Contoh Teks Eksplanasi tentang Tsunami, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung

Contoh Teks Eksplanasi tentang Tsunami, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung — Pada artikel kali ini, Mamikos akan membahas contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung.

Pernahkah kamu menyaksikan fenomena tsunami, tanah longsor, ataupun angin puting beliung baik secara langsung atau tidak langsung?

Jika pernah, apakah kamu pernah berpikir mengapa dan bagaimana peristiwa bencana alam tersebut dapat terjadi?

Rangkaian Contoh Teks Eksplanasi tentang Bencana Alam

https://okezone.com/

Jadi, untuk menjawab mengapa serta bagaimana bencana alam tersebut terjadi, kamu dapat membaca teks eksplanasi.

Di pelajaran bahasa Indonesia, biasanya siswa akan diminta untuk menganalisis serta membuat teks eksplanasi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan jenis teks tersebut dan bagaimana cara membuatnya? Simak uraian berikut untuk mendapatkan jawabannya.

Memahami Pengertian Teks Eksplanasi

Sebelum membahas lebih lanjut tentang contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung, kami akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian naskah eksplanasi (explanation text).

Ini merupakan teks yang berisi penjelasan mengenai proses terjadinya sebuah fenomena di sekitar kita.

Fenomena tersebut bisa berupa fenomena alam, fenomena budaya, fenomena sosial, ilmu pengetahuan yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam explanation text, kamu dapat menemukan jawaban dari pertanyaan mengapa dan bagaimana sebuah fenomena terjadi.

Dengan membaca informasi yang ada di dalam naskah tersebut, pembaca akan memperoleh wawasan dan pemahaman baru.

Contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung berisi informasi yang bersifat faktual serta informatif.

Dalam penulisannya, teks ini menggunakan sudut pandang ilmu pengetahuan alias bersifat ilmiah.

Sebagai contoh teks eksplanasi yang mengangkat topik tsunami, di dalamnya berisi proses terjadinya fenomena alam tsunami.

Terdapat hubungan sebab akibat untuk menunjukkan mengapa serta bagaimana tsunami bisa terjadi.

Untuk menghasilkan eksplanasi mengenai tsunami secara baik dan benar, kamu dapat mengaitkannya dengan sudut pandang ilmu geografi dan geologi.

Tujuan penulisan naskah eksplanasi adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman akan suatu fenomena.

Contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung tidak memuat ajakan yang mempengaruhi atau membujuk pembaca.

Tidak pula menyajikan karangan fiktif seperti naskah narasi, karena teks eksplanasi termasuk jenis karangan non fiksi.

Struktur Penulisan dari Teks Eksplanasi

Sebagaimana penulisan karangan lainnya, teks eksplanasi juga memiliki struktur penulisan tersendiri.

Sebuah naskah dapat dikategorikan sebagai naskah eksplanasi apabila memiliki susunan struktur seperti berikut ini.

1. Pernyataan Umum

Pernyataan umum adalah bagian pertama dalam struktur penulisan contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung, maupun fenomena lainnya. Bagian ini berisi gambaran umum mengenai fenomena yang akan dibahas.

Dalam pernyataan umum, penulis juga menjelaskan proses bagaimana fenomena yang dibahas terjadi.

Kalimat yang digunakan berbentuk deskripsi umum sehingga pembaca mendapatkan gambaran awal sebelum menggali informasi lebih detail.

2. Rangkaian Peristiwa

Struktur selanjutnya yaitu menjelaskan rangkaian peristiwa. Setelah menyajikan pernyataan umum, selanjutnya penulis memberikan penjelasan berisi rangkaian kejadian dengan alur sebab akibat.

Dalam penulisan contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung, serta fenomena lainnya penulis perlu menjabarkan penjelasan mengenai penyebab dan juga akibat atau dampak yang ditimbulkan oleh fenomena tersebut.

Bagian ini dapat dijelaskan dalam beberapa paragraf. Semakin banyak penjelasannya, maka informasi yang diberikan akan lebih komprehensif. Namun, pastikan agar tetap fokus pada tema yang dibahas.

3. Kesimpulan atau Interpretasi

Bagian ketiga dan terakhir dalam penulisan teks eksplanasi yaitu interpretasi. Bagian interpretasi berisi penarikan kesimpulan oleh penulis.

Kemudian, penulis juga dapat memberikan tanggapan, pandangan, atau pernyataan berkaitan dengan fenomena tersebut.

Contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung yang ditulis berdasarkan urutan struktur yang tepat akan menghasilkan naskah bermutu.

Dari sisi pembaca, mereka dapat memperoleh wawasan tambahan yang informatif dan faktual.

Perbedaan Teks Eksplanasi dan Teks Eksposisi

Sekilas eksplanasi dan eksposisi terdengar mirip dan keduanya mengacu pada jenis-jenis teks.

Meskipun terdengar mirip namun keduanya tidak sama. Ada sejumlah perbedaan mendasar yang membedakan kedua jenis tulisan tersebut.

Teks eksplanasi adalah naskah yang berisi penjelasan rangkaian proses pada suatu fenomena.

Sedangkan teks eksposisi adalah naskah yang berisi pendapat penulis tanpa bertujuan mempengaruhi pembaca.

Selain dari pengertiannya, perbedaan antara contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung dengan teks eksposisi antara lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan Tujuan Penulisan

Kedua jenis tulisan tersebut memiliki tujuan penulisan yang berbeda. Teks eksplanasi bertujuan untuk menyampaikan informasi, memberikan wawasan dan pemahaman baru kepada pembaca tentang bagaimana proses terjadinya suatu fenomena.

Sedangkan eksposisi adalah tulisan yang dibuat untuk menyampaikan informasi, penjelasan mengenai suatu ide, pendapat, atau pokok pikiran tanpa mempengaruhi orang lain agar menerima dan setuju dengan gagasan yang disampaikan.

2. Berdasarkan Struktur

Penulisan contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung maupun fenomena lainnya memiliki struktur yang berbeda dari naskah eksposisi.

Pada naskah eksplanasi, susunan strukturnya terdiri dari pernyataan umum, penjelasan, dan interpretasi.

Sedangkan susunan struktur penulisan pada naskah eksposisi terdiri dari bagian tesis (pernyataan ide atau pendapat), argumentasi (berisi bukti untuk mendukung tesis), dan reinterasi (penegasan ulang pendapat).

3. Berdasarkan Kaidah Kebahasaan

Penulisan contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung, dan fenomena lainnya menggunakan kaidah kebahasaan yang khas serta berbeda dari naskah eksposisi.

Kaidah kebahasaan pada penulisan eksposisi di antaranya:

  1. Menggunakan kata keterangan (adverbia)
  2. Banyak menggunakan konjungsi seperti dan, atau, serta, dan lainnya
  3. Melibatkan penggunaan kata kerja material (kata kerja yang menunjukkan aktivitas fisik terlihat)
  4. Menggunakan kata kerja relasional
  5. Menggunakan kata kerja yang menjelaskan persepsi
  6. Menggunakan kata kerja yang menjelaskan afeksi
  7. Menggunakan kata kerja yang menjelaskan kognisi

Sedangkan kaidah kebahasaan pada penulisan contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung di antaranya:

  1. Banyak menggunakan kata dan kalimat denotatif
  2. Banyak menggunakan konjungsi kausalitas yang menyatakan hubungan sebab akibat
  3. Memakai alur kronologis dan keterangan waktu, misalnya kata kemudian, lalu, setelah, dan lainnya

Contoh Teks Eksplanasi Tsunami, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Pembahasannya

Setelah mengetahui pengertian serta struktur yang menyusunnya, kamu bisa mulai berlatih untuk membuat explanation text.

Agar tidak bingung, Mamikos akan memberikan 3 contoh explanation text tentang fenomena bencana alam beserta pembahasannya.

1. Contoh Teks Eksplanasi Tsunami

Tsunami

Tsunami merupakan kata serapan dari bahasa Jepang yang makna harfiahnya yaitu “ombak besar di pelabuhan”. Ini merupakan fenomena alam berupa gelombang air laut besar yang terjadi akibat adanya gangguan di dasar laut.

Gangguan tersebut bisa berupa pergeseran lempeng tektonik bumi, tanah longsor bawah laut, erupsi gunung api bawah laut, hingga hantaman meteor. Akibat yang ditimbulkan gangguan tersebut adalah gelombang air besar merambat ke segala arah.

Gelombang tsunami bisa mencapai kecepatan 600-900 km/jam dengan ketinggian hingga 30 meter. Pada awalnya, gelombang yang dihasilkan memiliki amplitudo relatif kecil, yakni berkisar 30-60 cm sehingga saat di laut lepas efeknya tidak begitu terasa.

Namun semakin mendekati pantai, amplitudonya membesar. 80-90% tsunami diakibatkan oleh gempa bawah laut, terutama gempa yang terjadi pada zona subduksi atau penunjangan (zona pertemuan dua lempeng yang menunjam).

Pergerakan secara vertikal di kerak bumi berakibat pada perubahan dasar laut secara tiba-tiba baik itu naik atau turun. Ini menyebabkan kesetimbangan air terganggu.

Ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut. Pada saat mencapai pantai, gelombang akan semakin besar dan menjadi tsunami. Gerakan vertikal tersebut bisa terjadi pada daerah sesar atau patahan.

Gempa bawah laut yang terjadi di zona subduksi di mana lempeng samudera menunjam ke lempeng benua sangat berpotensi menimbulkan tsunami. Biasanya, tsunami ditimbulkan oleh gempa berkekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih.

Kesimpulannya, tsunami dapat terjadi karena gempa yang mengakibatkan gerakan vertikal di dasar laut. Tanah longsor, letusan gunung api, serta hantaman benda langit raksasa berkecepatan tinggi juga dapat mengakibatkan bencana tsunami.

Pembahasan Struktur

Kamu telah mengetahui bahwa penulisan contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pernyataan umum, rangkaian peristiwa, dan interpretasi.

Berdasarkan teks di atas, bagian pernyataan umum ditunjukkan dengan penjelasan tentang apa itu tsunami secara umum. Disebutkan pula beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Bagian kedua pada contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung tema tsunami di atas memberikan informasi berupa rangkaian kronologi bagaimana serta mengapa tsunami terjadi. Poin-poin penting yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Tsunami berawal dari gerakan vertikal di dasar laut
  2. Gerakan vertikal mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba
  3. Perubahan dasar laut menyebabkan air laut tidak seimbang dan menghasilkan energi dan gelombang air laut
  4. Gelombang ombak semakin besar saat mendekati pantai dan terjadilah tsunami

Sementara bagian ketiga pada contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung tema tsunami di atas, penulis menarik kesimpulan:

  1. Tsunami dapat disebabkan oleh gerakan vertikal di dasar laut akibat gempa bumi
  2. Tanah longsor di bawah laut juga berpotensi mengakibatkan tsunami
  3. Letusan gunung api bawah laut adalah penyebab lain tsunami
  4. Hantaman benda langit raksasa ke laut yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi bisa menimbulkan tsunami

2. Contoh Teks Eksplanasi Tanah Longsor

Tanah Longsor

Tanah longsor dapat didefinisikan sebagai fenomena geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah maupun campuran keduanya kemudian menuruni permukaan lereng.

Pergerakan massa tersebut diakibatkan oleh ketidakstabilan tanah penyusun lereng. Sehingga menghasilkan jatuhnya bebatuan maupun massa tanah dalam jumlah besar.

Secara umum, fenomena alam ini disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor pemicu dan pendorong. Faktor pemicu adalah faktor yang berpotensi menyebabkan pergerakan material penyusun lereng itu sendiri.

Sedangkan faktor pendorong yaitu faktor yang berpengaruh terhadap kondisi material. Misalnya kemiringan lereng, intensitas hujan, pelapukan, hingga penebangan liar. Hal-hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi material secara langsung.

Proses terjadinya tanah longsor sendiri bermula dari air yang meresap ke dalam tanah sehingga membuat bobot tanah bertambah. Kemudian, air menembus sampai bidang gelincir dan menyebabkan pergerakan keluar lereng.

Longsor terjadi apabila besarnya gaya pendorong pada lereng lebih kuat dibanding gaya penahannya. Gaya penahan dipengaruhi oleh faktor kekuatan batuan penyusun serta kepadatan tanah.

Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh faktor air, beban dan berat jenis batuan penyusun, serta besarnya sudut kemiringan lereng.

Tanah longsor kerap terjadi saat musim hujan. Ketika memasuki musim kemarau, retakan tanah mempermudah air meresap.

Resapan air kemudian terakumulasi di dasar lereng dan berpotensi memicu gerakan lateral. Akibatnya, material penyusunnya lebih mudah menuruni lereng dan terjadilah tanah longsor.

Tanah longsor bisa terjadi karena faktor kondisi internal tanah dan faktor eksternal. Untuk mengurangi risiko longsor, dapat dilakukan pencegahan seperti penghijauan, tidak mendirikan bangunan di tebing, tidak membuat sawah dan kolam di atas lereng.

Pembahasan Struktur

Contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung untuk tema tanah longsor terbangi menjadi 3 bagian, yakni pernyataan umum, rangkaian kejadian, dan kesimpulan atau interpretasi.

Pernyataan umum ditunjukkan dengan adanya gambaran umum seputar pengertian serta penyebab tanah longsor. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan rangkaian kejadian:

  1. Tanah longsor diawali air yang meresap ke tanah dan menyebabkan penambahan bobot tanah
  2. Air bergerak ke bidang gelincir menyebabkan material bergerak keluar lereng
  3. Gaya pendorong yang lebih besar dibanding gaya penahan menyebabkan terjadinya longsor.

Pada bagian akhir contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung di atas, penulis menarik kesimpulan serta menyampaikan ide pencegahan longsor:

  1. Tanah longsor bisa terjadi akibat pengaruh dari kondisi internal dan eksternal material penyusun
  2. Pencegahan bisa dilakukan dengan melakukan penghijauan, menghindari mendirikan bangunan, sawah, atau kolam di atas tebing

3. Contoh Teks Eksplanasi Angin Puting Beliung

Angin Puting Beliung

Angin puting beliung merupakan angin yang bergerak memutar pada kecepatan di atas 63 km/jam dengan durasi antara 3-5 menit lamanya. Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba saat siang ataupun sore hari.

Dengan kecepatan tinggi, pusaran angin puting beliung dapat menghancurkan benda-benda yang dilewatinya. Benda-benda yang dilewati angin ini dapat terangkat kemudian terlempar pada jarak tertentu.

Angin puting beliung terjadi akibat kenaikan suhu udara pada siang hari. Kemudian awan hitam berkumpul sebagai akibat dari radiasi sinar matahari. Kumpulan awan tersebut kemudian semakin tebal dan tumbuh secara vertikal.

Di dalamnya terjadi pergolakan arus udara yang naik turun dengan kecepatan tinggi. Saat arus udara menurun secara cepat, arus tersebut bergerak menuju permukaan tanah. Kemudian secara tiba-tiba berhembus dan bergerak secara acak.

Angin puting beliung yang bergerak cepat dan acak dapat mengakibatkan sejumlah kerusakan dengan tingkat keparahan beragam. Mulai dari kerusakan infrastruktur, pemukiman, perkebunan, dan lainnya.

Angin puting beliung adalah murni fenomena alam dan tidak dipengaruhi aktivitas manusia. Untuk meminimalisir risiko, sebaiknya kenali tanda-tandanya seperti suhu udara sangat panas, muncul awan berlapis-lapis, angin kencang, dan lainnya.

Pembahasan Struktur

Contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung di atas memiliki 3 struktur utama, yakni pernyataan umum, rangkaian kejadian, dan interpretasi.

Pernyataan umum ditunjukkan dengan gambaran umum tentang angin puting beliung dan penyebabnya.

Kemudian dilanjutkan dengan bagian rangkaian kejadian yang berisi proses bagaimana angin puting beliung bisa terjadi.

Pada bagian akhir, penulis menyajikan kesimpulan serta gagasan untuk meminimalisir risiko yang ditimbulkan fenomena tersebut.

Demikian contoh teks eksplanasi tsunami, tanah longsor, angin puting beliung yang dapat Mamikos sampaikan di atas.

Mudah-mudahan saja kedepannya dapat kamu jadikan referensi untuk menulis explanation text dengan tema lainnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta