10+ Contoh Suku Kata 2, 3, dan 4 Dilengkapi Pengertiannya

Suku kata merupakan hal yang cukup penting dalam kebahasaan. Kali ini, akan dibahas mengenai contoh suku kata yang dapat memudahkan dalam mempelajarinya.

28 Juli 2024 Ikki Riskiana

Ejaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kebahasaan. Dalam Bahasa Indonesia digunakan ejaan fonemik yang artinya satuan bunyi mempunyai fungsi penting.

Ejaan fonemis terjadi ketika satu bunyi mempunyai lambang berupa satu tanda atau huruf. Akan tetapi, dalam penggunaan bahasa masih terdapat berbagai kekurangan.

Kekurangan yang dimaksud adalah ternyata bunyi atau fonem yang memiliki lambang berupa dua tanda, seperti ny, ng, kh, dan sy. Hal tersebut dapat menjadi hambatan ketika proses penyusunan ejaan.

Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun ejaan pada Bahasa Indonesia:

1. Pelafalan

Pelafalan menjadi salah satu hal yang perlu diatur dalam menyusun suatu ejaan. Dalam Bahasa Indonesia pelafalan memiliki arti yang sama dengan pengucapan.

Seringkali masyarakat melafalkan atau mengucapkan Bahasa Indonesia dengan penuh keraguan karena kurangnya pengetahuan tentang pelafalan bahasa.

Keraguan tersebut berupa penggunaan bahasa dalam mengucapkan huruf tidak teratur. 

Pada umumnya kesalahan tersebut diakibatkan karena huruf yang diucapkan tidak sesuai bunyinya.

Cara pelafalan atau pengucapan Bahasa Indonesia tentu berbeda dengan bahasa lainnya. Dalam beberapa bahasa asing biasanya satu bunyi dilambangkan oleh satu huruf.

Misalnya huruf a atau g biasanya diucapkan dengan berbagai macam bunyi bergantung fonem yang membentuknya.

Hal tersebut sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia yang mempunyai ketentuan tertentu. Dengan adanya ketentuan ini, justru mempernudahkan karena terkesan sederhana.

Bunyi-bunyi yang ada pada Bahasa Indonesia pelafalannya sesuai dengan apa yang sudah tertulis sehingga dalam Bahasa Indonesia sangat dibutuhkan yang namanya ejaan.

Berikut merupakan contoh cara pelafalan dalam Bahasa Indonesia:

  • Teknik: pelafalan yang salahnya berupa teknik, sedangkan pelafalan yang benar berupa teknik.
  • Tegel: pelafalan yang salahnya berupa tegel, sedangkan pelafalan yang benar berupa tehel.
  • Energi: pelafalan yang salahnya berupa enerhi atau enerji, sedangkan pelafalan yang benar berupa energi.

Pelafalan yang salah juga sering terjadi pada singkatan kata yang menggunakan huruf. Berikut merupakan contoh pelafalan singkatan:

  • TV: pelafalan yang salahnya berupa tivi, sedangkan pelafalan yang benar berupa teve.
  • MTQ: pelafalan yang salahnya berupa emtekyu, sedangkan pelafalan yang benar berupa em te ki.

Masih terdapat banyak cara pelafalan pada kata-kata tertentu untuk mencapai kebahasaan yang apik. Pelafalan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam Bahasa Indonesia.

Perbedaan pengucapan seringkali mengundang arti yang salah sehingga informasi yang disampaikan menjadi kurang tepat.

Close