Contoh Teks Eksplanasi Petir Dilengkapi Struktur dan Kaidah Kebahasaannya – Dalam pembuatan contoh teks eksplanasi petir memang perlu memperhatikan kaidah kebahasaannya

Pada dasarnya, ada tiga dasar kebahasaan dalam pembuatan sebuah teks eksplanasi, yaitu pernyataan umum, sebab akibat, dan interpretasi sehingga pembaca mengetahui posisi paragraf berkaitan.

Ketepatan konteks penjelasan juga harus relevan dengan kebahasaan tersebut.

Jadi, akan Mamikos berikan contoh teks eksplanasi petir lengkap dengan struktur dan kaidah kebahasaan yang benar berikut ini.

Contoh Teks Eksplanasi Petir dan Kaidah Bahasanya

Sebelum kita membuat contoh teks eksplanasi petir, ada baiknya jika memahami aspek kebahasaan atau struktur teks eksplanasi.

Akan kami jelaskan secara rinci sehingga kamu dapat menjadikannya sebagai referensi.

1. Pernyataan umum

Pernyataan umum merupakan sebuah paragraf yang berisi dengan tema umum terkait konteks. Jadi, bisa kita cantumkan apa masalah yang menjadi sebuah topik bahasan terkait.

2. Sebab akibat

Berisi terkait sebab akibat kejadian atau masalah yang hendak dibahas pada materi tersebut. Jadi, langsung saja pada konteks utama sehingga kamu dapat menjadikannya pembahasan.

3. Interpretasi 

Biasanya berisi kesimpulan, pemecahan masalah, dan sudut pandang penulis terhadap masalah terkait. Jadi, memang harus ada pelajaran yang dapat dipetik dari permasalahan tersebut.

Contoh teks eksplanasi petir ketika hujan

1. Pernyataan umum

Selama ini kita sering melihat sebuah fenomena alam luar biasa ketika hujan, yaitu guntur. Ini adalah sebuah kejadian yang cukup sulit diramalkan ketika tidak mengetahui apa sebenarnya penyebabnya.

Ketika hujan, terkadang guntur dapat membahayakan karena kekuatan penghancurnya cukup besar. Oleh karenanya, kita sebagai manusia perlu mengetahui seperti apa sebenarnya itu dapat terbentuk.

2. Sebab akibat contoh teks eksplanasi petir ketika hujan

Ketika hujan, terjadi kondisi dimana kondensasi naik pada atmosfer bumi. Hal tersebut menimbulkan sebuah arus elektromagnetik yang memicu terjadinya sebuah perbedaan vasa.

Beda vasa ini pada akhirnya akan membentuk sebuah percikan energi yang memiliki daya penghancur cukup besar.

Secara umum, diperkirakan kekuatan beda vasa dari percikan tersebut mencapai jutaan volt.

Tentu saja beda potensial tersebut tidak akan membentuk menjadi guntur ketika tidak ada perantara.

Di sini perantara dibutuhkan sebenarnya tidak terlalu banyak karena udara saja sudah bisa menjadi perantaranya.

Oleh karena itu, ketika hujan kita akan melihat sebuah fenomena alam luar biasa seperti kilatan cahaya.

Pada saat sampai ke mata, hal tersebut akan diterima oleh retina dan diproses pada gelombang otak.

Jika hal tersebut sudah diproses maka kita sebagai manusia baru dapat menyadari hal tersebut terjadi.

Memang terdapat berbagai rangkaian kejadian pada saat ada kondensasi elektromagnetik di alam.

Tentu saja itu tidak bisa dipandang sebelah mata karena mampu menimbulkan daya rusak cukup tinggi.

Oleh karena itu, apabila gedung tidak ingin hancur terkena serangan maka harus memasang sebuah penahan.

Penahan itu sering digunakan pada bangunan tinggi karena potensi mereka menerima sambaran juga besar. Apabila tidak menggunakan alat seperti itu tentu saja akan berbahaya bagi penghuni gedung tersebut.

Pengaruh daya isolasi pada kelembaban udara juga berpengaruh pada terciptanya sebuah petir.

Jadi, ketika musim hujan dimana kelembaban cukup tinggi memang sering terlihat fenomena ini.