sudut kota,

Para pejuang bertemu, bersatu dalam perlawanan,

Mereka berjuang, demi kemerdekaan yang suci,

Mengorbankan segalanya, demi tanah air yang tercinta.

Darah mengalir, dalam pertempuran yang sengit,

Namun semangat tak terpatahkan,

Serangan Umum, menjadi tonggak sejarah,

Mengukir keberanian, dalam ingatan yang abadi.

Mari kita kenang perjuangan mereka,

Kita jaga semangat mereka yang membara,

Terima kasih, atas pengorbanan yang tulus,

Semangatmu tetap akan membara, demi keutuhan bangsa.

Close