10+ Contoh Suku Kata 2, 3, dan 4 Dilengkapi Pengertiannya

10+ Contoh Suku Kata 2, 3, dan 4 Dilengkapi Pengertiannya – Seluruh kata terdiri dari beberapa suku kata dan unsur pembentuk yang memudahkan ketika seseorang mengucapkan.

Suku kata sendiri menjadi komponen pembentuk yang paling utama dari suatu kata. Biasanya setiap kata terdiri dari dua atau lebih suku kata yang menyusunnya.

Untuk mengetahui jumlah suku kata dalam setiap kata kamu dapat membaca serta mengucapkannya. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Pengertian Suku Kata

https://www.freepik.com/author/freepik

Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai contoh suku kata, sebaiknya kamu paham terlebih dahulu mengenai pengertian suku kata.

Dalam membaca atau mengucapkan suatu kata pasti ada penggalan yang disebut dengan suku kata.

Pada dasarnya suku kata merupakan pembentuk atau penyusun utama suatu kata.

Suatu suku kata dapat dikenali berdasarkan bunyi bahasa ketika dibaca dan diucapkan. Berikut beberapa pengertian suku kata yang harus kamu ketahui.

1. Pengertian Suku Kata Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian suku kata berdasarkan KBBI merupakan struktur penyusun kata atau urutan fonem yang menjadi konstituen kata.

Suatu fonem sendiri meliputi konsonan, kluster, vocal, dan diftong. Fenom menjadi salah yang paling menonjol dari suku kata.

2. Pengertian Suku Kata Menurut Amril dan Ermanto

Menurut Amril dan Ermanto, suku kata merupakan bagian penting dari suatu kata yang mempunyai puncak penyaringan. Hal tersebut dikenali dengan adanya suatu vocal pada suku katanya.

Amril dan Ermanto juga menyatakan bahwa suku kata tersusun dari berbagai macam fonem. Dengan demikian suku kata mempunyai konsonan atau vokal.

3. Pengertian Suku Kata Menurut George Yull

George Yull (2015) menyatakan bahwa suku kata selalu mengandung konsonan dan vokal.

Pernyataan tersebut dilansir dari jurnal dengan judul Pola Suku Kata Bahasa Lisabata (2017).

Ketika mengucapkan suatu suku kata maka akan terdengar suara atau bunyi dari huruf vokal yang lebih jelas dibandingkan dengan konsonan.

Ciri-ciri Suku Kata

Selain pengertian suku kata dari berbagai pihak, kamu juga perlu mengetahui ciri-ciri suku kata.

Dengan demikian, kamu akan lebih mudah mengenai suku kata. Berikut merupakan beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh suku kata:

  • Mempunyai unsur fonem berupa vokal (V)
  • Mempunyai unsur fonem berupa konsonan (K)
  • Beberapa suku kata ada yang terdiri dari kedua fonem, yakni fonem vokal dan fonem konsonan. Biasanya hal tersebut disebut dengan konsonan vokal konsonan (KVK).
  • Terdapat suku kata yang terdiri dari tiga atau lebih fonem, baik meliputi dua vokal satu konsonan atau satu vokal dua konsonan.

Seluruh ciri-ciri suku kata tersebut dapat dengan mudah kamu jumpai pada berbagai kata. Dari hal tersebut kamu juga akan lebih mudah dalam menentukan jumlah suku kata. 

Dimana jumlah suku kata dapat ditentukan berdasarkan penggalan-penggalan kata yang berhubungan dengan bunyi bahasanya.

Beberapa kata biasanya ada yang sudah diberi afiks atau imbuhan. Hal ini dikarenakan tidak semua penggalan dapat disesuaikan dengan pengucapan katanya.

Jenis Suku Kata

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat dua jenis suku kata. Berikut penjelasan mengenai jenis suku kata:

1. Suku Kata Tertutup

Suku kata tertutup adalah suku kata yang bagian akhirnya berupa huruf atau konsonan mati.

Pada umumnya, suku kata tertutup terdiri dari tiga huruf atau lebih. Contoh suku kata tertutup di antaranya ialah: res, lang, kan, mak, yan, bak, dan lain sebagainya.

2. Suku Kata Terbuka

Suku kata terbuka adalah suku kata yang bagian akhirnya bukan merupakan konsonan atau huruf mati, melainkan pada bagian akhirnya berupa huruf vokal.

Pada umumnya suku kata terbuka terdiri dari dua huruf saja. Contoh suku kata terbuka di antaranya ialah: ya, mi, la, ku, do, re, dan lain sebagainya.

Bentuk dan Contoh Suku Kata

Suku kata mempunyai bentuk yang cukup bervariasi. Terdapat beberapa bentuk suku kata yang mudah dikenali, namun ada beberapa juga yang cukup sulit dikenali oleh orang awam.

Sebelum belajar mengenai contoh suku kata, kamu perlu paham terlebih dahulu mengenai bentuknya. 

Contoh suku kata akan sangat bervariasi karena bentuknya pun ada banyak.

Bentuk suku kata yang mudah dikenali oleh orang awam disebabkan karena ada pelafalan yang memudahkan.

Dimana pelafalannya tersebut membantu dalam mengetahui unsur kata yang termuat.

Pada umumnya satu kata mempunyai satu atau lebih suku kata yang menyusunnya. Berbagai macam bentuk suku kata terbagi menjadi 3 kategori.

Ketiga kategori tersebut ialah suku kata berdasarkan jumlah suku kata, berdasarkan pemenggalan suku kata, dan berdasarkan pola suku kata. Berikut penjelasan mengenai bentuk-bentuk suku kata:

Bentuk Suku Kata Berdasarkan Jumlah Suku Kata

Suku kata dapat dibedakan bentuknya berdasarkan jumlah suku kata yang menyusunnya. Cara untuk menghitung suku kata biasanya berdasarkan pelafalan ketika mengucapkan.

Bentuk suku kata berdasarkan jumlah suku kata dibedakan terdiri dari beberapa bentuk, yakni:

1. Satu Suku Kata

Dalam satu kata dapat hanya terdiri dari satu suku kata, baik vokal maupun konsonan. Bentuk suku kata ini sangat mudah sekali untuk dikenali serta diucapkan.

Pada umumnya satu suku kata hanya terdiri dari dua atau tiga huruf. Dari segi pelafalannya pun mudah untuk dilakukan karena hanya ada satu suku kata.

2. Dua Suku Kata

Bentuk yang kedua ialah kata yang terdiri dari dua fonem konsonan atau fonem vokal. Banyak sekali contoh kata yang mengandung dua suku kata di Indonesia.

Bentuk suku kata ini tergolong ke dalam bentuk yang mudah dikenali oleh masyarakat awam. Hal tersebut kata dengan dua suku kata cukup banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tiga Suku Kata

Konsepnya sama seperti bentuk suku kata yang terdiri dari satu bentuk atau dua bentuk.

Bentuk suku kata yang ketiga ini mempunyai tiga fonem vokal maupun fonem konsonan.

Sebenarnya bentuk suku kata berdasarkan jumlah suku kata tidak hanya terdiri dari tiga macam sepertinya yang telah dijelaskan sebelumnya. 

Akan tetapi, terdapat banyak sekali bentuk sesuai dengan jumlah suku kata yang termuat di dalamnya. Misalnya bentuk suku kata yang terdiri dari 4 atau 5 suku kata.

4. Bentuk Suku Kata Berdasarkan Pola Suku Kata

Bentuk suku kata dapat dibedakan menjadi berbagai macam berdasarkan pola yang menyusunnya. Berikut beberapa bentuk suku kata didasarkan pada polanya:

5. Pola (V)

Pola yang pertama ini merupakan pola yang paling mudah dikenal oleh masyarakat awam. Biasanya orang menyebut pola ini dengan sebutan pola vokal.

Suku kata dengan bentuk ini dibangun dari bunyi atau fonem vokal. Dimana bunyi vokal tersebut mengawali dalam suatu kata. Perhatikan contoh berikut:

  • I-kan
  • Ma-u
  • A-yah
  • A-bah
  • U-tang

6. Pola (KV)

Pola (KV) merupakan pola suku kata yang terdiri dari satu konsonan dan juga satu vokal. Dimana satu konsonan yang menyusun tersebut dijadikan sebagai dasar kata.

Contoh suku kata dengan pola terbilang sangat banyak di Bahasa Indonesia.

Hal tersebut dikarenakan kata dengan pola ini juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pola (KV) diantaranya ialah:

  • Ma-lam
  • Hu-jan
  • Ga-ji

7. Pola (KVK)

Pola (KVK) merupakan pola suku kata yang dibangun dari konsonan, vokal, dan diakhiri lagi dengan konsonan. Berikut beberapa contoh suku kata dengan pola (KVK):

  • Ber-sih
  • Lin-tang
  • Tan-dur

8. Pola (KKVK)

Pola (KKVK) adalah pola suku kata yang di dalamnya disusun dari konsonan, konsonan, vokal, dan diakhiri lagi dengan konsonan. Berikut contoh suku kata dengan pola (KKVK):

  • Kon-trak
  • Trak-tir
  • Prak-tis

9. Pola (KKV)

Pola (KKV) adalah pola suku kata yang terdiri dari konsonan, konsonan, dan diakhiri dengan fenom vokal. Contoh pola (KKV) di antaranya ialah:

  • Sas-tra
  • Dra-ku-la
  • Gra-fik

10. Pola (KKVKK)

Pola (KKVKK) merupakan pola suku kata yang dibangun dari konsonan, konsonan, vokal, konsonan, dan diakhiri dengan konsonan lagi. Berikut contoh pola (KKVKK):

  • Sim-pleks
  • Tri-pleks

11. Pola (KVKK)

Pola (KVKK) adalah pola yang di dalamnya memuat konsonan, vokal, konsonan, dan konsonan lagi. Berikut contoh pola (KVKK):

  • Teks-tur

12. Pola (KKKVK)

Pola (KKKVK) merupakan pola yang terdiri dari konsonan, konsonan, konsonan, vokal, dan konsonan lagi. Berikut contoh suku kata dengan pola (KKKVK):

  • Stra-te-gi
  • Stra-ta
  • Struk-tur

13. Pola (KVKKK)

Pola (KVKK) adalah pola yang dibangun dari konsonan, vokal, konsonan, dan diakhiri dengan konsonan. Contoh pola (KVKKK) di antaranya ialah:

  • Korps

Bentuk Suku Kata Berdasarkan Pemenggalan Suku Kata

Kategori bentuk kata yang terakhir ialah didasarkan pada pemenggalan suku kata.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemenggalan suku kata beserta contohnya ialah:

1. Dua Vokal Berurutan

Terkadang suatu kata akan memuat dua vokal secara berurutan di tengah. Jika terdapat kata yang seperti itu maka pelafalannya harus dipisahkan.

Berikut beberapa contoh suku kata yang terdapat dua vokal berurutan di tengah:

  • Sa-at
  • Bu-ah
  • Du-et
  • Ba-ik
  • La-in
  • Sa-us

2. Tiga atau Lebih Konsonan

Banyak kata dalam Bahasa Indonesia yang terdiri dari tiga konsonan atau lebih. Apabila terdapat kata seperti maka pemisahan suku katanya dilakukan setelah konsonan kedua. Perhatikan contohnya berikut:

  • Pang-galan
  • Ang-grek

3. Satu Konsonan pada Dua Vokal

Dalam suatu kata terdapat dua vokal yang mengapit satu konsonan. Pemisahan suku kata untuk kasus tersebut dilakukan pada konsonan tersebut. Berikut contohnya:

  • A-mal
  • A-dik
  • A-yah

4. Terdapat Imbuhan

Penggunaan kata seringkali lebih cocok dan sesuai dengan adanya imbuhan.

Jika terdapat suatu imbuhan maka pemisahan suku katanya dilakukan sesuai dengan kata dasarnya.

Berikut contoh pemenggalan suku kata pada kata yang diberi imbuhan:

  • Me-nan-tang
  • Ter-lu-ka
  • Ber-ta-ni
  • Mem-ban-tu

5. Mengandung Ny, Kh, Ng, dan Sy

Terdapat beberapa kata dalam Bahasa Indonesia yang mengandung ny, kh, ng, dan sy. Biasanya banyak yang bingung untuk memenggal suku kata tersebut.

Apalagi untuk anak yang masih belajar membaca akan sangat kesulitan dengan pemenggalan suku kata tersebut.

Untuk pemenggalannya mengikuti fonem vokal, baik di awal maupun di akhir.

Berikut beberapa contoh suku kata yang mengandung ny, kh, ng, dan sy:

  • Bing-kai
  • A-khir
  • Bang-kai
  • Ang-kut
  • Sya-ir
  • Ang-kat

Cara Mengajarkan Suku Kata Kepada Anak

Mengajarkan anak mengenai bahasa dan membaca sangat membutuhkan kesabaran. Pada dasarnya anak tidak dapat secara langsung membaca kata maupun kalimat.

Proses belajar membaca anak membutuhkan proses, mulai dari mengenal huruf, mengeja suku kata, hingga nantinya dapat membaca kata dan kalimat.

Pemenggalan suku kata mencari tahapan yang paling ketika sang akan belajar membaca.

Untuk bisa membaca secara lancar anak harus melalui tahap membaca dan mengeja suku kata.

Ketika dalam satu kata terdiri lebih dari 3 suku kata anak seringkali merasa kesulitan untuk mengeja.

Oleh karena itu, penting untuk kamu mengetahui beberapa tips mengajarkan mengeja suku kata kepada anak:

1. Mengenalkan Pengertian Suku Kata

Sebelum mengajarkan dan memberikan contoh suku kata kepada anak, sebaiknya kamu mengenalkan terlebih dahulu mengenai pengertian suku kata.

Terdapat beberapa pengertian suku kata yang dapat kamu gunakan untuk mengajarkan pada anak, baik dari KBBI maupun menurut ahli.

Dengan memberikan pengertian suku kata kepada anak, maka anak akan dapat mengetahui kegunaan mengeja suku kata.

2. Memberi Contoh Suku Kata

Cara yang paling ampuh dan paling penting adalah dengan memberikan contoh kepada anak.

Dari beberapa contoh yang ada, ajarkan kepada anak bagaimana cara memisahkan dan membacanya.

Anak akan lebih mudah dan cepat memahami dengan adanya contoh. Dalam hal ini usahakan untuk memberi contoh dari berbagai bentuk suku kata.

3. Mengenalkan Pola Suku Kata

Telah dibahas sebelumnya bahwa bentuk suku kata sangat bervariasi berdasarkan pola yang membentuknya.

Agar anak cepat belajar, maka kenalkan berbagai pola suku kata tersebut.

Dengan mengetahui dan memahami pola suku kata, anak akan lebih cepat membedakan cara membaca dan memenggal suku kata.

Penggunaan dan Tata Tulis Ejaan

Huruf merupakan lambang yang digunakan manusia untuk mewujudkan bunyi ujaran. Dengan adanya huruf-huruf menjadikan manusia dapat menyampaikan gagasannya melalui tulisan.

Ejaan merupakan hal yang sangat penting dalam menggambarkan lambang-lambang untuk menulis suatu gagasan. 

Kesalahaan penggunaan ejaan dapat mengakibatkan salah arti. Pengertian ejaan ialah cara atau teknis untuk menuliskan dan melafalkan huruf, kata, dan tanda baca.

Berbicara mengenai materi Bahasa Indonesia tidak akan lepas dari yang namanya ejaan.

Ejaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kebahasaan. Dalam Bahasa Indonesia digunakan ejaan fonemik yang artinya satuan bunyi mempunyai fungsi penting.

Ejaan fonemis terjadi ketika satu bunyi mempunyai lambang berupa satu tanda atau huruf. Akan tetapi, dalam penggunaan bahasa masih terdapat berbagai kekurangan.

Kekurangan yang dimaksud adalah ternyata bunyi atau fonem yang memiliki lambang berupa dua tanda, seperti ny, ng, kh, dan sy. Hal tersebut dapat menjadi hambatan ketika proses penyusunan ejaan.

Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun ejaan pada Bahasa Indonesia:

1. Pelafalan

Pelafalan menjadi salah satu hal yang perlu diatur dalam menyusun suatu ejaan. Dalam Bahasa Indonesia pelafalan memiliki arti yang sama dengan pengucapan.

Seringkali masyarakat melafalkan atau mengucapkan Bahasa Indonesia dengan penuh keraguan karena kurangnya pengetahuan tentang pelafalan bahasa.

Keraguan tersebut berupa penggunaan bahasa dalam mengucapkan huruf tidak teratur. 

Pada umumnya kesalahan tersebut diakibatkan karena huruf yang diucapkan tidak sesuai bunyinya.

Cara pelafalan atau pengucapan Bahasa Indonesia tentu berbeda dengan bahasa lainnya. Dalam beberapa bahasa asing biasanya satu bunyi dilambangkan oleh satu huruf.

Misalnya huruf a atau g biasanya diucapkan dengan berbagai macam bunyi bergantung fonem yang membentuknya.

Hal tersebut sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia yang mempunyai ketentuan tertentu. Dengan adanya ketentuan ini, justru mempernudahkan karena terkesan sederhana.

Bunyi-bunyi yang ada pada Bahasa Indonesia pelafalannya sesuai dengan apa yang sudah tertulis sehingga dalam Bahasa Indonesia sangat dibutuhkan yang namanya ejaan.

Berikut merupakan contoh cara pelafalan dalam Bahasa Indonesia:

  • Teknik: pelafalan yang salahnya berupa teknik, sedangkan pelafalan yang benar berupa teknik.
  • Tegel: pelafalan yang salahnya berupa tegel, sedangkan pelafalan yang benar berupa tehel.
  • Energi: pelafalan yang salahnya berupa enerhi atau enerji, sedangkan pelafalan yang benar berupa energi.

Pelafalan yang salah juga sering terjadi pada singkatan kata yang menggunakan huruf. Berikut merupakan contoh pelafalan singkatan:

  • TV: pelafalan yang salahnya berupa tivi, sedangkan pelafalan yang benar berupa teve.
  • MTQ: pelafalan yang salahnya berupa emtekyu, sedangkan pelafalan yang benar berupa em te ki.

Masih terdapat banyak cara pelafalan pada kata-kata tertentu untuk mencapai kebahasaan yang apik. Pelafalan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam Bahasa Indonesia.

Perbedaan pengucapan seringkali mengundang arti yang salah sehingga informasi yang disampaikan menjadi kurang tepat.

2. Pemakaian Huruf

Dalam ejaan Bahasa Indonesia digunakan 26 huruf, mulai dari huruf a hingga huruf z. Terdapat beberapa huruf yang merupakan huruf serapan, seperti f, v, x, dan z.

Meskipun huruf tersebut merupakan huruf serapan, namun saat ini telah dijadikan sebagai huruf resmi dalam Bahasa Indonesia. Berikut merupakan beberapa contoh penggunaan huruf serapan:

  • Fakta: pemakaian huruf yang benar. Pakta: pemakaian huruf yang salah.
  • Aktif: pemakaian huruf yang benar. Aktip: pemakaian huruf yang salah.
  • Valuta: pemakaian huruf yang benar. Paluta: pemakaian huruf yang salah.
  • Pasif: pemakaian huruf yang benar. Pasip: pemakaian huruf yang salah.
  • Ziarah: pemakaian huruf yang benar. Jiarah: pemakaian huruf yang salah.

Selain itu, terdapat beberapa huruf yang mempunyai ketentuan dalam pemakaiannya, yakni huruf x dan q. Kedua huruf tersebut hanya bisa digunakan pada istilah khusus.

Sedangkan untuk istilah umumnya perlu diganti dengan huruf k. Berikut beberapa contoh penggunaan serapan yang hanya digunakan pada istilah khusus:

  • Quran merupakan penulisan yang benar.
  • Aquarium merupakan penulisan yang salah, sedangkan yang benar ialah akuarium.
  • Quadrat merupakan penulisan yang salah, sedangkan yang benar ialah kuadrat
  • Taxi merupakan penulisan yang salah, sedangkan yang benar ialah taksi
  • Complex merupakan penulisan yang salah, sedangkan yang benar ialah kompleks.

Penggunaan huruf seringkali salah pada masyarakat sekitar. Meskipun terkadang suatu kata memiliki pelafalan yang sama, namun dalam tulisnya seringkali mengalami perbedaan. Hal-hal tersebut yang harus menjadi perhatian dalam mempelajari bahasa.

3. Pemisahan Suku Kata

Suku kata dalam Bahasa Indonesia mempunyai ciri, yakni selalu ditandai dengan adanya huruf vokal. Dimana setiap huruf vokal dapat diikuti atau diawali dengan huruf konsonan.

Pemisahan atau pemenggalan suku kata pada umumnya dapat kita jumpai pada pergantian baris. 

Pemotongan suku kata tidak boleh dilakukan sembarangan atau atas dasar kepentingan lain.

Penulisan atau penentuan suku kata perlu mengikuti kaidah-kaidah yang benar sesuai dengan yang ada dalam aturan Bahasa Indonesia.

Pemisahan suku kata ini juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam ejaan.

Umumnya anak yang baru belajar membaca akan menggunakan metode suku kata.

Ketentuan pemisahan suku kata sesuai dengan bentuk-bentuk dan jenis-jenisnya. Dimana bentuk dan jenis suku kata telah dijelaskan sebelumnya.

Suku kata merupakan hal yang cukup penting dalam mempelajari Bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, tentu kamu akan membutuhkan contoh suku kata untuk mempermudah dalam mempelajarinya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta