Contoh Teks Debat tentang Pendidikan Karakter bagi Generasi Muda di Indonesia

Kamu yang sedang bingung akan menentukan bahasan dan bagaimana penyusunan dengan tepat mengenai contoh teks debat tentang pendidikan karakter, yuk cek pembahasan berikut!

31 Januari 2023 Ikki Riskiana

Bagian Argumen Pendukung yang Pro

Fungsi dari pendidikan karakter memang cukup penting, apalagi untuk siswa yang masih berada di pendidikan terdasar sekalipun. Pembentukan karakter memang akan dimulai sedari anak-anak masih kecil.

Sehingga, nantinya setelah dewasa mereka akan terbentuk dan menjadi kebiasaan yang baik, ketika melakukan karakter buruk otomatis mereka memiliki sinyal untuk kembali ke area yang benar kembali.

Memberikan edukasi sedini mungkin menurut saya menjadi hal yang sangat membantu dalam membentuk karakter anak. Perilaku terpuji dan pandai menempatkan diri khususnya.

Oleh karena itulah, pendidikan ini harus disadari dan terapkan mulai dari lingkup terkecil.

Mulai dari lingkup keluarga, sekolah dan tempat tinggal anak tersebut. Memberikan mereka pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai hal ini perlu kita jadikan tujuan bersama agar bisa tercapai.

Bagian Argumen Kontra atau Menolak

Menanggapi bahwa isu terkait pendidikan karakter sedari dini, pada dasarnya fungsi pendidikan karakter tersebut tidak sesuai pada anak-anak.

Bisa jadi karena terlalu dini, belum memiliki kepentingan atau lainnya. Menggunakan pandangan yang berasal dari pihak anak-anak.

Menerima pemahaman baru yang mewajibkan mereka dalam melakukan tindakan tertentu tentu sama dengan mendikte.

Ini bukan menjadi hal yang baik nantinya apabila anak tersebut mendapatkan pemahaman yang baru dan bisa menekan mereka.

Padahal pada dasarnya pendidikan memberikan kebiasaan dan ilmu baru. Tanpa ada unsur yang menekan sama sekali.

Bagian Argumen Netral

Menyeimbangkan kedua pemahaman antara iya dan tidak dalam menyetujui adanya pendidikan karakter sedari anak-anak.

Perlu kita memiliki pandangan yang terbuka, bahwa pada dasarnya argumen mengenai hal ini tidak bisa disalahkan atau dibenarkan sepenuhnya.

Kita bisa berfokus kepada percobaan materi ini terlebih dahulu pada anak-anak. Lalu, membandingkan antara keduanya sehingga nantinya akan muncul kedua kemungkinan, setelah itulah baru bisa memutuskannya.