15 Contoh Soal Hukum Lavoisier Kekekalan Massa beserta Jawabannya Lengkap
Hukum dasar kimia yang wajib kamu kuasai salah satunya adalah Hukum Lavoisier. Simak contoh soal yang dilengkapi jawaban terkait Hukum Lavoisier di sini!
15 Contoh Soal Hukum Lavoisier Kekekalan Massa beserta Jawabannya Lengkap — Saat mempelajari kimia di tingkat dasar, kita akan mempelajari mengenai hukum-hukum dasar kimia.
Salah satu hukum dasar kimia yang wajib kita ketahui ialah Hukum Lavoisier mengenai kekekalan massa.
Agar kamu semakin paham mengenai pembahasan ini, Mamikos akan menghadirkannya lengkap dengan contoh soal Hukum Lavoisier.
Apa Itu Hukum Lavoisier?
Daftar Isi [hide]

Sebelum kita mengerjakan contoh soal terkait Hukum Lavoisier, ada baiknya kita pelajari lebih dulu mengenai Hukum Lavoisier itu sendiri.
Hukum Lavoisier dikenal juga sebagai Hukum Kekekalan Massa. Hukum ini dicetuskan oleh ilmuan Prancis, Antonie Laurent Lavoisier.
Lavoisier mengadakan eksperimen membakar merkuri dengan oksigen sehingga dihasilkan merkuri oksida berwarna merah.
Lewat percobaannya itu Lavoisier mencetuskan hukum kekekalan massa yang berbunyi, “massa total dari reaktan dan massa total produk reaksi adalah sama”.
Selanjutnya, teori tersebut yang nantinya akan dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavoisier.
Bagaimana Menyelesaikan Contoh Soal Hukum Lavoisier?

Advertisement
Untuk memecahkan contoh soal terutama yang berbentuk hitungan terkait Hukum Lavoisier, berikut langkah yang wajib kamu kuasai.
1. Setarakan Dulu Reaksinya
Sebagai contoh:
Diketahui besi bereaksi dengan sulfur membentuk besi(II) sulfida. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Fe + S → FeS
Dalam reaksi ini, koefisien reaksi sudah setara.
2. Bandingkan Massa dengan Ar (Massa Atom Relatif)
Meski Hukum Lavoisier berbunyi, “massa unsur yang bereaksi sama dengan massa sesudah reaksi”, tapi pernyataan ini tidak bisa ditelan bulat-bulat.
Kita harus membandingkan massa yang diketahui dari soal dengan Ar unsurnya terlebih dahulu. Sebagai contoh:
Pada reaksi: Fe + S → FeS, diketahui 5,6 gram Fe bereaksi dengan 3,2 gram S sehingga menghasilkan FeS sebanyak 8,8 gram. (Fe memiliki Ar sebesar 56, S memiliki Ar sebesar 32.)
Secara kasatmata jika unsur pada reaktan (Fe & S) ditambahkan akan didapat 5,6 gram + 3,2 gram = 8,8 gram. Massa reaktan jika dijumlahkan ternyata sama dengan produk FeS yaitu 8,8 gram. Namun, hal ini belum tepat secara kimia.
Massa masing-masing unsur harus dibandingkan dengan Ar-nya terlebih dahulu agar sesuai dengan Hukum Lavoisier.