Contoh Sudut Pandang Orang Pertama, Orang Kedua, Orang Ketiga, dan Campuran dalam Cerpen

Contoh Sudut Pandang Orang Pertama, Orang Kedua, Orang Ketiga, dan Campuran dalam Cerpen – Pernahkah kamu membaca cerita pendek?

Pada cerita tersebut, terdapat gaya bercerita dengan sudut pandang orang pertama, orang kedua, orang ketiga, bahkan campuran.

Yuk, simak ulasan selengkapnya tentang contoh sudut pandang orang pertama, orang kedua, orang ketiga, dan campuran dalam cerpen berikut ini!

Contoh-contoh Sudut Pandang dalam Cerpen

unsplash.com/@sincerelymedia

Saat membaca cerita pendek, seseorang bisa merasa terlibat dalam cerita tersebut dan merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh.

Namun, perlu kamu ketahui bahwa gaya bercerita satu penulis dengan penulis lainnya akan berbeda.

Kamu bisa saja menjumpai adanya gaya penulisan cerpen dengan sudut pandang orang pertama.

Tapi, bukan tidak mungkin jika ada pula cerpen dengan sudut pandang orang kedua, atau bahkan orang ketiga yang akan membuat cerita semakin menarik.

Agar kamu mendapatkan referensi terkait gaya bercerita dengan berbagai sudut pandang, simak artikel mengenai contoh-contoh sudut pandang dalam cerpen berikut ini.

Contoh Sudut Pandang Orang Pertama dalam Cerpen

Cerita pendek yang ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama akan memposisikan diri penulis sebagai orang yang berperan sebagai tokoh pada cerpen atau sebagai tokoh “aku”.

Contoh Cerpen dengan Sudut Pandang Orang Pertama

Siang ini, matahari bersinar sangat terik. Aku tidak tahu apakah ibu akan mengampuniku jika tahu nilai ulangan kali ini tidak 100.

Sinar matahari yang semakin menyengat kulit seakan mewakilkan kemarahan ibu.

Minggu lalu aku memang sudah berjanji akan mendapatkan nilai sempurna di ulangan matematika, apalagi aku yakin jika ulangan kali ini belajarku lebih baik.

Bahkan, aku sampai meminjam buku catatan kakak kelas dan mencari sumber bacaan lain di perpustakaan.

Sayangnya, nasib baik sedang tidak berpihak padaku. Soal ulangan yang keluar justru jauh dari apa yang sudah diajarkan.

“Untuk persiapan masuk SMP,” jelas Pak Toha, guru matematika pagi tadi sebelum memulai ulangannya.

Aku sibuk merutuk dalam hati, “Kenapa tidak bilang jauh-jauh hari kalau ulangannya akan jauh berbeda dari materi yang diajarkan? Apa murid di kelas ini mau dijadikan kelinci percobaan?”

Sekalipun aku mengumpat, Pak Toha tidak akan mungkin mendengar pun berubah pikiran. Beliau bahkan tidak tahu akan ada gagang sapu yang menyambutku saat di rumah nanti.

Aku menghela napas panjang. Berharap menjadi Ria, teman sekelasku yang mempunyai ibu berhati sangat lembut. Setidaknya itu yang kulihat.

Tidak pernah sekalipun ia dimarahi ibunya meskipun nilainya hanya 20.

Pernah kucuri dengar dari ibunya saat membelai kepala Ria, “Yang penting sudah berusaha. Nilai bukan masalah. Maksimalkan saja kemampuanmu di bidang yang lain,”.

Sungguh beruntung sekali Ria.

Andaikan aku bisa bertukar ibu, pasti akan sangat menyenangkan. Apalagi kalau ibuku yang ini tiba-tiba hilang saja. Pasti akan menyenangkan.

Tidak ada lagi kenangan pulang sekolah tanpa dijemput dengan jarak berkilo-kilo meter, tapi kemudian disambut dengan makian dan omelan. Melelahkan sekali.

Hampir satu jam perjalanan kutempuh, kini aku sudah berada di depan pintu. Aku mengetuk pelan, tanpa tenaga. Kutunggu semenit. Dua menit. Tidak ada suara.

Kutarik gagang pintu yang sudah berkarat. Aku terkesiap. Ibu terkapar di lantai dengan wajah pucat pasi, “Ibu…!!!!” teriakku.

Aku berharap bisa menarik doaku yang tadi pada Tuhan.

Contoh Sudut Pandang Orang Kedua dalam Cerpen

Cerita pendek yang ditulis menggunakan sudut pandang orang kedua akan memposisikan diri penulis sebagai orang yang berperan sebagai narator.

Jadi, penulis akan menggambarkan cerita menggunakan kata ganti “kamu” sekaligus memperlakukan pembaca sebagai pelaku utama.

Perlu diketahui bahwa saat menulis sudut pandang orang kedua, penulis tidak boleh menyebut kata “aku” agar sudut pandang penceritaan tidak mengalami perubahan.

Contoh Cerpen dengan Sudut Pandang Orang Kedua

Pagi tadi mungkin adalah pagimu yang paling buruk. Semua persiapanmu untuk melamar pekerjaan ternyata harus sia-sia.

Dokumen ketinggalan, ban motor bocor, bekal minum tumpah di pakaian, hingga salah masuk ruangan interview. Sempurna sudah kesialanmu pagi ini.

Tapi, kamu tetap merasa bahagia karena senyuman manis dari pria penjual bunga di depan kantor menyambutmu. Tangannya melambai karena tahu bahwa harimu tidak indah.

Disodorkannya bunga mawar merah padamu, dan kamu gugup menerimanya. Merasa tak layak karena mawar itu jadi tampak lusuh akibat penampilanmu yang acak-acakan.

“Terima saja”, katanya. Dan kamu pun menerimanya dengan senyum terkembang. Kesialan pagi itu ternyata tidak sepenuhnya buruk.

Sekalipun berangkat dengan kesialan, kamu pikir hari itu akan ditutup dengan keberuntungan. Tuhan memang adil. Setelah ada kepayahan, pasti ada penawarnya.

Di depan rumah, tercium bau ayam kalkun. Kamu mengendus-endus asal muasal bau dan kamu pun bahagia karena ternyata ibumu sudah membuatkanmu makanan favorit.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga dalam Cerpen

Cerita pendek yang ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga akan memposisikan diri pembaca sebagai orang yang serba tahu.

Seluruh kegiatan tokoh hingga isi pikirannya dapat diketahui pembaca melalui penjabaran kalimat-kalimat.

Contoh Cerpen dengan Sudut Pandang Orang Ketiga

Karia memandang sekelilingnya dengan penuh tanya. Tidak biasanya orang-orang diam, padahal di taman bermain ini tidak ada permainan yang tidak seru.

Semakin ia mengamati, semakin ia penasaran mengapa wajah orang-orang itu pucat pasi, tetapi tubuh mereka menghitam. Sayangnya, tidak dihiraukannya keganjilan itu.

Karia justru mendatangi seorang penjual es krim dan menyodorkan selembar uang seribuan dari kantongnya, “Murah sekali,” pikirnya.

Tapi, ternyata ia mendapatkan es krim zaman dulu seperti yang ada di foto sang nenek, “es krim jadul, ya, Pak?” tanyanya tapi tak digubris.

Pembeli es krim yang lain pun turut mengantre di belakangnya tanpa suara. Masing-masing dari mereka menyodorkan uang, kemudian menerima es krim dan berbalik ke belakang.

Karia memutuskan untuk duduk di depan bianglala. Ia masih berpikir akan mencoba jenis wahana apa sebelum pulang ke rumah.

Sebenarnya ia sangat senang berada di sana, seperti menemukan harta karun. Sebab, tidak ada yang memberitahunya bahwa di lapangan dekat rumah ada pasar malam.

Ia mendongak ke arah bianglala. Suara sarang burung yang berdecit karena besi tuanya saling berbenturan tidak dapat terelakkan. Akhirnya ia mengurungkan niat untuk menaikinya.

“Aku akan kembali sambil mengajak mama,” ujarnya. Karia kemudian mengeluarkan sepedanya dari area parkir pasar malam. Penasaran dengan nama pasar malam, ia menoleh.

Betapa terkejutnya Karia karena pasar malam yang tadinya ramai mendadak sepi dan porak poranda dengan bekas tenda dan berbagai peralatan yang terbakar api.

Contoh Sudut Pandang Campuran dalam Cerpen

Cerita pendek dengan sudut pandang campuran adalah penggabungan sudut pandang orang pertama dan ketiga.

Penulis bisa terlibat di dalam cerita tetapi bukan sebagai tokoh utama dan bisa juga sesekali berada di luar cerita sebagai orang yang serba tahu.

Contoh Cerpen dengan Sudut Pandang Campuran

Kami sudah lama tinggal di rumah tua ini. Sebenarnya, rumah yang berlokasi di ujung jalan ini adalah peninggalan nenek untuk paman.

Namun, paman tiba-tiba mengalami gangguan jiwa yang menyebabkannya harus berada di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

Namaku adalah Aria. Aku menjadi bagian dari keluarga yang sangat harmonis meskipun terkadang ada masalah yang sering kuhadapi terkait hubungan dengan keluarga yang lain.

Kadang kala aku berpikir mengapa saudara merasa iri pada kami yang mendapatkan rumah ini, padahal semuanya atas permintaan nenek.

Aku pun tidak pernah menyangka nenek akan mengambil keputusan besar dengan mempercayakan rumah ini pada keluarga kami.

Padahal, ada 11 anak nenek yang juga bisa dipertimbangkan sebagai penerima rumah ini.

Penutup

Demikian informasi terkait contoh sudut pandang orang pertama, orang kedua, orang ketiga, dan campuran dalam cerpen.

Apakah kamu sudah menemukan sudut pandang penceritaan dalam cerpen yang paling disukai?

Setiap sudut pandang mempunyai kelemahan dan kelebihan.

Namun, dengan memahami karakteristik sudut pandang tersebut, kamu akan lebih mudah menulis cerpen saat diminta dan menemukan cara bercerita yang paling tepat sesuai sudut pandang pilihanmu.

Jangan ragu untuk menulis cerpen dengan menggunakan variasi sudut pandang di atas. Selamat membuat cerpen yang menarik, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta