Contoh Tipe Data Angka dan Bukan Angka beserta Penjelasannya Lengkap
Contoh Tipe Data Angka dan Bukan Angka beserta Penjelasannya Lengkap – Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, pemahaman terhadap data jelas sangat penting.
Pengetahuan mengenai data akan mempermudah siswa maupun mahasiswa dalam menjalankan proses penelitian.
Ada dua tipe data yang perlu dipahami, yakni data angka dan bukan angka. Agar kamu punya gambaran, berikut contoh tipe data angka dan bukan angka beserta penjelasannya.
Pengertian Tipe Data Angka dan Bukan Angka
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum mengulas contoh tipe data angka dan bukan angka, mari pahami terlebih dahulu pengertian data dan tipe data.
Apa itu data? Data adalah sekumpulan informasi atau fakta yang masih mentah. Data dapat berupa diksi, leksikon, citra, video, gambar, atau angka.
Data didapatkan melalui sebuah proses amatan maupun pencarian terhadap sumber-sumber tertentu.
Apabila ditelaah secara etimologis, ‘data’ berakar dari bahasa latin yang bermakna jamak yaitu ‘datum’, artinya ‘sesuatu yang diberikan’.
Di dalam aktualisasi sehari-hari, data, apapun bentuknya, merujuk pada objek yang diamati.
Sedangkan menurut perspektif statistika data dapat dipahami sebagai fakta yang dipakai guna membuat kesimpulan.
Perlu diingat sekali lagi bahwa data, apapun tipe dan bentuknya, masih berbentuk mentah, sehingga diperlukan pengolahan data sebelum mencapai kesimpulan tertentu.
Memahami Berbagai Tipe Data
Sebelum membahas apa saja tipe data yang ada, perlu dipahami bahwa tipe data yang dimaksud adalah sejenis label atau semacam identitas yang disematkan terhadap serangkaian data untuk mengidentifikasi jenis data.
Pengandaiannya adalah ketika kita memiliki tiga kotak yang masing-masing berisikan mangga, apel, dan pisang, lalu pada setiap kotak kita tempeli tulisan sesuai objek yang ada di dalamnya yaitu ‘mangga’, ‘apel’, dan ‘pisang’. Begitu sederhananya.
Singkatnya, tipe data adalah klasifikasi yang diberikan kepada suatu data untuk menunjukkan jenis nilai yang dapat disimpan di dalamnya.
Dalam konteks ilmu informatika dan komputer, dengan mengetahui tipe data, komputer dapat melakukan operasi yang sesuai dengan jenis data tersebut.
Secara umum, tipe data dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu tipe data primitif dan tipe data majemuk (composite).
1. Tipe Data Primitif
Apa yang dimaksud dengan tipe data primitif?
Tipe data primitif adalah tipe data dasar yang telah disediakan oleh suatu bahasa pemrograman.
Beberapa contoh tipe data primitif yang umum dijumpai adalah:
- Integer: Menyimpan bilangan bulat (tanpa koma), contohnya -5, 0, 10.
- Floating-point: Menyimpan bilangan pecahan (dengan koma), seperti 3.14, -0.5.
- Character: Menyimpan karakter tunggal, seperti ‘a’, ‘Z’, ‘!’.
- Boolean: Menyimpan nilai kebenaran, yaitu true atau false.
2. Tipe Data Majemuk
Selanjutnya, apa yang dimaksud tipe data majemuk?
Tipe data majemuk adalah tipe data yang dibangun dari tipe data primitif atau tipe data majemuk lainnya.
Beberapa contoh tipe data majemuk antara lain
- String: Urutan karakter yang diapit tanda kutip, seperti “Hello, world!”.
- Array: Kumpulan data dengan tipe yang sama, diakses menggunakan indeks.
- Struktur: Kumpulan data dengan tipe yang berbeda, diorganisir dalam record atau struct.
- Union: Memungkinkan sebuah variabel menyimpan nilai dari beberapa tipe data yang berbeda pada waktu yang berbeda.
- Pointer: Menyimpan alamat memori dari suatu data.
- Class dan Object: Konsep dasar dalam pemrograman berorientasi objek, digunakan untuk membuat blueprint dari suatu objek.
Itulah dua tipe data yang berada dalam koridor ilmu pengetahuan informatika dan komputer. Selain dua jenis tipe data yang telah dijelaskan di atas, ada juga pembagian tipe data berdasarkan tipe data angka dan data bukan angka.
Mengenali Tipe Data Angka dan Bukan Angka
Pembahasan berikutnya sebelum sampai ke ulasan contoh tipe data angka dan bukan angka adalah mengenali terlebih dahulu yang dimaksud tipe data angka dan bukan angka.
1. Data Angka (Numerik)
Data angka merupakan data yang dinyatakan menggunakan bilangan serta bisa dioperasikan secara matematis, seperti operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian.
Data angka kemudian diklasifikasikan lagi ke dalam dua kategori utama:
a. Data Diskrit
Data diskrit adalah data numerik yang terbatas pada nilai-nilai tertentu, biasanya berupa bilangan bulat. Data diskrit tidak memiliki nilai antara dua titik.
Contoh data diskrit adalah jumlah orang yang ada di dalam sebuah ruangan, jumlah kendaraan merk tertentu yang melewati jalan tertentu, atau hasil pelemparan dadu.
Semua contoh data di atas adalah contoh data angka yang tidak memiliki nilai desimal atau pecahan.
b. Data Kontinu
Selanjutnya, data kontinu merupakan data numerik yang dapat memiliki nilai apa pun dalam rentang tertentu, termasuk angka desimal.
Data kontinu merepresentasikan pengukuran yang lebih halus serta lebih detail.
Contoh data kontinu misalnya tinggi badan, berat badan, suhu, dan waktu.
Pada data kontinu, nilai-nilai antara dua titik diukur dengan lebih presisi, seperti 175,5 cm atau 37,2 derajat Celsius.
Pada konteks pemrograman, data angka direpresentasikan dengan tipe data seperti integer (untuk bilangan bulat) dan float atau double (untuk bilangan desimal).
Data numerik sangat penting karena memungkinkan berbagai operasi perhitungan yang mendukung analisis statistik, pengambilan keputusan, dan peramalan dalam berbagai bidang.
2. Data Bukan Angka (Non-Numerik)
Data bukan angka adalah data yang tidak dinyatakan ke dalam bentuk bilangan.
Biasanya data bukan angka tidak akan dapat dioperasikan secara matematis.
Data bukan angka atau non numerik sering digunakan untuk menggambarkan kualitas atau kategori.
Terdapat dua jenis utama data bukan angka:
a. Data Kategorikal (Nominal)
Data kategorikal adalah data yang digunakan untuk mengklasifikasikan informasi ke dalam kelompok atau kategori yang berbeda tanpa urutan yang jelas.
Contohnya, jenis kelamin (laki-laki/perempuan), warna favorit (merah, biru, hijau), atau merek mobil. Data ini tidak memiliki nilai numerik dan tidak bisa diurutkan secara kuantitatif.
b. Data Ordinal
Data ordinal merupakan data non-numerik yang memiliki urutan atau peringkat, tetapi jarak antara nilai-nilai tersebut tidak diketahui atau tidak konsisten.
Contoh data ordinal adalah peringkat kepuasan (sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas) atau tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, S1).
Data ordinal senantiasa memiliki urutan yang jelas, tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa jarak antara “puas” dan “sangat puas” sama dengan jarak antara “tidak puas” dan “netral.”
Di dalam konteks pemrograman, data non-numerik sering direpresentasikan dengan tipe data seperti string (untuk teks atau karakter), dan dapat digunakan dalam analisis statistik atau klasifikasi.
Contoh Tipe Data Angka dan Bukan Angka
Contoh Tipe Data Angka
Contoh Tipe Data Angka dalam Konteks Statistik
1. Rata-rata (Mean)
Nilai tengah dari sekumpulan data numerik.
Contoh, apabila kita memiliki data nilai ujian sekelompok siswa (misal: 80, 90, 75, 85, 92), maka rata-rata nilai mereka adalah (80+90+75+85+92)/5 = 84.4.
Penggunaan Rata-rata (Mean):
- Mengukur kecenderungan pusat data.
- Membandingkan kelompok data yang berbeda.
- Sebagai dasar perhitungan statistik lainnya.
2. Standar Deviasi:
Ukuran seberapa tersebar data dari rata-rata. Semakin besar nilai standar deviasi, semakin besar penyebaran datanya.
Contohnya, jika kita memiliki data tinggi badan sekelompok orang, standar deviasi yang tinggi menunjukkan bahwa tinggi badan mereka sangat bervariasi, sedangkan standar deviasi yang rendah menunjukkan bahwa tinggi badan mereka cenderung seragam.
Penggunaan standar deviasi:
- Mengukur variabilitas data.
- Membandingkan tingkat homogenitas antara dua kelompok data.
- Digunakan dalam berbagai uji statistik.
Contoh Tipe Data Angka dalam Konteks Pemrograman
1. Tipe Data Integer (Bilangan Bulat)
Tipe data yang digunakan untuk menyimpan bilangan bulat, baik positif, negatif, maupun nol.
Contoh: int umur = 55;
Penggunaan tipe data integer:
- Menghitung usia, jumlah barang, indeks array, dan lain-lain.
- Operasi aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan bulat.
2. Tipe Data Float (Bilangan Pecahan):
Tipe data yang digunakan untuk menyimpan bilangan desimal atau bilangan real.
Contoh: float pi = 3.14159;
Penggunaan
- Menghitung nilai-nilai seperti tinggi badan, berat badan, suhu, dan lain-lain.
- Operasi aritmatika yang melibatkan bilangan pecahan.
Contoh Tipe Data Bukan Angka
Contoh Tipe Data Bukan Angka dalam Konteks Statistik
Contoh: Jenis Kelamin
Tipe Data: Nominal
Penjelasan: Data jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) merupakan data kategorikal yang hanya berfungsi sebagai label atau kategori.
Tidak ada urutan atau tingkatan di antara kedua kategori yang disebutkan.
Data nominal hanya digunakan untuk mengelompokkan data, bukan untuk melakukan perhitungan matematis.
Contoh Tipe Data Bukan Angka dalam Konteks Pemrograman
Contoh: Tipe Data String dalam Bahasa Python
Tipe Data: String
Penjelasan: Dalam bahasa pemrograman Python, tipe data string digunakan untuk merepresentasikan teks atau karakter. String diapit oleh tanda kutip tunggal (‘) atau ganda (“). Contohnya, “Halo, dunia!”, “123”, “Python”.
Meskipun string bisa berisi angka, namun angka-angka tersebut tetap dianggap sebagai karakter dan tidak bisa langsung digunakan untuk perhitungan matematika tanpa dikonversi terlebih dahulu.
Demikian pembahasan mengenai contoh tipe data angka dan bukan angka beserta penjelasannya lengkap. Semoga bermanfaat.
FAQ
Data angka merupakan data yang dinyatakan menggunakan bilangan serta bisa dioperasikan secara matematis, seperti operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian.
Data bukan angka adalah data yang tidak dinyatakan ke dalam bentuk bilangan. Biasanya data bukan angka tidak akan dapat dioperasikan secara matematis.
a. Data Diskrit
Data diskrit adalah data numerik yang terbatas pada nilai-nilai tertentu, biasanya berupa bilangan bulat. Data diskrit tidak memiliki nilai antara dua titik.
b. Data Kontinu
Selanjutnya, data kontinu merupakan data numerik yang dapat memiliki nilai apa pun dalam rentang tertentu, termasuk angka desimal.
Selanjutnya, data kontinu merupakan data numerik yang dapat memiliki nilai apa pun dalam rentang tertentu, termasuk angka desimal.
Data bukan angka adalah data yang tidak dinyatakan ke dalam bentuk bilangan. Biasanya data bukan angka tidak akan dapat dioperasikan secara matematis.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: