Contoh Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Contoh Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional Indonesia – Ketika seseorang ingin menyampaikan suatu ‘alasan’ dengan fakta yang meyakinkan, teks argumentasi kerap digunakan.

Tak jarang, teks argumentasi sering digunakan sebagai bentuk menyikapi isu atau permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat.

Agar kamu lebih paham terkait teks argumentasi, simak penjelasan hingga contohnya di bawah ini.

Berikut Contoh Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional

unsplash.com/diana_pole

Dalam
pelajaran bahasa Indonesia, kamu akan menemukan materi yang membahas tentang
teks argumentasi. Lantas, apa yang dimaksud dengan teks argumentasi?

Nah,
singkatnya teks argumentasi adalah jenis teks yang berisi alasan untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Dasar dari teks
argumentasi ini adalah berpikir kritis dan logis.

Banyak orang yang menggunakan teks argumentasi ini untuk menyikapi isu atau permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat.

Agar lebih paham pengertian hingga contoh teks argumentasi, kamu bisa simak penjelasannya di bawah ini.

Apa
itu Teks Argumentasi?

Sebelum kita melihat contoh teks argumentasi, tentu kamu harus memahami terlebih dahulu pengertian dari teks argumentasi itu sendiri.

Merujuk
pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks argumentasi didefinisikan
sebagai teks yang berisi alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat,
pendirian, atau gagasan.

Sedangkan,
mengutip buku karya Agus Sasono berjudul BPSC Modul Bahasa Indonesia SD/MI
Kelas IV, teks argumentasi diartikan sebagai karangan yang dibuat untuk
menyampaikan suatu gagasan, pemikiran, pendapat, ide, atau opini penulis yang
disertai dengan bukti dan alasan untuk meyakinkan pembaca.

Berdasarkan penjelasan di atas, sederhananya teks argumentasi dapat disimpulkan sebagai sebuah tulisan yang digunakan untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan menggunakan data dan fakta sebagai alasan sekaligus buktinya.

Struktur
Teks Argumentasi

Biasanya,
teks argumentasi dikembangkan dengan pola penalaran sebab-akibat. Artinya, sebab-sebabnya
disampaikan terlebih dahulu dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari
sebab tersebut.

Dalam penggunaannya pada teks argumentasi, sebab-sebabnya juga dapat disajikan menjadi akibat-sebab. Artinya, penulis dapat menyampaikan akibatnya terlebih dahulu, kemudian dijelaskan apa saja sebabnya.

Merujuk
buku karya Tim Cahaya eduka berjudul SKM (Sukses Kuasai Materi) SMA Kelas X,
ada pun struktur teks argumentasi adalah sebagai berikut.

1.
Pendahuluan

Pada bagian ini, kamu cukup menuliskan hal yang menarik dari tema atau tulisan yang akan dibahas.

Tuliskan secara gamblang, singkat, dan padat, namun tetap memiliki daya tarik agar pembaca tertarik ingin membaca lebih lanjut ke bagian tubuh argumen.

2.
Tubuh argumen

Dalam tubuh argumen, kamu bisa menyampaikan pendapat yang disesuaikan dengan data, fakta dan alur yang logis.

Pada bagian ini, kamu juga perlu memperhatikan unsur teks argumentasi agar alasan tersampaikan.

3.
Kesimpulan

Struktur teks argumentasi yang terakhir adalah bagian kesimpulan. Di mana kamu harus bisa menyimpulkan apa saja isi dalam teks argumentasi dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas.

Berbagai Contoh Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional

Agar lebih paham mengenai teks argumentasi, simak beberapa contoh teks argumentasi bertemakan tentang ketahanan pangan nasional yang dikutip dari berbagai sumber berikut ini.

Contoh
1 Teks Argumentasi Tentang Ketahanan Pangan Nasional

Pendahuluan:

Ketahanan pangan merupakan keadaan di mana suatu negara atau wilayah dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi seluruh penduduknya dengan ketersediaan pangan yang cukup, aman, berkualitas, dan bergizi.

Ketahanan pangan lokal menjadi aspek penting dalam mencapai tujuan tersebut, karena memprioritaskan pengembangan dan pemanfaatan sumber daya pangan yang tersedia di wilayah setempat.

Di Indonesia, singkong telah menjadi salah satu tanaman pangan lokal yang strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Tubuh
argumen:

Singkong merupakan salah satu sumber pangan lokal yang memiliki potensi besar. Tanaman singkong dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi lahan, termasuk di wilayah dengan tanah yang kurang subur atau cenderung kering.

Kekuatan adaptasi singkong membuatnya menjadi tanaman yang tangguh dan dapat tumbuh dengan biaya produksi yang rendah.

Selain itu, produksi singkong relatif lebih cepat dibandingkan beberapa tanaman pangan lainnya, sehingga dapat memberikan hasil yang relatif lebih cepat dan memberikan jaminan keberlanjutan pangan di tingkat lokal.

Singkong mengandung nilai gizi yang tinggi dan merupakan sumber karbohidrat yang penting dalam pola makan manusia.

Akar singkong mengandung karbohidrat kompleks, serat, vitamin B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.

Keanekaragaman produk olahan singkong juga sangat beragam, seperti tape, gaplek, keripik, tahu, mie, dan makanan lainnya.

Hal ini mencerminkan fleksibilitas dalam penggunaan singkong sebagai sumber pangan yang beragam dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang berbeda sesuai dengan selera dan kebutuhan lokal.

Melalui peningkatan produksi dan pengolahan singkong, masyarakat lokal dapat memperoleh peluang kerja dan pendapatan yang lebih baik.

Selain itu, pembudidayaan dan pengolahan singkong juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada sumber pangan dari luar wilayah, meningkatkan kemandirian pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal singkong, dibutuhkan upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga riset, petani, dan masyarakat.

Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk insentif, pelatihan, dan akses pasar bagi petani dan pelaku usaha di sektor singkong.

Kesimpulan:

Ketahanan pangan lokal singkong merupakan langkah strategis dalam mencapai ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional. Singkong sebagai tanaman pangan lokal memiliki potensi besar dalam memberikan sumber pangan yang beragam, bergizi, dan berdaya saing.

Pengembangan ketahanan pangan lokal singkong juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat lokal.

Dengan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, diversifikasi pangan melalui singkong dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.

Contoh 2 Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional

Pendahuluan:

Beras singkong atau tepung singkong telah menjadi alternatif pangan yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun tidak berasal dari tanaman padi, beras singkong memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya layak dipertimbangkan sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bervariasi.

Tubuh
argumen:

Berikut adalah beberapa alasan mengapa beras singkong merupakan pilihan yang baik yang bisa menjadi alternatif pangan:

1) Keanekaragaman Pangan
Beras singkong membawa keanekaragaman pangan, yang penting untuk mengatasi ketergantungan pada beras padi dan mengurangi risiko ketidakstabilan pangan.
Diversifikasi sumber pangan dapat membantu mengatasi masalah kekurangan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2) Ketersediaan Tanaman
Tanaman singkong dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim dan tanah yang berbeda. Hal ini membuatnya lebih mudah ditanam dan lebih tahan terhadap fluktuasi cuaca atau kekeringan, jika dibandingkan dengan tanaman padi yang lebih memerlukan air.

3) Nutrisi dan Kandungan Serat
Beras singkong kaya akan karbohidrat kompleks dan serat, yang berperan dalam memberikan energi yang stabil dan memelihara kesehatan pencernaan.
Kandungan serat juga membantu mengontrol kadar gula darah dan menjaga berat badan yang sehat. Tanaman singkong dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim dan tanah yang berbeda.

4) Bebas Gluten
Berbeda dengan beras padi, beras singkong tidak mengandung gluten.
Ini menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang menghindari gluten, seperti penderita penyakit celiac atau yang memiliki sensitivitas gluten.

5) Harga yang Terjangkau
Tepung singkong sering kali lebih terjangkau daripada beras padi. Ini dapat membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk mendapatkan sumber pangan yang cukup.

6) Potensi Pengembangan Produk Olahan:
Beras singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti kue, roti, mie, dan camilan. Potensi ini membuka peluang bagi industri makanan lokal dan diversifikasi konsumsi pangan.

Kesimpulan:

Namun, walaupun beras singkong memiliki banyak keunggulan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Penting untuk memastikan bahwa produksi beras singkong berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.

Selain itu, pendekatan edukasi diperlukan agar masyarakat dapat mengenal dan memanfaatkan beras singkong dengan baik.

Secara keseluruhan, beras singkong adalah alternatif pangan yang menarik dan berpotensi memberikan dampak positif terhadap ketersediaan pangan, keanekaragaman sumber makanan, dan kesejahteraan masyarakat.

Contoh 3 Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional

Pendahuluan:

Salah satu pangan lokal Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras adalah sagu. Nah, sagu ini dinilai dapat membantu menopang persoalan pangan dan energi di Indonesia.

Sagu, telah lama menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di sebagian besar wilayah Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua. Sebagai makanan pokok, sagu banyak tumbuh di hutan atau lingkungan sekitar tempat mereka hidup.

Tidak hanya sebagai makanan pokok, tetapi sagu juga sebagai bahan baku industri. Sagu dijadikan tepung, minyak, dan papan sagu.

Pohon sagu dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter. Dari satu pohon saja, dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.

Kandungan nutrisi terbanyak di dalam sagu adalah karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak.

Sagu mengandung nutrisi seperti 355 kalori, 85,6% karbohidrat, 5% serat, 0,5 gram protein/100 gram sagu hingga rendah kadar gula dan lemak.

Manfaatnya bisa sebagai sumber energi, mencegah diabetes, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan kesehatan tulang dan sendi, menjaga suhu tubuh, hingga dimanfaatkan untuk kesehatan kecantikan.

Tubuh
argumen:

Meskipun memiliki banyak manfaat, sagu sebagian besar masih kurang dimanfaatkan dan kurang dihargai dalam industri makanan global.

Dalam esai ini, saya akan berpendapat bahwa sagu layak mendapat perhatian dan investasi lebih sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bergizi.

Pertama, sagu sangat berkelanjutan. Pohon sagu tumbuh subur di hutan hujan tropis tanpa membutuhkan pupuk atau pestisida.

Tanaman ini juga tahan terhadap kekeringan dan hama, menjadikannya tanaman yang ideal untuk petani skala kecil di daerah pedesaan.

Selain itu, pohon sagu memiliki hasil per hektar yang tinggi dibandingkan dengan tanaman lain seperti padi atau gandum.

Ini berarti, pohon sagu dapat menyediakan lebih banyak makanan dengan penggunaan lahan yang lebih sedikit, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pertanian berkelanjutan.

Kedua, sagu sangat bergizi. Tepung sagu kaya akan karbohidrat, serat, dan mineral penting seperti kalium dan kalsium.

Sagu juga bebas gluten, menjadikannya alternatif yang ideal untuk orang dengan penyakit celiac atau intoleransi gluten.

Tepung sagu dapat digunakan untuk membuat berbagai macam masakan seperti bubur, mie, roti, bahkan makanan penutup seperti puding atau kue.

Kesimpulan:

Terlepas dari manfaat ini, sagu sebagian besar masih kurang dimanfaatkan dalam industri makanan global.

Hal ini antara lain karena kurangnya kesadaran akan potensinya sebagai sumber pangan yang berkelanjutan dan bergizi.

Selain itu, pengolahan tepung sagu membutuhkan peralatan dan keterampilan khusus yang tidak banyak tersedia di banyak negara.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan organisasi internasional harus berinvestasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan sagu.

Pemerintah juga harus mempromosikan kampanye kesadaran untuk mendidik masyarakat tentang manfaat sagu sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bergizi.

Dengan demikian, kita dapat membuka potensi penuh sagu dan berkontribusi pada sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan adil.

Kesimpulannya, sagu merupakan sumber pangan serbaguna dan berkelanjutan yang layak mendapat perhatian dan investasi lebih dalam industri pangan global.

Banyak manfaatnya menjadikan sagu sebagai pilihan yang sangat baik untuk pertanian berkelanjutan dan diet sehat.

Penutup

Oke, di atas tadi adalah informasi yang bisa Mamikos bagikan untuk kamu seputar contoh teks argumentasi tentang ketahanan pangan nasional.

Semoga informasi di atas dapat membantu kamu dalam memahami materi seputar teks argumentasi, ya.

Jika kamu ingin mengulik informasi terkait contoh teks lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta