Contoh Teks Debat Singkat beserta Strukturnya

Contoh Teks Debat Singkat beserta Strukturnya – Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata “debat”? Adu argumen, persaingan siapa yang kuat, mengungkap fakta, dan lain sebagainya.

Pada intinya debat adalah adu pendapat diantara dua pihak, dimana masing-masing pihak berusaha mempertahankan pendapatnya agar dinyatakan paling benar dan menang. 

Lalu, seperti apa sih teks debat yang tepat? Artikel ini akan menjawab kegelisahanmu, baca sampai tuntas, ya.

Teks Debat Singkat beserta Strukturnya

unsplash.com/@miguel_photo

Hal yang perlu kamu ketahui bahwa tidak semua adu argumen atau pendapat adalah debat, loh. Kok bisa? Debat adalah adu argumen yang memiliki struktur tertentu.

Kamu tidak bisa asal-asalan mengadu argumen dengan orang lain, lalu menyebutnya perdebatan.

Debat dilakukan memang untuk mencapai kemenangan. Namun, untuk mencapai kemenangan itu, diperlukan teks debat untuk menyusun argumen.

Argumen harus didukung dengan fakta dan data yang logis yang dapat menguatkan diskusi. Kita tidak dapat memenangkan suatu perdebatan kalau hanya kekeh dengan argumen utama saja tanpa dukungan fakta dan data. 

Selain mencapai kemenangan, tujuan utama debat adalah untuk menguji kebenaran sebuah argumen. Argumen dengan dasar yang jelas dapat menjadi acuan untuk hal-hal terkait di kemudian hari.

Itulah sebabnya, teks debat menjadi salah satu hal yang penting untuk menyusun argumen dan sanggahan yang harus dikeluarkan pada sesi debat berlangsung.

Ingin tahu lebih banyak tentang teks debat? Simak saja artikel ini sampai akhir. 

Pengertian Teks Debat

Sebelum membahas lebih jauh mengenai teks debat, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian teks debat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat atau argumen masing-masing.

Menurut Imam (2017), debat adalah proses penyajian ide atau pendapat dua pihak yang saling berseberangan yang mencoba mempertahankan ide atau pendapat mereka.

Menurut Henry Guntur Tarigan, debat adalah kegiatan saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.

Menurut G. Sukandi, debat pada hakekatnya adalah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.

Dari beberapa pandangan tersebut, teks debat berarti penyajian tentang pendapat dari dua pihak yang saling mengajukan argumen berbeda untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Teks debat masuk ke dalam turunan teks eksposisi karena isinya berupa argumen dan pendapat.

Hanya saja, teks debat berisi pendapat dari dua pihak yang saling bertentangan, yakni pendapat afirmasi (setuju), dan oposisi (tidak setuju).

Unsur Teks Debat

  1. Mosi, ahl atau permasalahan yang diperdebatkan.
  2. Tim afirmasi, pihak yang setuju terhadap mosi (pihak pro).
  3. Tim oposisi, pihak yang menentang mosi (pihak kontra).
  4. Tim netral, pihak yang diundang sebagai penonton atau juri debat.
  5. Moderator, pihak yang mengatur jalannya perdebatan seperti mengatur waktu untuk menyatakan pendapat dari masing-masing pihak dan memastikan pertanyaan serta jawaban yang diberikan tidak keuar topik. 
  6. Penulis (Notulen), pihak yang bertugas untuk menulis debat seperti mosi, pendapat posisi, pendapat afirmasi, pertanyaan dan jawaban.

Struktur Teks Debat

  1. Pengenalan, bagian ini berisi tentang perkenalan masing-masing pihak mengenai kedudukannya dalam debat, tim pro atau kontra. 
  2. Penyampaian argumen, bagian ini berisi tentang pernyataan atau argumen awal dari masing-masing pihak mengenai permasalahan yang akan diperdebatkan. 
  3. Debat, bagian ini berisi argumen dari masing-masing pihak untuk menyanggah pernyataan dari pihak lawan. Menyanggah argumen biasanya didukung dengan fakta dan data yang valid. Meskipun saling debat, sanggahan harus disampaikan dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. 
  4. Kesimpulan, bagian ini berisi kesimpulan hasil debat masing-masing pihak dan moderator. 

Contoh Teks Debat tentang Kebijakan Sekolah Tatap Muka

Moderator

Pada kesempatan kali ini, permasalahan yang akan kita bahas bersama adalah rencana dimulainya kembali sekolah tatap muka mulai tahun ajaran baru 2021/2022.

Rencananya pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pembelajaran tatap muka secara terbatas dimulai bulan Juli 2021. 

Tim Pro

Berdasarkan rencana kebijakan yang akan dibuat oleh pemerintah, kami setuju dengan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka secara terbatas pada bulan Juli 2021 mendatang. 

Pasalnya, vaksin terhadap tenaga pendidik sudah mulai didistribusikan. Menurut estimasi, seluruh tenaga pendidik akan selesai di vaksin sebelum tahun ajaran baru dimulai.  

Selain itu, pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan secara terbatas, dalam arti jumlah maksimal siswa hanya 25% saja, waktu bersekolah maksimal  2 hari dalam seminggu, dan durasi belajar maksimal selama 2 jam saja.

Pembelajaran tatap muka ini juga sifatnya sukarela. Artinya, orang tua bebas mengizinkan anaknya untuk bersekolah secara langsung atau tidak. 

Tim Kontra

Kami menentang kebijakan mengenai pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada Juli 2021.

Meskipun sekolah dilakukan secara terbatas dan sukarela, tapi kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan siswa/siswi ini pada saat perjalanan mereka berangkat dan pulang sekolah dan apa yang mereka perbuat di hari-hari tidak bersekolah. 

Di manapun mereka berada, siswa/siswi tetap memiliki resiko terpapar virus yang sama. Jangan sampai, sekolah menjadi tempat penyebaran baru, terlebih lagu mutasi virus covid-19 saat ini sudah banyak di Indonesia dan dikabarkan penyebarannya lebih cepat. 

Sebaiknya kita harus berusaha meminimalisir dan menutup ruang-ruang terjadinya penyebaran.

Dalam kondisi pembelajaran tatap muka terbatas seperti ada siswa yang belajar secara langsung dan ada yang belajar secara online tidak cukup efektif untuk pemerataan pendidikan bagi anak-anak. 

Tim Netral 

Sebagai pihak netral, kami memahami argumen yang disampaikan oleh tim pro dan tim kontra. Kami setuju dengan kebijakan pemerintah akan memulai pembelajaran tatap muka pada Juli 2021.

Hal ini dikarenakan fakta bahwa tidak semua anak di seluruh Indonesia bisa bersekolah secara online. Sebagian besar dari mereka terkendala perangkat dan akses internet. Oleh sebab itu, memang lebih anak kembali belajar di sekolah. 

Namun, dengan situasi dan kondisi pandemi di negara kita yang tampaknya terus mengkhawatirkan ini, kamu juga berpikir bahwa sekolah bisa jadi salah satu klaster penyebaran covid-19.

Jika hal tersebut terjadi, keadaan pandemi di Indonesia kan sulit untuk diatasi. Selain, itu meskipun tenaga pendidik telah mendapat vaksin, tapi anak-anak belum mendapat proteksi yang sama, padahal mereka juga sama rentan terhadap virus tersebut. 

Menurut kami, jika pembelajaran tatap muka tetap akan dilaksanakan, berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, pihak sekolah, orang tua dan siswa/siswi harus bekerja sama untuk melakukan pembatasan sesuai aturan.

Pemerintah harus pastikan bahwa penyebaran virus dapat dikendalikan dengan baik, kemudian sekolah dibolehkan buka kembali. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, pemerintah harus menghentikan pembelajaran tatap muka secara langsung. 

Kesimpulan

Berdasarkan perdebatan yang telah dilewati, kita dapat menyimpulkan bahwa dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.

Jika pemerintah ingin pembelajar tatap muka segera dilaksanakan, pemerinta harus memastikan seluruh tenaga pendidik dan siswa/siswi sudah diberi proteksi yang sama.

Selain itu, seluruh orang tua dan siswa/siswi dapat mematuhi pembatasan dengan baik. 

Contoh Teks Debat tentang Kenakalan Remaja

Moderator

Pada kesempatan ini, kita akan membahas masalah kenakalan remaja yang dianggap sebagai hal lumrah.

Banyaknya berita yang beredar terkait kenakalan remaja ternyata menyoroti perilaku mereka yang sampai menimbulkan kerugian.

Padahal, remaja bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan positif. Kenakalan remaja perlu dimaafkan, kemudian dicegah dengan sosialisasi dan pendampingan.

Tim Pro

Masa remaja yang penuh dengan rasa penasaran perlu diimbangi kontrol orang-orang di sekitarnya. Kami setuju bahwa kenakalan remaja yang menimbulkan kerugian bisa disiasati dengan adanya sosialisasi terkait hal-hal yang bisa mengontrol aktivitasnya.

Perbuatan negatif remaja sangat mungkin diakibatkan pengetahuan yang kurang, sehingga perilakunya tidak didasari pertimbangan. Misalnya saja remaja yang tergabung dalam kegiatan tawuran, mencoba obat terlarang, dan melakukan tindakan nakal di sekolah.

Agar remaja bisa terus belajar, kenakalan yang sifatnya ringan bisa dimaafkan. Kami setuju bahwa langkah pencegahan untuk kenakalan para remaja pun bisa diberikan dengan cara sosialisasi dan pendampingan.

Tim Kontra

Tim kami tidak setuju bahwa kenakalan remaja bisa dimaafkan dengan mudah. Remaja yang dibiarkan membuat kesalahan akan berpotensi mengulang kesalahan tersebut. Apalagi bagi remaja yang dimanja oleh orang tua dan selalu diberikan toleransi ketika membuat kesalahan.

Perlu adanya efek jera bagi remaja agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Jika mereka mudah mendapatkan maaf, bisa jadi mereka akan meremehkan kesalahan yang dibuat.

Masa remaja yang rentan dengan coba-coba pun bisa dianggap mereka sebagai ajang pencarian jati diri dengan membuat kesalahan sebanyak-banyaknya.

Perlu adanya hukuman yang sesuai dengan kesalahan, bahkan bisa mendatangkan bantuan pihak kepolisian atau badan hukum.

Tim Netral

Sebagai pihak yang tidak memihak tim pro dan tim kontra, kami paham bahwa masa remaja penuh dengan rasa penasaran. Sangat wajar jika remaja membuat kesalahan asalkan mereka memahami bahwa apa yang mereka lakukan memang salah dan mempunyai konsekuensi.

Sebagai orang dewasa, tugas yang kita emban adalah mengingatkan remaja untuk bertindak sesuai koridor. Kami kurang sependapat dengan tim pro yang bisa dengan mudah memaafkan remaja karena bisa berdampak pada mental remaja yang meremehkan kesalahan. Namun, kami juga kurang sependapat dengan tim kontra yang selalu menerapkan hukuman pada para remaja.

Kami beranggapan bahwa perlu ada pembagian yang jelas terkait kenakalan remaja yang bisa ditoleransi. Misalnya kenakalan yang tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain, seperti membolos sekolah. Namun, untuk kenakalan yang membuat orang lain rugi, seperti aksi klitih, diperlukan bantuan dari pihak berwajib untuk membuat efek jera pada remaja.

Kesimpulan

Kenakalan remaja sebagai hal yang wajar terjadi di usia mereka perlu disikapi dengan bijaksana. Jika kesalahan yang dibuat remaja masih bisa ditoleransi dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi orang lain, kesalahan tersebut bisa dimaafkan.

Namun, jika kesalahan sudah melibatkan orang lain hingga merugikan, remaja perlu mendapatkan pendampingan khusus.

Contoh Teks Debat tentang Lingkungan

Moderator

Penggunaan styrofoam untuk bungkus makanan lumrah ditemukan di warung makan. Dengan adanya teknologi pesan makan secara online, penggunaan styrofoam meningkat pesat.

Selain dinilai lebih praktis, harga styrofoam juga terjangkau. Namun, styrofoam termasuk bahan yang tidak dapat didaur ulang dan berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan.

Tim Pro

Penggunaan styrofoam sangat membantu para pedagang makanan, terutama makanan yang panas dan perlu dibungkus. Jika pelanggan mendapatkan bungkus makanan plastik biasa, kemasan akan terlihat kurang rapi dan berpengaruh pada penataan makanan.

Styrofoam mampu mengatasi masalah bungkus makanan yang kurang praktis dan memakan tempat. Variasi bentuk styrofoam juga memfasilitasi pedagang yang ingin menjual makanan dalam berbagai ukuran.

Harga styrofoam terjangkau dan mudah diperoleh di toko plastik. Dengan adanya styrofoam, masyarakat bisa mendapatkan makanan dengan penataan yang rapi tanpa perlu takut isi makanan tumpah. Asalkan styrofoam dibuang pada tempatnya, lingkungan tidak akan tercemar.

Tim Kontra

Kami menentang kebijakan bungkus makanan menggunakan styrofoam. Penggunaan styrofoam semakin menjamur karena adanya jasa pesan makanan online. Kampanye meminimalisir plastik bisa gagal jika masyarakat beralih ke styrofoam.

Styrofoam tidak dapat diurai oleh lingkungan. Jika terpecah menjadi bagian kecil, styrofoam akan menjadi mikroplastik yang berpotensi dimakan organisme perairan. Nantinya, partikel tersebut akan terakumulasi dalam tubuh organisme dan jika dikonsumsi manusia akan terkumpul ke tubuh manusia.

Selain itu, dampak negatif penggunaan styrofoam bisa dilihat pada sisi kesehatan. Kemasan styrofoam adalah kemasan sekali pakai yang tidak direkomendasikan untuk bahan panas dan bisa mengakibatkan penyakit.

Kami tidak setuju jika penggunaan styrofoam hanya melihat segi kepraktisan saja karena dampak negatif yang ditimbulkan lebih besar dibandingkan dampak positifnya.

Jadi, penggunaan styrofoam harus dilarang. Agar lebih praktis dan tidak membebani pedagang, plastik kemasan ramah lingkungan yang tahan panas dan dingin bisa dikembangkan.

Tim Netral

Sebagai pihak yang berada di sisi netral, kami mengetahui bahwa penggunaan styrofoam bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi, styrofoam memudahkan para pedagang dalam melayani pembeli.

Di sisi lain, sampah yang dihasilkan styrofoam tidak bisa diuraikan dengan mudah di lingkungan. Kemasan styrofoam yang termasuk bungkus sekali pakai semestinya bisa dikurangi dengan bungkus kemasan daur ulang lainnya.

Kesimpulan

Penggunaan styrofoam perlu diganti dengan kemasan lain yang lebih ramah lingkungan dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Solusinya, pengembangan plastik ramah lingkungan bisa dikembangkan.

Contoh Teks Debat tentang Kesehatan

Moderator

Kebiasaan begadang bagi remaja dianggap sebagai hal yang biasa. Alasan remaja begadang bermacam-macam, seperti mengerjakan tugas, menyelesaikan pekerjaan, atau sekadar nongkrong bersama teman-teman. Kebiasaan begadang ternyata memberikan dampak bagi kesehatan dan memengaruhi ritme tidur.

Tim Pro

Kebiasaan begadang bagi remaja sangat wajar terjadi, apalagi di masa sekolah dan kuliah. Remaja yang mempunyai banyak tugas harus membagi waktu hingga begadang agar kewajibannya terlaksana.

Selain itu, remaja yang begadang dan ngumpul bersama teman-teman sebenarnya sedang melatih diri untuk bersosialisasi. Mereka akan mendapatkan sudut pandang baru jika ngobrol bersama teman-temannya. Apalagi jika remaja tidak sempat bertemu dengan rekannya pada siang hari.

Selagi remaja masih meluangkan waktu untuk tidur dan menjaga kesehatan tubuh, begadang tidak menjadi masalah besar. Remaja juga bisa begadang sambil melakukan hal-hal produktif bahkan berolahraga.

Tim Kontra

Tim kami tidak sependapat dengan kebiasaan begadang yang dinormalisasi. Remaja yang masih dalam masa pertumbuhan memerlukan waktu tidur cukup dan olahraga rutin agar perkembangannya tidak terganggu.

Jika remaja dibiasakan begadang, jam kerja tubuh yang seharusnya teratur akan menjadi kacau. Remaja akan rentan mengalami gangguan tidur seperti insomnia, kesulitan mengatur emosi, dan menderita penyakit hati.

Remaja yang kekurangan waktu tidur menunjukkan performa yang kurang maksimal di sekolah. Remaja menjadi kurang fokus ketika belajar di kelas, hingga berdampak pada penurunan prestasi dan nilai.

Seharusnya remaja memaksimalkan waktu untuk beraktivitas pada pagi hingga petang agar ritme tidur tidak terganggu. Di media sudah banyak beredar informasi bahwa orang yang terbiasa begadang rentan mengalami masalah kesehatan. Oleh karena itu, remaja wajib tidur cukup 8 jam per hari.

Tim Netral

Aktivitas begadang bagi remaja terkadang memang tidak bisa dihindari, apalagi ada aktivitas yang menuntut remaja untuk segera menyelesaikannya. Selagi remaja bisa menjalani hidup dengan seimbang, begadang tidak menjadi masalah.

Apalagi jika kebiasaan begadang hanya dilakukan sesekali karena hal penting. Remaja juga perlu meluangkan waktu khusus untuk berolahraga agar tubuh tetap sehat.

Kesimpulan

Kebiasaan begadang bagi remaja boleh dilakukan asalkan alasannya jelas dan memang mendesak. Jika dibiasakan begadang, kesehatan akan terganggu. Remaja juga perlu mengimbangi aktivitas dengan olahraga dan menjaga kesehatan tubuh.

Contoh Teks Debat tentang Teknologi

Moderator

Kehidupan kita di zaman ini sangat identik dengan teknologi. Dari tahun ke tahun, pembaruan teknologi terus terjadi. Bahkan, sudah ada wacana untuk menciptakan metaverse atau alam semesta yang sifatnya fiktif.

Dengan adanya teknologi, terutama di bidang komunikasi, masyarakat tidak perlu menunggu waktu lama untuk bisa terhubung dengan orang-orang di sekitarnya.

Tim Pro

Kemajuan teknologi memang menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Selagi teknologi bisa menguntungkan manusia, tidak ada salahnya untuk memaksimalkan penggunaannya.

Kita bisa memanfaatkan sarana telepon dan video call untuk menghubungi kerabat yang lokasinya jauh. Tidak hanya itu, media sosial bisa digunakan untuk mengetahui kabar teman-teman beserta unggahan terbaru mereka.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat hingga memunculkan metaverse akan mengasah kreativitas orang-orang dan membuka lapangan kerja baru. Dunia virtual yang semakin canggih pun akan segera terwujud.

Teknologi yang sudah ada saat ini perlu dipertahankan dan terus dikembangkan. Jika banyak orang menghabiskan waktu untuk berselancar di media sosial untuk menjalin relasi dan meningkatkan inovasi terhadap teknologi, hal tersebut perlu disikapi secara positif.

Tim Kontra

Sebagai bentuk kemajuan yang tidak bisa dihindari, manusia perlu mengontrol aspek teknologi yang ada di hidupnya. Jika dibandingkan dari tahun ke tahun, pola komunikasi orang-orang banyak mengalami perubahan.

Dulu interaksi hanya bisa dilakukan secara langsung dengan tatap muka. Namun, saat ini karena sudah ada kemajuan teknologi pesat, interaksi bisa digantikan dengan tatap muka melalui aplikasi digital. Perkembangan teknologi komunikasi mulai dari surat yang dikirim pos hingga SMS dan fitur chat tidak dianggap sebagai hal aneh.

Sayangnya, kami kurang setuju jika seluruh kemajuan teknologi harus disikapi secara positif. Sebba, nyatanya penggunaan teknologi yang kurang bijaksana bisa mengurangi interaksi orang-orang secara nyata. Misalnya saja ketika mengobrol langsung, ada yang justru fokus ke gadget dan mengabaikan orang di depannya.

Sekalipun teknologi sudah maju, ada orang yang belum siap dengan kemajuan tersebut. Jika metaverse atau dunia virtual berhasil diciptakan, interaksi nyata orang-orang akan semakin berkurang dan hal tersebut berbahaya. Sisi keegoisan manusia akan semakin tidak terkontrol.

Tim Netral

Teknologi memang memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk menjalin interaksi. Bahkan, adanya teknologi juga membuat lapangan pekerjaan baru yang dulunya tidak pernah diprediksi ada.

Untuk menyiasati dampak negatif teknologi, terutama teknologi di bidang komunikasi, masyarakat perlu menyeimbangkan interaksi.

Misalnya dengan meluangkan waktu untuk berkomunikasi langsung, menyimpan gadget ketika sedang tatap muka, dan lebih banyak menghabiskan waktu di dunia nyata. Teknologi menjadi sarana untuk menghubungkan yang jauh dan bukan malah menjauhkan yang dekat.

Kesimpulan

Diperlukan kesadaran dari setiap orang tentang kebijaksanaan dalam menggunakan teknologi. Keseimbangan penggunaan teknologi tersebut diperlukan agar manusia bisa tetap menjalin interaksi dengan orang lain secara langsung dan melalui media sosial.

Itu dia contoh teks debat singkat beserta strukturnya yang harus kamu ketahui. Ingat, ya tidak semua adu argumen dapat disebut perdebatan. Debat yang baik adalah debat yang dilakukan sesuai strukturnya.

Di sinilah peran teks debat sangat dibutuhkan. Selain itu, debat harus dilakukan dengan bahasa yang baik dan sopan dan didukung oleh fakta dan data yang valid. 

Selain itu, debat harus dilakukan dengan bahasa yang baik dan sopan dan didukung oleh fakta dan data yang valid. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta