9 Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi Singkat beserta Struktur dan Cara Membuatnya
9 Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi Singkat beserta Struktur dan Cara Membuatnya โ Cerita sejarah pribadi merupakan cerita historis nonfiksi yang benar-benar terjadi.
Teks cerita sejarah merupakan jenis teks yang mengisahkan tentang fakta dan kejadian tentang manusia dengan mengolah kebenaran sejarah sebagai latar belakang peristiwa.
Yuk, simak ulasan lengkap tentang teks cerita sejarah beserta contohnya di bawah ini! ๐๐โจ
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Teks Cerita Sejarah Pribadi Singkat
Teks sejarah pribadi adalah teks yang bergantung dari pengalaman manusia dan fokus pada penceritaan di masa lampau.
Teks ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena dapat digunakan untuk mengamati, mempelajari, dan mengambil hikmah atas peristiwa yang telah terjadi.
Teks cerita sejarah pribadi juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa dari kehidupan di masa kecil hingga sekarang yang dibuat sendiri oleh orang yang bersangkutan.
Umumnya, jenis teks ini menerapkan kosa kata lampau dan memiliki tokoh dalam penulisannya.
Seperti halnya cerita pada umumnya, cerita sejarah pribadi juga memiliki latar waktu, latar tempat, dan unsur penting lainnya yang membangun isi cerita.
Agar dapat membuat teks ini dengan benar, sebaiknya kamu mengetahui contoh cerita sejarah pribadi singkat beserta strukturnya. Hal ini sangat penting karena dapat memberi wawasan baru untuk kamu.
9 Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi
Ada beberapa contoh teks cerita sejarah pribadi singkat yang dapat kamu simak. Contoh tersebut cukup bervariasi, di antaranya sebagai berikut:
Contoh 1
Contoh teks cerita sejarah pribadi tentang sekolah yang pertama mengisahkan tentang perjuangan seorang anak dalam meraih mimpinya di tengah keterbatasan fisiknya.
Seperti apa ceritanya?
Menjadi Orang Sukses adalah Impianku
Aku adalah seorang gadis yang lahir di Trenggalek, Jawa Timur pada tahun 1999. Aku dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, namun berkecukupan.
Ayahku adalah seorang montir yang bekerja di salah satu bengkel di kotaku. Sedangkan ibuku berjualan soto ayam.
Meskipun berasal dari keluarga yang sederhana, tetapi aku memiliki mimpi yang tinggi untuk menjadi orang sukses.
Aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku dengan menjadi orang yang dapat membantu orang lain. Masalahnya adalah aku memiliki keterbatasan fisik.
Aku terlahir sebagai anak yang buta warna, sehingga memiliki kesulitan dalam mengenali jenis-jenis warna melalui indra penglihatanku.
Semuanya terlihat seperti hitam putih, sehingga aku merasa bahwa hidupku sangat membosankan dan menyedihkan.
Keterbatasanku ini juga berdampak pada lingkungan sosialku yang membuat aku minder. Saat teman-teman membicarakan warna saat memilih baju, aku hanya bisa diam saja.
Tidak hanya itu, saat di kelas pun aku juga sering salah dalam menyebutkan warna ketika ditanya oleh guru.
Akhirnya, aku berkata jujur bahwa aku memiliki mata yang buta warna. Teman-teman seperti tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Mereka terlihat seperti iba sekaligus merasa bersalah.
Guruku pun akhirnya memaklumi kekuranganku dan tidak bertanya apapun kepadaku tentang warna suatu benda atau objek.
Meskipun demikian, aku tetap merasa pesimis karena menganggap bahwa masa depanku akan terasa suram dengan kekuranganku ini.
Aku tidak akan bisa menjadi profesi apapun yang memiliki martabat yang dapat mengangkat derajat orang tuaku.
Suatu hari, guru Bimbingan Konseling (BK) memberikan konseling dan sesi diskusi untuk setiap anak. Saat tiba giliranku, aku diminta untuk bercerita mengenai kesulitan dalam mengikuti proses belajar.
Aku pun menceritakan apa adanya semua yang aku rasakan. Aku juga mengungkapkan keresahanku tentang masa depanku. Akhirnya, guruku memberikan solusi atas permasalahan yang aku hadapi.
Beliau berkata bahwa aku bisa bekerja di perusahaan asuransi asalkan aku ikut kuliah terlebih dahulu.
Ada salah satu kampus swasta di kotaku yang memberikan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi.
Singkat cerita, aku kuliah dengan mengambil jurusan akuntansi sesuai dengan arahan guru BK. Aku memang memiliki beberapa kesulitan dalam belajar, namun para dosen selalu bersedia membantuku.
Sekarang, aku sangat bersyukur bisa bekerja di salah satu perusahaan asuransi ternama di kotaku.
Meskipun memiliki keterbatasan, aku dapat membuktikan kepada orang lain bahwa aku bisa meraih cita-citaku dan membahagiakan orang tuaku.
Contoh 2
Contoh teks cerita sejarah pribadi yang selanjutnya mengisahkan tentang kehidupan seorang anak yang miskin dan ingin menempuh pendidikan tinggi. Kisah selengkapnya yakni di bawah ini:
Bersyukur Bisa Kuliah
Aku adalah seorang anak yang tumbuh dengan serba kekurangan. Ayahku sudah meninggal sejak usiaku 9 tahun, sedangkan ibuku bekerja sebagai buruh laundry.
Penghasilan yang pas-pasan membuat hidup kami sangat sederhana. Hingga akhirnya, kakakku memutuskan untuk bekerja sebagai TKW di Taiwan.
Semenjak itu, kehidupan keluarga kami lebih baik dari sebelumnya. Ibu tetap bekerja, namun penghasilannya ditabung untuk biaya sekolahku.
Kami makan untuk sehari-hari dengan uang yang kakakku kirimkan. Beberapa tahun kemudian, aku duduk di bangku kelas 12.
Pada masa ini, banyak siswa dihadapkan pada kebimbangan dalam memilih jalan hidup. Entah itu bekerja, kuliah, atau bahkan menikah.
Ibuku menyuruh untuk bekerja sebagai TKW seperti kakakku karena gajinya cukup besar jika dirupiahkan. Namun, aku tidak ingin bekerja kasar.
Aku sadar bahwa rantai kemiskinan diawali karena minimnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, aku memilih untuk kuliah.
Ibu sempat sedih mendengar keinginanku. Mengingat, kuliah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika kuliah di luar kota, maka harus mempertimbangkan biaya kos, makan, dan sebagainya.
Namun, aku meyakinkan ibuku bahwa aku tidak akan membutuhkan biaya besar dalam kuliah. Aku akan mencari beasiswa untuk meringankan beban beliau.
Beruntungnya, aku benar-benar mendapatkan beasiswa Bidik misi yang membantuku untuk memenuhi biaya UKT dan biaya hidupku di tanah rantau.
Aku memilih jurusan akuntansi di Universitas Brawijaya. Sesekali, aku juga mengikuti Lomba Karya Ilmiah dan Kontes Debat.
Pengalaman-pengalaman tersebut membentuk pribadiku menjadi lebih berani dan percayalah diri. Kuliah memang dapat mengubah mindset seseorang seperti halnya yang aku rasakan saat ini.
Singkat cerita, aku lulus kuliah 3,5 tahun dengan predikat cumlaude dan akhirnya bekerja di Kementerian Keuangan.
Pengalaman sebagai orang yang serba kekurangan semasa hidup telah mengantarkanku menjadi pribadi yang tahan banting dan tidak mudah menyerah meraih mimpi. Ibu dan kakakku sangat bangga denganku.
Contoh 3
Contoh teks cerita sejarah pribadi tentang persahabatan yang selanjutnya bercerita tentang pengalaman mistis berkunjung ke pantai. Jika penasaran, simak cerita lengkapnya di bawah ini:
Berkunjung ke Pantai Mistis
Pada tahun 2016, aku pernah berkunjung ke salah satu pantai di Jawa Timur. Pantai tersebut sangat indah. Langit sedang berwarna biru cerah yang dihiasi dengan kumpulan awan cumulonimbus.
Hal ini membuat suasana di pantai semakin berkesan, apalagi ombak yang datang silih berganti semakin membuat aku antusias untuk bermain air.
Aku tidak sendirian, tetapi bersama dua orang temanku. Temanku yang bernama Luna sangat suka bermain air, sementara temanku yang bernama Irene tidak suka bila bajunya basah.
Apalagi, kami juga tidak membawa baju ganti. Namun, pada akhirnya kami tidak peduli karena matahari perlahan semakin meninggi, sehingga baju kami akan lebih cepat kering.
Setelah bosan bermain air di pantai, kami segera menuju ke area kedai pantai untuk membeli makan dan minum. Setelah itu, kami ingin mengeksplor ke spot lain, mengingat pantai ini sangat luas.
Jadi, sangat disayangkan jika kami hanya bermain air tanpa tahu lokasi lain yang menarik. Rupanya, ada spot bebatuan karang di tepi pantai. Tidak banyak orang yang tahu mengenai spot ini.
Oleh karena itu, tidak heran jika yang berada di sini hanya kami bertiga. Luna langsung mengeluarkan ponselnya untuk berswafoto. Tidak lupa, kami juga foto bertiga dengan berbagai pose.
Awalnya, kami tidak merasa ada yang aneh dari pantai tersebut. Namun, saat akan bergegas pulang, kami menemukan ada semacam sesaji di dekat papan pengumuman.
Dari situ, bulu kudukku mulai merinding dan aku merasa tidak tenang. Akhirnya, pada pukul 14.00, kami memutuskan untuk pulang. Saat berada di pintu keluar, terlihat penjaga yang sedang berbicara.
Anehnya, di pos tersebut tidak ada siapa-siapa kecuali penjaga pos tersebut. Irene yang juga menyadari keanehan tersebut hanya duduk diam di kursi belakang.
Saat melewatinya, tidak sengaja aku dan penjaga pos tersebut saling menatap. Namun, tatapannya sangat mengerikan dan seperti orang yang marah.
Aku langsung memalingkan muka dan bersikap seolah tidak melihatnya. Benar-benar peristiwa yang aneh.
Saat melewati jalanan terjal di hutan jati, tiba-tiba langit menjadi mendung yang menandakan akan hujan.
Aku meminta agar Luna bisa menyetir lebih cepat agar kami tidak sampai bertemu dengan hujan.
Akhirnya, kami sampai di rumahku dengan selamat meskipun tadi sempat mengalami macet akibat hujan lebat. Setelah ganti baju, aku, Irene, dan Luna melihat foto-foto kami di pantai tersebut.
Betapa terkejutnya kami ketika melihat sosok berambut panjang memakai kebaya tidak sengaja terfoto. Padahal, lokasi tersebut sangat sepi dan hanya ada kami bertiga saat itu.
Melihat foto tersebut, kami sangat ketakutan sekaligus penasaran. Aku dan teman-temanku tidak akan kembali lagi ke pantai itu.
Contoh 4: Dari Anak Pemalu Menjadi Pembicara Publik
Aku terlahir di Surakarta pada tahun 2000. Sejak kecil, aku dikenal sebagai anak yang sangat pendiam dan pemalu.
Setiap kali harus berbicara di depan kelas, jantungku berdegup kencang dan tanganku selalu berkeringat. Bahkan saat guru hanya menanyakan hal sederhana, aku lebih memilih diam daripada salah bicara.
Kebiasaanku ini membuatku sering diremehkan oleh teman-teman. Mereka menganggap aku anak yang tidak bisa bersosialisasi. Pernah suatu kali aku menjadi bahan tertawaan karena salah menyebutkan kata saat membaca puisi di depan kelas. Sejak saat itu, aku semakin takut untuk tampil di depan umum.
Namun, di tahun ketiga SMP, segalanya mulai berubah. Wali kelasku saat itu, Bu Rahma, melihat potensi tersembunyi dalam diriku. Ia menyarankanku ikut ekstrakurikuler pidato bahasa Indonesia. Awalnya aku menolak, tapi karena terus dibujuk, aku akhirnya mencoba.
Latihan pertamaku berjalan kacau. Suaraku kecil dan gemetar. Tapi Bu Rahma tidak menyerah; beliau melatihku dengan sabar setiap sore sepulang sekolah.
Sedikit demi sedikit, rasa takutku mulai berkurang. Aku belajar teknik berbicara di depan umum, cara mengatur pernapasan, dan bagaimana menatap audiens dengan percaya diri.
Enam bulan kemudian, aku berani mengikuti lomba pidato antar sekolah. Meski tidak juara, aku merasa sangat bangga karena akhirnya bisa berbicara di depan banyak orang tanpa rasa takut.
Dari situlah kepercayaan diriku tumbuh. Saat SMA, aku bahkan menjadi ketua OSIS dan sering diundang menjadi MC di berbagai acara.
Kini aku bekerja sebagai pembicara publik di lembaga pelatihan motivasi. Jika dulu aku adalah anak yang selalu bersembunyi di balik ketakutan, sekarang aku mampu berdiri tegak di atas panggung dan membagikan semangat kepada banyak orang.
Aku belajar bahwa rasa takut hanyalah batu loncatan menuju keberanian.
Contoh 5: Mimpi Jadi Guru di Desa
Aku lahir di sebuah desa kecil di Tulungagung, Jawa Timur. Sejak kecil, aku terbiasa membantu orang tuaku yang bekerja sebagai petani. Hidup kami sederhana, tapi penuh kasih.
Aku selalu kagum setiap kali melihat guru-guru di sekolah. Mereka tampak begitu sabar dan bijaksana. Sejak kelas 5 SD, aku sudah bercita-cita menjadi guru.
Namun, perjalanan untuk mewujudkan mimpi itu tidak mudah. Setelah lulus SMP, aku hampir tidak bisa melanjutkan sekolah karena kondisi ekonomi keluarga.
Ayahku sempat sakit dan tidak bisa bekerja di sawah selama berbulan-bulan. Ibuku berusaha keras berjualan gorengan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Suatu hari, kepala sekolah SMP-ku datang ke rumah. Beliau menawarkan bantuan agar aku bisa tetap sekolah melalui program beasiswa. Aku menangis haru saat mendengar kabar itu. Aku pun melanjutkan pendidikan di SMA negeri di kota sebelah. Setiap hari aku berangkat naik sepeda sejauh 7 kilometer.
Meskipun capek, aku selalu bersemangat. Aku belajar dengan tekun agar bisa masuk perguruan tinggi keguruan. Setelah lulus SMA, aku diterima di Universitas Negeri Malang melalui jalur beasiswa bidikmisi. Di sana aku belajar banyak tentang cara mendidik anak dan pentingnya menjadi guru yang inspiratif.
Kini, setelah lulus, aku kembali ke desa dan mengajar di SD tempatku dulu belajar. Rasanya luar biasa melihat anak-anak desa tersenyum saat aku mengajar.
Aku ingin mereka tahu bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari tempat kecil. Setiap kali aku berdiri di depan kelas, aku teringat masa lalu yang penuh perjuangan dan rasa syukur.
Contoh 6: Bangkit dari Kegagalan Ujian
Aku masih ingat betul, tahun 2017 adalah tahun terberat dalam hidupku. Saat itu aku gagal masuk universitas negeri impianku. Semua usahaku selama dua tahun belajar keras seolah tidak berarti. Aku merasa malu pada orang tua dan teman-teman. Rasanya seperti seluruh dunia runtuh.
Setelah beberapa minggu terpuruk, ibuku berkata dengan lembut, โGagal sekali bukan berarti gagal selamanya.โ Kalimat itu membuatku bangkit.
Aku memutuskan untuk bekerja sambil belajar. Aku bekerja di sebuah toko buku, dan di sela-sela waktu, aku tetap belajar untuk persiapan ujian masuk tahun berikutnya.
Awalnya sulit, tapi setiap pelanggan yang datang ke toko membuatku belajar hal baru. Aku mulai menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang nilai, tapi juga tentang pengalaman dan ketekunan.
Setahun kemudian, aku mencoba lagi. Aku belajar hingga larut malam setiap hari. Saat hasil ujian diumumkan, aku menangis bahagia โ aku diterima di jurusan yang sama di universitas impianku. Semua jerih payah itu akhirnya terbayar.
Kini, aku belajar bukan hanya untuk diriku sendiri, tetapi juga untuk membuktikan bahwa kegagalan bukan akhir segalanya. Justru dari kegagalan aku belajar tentang arti kesabaran dan tekad.
Contoh 7: Dari Penjual Es ke Pemilik Kafe
Aku lahir dari keluarga sederhana di Blitar. Sejak kecil, aku sudah terbiasa membantu ibu berjualan es di depan rumah. Setiap hari, aku mendorong gerobak kecil sambil menembus panas matahari.
Banyak teman sekolah yang menertawakanku karena dianggap โtukang esโ. Tapi aku tidak peduli. Aku tahu, ibu berjuang keras agar kami bisa tetap sekolah.
Setelah lulus SMA, aku tidak langsung kuliah karena harus membantu orang tua. Namun, aku tetap punya mimpi besar: ingin punya kafe sendiri. Dari hasil berjualan es, aku menabung sedikit demi sedikit. Aku juga belajar membuat minuman modern lewat video YouTube dan buku resep.
Empat tahun kemudian, aku berhasil membuka warung kopi kecil. Awalnya sepi, tapi aku terus berinovasi dan belajar pemasaran online. Pelanggan mulai berdatangan karena tempatku nyaman dan harga terjangkau. Kini, warung kecil itu telah berkembang menjadi kafe yang ramai setiap sore.
Setiap kali melihat ibu duduk di pojok kafe sambil tersenyum, aku merasa semua kerja keras itu terbayar. Dari gerobak es kecil di depan rumah, kini aku bisa berdiri di tempat yang dulu hanya ada dalam mimpi.
Contoh 8: Mimpi Menjadi Penulis
Sejak SD, aku gemar membaca buku cerita rakyat dan dongeng. Dari situlah aku mulai suka menulis. Namun, saat SMP aku sempat berhenti karena diejek teman-teman yang bilang tulisanku โanehโ. Aku menyimpan buku catatanku dan berjanji tidak akan menulis lagi.
Tapi di SMA, guruku yang bernama Pak Hendra menemukan tulisanku di majalah dinding sekolah. Beliau memujinya dan memintaku untuk terus menulis. Pujian itu mengubah segalanya. Aku mulai menulis cerita pendek dan mengirimkannya ke lomba-lomba menulis daring.
Kebanyakan ditolak, tapi aku tidak menyerah. Aku terus belajar dari setiap kegagalan. Hingga akhirnya, salah satu tulisanku dimuat di majalah nasional. Aku menangis bahagia saat melihat namaku tercetak di halaman penulis muda.
Kini, aku sudah menerbitkan dua buku antologi cerpen dan sedang menulis novel pertamaku. Aku belajar bahwa mimpi tak akan mati selama kita terus menulisnya dengan keyakinan dan kerja keras.
Contoh 9: Mengatasi Rasa Takut di Dunia Medis
Aku tumbuh di keluarga perawat. Sejak kecil aku sering melihat ayah pulang malam setelah merawat pasien. Tapi anehnya, aku justru takut darah. Setiap kali melihat luka, aku langsung pusing. Karena itu, aku sempat berpikir tidak akan pernah bisa mengikuti jejak keluarga.
Namun, ketika SMA, nenekku sakit keras. Aku yang saat itu berada di rumah sendirian harus membantunya. Dengan tangan gemetar, aku membersihkan lukanya dan memanggil tetangga untuk bantuan. Sejak kejadian itu, ketakutanku perlahan hilang. Aku mulai tertarik belajar tentang dunia medis.
Setelah lulus, aku mengambil jurusan keperawatan dan mulai magang di rumah sakit. Awalnya gugup, tapi aku terus melatih diriku. Kini aku bekerja sebagai perawat di klinik anak, dan justru merasa bahagia bisa membantu banyak orang.
Aku sadar, keberanian tidak muncul begitu saja. Ia tumbuh dari rasa takut yang berhasil kita taklukkan.
Struktur Teks Cerita Sejarah Pribadi Singkat
Teks cerita sejarah dibentuk atas beberapa struktur penting. Adapun struktur teks cerita sejarah di antaranya sebagai berikut:
1. Orientasi
Struktur teks cerita sejarah pribadi yang pertama yaitu orientasi. Orientasi merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
Umumnya, pada bagian ini menerapkan kalimat deskriptif.
2. Urutan Peristiwa
Struktur cerita pribadi yang berikutnya adalah urutan peristiwa. Struktur yang satu ini berisi tentang peristiwa sejarah yang diabadikan dalam suatu karya yang tulis.
Urutan peristiwa juga disebut sebagai rekaman kejadian sejarah yang telah terjadi yang dipaparkan secara kronologis.
Pada struktur ini, isi teks sudah mulai tampak dan dideskripsikan secara urut berdasarkan kejadian atau dari awal hingga akhir.
Struktur ini adalah bagian pokok dari teks cerita sejarah pribadi yang umumnya ditulis secara rinci dan detail agar pembaca dapat lebih memahami kejadian yang pernah terjadi di masa lalu.
3. Reorientasi
Reorientasi adalah bagian akhir dari sebuah teks cerita pribadi.
Umumnya, pada bagian ini memuat komentar atau pendapat pribadi dari penulis tentang kejadian yang pernah dialaminya dan diceritakannya.
Namun, beberapa teks cerita sejarah pribadi ada pula yang tidak menyertakan bagian penutup ini. Hal ini tidak masalah karena sifatnya hanya opsional saja.
Cara Membuat Teks Cerita Sejarah Pribadi Singkat
Dalam membuat contoh teks cerita sejarah diri sendiri, kamu perlu mengetahui tata cara yang baik dan benar agar sesuai kaidah. Adapun tahap-tahap yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan Tema
Tema merupakan ide pokok atau pokok pikiran dalam sebuah penulisan cerita. Dalam membuat cerita, maka yang perlu dipikirkan adalah temanya terlebih dahulu.
Jika sudah ditentukan, maka tema dapat dikembangkan agar menjadi cerita yang menarik bagi pembaca.
Dikarenakan cerita yang dipilih termasuk cerita sejarah pribadi, tentu saja cerita tersebut selalu berkaitan dengan kejadian yang pernah dialami oleh penulis cerita.
2. Menentukan Pusat Pengisahan
Pusat pengisahan atau sudut pandang merupakan bagian selanjutnya yang perlu ditentukan oleh penulis dalam membuat teks cerita sejarah pribadi.
pusat pengisahan adalah cara penulis menempatkan diri dalam sebuah cerita yang ia buat. Beberapa jenis pusat pengisahan yaitu sebagai berikut:
a. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama adalah pusat pengisahan yang menempatkan posisi penulis untuk ikut serta dalam kisah yang diceritakannya.
Kata ganti yang digunakan dalam sudut pandang ini yaitu memakai kata ganti saya atau aku. Jadi, penulis dapat berperan sebagai tokoh utama dalam cerita sejarah yang ia tuliskan.
b. Sudut Pandang Orang Ketiga
Pusat pengisahan yang berikutnya adalah sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang ini memposisikan penulis sebagai orang yang tahu segala hal tentang jalan hidup pelaku atau tokoh utama.
Kata ganti yang digunakan yaitu menggunakan kata ganti orang ketiga, yakni ia, dia, atau nama orang sebagai karakter utamanya.
3. Menentukan Penokohan
Setelah menentukan sudut pandang penulisan cerita, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan penokohan.
Penokohan merupakan suatu tahap yang dilakukan oleh penulis dalam menampilkan tokoh di dalam cerita, sehingga bisa diketahui sifat atau karakter dari tokoh tersebut.
Pendeskripsian karakter tokoh dalam cerita sejarah dapat dilakukan memakai dua metode, yakni metode dramatik dan metode analitik. Pemaparan lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini:
a. Metode Analitik
Metode analitik merupakan metode yang diterapkan oleh penulis atau pengarang dengan cara memaparkan secara langsung watak dari tokoh yang terdapat di dalam cerita.
Caranya yaitu dengan menyebutkan secara tersurat sifat-sifatnya, seperti santun, ramah, penyayang, sombong, pemarah, dan lain sebagainya.
b. Metode Dramatik
Metode dramatik adalah upaya penulis untuk memberikan gambaran mengenai watak tokoh secara tersirat atau tidak langsung.
Penulis atau pengarang memberikan watak tokoh-tokoh di dalam cerita melalui pemikiran tokoh, dialog antar tokoh, reaksi tokoh, perbuatan tokoh, dan sebagainya.
4. Menentukan Latar atau Setting
Latar atau setting adalah keterangan mengenai tempat, suasana, dan waktu di dalam cerita. Kamu dapat mengetahui bentuk latar dari contoh cerita sejarah singkat yang akan disebutkan di artikel ini.
Dengan memasukkan pemilihan latar yang bagus, maka hal ini dapat menjadi kunci yang baik dalam cerita.
5. Penyajian Alur
Langkah berikutnya dalam membuat cerita sejarah pribadi singkat adalah dengan menyajikan alur atau plot.
Alur merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa di dalam sebuah cerita yang mempunyai sebab-akibat. Terdapat lima tahapan dalam membuat alur, yakni sebagai berikut:
a. Tahap Penyituasian
Tahap penyituasian adalah tahap pembuka dalam cerita sejarah pribadi. Fungsi dari tahap ini adalah untuk menyajikan gambaran mengenai awal cerita.
b. Tahap Pemunculan Konflik
Tahap pemunculan konflik merupakan tahap permulaan timbulnya konflik di dalam cerita. Konflik ini nantinya bisa berkembang menjadi konflik baru pada alur kisah yang selanjutnya.
c. Tahap Peningkatan Konflik
Tahap peningkatan konflik merupakan fase konflik yang disusun sebelum konflik menjadi semakin berkembang. Konflik yang terjadi menjadi inti cerita dan semakin membuat tegang pembacanya.
d. Tahap Klimaks
Tahap klimaks merupakan tahap konflik yang sedang berlangsung dan terjadi kepada tokoh di dalam cerita. Konflik ini menjadi puncak ketegangan dari permasalahan yang terjadi.
e. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dalam memunculkan konflik. Jadi, bisa dikatakan bahwa konflik tersebut telah diberi cara penyelesaian.
Ketegangan yang dimunculkan perlahan menjadi dikendurkan serta diberi jalan keluar. Kemudian, cerita akan diakhiri dengan penutup.
Contoh teks cerita sejarah pribadi singkat di atas dapat menjadi panduan bagi kamu dalam membuat cerita menarik. Dengan begitu, pembaca merasa puas dengan tulisan yang kamu buat.
FAQ
Teks cerita sejarah pribadi adalah teks mendeskripsikan kehidupan masa kecil hingga saat ini yang ditulis sendiri oleh pribadi yang mengalaminya.
Dalam menulis sebuah cerita sejarah pribadi, langkah awalnya adalah menentukan peristiwa dan tokoh sejarah terlebih dahulu.
Berikut struktur penulisan cerita sejarah:
1. Orientasi atau bagian pengenalan
2. Urutan peristiwa yang terjadi secara kronologis
3. Reorientasi
Contoh sejarah dalam kehidupan sehari hari di antaranya mode pakaian, bahasa yang digunakan, tradisi tertentu, hingga cara berkomunikasi.
Pengalaman pribadi termasuk cerita sejarah nonfiksi atau secara nyata karena berdasarkan fakta peristiwa atau kejadian dalam hidup pribadi tersebut.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: