Contoh Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Teks argumentasi adalah teks yang menyampaikan ide atau gagasan dilengkapi alasan dan fakta yang relevan. Simak penjelasan dan contoh teks argumentasi dalam artikel berikut ini.
Contoh 3 Teks Argumentasi tentang Ketahanan Pangan Nasional
Pendahuluan:
Salah satu pangan lokal Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras adalah sagu. Nah, sagu ini dinilai dapat membantu menopang persoalan pangan dan energi di Indonesia.
Sagu, telah lama menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di sebagian besar wilayah Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua. Sebagai makanan pokok, sagu banyak tumbuh di hutan atau lingkungan sekitar tempat mereka hidup.
Tidak hanya sebagai makanan pokok, tetapi sagu juga sebagai bahan baku industri. Sagu dijadikan tepung, minyak, dan papan sagu.
Pohon sagu dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter. Dari satu pohon saja, dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.
Kandungan nutrisi terbanyak di dalam sagu adalah karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak.
Sagu mengandung nutrisi seperti 355 kalori, 85,6% karbohidrat, 5% serat, 0,5 gram protein/100 gram sagu hingga rendah kadar gula dan lemak.
Manfaatnya bisa sebagai sumber energi, mencegah diabetes, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan kesehatan tulang dan sendi, menjaga suhu tubuh, hingga dimanfaatkan untuk kesehatan kecantikan.

Advertisement
Tubuh argumen:
Meskipun memiliki banyak manfaat, sagu sebagian besar masih kurang dimanfaatkan dan kurang dihargai dalam industri makanan global.
Dalam esai ini, saya akan berpendapat bahwa sagu layak mendapat perhatian dan investasi lebih sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bergizi.
Pertama, sagu sangat berkelanjutan. Pohon sagu tumbuh subur di hutan hujan tropis tanpa membutuhkan pupuk atau pestisida.
Tanaman ini juga tahan terhadap kekeringan dan hama, menjadikannya tanaman yang ideal untuk petani skala kecil di daerah pedesaan.
Selain itu, pohon sagu memiliki hasil per hektar yang tinggi dibandingkan dengan tanaman lain seperti padi atau gandum.
Ini berarti, pohon sagu dapat menyediakan lebih banyak makanan dengan penggunaan lahan yang lebih sedikit, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pertanian berkelanjutan.
Kedua, sagu sangat bergizi. Tepung sagu kaya akan karbohidrat, serat, dan mineral penting seperti kalium dan kalsium.
Sagu juga bebas gluten, menjadikannya alternatif yang ideal untuk orang dengan penyakit celiac atau intoleransi gluten.
Tepung sagu dapat digunakan untuk membuat berbagai macam masakan seperti bubur, mie, roti, bahkan makanan penutup seperti puding atau kue.