Contoh Sinopsis Tari Kreasi serta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar

Inilah belasan contoh sinopsis tari kreasi yang bisa kamu jadikan referensi. Ada sinopsis yang berupa paragraf singkat dan ada juga yang berupa list.

29 Oktober 2023 Ikki Riskiana

2. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Baru Bernama Parintang

Kata “Parintang” memiliki arti “mengisi waktu luang”. Tari Parintang termasuk salah satu jenis tari kreasi baru yang tercipta dari dua jenis seni lain, yaitu pencak dan indang. 

Keduanya berasal dari Pulau Sumatera, tepatnya daerah bernama Pariaman yang ada di pesisir pantai barat pulau ini.

Tari Parintang sendiri menggambarkan tentang para para santri remaja di Pariaman yang sedang berada di surau saat waktu luang. Mereka mengisi waktu dengan belajar pencak silat, menari, dan randai. 

Ketiganya adalah kesenian kuno sejak zaman nenek moyang yang ada di Sumatera Barat dan masih hidup serta tumbuh hingga sekarang.

3. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Rantah Talo

Tari kreasi asal Aceh ini menceritakan tentang kegiatan para wanita yang sedang merajut tali untuk dibuat menjadi ornamen. 

Gerakan yang lincah dan dengan nuansa bahagia diiringi dengan rapai yang menjadi salah satu musik tradisional dari Tanah Aceh. Mayoritas gerakan tari ini dinamis tapi ada juga yang lemah gemulai. 

4. Contoh Sinopsis Tari Pabbekkenna Makjina

Tarian ini memiliki gerakan yang menggambarkan suasana musim tanam padi tiba. Ada gerakan para petani sedang menanam, ada gerakan seperti anak sedang bermain sambil bersenandung dengan senang.

5. Contoh Sinopsis Tari Kreasi Nusantara Suba Monca

Suba Monca adalah tari kreasi baru asli Nusantara yang berasal dari salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat. Suba Monca memiliki gerakan tari yang mirip seperti tarian khas suku Mbojo.

Disebut Suba Monca (bermakna pasukan khusus) karena tari kreasi ini menggambarkan tentang keterampilan serta ketangkasan dari para prajurit Kerajaan Bima saat latihan senjata dan perang. 

6. Contoh Sinopsis Tari Patennung

Tarian ini berasal dari tahun 1962, yang menggambarkan tentang kesabaran dan ketelatenan dari seorang wanita Bugis di Makassar ketika sedang menenun kain sutra.

Gerakan para penari terlihat seperti sedang memintal benang (mappali), memasang benang ke alat tenun (massau), dan gerakan menenun selembar benang menjadi kain bermotif yang cantik.

Close