Contoh Teks Cerita Sejarah Kemerdekaan Indonesia beserta Strukturnya

Contoh Teks Cerita Sejarah Kemerdekaan Indonesia beserta Strukturnya — Kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan materi dari mata pelajaran bahasa Indonesia tentang teks cerita sejarah.

Untuk sekadar menyegarkan ingatan, maka di artikel Mamikos kali ini ada bahasan terkini mengenai contoh teks cerita sejarah kemerdekaan Indonesia yang dilengkapi dengan strukturnya.

Pastikan membaca contoh teks cerita sejarah ini sampai akhir.

Uraian dan Contoh Teks Cerita Sejarah dan Strukturnya

indihome.co.id

Teks cerita sejarah merupakan sebuah teks yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta atau suatu kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya peristiwa yang punya nilai sejarah.

Teks cerita sejarah tersebut dapat menarik pembaca dikarenakan penggambaran peristiwa yang cukup baik dalam penuturannya.

Contohnya saja, teks cerita sejarah tentang kemerdekaan Indonesia bisa membuat pembacanya seolah merasakan langsung perjuangan dan tumpah darah para pejuang di masa itu.

Contoh-contoh Teks Cerita Sejarah dan Strukturnya

Berikut ini sudah Mamikos rangkum contoh dari teks cerita sejarah beserta strukturnya yang dapat kamu pelajari nantinya.

1. Contoh Teks Cerita Sejarah dan Strukturnya Tentang Soekarno

Orientasi:

Presiden pertama Indonesia bernama Soekarno, yang juga lebih populer dengan panggilan Bung Karno.

Blitar menjadi tempat kelahiran Soekarno pada 6 Juni 1901. Hanya beberapa tahun saja Soekarno menghabiskan masa kecilnya bersama orang tuanya di Blitar.

Semasa mengenyam pendidikan hingga tamat, Soekarno kos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Tjokroaminoto) yang terkenal sebagai politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Soekarno lalu melanjutkan sekolah di HBS (Hogere Burger School).

Saat belajar di HBS, Soekarno sudah memupuk rasa nasionalisme. Usai lulus pada 1920, Soekarno pindah ke ibu kota Jawa Barat dan melanjutkan sekolah ke THS (Technische Hoogeschool) atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung.

Urutan Peristiwa:

Kiprah Soekarno berlanjut ke bidang politik. Sang proklamator lalu merumuskan ajaran Marhaenisme serta mendirikan partai bernama PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927.

Tujuan diberdirikannya partai tersebut adalah untuk menuju Indonesia merdeka.

Kompeni yang tidak suka dengan pergerakan Soekarno lalu mengambil tindakan agar pemerintahan Hindia-Belanda tetap berdiri kokoh di tanah jajahannya.

Akibatnya Belanda menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin di Kota Bandung pada 29 Desember 1929.

Delapan bulan lamanya Soekarno. Dalam pidato pembelaannya bertajuk “Indonesia Menggugat”, Soekarno menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat Indonesia di bawah kekuasaan kolonialisme.

Pembelaannya tersebut membuat Belanda semakin murka sehingga pada Juli 1930, PNI dibubarkan. Setelah bebas di tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan menjadi pemimpinnya.

Akibatnya, Soekarno kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada 1933. Empat tahun kemudian Soekarno dipindahkan ke Bengkulu.

Reorientasi:

Perjuangan panjang Soekarno tidak sia-sia. Pada Agustus 1945, Soekarno bersama Moh. Hatta dan tokoh nasional lainnya mulai merumuskan dan menyusun naskah proklamasi yang akhirnya dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pembacaan naskah proklamasi tersebut sekaligus mengukuhkan kedaulatan Republik Indonesia.

2. Contoh Teks Cerita Sejarah dan Strukturnya Tentang Mohammad Hatta

Orientasi:

Mohammad Hatta yang juga akrab dengan julukan Bung Hatta merupakan seorang pemikir, negarawan, ekonom, sekaligus menjadi Wakil Presiden Indonesia pertama mendampingi Soekarno saat memproklamirkan kemerdekaan.

Pendidikan masa kecil Hatta dimulai dari Sekolah Rakyat (SR). Hatta mengenyam pelajaran agama karena dilahirkan di lingkungan keluarga yang agamis dan religius. Saat Hatta beranjak dewasa, ia menempuh pendidikan di sekolah MULO.

Selama pendidikannya, Hatta mempelajari banyak hal di luar pelajaran formal seperti keorganisasian.

Kecintaannya terhadap organisasi terbawa terus saat Hatta melanjutkan pendidikannya di PHS (Prins Hendrik School) pada 1921. Di sana Hatta aktif menjadi bagian dari Jong Sumatranen Bond.

Urutan Peristiwa:

Sejak Februari 1922 keaktifan Hatta dalam organisasi tidak terhenti. Bahkan Hatta telah terpilih menjadi bendahara di Indische Vereeniging, yang adalah organisasi yang dipimpin oleh dr. Sutomo.

Dalam perkembangannya pada tahun 1925 Indische Vereeniging diganti menjadi Perhimpunan Indonesia.

Di tahun 1925, anggota Perhimpunan Indonesia mengumpulkan beberapa ratus golden untuk membiayai perjalanan dua orang ekonom dari perhimpunan Indonesia yaitu Moh. Hatta dan Syahrir untuk mempelajari cara mempraktikkan koperasi di Denmark, Swedia dan Norwegia.

Keberhasilan negara-negara tersebut dalam menjalankan koperasi jadi tujuan utama Moh. Hatta dan Syahrir untuk mengembangkan ekonomi koperasi di Tanah Air. Makanya tak salah juga jika Moh. Hatta disebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Dalam masa perjuangan politiknya, Bung Hatta pernah ditangkap dan dipenjara dengan tuduhan menjadi bagian dari perhimpunan terlarang, terlibat dalam pemberontakan, serta menghasut untuk menentang Belanda.

Setelah mendekam selama lima setengah bulan, berkat pembelaan dan perjuangan hukum teman-temannya, Hatta pun dibebaskan dari segala tuduhan.

Tak sampai di situ saja, Hatta bahkan pernah diasingkan oleh Belanda ke Digul dan Banda Neira.

Saat pengasingannya tersebut, Hatta menulis berbagai artikel untuk koran di Jakarta dan majalah-majalah di Medan yang tidak terlalu bermuatan politis.

Saat Jepang menduduki Indonesia, Hatta kemudian dibebaskan dan dijadikan penasihat oleh pemerintahan Jepang. Hal ini dimanfaatkan Hatta untuk membela kepentingan rakyat Indonesia.

Hatta juga turut andil dalam keanggotaan Panitia Sembilan dan PPKI sebagai media persiapan kemerdekaan Indonesia.

Setelah perjuangan panjangnya, Hatta pun berhasil mewujudkan keinginan rakyat Indonesia untuk memerdekakan diri pada Agustus tahun 1945.

Bersama dengan Soekarno, beliau menorehkan tinta “atas nama bangsa Indonesia” dalam naskah proklamasi yang dibacakan pada 17 Agustus 1945.

Reorientasi:

Perjuangan Soekarno dan Moh. Hatta sebagai pasangan emas dalam membawa Indonesia pada kemerdekaannya tak dapat dipungkiri.

Kedua tokoh tersebut diangkat menjadi pahlawan proklamasi secara resmi di tahun 2012 setelah sebelumnya status tersebut didistorsi berulang kali.

3. Contoh Teks Cerita Sejarah dan Strukturnya Tentang Pattimura

Orientasi:

Thomas Matulessy yang juga populer dengan nama Kapitan Pattimura atau Pattimura merupakan seorang Pahlawan nasional Indonesia dari Maluku.

Sebelum melakukan perlawanannya terhadap VOC, Pattimura pernah berkarir dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris.

Namanya semakin dikenal karena menjadi pemimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Belanda melalui perang Pattimura.

Urutan Peristiwa:

Sejak abad ke 17 dan 18, serentetan perlawanan bersenjata berlangsung untuk melawan Belanda (VOC) dikarenakan adanya praktik penindasan kolonialisme Belanda dalam bentuk monopoli perdagangan, pelayaran hongi, kerja paksa dan lain-lain.

Penindasan tersebut dirasakan hampir dalam semua sisi kehidupan rakyat, baik segi sosial ekonomi, politis hingga segi sosial psikologis.

Selama dua ratus tahun rakyat Maluku mengalami perpecahan dan kemiskinan yang menyengsarakan.

Rakyat Maluku memproduksi cengkih dan pala untuk pasar dunia, namun mayoritas masyarakat tidak memperoleh keuntungan dari sisi ekonomi.

Alih-alih mendapat keuntungan, rakyat Maluku justru semakin menderita karena adanya berbagai kebijakan seperti pajak yang berat dan contingenten serta blokade ekonomi yang mengisolasi rakyat Maluku dari pedagang-pedagang Indonesia lainnya.

Pada fase kedua pendudukan Inggris di Maluku pada 1810 – 1817 harus berakhir, tepatnya pada tanggal 25 Maret 1817 setelah Belanda kembali menguasai wilayah Maluku.

Rakyat Maluku mulai menolak tegas kedatangan Belanda dengan membuat “Proklamasi Haria” dan “Keberatan Hatawano”. Proklamasi Haria tersebut disusun oleh Pattimura.

Ketika pemerintah Belanda mulai memaksanakan kekuasaannya melalui Gubemur Van Middelkoop clan Residen Saparua Johannes Rudolf van der Berg, perlawanan bersenjata rakyat Maluku mulai pecah.

Diadakan musyawarah dan konsolidasi kekuatan dimana pada beberapa forum tersebut menyetujui Pattimura sebagai kapten besar yang akan memimpin perjuangan.

Pada 7 Mei 1817 dalam rapat umum di Baileu negeri Haria, Thomas Matulessy dikukuhkan dalam upacara adat sebagai seorang “Kapitan Besar”.

Perjuangan Pattimura Usai Dilantik Sebagai Kapten

Usai dilantik sebagai kapten, Pattimura memilih beberapa orang bawahannya yang berjiwa ksatria, antara lain Anthoni Rhebok, Philips Latimahina, Lucas Selano, Arong Lisapafy, Melchior Kesaulya dan Sarassa Sanaki, Martha Christina Tiahahu, dan Paulus Tiahahu.

Pattimura bersama Philips Latumahina dan Lucas Selano lalu melakukan penyerbuan ke benteng Duurstede.

Berita jatuhnya benteng Duurstede ke tangan pasukan Pattimura dan pemusnahan orang-orang Belanda, mulai menggoncangkan dan membingungkan pemerintah Belanda di Ambon.

Gubernur Van Middelkoop dan komisaris Engelhard memutuskan militer yang besar ke Saparua di bawah pimpinan seorang mayor bernama Beetjes. Ekspedisi tersebut disebut dengan ekspedisi Beetjes.

Mengetahui hal ini, Kapitan Pattimura segera mengatur taktik dan strategi pertempuran. Pasukan rakyat sekitar seribu orang langsung diatur dalam pertahanan sepanjang pesisir.

Mulai dari teluk Haria, sampai ke teluk Saparua. Pattimura bersama pasukannya pun berhasil mengalahkan Beetjes dan tentaranya.

Pada 20 Mei 1817 diadakan rapat besar di Haria untuk mengadakan pernyataan kebulatan tekad untuk melanjutkan perjuangan melawan Belanda.

Peringatan kebulatan tekad ini dikenal dengan istilah Proklamasi Portho Haria yang berisi 14 pasal pernyataan serta ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari pulau Saparua dan Nusa Laut.

Pada 4 Juli 1817 sebuah armada kuat dipimpin Overste de Groot menuju Saparua menjalankan vandalisme. Seluruh negeri di jazirah Hatawano kemudian dibumi hanguskan.

Siasat berunding, serang mendadak, aksi vandalisme, dan adu domba dijalankan silih berganti seolah memecah belah dengan rencana yang matang.

Belanda bahkan melancarkan politik pengkhianatan terhadap Pattimura dan para bawahannya.

Pada 11 November 1817, didampingi beberapa orang pengkhianat, Letnan Pietersen berhasil menyergap Pattimura dan Philips Latumahina.

Para tokoh pejuang tersebut akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di Ambon.

Reorientasi:

Atas jasa dan pengorbanannya tersebut, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia.

Demikian bahasan contoh teks cerita sejarah kemerdekaan Indonesia beserta strukturnya yang bisa Mamikos sampaikan pada kesempatan ini.

Semoga saja apa yang sudah kamu baca dan simak pada rangkaian contoh teks cerita sejarah kemerdekaan Indonesia beserta strukturnya tersebut dapat menjadi bahan berlatih dan membuat dengan versi yang lebih baik.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta