3 Contoh Teks Editorial Singkat Tentang Berbagai Topik

3 Contoh Teks Editorial Singkat Tentang Berbagai Topik  –  Apa yang kamu ketahui tentang teks editorial?

Tek editorial berisi pandangan redaksi terhadap suatu persoalan atau peristiwa yang sedang diperbincangkan.

Teks editorial dapat berisi tema apa saja, kehidupan sosial , kesehatan, pandemi, politik, intoleransi, pendidikan, isu HAM, dan lain sebagainya. 

Contoh Teks Editorial Singkat Tentang Berbagai Topik

pixabay.com

Teks editorial berisi pendapat yang didukung oleh fakta. Penyertaan fakta dalam teks editorial digunakan untuk meyakinkan pembaca. Teks editorial dapat dengan mudah ditemui di surat kabar atau koran, majalah, dan media online. Teks editorial terdiri dari tiga struktur, yaitu pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. Untuk lebih jelasnya, kita langsung simak contoh teks editorial di bawah ini, yuk. 

Contoh Teks Editorial Tentang Kesehatan 

Kurangnya Tenaga Kesehatan dan Tidak Patuhnya Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan COVID-19.

Pernyataan Pendapat

Melihat fakta rekor terbaru penambahan pasien positif Covid-19 hingga mencapai 21.342 orang per hari cukup menyesakkan dada para petugas medis di Indonesia. Jumlah tersebut bertambah lebih banyak 13 -14 ribu kasus dalam beberapa hari terakhir. Pertambahan ini terjadi dalam akibat mobilisasi warga saat libur Lebaran 2021 yang tinggi. 

Dengan munculnya varian virus covid-19 yang baru, rumah sakit di beberapa daerah telah menampung pasien lebih dari kapasitas yang seharusnya. Lonjakan pasien covid secara tiba-tiba di rumah sakit membuat para petugas medis juga lebih mudah tertular. Mereka harus melayani pasie ntanpahnti dengan mengunakan APD selama 8 jam. Mereka terpaksa tidak makan dan tidak cukup beristirahat. Hal ini menyebabkan imunitas tubuh tenaga medis jadi menurun dan mudah terserang virus. 

Banyak diantara petugas media yang bisa kembali sehat dan dinyatakan negatif, tapi banyak juga yang meninggal akibat virus menyerang tubuh mereka lebih cepat. Andaikan saja masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan dan tidak memaksakan diri untuk mudik pada libur lebaran kemarin, lonjakan pasien tidak akan separah ini. 

Argumentasi 

Menurut Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), SpOT telah mencatat ada sebanyak 401 dokter meninggal dunia akibat Covid-19 hingga 24 Juni 2021. Padahal per 1 Juni 2021, jumlah dokter yang dinyatakan meninggal akibat Covid-19 masih sebanyak 374 orang. Jika di total, ada sebanyak 949 tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19. Mereka adalah dokter, perawat, bidan, apoteker hingga dokter gigi.

Pada lonjakan parah yang baru-baru saja terjadi di Kudus, Jawa Tengah menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus ada sebanyak 358 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Mereka adalah dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Sedikitnya ada 30 dokter yang terpapar, baik dokter umum maupun dokter gigi. Ada 104 perawat yang terpapar dan 83 seorang bidan. 

Jika dalam satu waktu saja sudah sebanyak itu tenaga kesehatan yang terpapar virus covid-19, maka ada berapa tenaga kesehatan yang harus membackup pelayanan terhadap pasien yang terus berdatangan?  

Penegasan Pendapat 

Dalam menghadapi pandemi covid-19, tidak bisa salah satu pihak saja yang berusaha untuk mengurangi penyebaran virusnya. Kita semua warga negara Indonesia harus bekerjasama untuk mengatasi pandemi ini. Jika masyarakat tidak patuh prosedur kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan , dan menjaga jarak, maka orang lain juga akan terdampak, termasuk para tenaga kesehatan.

Pada masa biasa, tenaga kesehatan sebagian besar rumah sakit sering merasa kekurangan tenaga saat pasien sedang penuh. Di masa pandemi seperti ini, tenaga kesehatan harus bekerja ekstra untuk melayani pasien covid. JIka mereka juga terpara, maka tidak akan ada yang bisa mengurusi pasien. Oleh sebab itu, sebagai masyarakat sebaiknya kita bisa membantu kerja tenaga kesehatan agar maksimal melayani pasien yang benar-benar membutuhkan. 

Contoh Teks Editorial Tentang Pendidikan 

Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan yang cukup besar dalam berbagai aspek pendidikan di Indonesia. 

Pernyataan Pendapat

Sejak kasus covid-19 pertama di umumkan di Indonesia Pada bulan Maret 2020 lalu. Segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan. Hal ini tentunya dikeluhkan banyak orang, terutama mereka yang sudah bekerja. Hal ini dikarenakan terjadi pembatasan di mana-mana karena penyebaran virus semakin masif. Jika tidak bekerja, maka mereka tidak dapat membiayai hidup sehari-hari dan tidak bisa membayar uang sekolah anak. 

Selain aspek pekerjaan dan perekonomian yang terdampak. Aspek penting lainnya yang juga mengalami perubahan cukup besar akibat pandemi covid-19 adalah dunia pendidikan.  Proses belajar mengajar yang semula dilakukan secara langsung berubah menggunakan sistem daring. Dengan adanya perubahan ini siswa/siswi dan guru harus melakukan penyesuaian dengan cepat. Para guru didesak untuk membuat kurikulum sistem online untuk menyesuaikan kondisi, sedangkan anak-anak diminta untuk tetap fokus sekolah walaupun belajar dari rumah. 

Selain guru dan siswa siswi, orang tua juga dituntut agar mampu mendampingi anak-anak mereka saat sedang bersekolah dirumah, terutama anak-anak pada jenjang pendidikan TK dan SD. Menyikapi hal ini, banyak orang tua mengeluh karena disaat yang sama mereka juga harus dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan perangkat dan jaringan internet yang tidak semua orang tua tahu dan menguasai hal tersebut. 

Hal tersebut menunjukan bahwa pandemi covid-19 mengakibatkan perubahan yang besar dalam berbagai aspek pendidikan di Indonesia, baik dari sisi pengajar, siswa, dan orang tua. Sistem dan kurikulum belajar mengajar juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. 

Argumentasi 

Dalam sebuah jurnal yang berjudul Kesenjangan Kualitas Pelayanan di Indonesia Pada Masa Darurat Covid-19: Telaah Demografi Antar Implementasi Kebijakan Belajar Dari Rumah, disimpulkan bahwa  dengan melihat keragaman implementasi Belajar Dari Rumah (BDR), semakin lama kebijakan ini dilakukan, kesenjangan kualitas belajar siswa akan semakin tinggi. 

Selain itu, fakta lain juga menunjukan bahwa pandemi covid-19 berdampak positif dalam dunia pendidikan seperti memicu percepatan transformasi pendidikan atau dalam arti pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan terus berke Rembang menyesuaikan revolusi Industri 4.0, meningkatkan kolaborasi antar orang tua dan guru, penerapan ilmu dalam keluarga menjadi lebih baik, guru menjadi melek teknologi, dan kemajuan jaringan internet semakin gencar di kembangkan ke sleuruh negeri. 

Penegasan Pendapat

Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan yang cukup besar dalam berbagai aspek pendidikan di Indonesia. Namun, pengaruh yang diberikan ada yang negatif, tapi ada juga yang positif. Sistem belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat dan jaringan internet membuat timbulnya kesenjangan terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa/siswi di Indonesia dapat bersekolah online karena keterbatasan perangkat seperti HP dan jaringan internet. Begitu juga dengan sekolah-sekolah yang berada di wilayah 3T. 

Di sisi lain, pengaruh yang diberikan akibat adanya pandemi terhadap dunia pendidikan adalah kemampuan siswa/siswi, guru, dan orang tua untuk mengoperasikan perangkat elektronik dan jaringan internet menjadi lebih baik. Anak-anak tidak hanya menggunakan HP Untuk bermain gim saja, tapi juga mampu mengaplikasikan situs-situs belajar. Begitu juga dengan yang dialami para guru dan orang tua. 

Contoh Teks Editorial di Koran 

Keinginan Memborong Senjata yang Tidak  Bijak Di Masa Pandemi 

Pernyataan Pendapat

Di masa pademi covid-19 yang serba kesulitan ini, Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto menyiapkan anggaran belanja alutsista sebesar Rp 1.750 triliun hingga 2024 mendatang. Hal ini cukup mengejutkan masyarakat Indonesia. Keputusan Prabowo dinilai tidak bijak karena Indonesia sedang menghadapi pandemi yang cukup berat. 

Kebijakan tersebut dinilai ngawur saat perekonomian bangsa Indonesia sedang lesu seperti sekarang ini. Apalagi pendanaannya akan bersumber dari utang luar negeri Indonesia. Menyikapi hal ini, masyarakat Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk membatalkan kebijakan Menteri Prabowo. 

Argumentasi

Pengadaan alutsista akan bersumber dari utang luar negeri. Sedangkan utang luar negeri Indonesia pada kuartal pertama telah mencapai Rp6.169,96 triliun. Dalam dua tahun ini pemerintah Indonesia telah berhutang cukup besar untuk memulihkan perekonomian negara akibat pandemi. 

Diketahui bahwa broker yang mengurusi pengadaan alutsista tersebut adalah Pt Teknologi Militer Indonesia (TMI). Perusahaan ini baru berdiri dua bulan setelah Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan Indonesia. Kemudian, diketahui juga ada 4 orang kader Partai Gerindra yang menjadi Komisaris utama PT TMI. Hal ini memunculkan kecurigaan publik. 

Penegasan Pendapat

Terlepas dari permasalahan kepentingan politik dan lain sebagainya, tetap saja kebijakan pengadaan alutsista dengan anggaran Jumbo yang dibuat Prabowo sangat tidak tepat di masa pandemi ini. Apalagi negara kita sedang menghadapi gelombang kedua dengan berbagai mutasi virus yang lebih membahayakan. 

Saat ini Indonesia juga tidak sedang terancam oleh negara lain untuk melakukan perang secara fisik. Oleh sebab itu, pembelian alutsista sangat tidak tepat. Lebih baik pendanaan direncanakan ulang untuk mengatasi perekonomian negara 

Demikian contoh teks editorial yang dapat Mamikos bagikan untukmu. Semoga contoh teks editorial cukup jelas menuntunmu membuat teks editorial yang baik, ya. Di atas hanyalah beberapa contoh teks editorial tentang topik yang sedang hanya dibicarakan dalam beberapa waktu ini. Kamu bisa membuat teks editorial dengan teman lain yang tidak kalah menarik. Selamat mencoba!


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah