Contoh Puisi Rakyat Kelas 7 beserta Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Contoh Puisi Rakyat Kelas 7 beserta Pengertian dan Jenis-Jenisnya – Sejarah perjalanan karya sastra yang dimiliki bangsa ini sangatlah panjang.

Maka, bukanlah suatu hal yang mengagetkan apabila banyak sekali genre sastra yang ditemukan di nusantara. Salah satu genre sastra tersebut adalah puisi rakyat.

Apa itu puisi rakyat? Bagaimana contoh puisi rakyat kelas 7? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Sekilas Tentang Puisi Rakyat

https://www.freepik.com/author/pvproductions

Puisi rakyat merupakan warisan bangsa berupa sastra yang termasuk dalam kategori puisi, syair, pantun, dan gurindam.

Seperti produk sastra pada umumnya, di dalam karya sastra yang berupa puisi rakyat ini dapat dijumpai banyak sekali nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti.

Puisi rakyat biasanya disebarkan dari mulut ke mulut sehingga kebanyakan tidak diketahui siapa penulis atau siapa yang mengarangnya.

Puisi rakyat sering kali disebut dengan puisi lama. Jika dilihat dari teknik penciptaannya, sastra jenis ini terlihat kaku karena adanya aturan-aturan dalam penulisannya.

Masih ingatkah kamu dengan sastra lama? Jika belum, Mamikos akan sedikit memberikan ulasannya. Sastra lama merupakan karya sastra yang bentuknya lisan atau ucapan.

Banyak yang mengatakan kalau sastra lama sering juga disebut sebagai sastra melayu yang proses terjadinya berasal dari ucapan serta cerita orang orang zaman dulu.

Mengenai aturan yang ada dalam penciptaan atau aturan penulisan sastra lama, antara lain adalah adanya ketetapan dalam jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang sering disebut rima.

Letak rima sendiri bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima. Nah, supaya dapat lebih jauh mengenai puisi rakyat, simak penjelasan berikut ini, ya.

Gurindam

Gurindam merupakan puisi lama yang diperkirakan berasal dari negeri India. Nama gurindam sendiri asalnya dari bahasa India, yakni kirindam memiliki makna “mulamula” atau “perumpamaan”.

Pencipta gurindam yang paling terkenal sekaligus orang pertama yang menjelaskan tentang definisi gurindam secara lengkap adalah Raja Ali Haji.

Beliau merupakan saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau pada 1844-1857 M. Gurindam 12 pasal merupakan karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”.

Gurindam lekat nilai agama dan nilai moral. Maka tidak dapat dimungkiri bahwa gurindam bagi orang nusantara jaman dulu sangat penting.

Sebab gurindam telah dijadikan sebagai pengatur norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki ciri khas yang membedakannya dengan sastra lain.

Ciri Khas Gurindam

  1. Disusun dari dua baris dalam sebait.
  2. Dalam setiap baris terdapat jumlah kata sebanyak 10-14 kata.
  3. Setiap baris memiliki rima yang sama atau memiliki sajak berupa A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
  4. Hubungan setiap baris merupakan satu kesatuan yang utuh.
  5. Pada baris pertama wajib berisi soal, masalah, atau tentang perjanjian.
  6. Kemudian, pada baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian yang terdapat pada baris pertama (isi atau maksud gurindam harus berada pada baris kedua.)
  7. Gurindam biasanya memiliki isi berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Contoh Gurindam

Contoh 1

Mencari ilmu wajib hukumnya

Bahkan hingga ke negeri Champa

Contoh 2

Jika sudah berilmu janganlah angkuh

Nanti dirimu menyesal jika terjatuh

Contoh 3

 Jadi orang pintar sungguh perlu

Tapi ingat harus bijak selalu

Contoh 4

Ilmu itu wajib dicari

Belajarlah kepada para ahli

Contoh 5

Barang siapa punya ilmu

Maka pastilah punya guru

Contoh 6

Ilmu jangan hanya disimpan

Namun juga wajib diamalkan

Contoh 7

Saat hendak mencari ilmu

Wajiblah sungguh-sungguh selalu

Contoh 8

Saat engkau sedang belajar

Wajiblah tekun dan juga sabar

Contoh 9

Bila hidup tidak berilmu

Hidup akan sulit selalu

Contoh 10

Belajar itu tidak pandang usia

Teruslah belajar hingga tua

Pantun

Pantun merupakan puisi Melayu yang mengakar dan telah membudaya dalam masyarakat nusantara selama ratusan tahun lamanya.

Salah satu pelopor pantun nusantara adalah Ang Ban Tjiong yang dikenal sebagai penulis buku Pantoen Melajoe Makassar yang memuat 200 syair pantun bilingual Makassar dan Melayu.

Ia merupakan peranakan tionghoa kelahiran Makassar tahun 1910 dan pernah bersekolah di Hollands Chinese School (HCS).

Pantun dikenal di berbagai daerah dengan beragam sebutan. Beberapa contohnya, seperti tonton dalam bahasa Tagalog, tuntun dalam bahasa bahasa Jawa, pantun dalam bahasa Toba yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang sifatnya teratur, suatu arahan yang mendidik, dan bentuk kesantunan.

Ciri-Ciri Pantun

  1. Setiap bait mempunyai 4 baris atau 4 larik.
  2. Setiap baris tersusun atas 8-12 suku kata.
  3. Bagian rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
  4. Baris 1 dan 2 merupakan bagian sampiran.
  5. Baris 3 dan 4 merupakan bagian isi.

Contoh 1

Air surut memanen bayam

Buat dimasak bersama kangkung

Jangan dicontoh perilaku ayam

Bertelur sebiji menggegerkan kampung

Contoh 2

Ikan nila mati keracunan kerang

Katak hijau tewas tertancap duri

Jika berada di kampung orang

Belajarlah untuk membawa diri

Contoh 3

Jalan-jalan ke Kota Siantar

Jangan ketipu sama Mbah Dukun

Jika kamu kepingin pintar

Membacalah dengan tekun

Contoh 4

Daun pisang sungguh lebar

Bolehlah untuk dipanen nanti

Cobaan harus dihadapi dengan sabar

Sebab surga pasti akan menanti

Syair

Syair merupakan salah satu bagian dari puisi lama. Syair dipercaya berasal dari daerah Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya para penyebar agama Islam di Indonesia.

Salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam perkembangan syair di dalam khazanah kesusastraan Indonesia adalah Hamzah al Fansuri yang biasa disebut Hamzah Fansuri.

Beliau merupakan ulama sufi yang menghasilkan banyak karya monumental. Beliau diperkirakan datang ke nusantara pada abad ke-16.\

Sejak awal diperkenalkan inilah syair diterima dan terus mengalami banyak perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.

Banyak ahli bahasa yang mengatakan kalau istilah syair berasal dari bahasa arab yakni syi’ir atau syu’ur yang memiliki makna “perasaan yang menyadari.”

Seiring dengan berjalannya waktu syair telah mengalami perubahan dan modifikasi sehingga memiliki nuansa khas Melayu, semenjak saat itu tidak lagi mengacu pada tradisi daerah asalnya yakni daerah Timur Tengah.

Ciri-Ciri Syair

  1. Setiap bait tersusun atas empat baris.
  2. Setiap baris tersusun atas 8-14 suku kata.
  3. Bersajak berupa a-a-a-a.
  4. Semua baris merupakan bagian isi.
  5. Bahasa yang dipakai kebanyakan berupa bahasa kiasan.

Contoh 1

Hindari semua perbuatan jahat

Hindari pula perbuatan maksiat

Marilah kita segera bertobat

Supaya selamat hidup di dunia dan akhirat

Contoh 2

Janganlah risau dengan cobaan

Janganlah bersedih karena kesulitan

Berdoalah saja pada Tuhan

Insyaallah doamu kan kabulkan

Contoh 3

Ingatlah pada kesalahanmu

Ingatlah pula kelalaianmu

Perbaikilah hati dan dirimu

Karena Tuhan masih sayang padamu

Contoh 4

Dia telah menebar cinta

Serta rasa pada hati dan jiwa

Bikin gundah yang mengalaminya

Gelisah jua akhirnya dirasa

Demikianlah contoh puisi rakyat kelas 7 yang harus kamu tahu. Mudah-mudahan artikel ini memperkaya wawasanmu tentang sastra yang ada di nusantara.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta