23 Contoh Unsur, Senyawa dan Campuran Beserta Perbedaannya

23 Contoh Unsur, Senyawa dan Campuran Beserta Perbedaannya — Mengenal contoh unsur, senyawa dan campuran yang ada di bumi adalah salah satu hal penting.

Oleh karena itu jangan sampai salah dalam memahami materi agar nantinya dapat dijadikan sebagai acuan.

Mengenal Contoh dari Unsur, Senyawa, dan Campuran berikut Perbedaannya

pexels.com

Sebagai sebuah planet tentu saja bumi memiliki berbagai macam unsur yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu menggunakan berbagai macam akumulasi perlu diperhitungkan agar memperoleh hasil akurat.

Pada dasarnya ada dua unsur yaitu logam dan non logam sehingga pembagiannya mudah. Dalam contoh unsur, senyawa dan campuran sehingga dapat dijadikan acuan ketika mengerjakan soal.

Mamikos akan membagi menjadi tiga segmen kecil sehingga pemahaman terkait materi tersebut dapat dilakukan. Bagi para pemula ini akan cukup bagus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa Contoh Unsur, Senyawa dan Campuran yang Ada di Bumi

Berikut ini akan kami jelaskan jelaskan unsur logam sehingga dapat dijadikan acuan. Kamu juga dapat melakukan pengecekan ulang pada tabel periodik agar nantinya mampu mencocokkan secara akurat.

a. Contoh Unsur

1. Aluminium

Memiliki nama latin aluminium dengan ciri berwarna putih padat keperakan. Ketika dilelehkan maka aluminium dapat mencair sampai pada titik tertentu dimana mencapai didih tertinggi.

2. Barium

Memiliki nama latin barium dengan ciri berwarna kekuningan dan kepadatan tidak terlalu tinggi. Titik leleh dari barium juga relatif rendah sama seperti aluminium sehingga kurang kuat strukturnya.

3. Besi

Memiliki nama latin ferum dengan ciri berwarna putih keperakan dengan kepadatan sangat tinggi. Bahan contoh unsur, senyawa dan campuran tersebut cocok digunakan untuk struktur karena kepadatannya bagus.

4. Emas

Memiliki nama latin aurum dengan ciri memiliki warna kekuningan dan kepadatannya kurang. Meskipun dari segi struktur kurang kuat namun harganya cukup mahal karena aspek kelangkaan.

5. Kalium

Nama latin kalium memiliki ciri warna putih dengan kepadatan tidak terlalu tinggi. Lebih populer saat dibuat dalam bentuk serbuk karena dapat menjadi bahan asimilasi logam lain.

6. Kalsium

Bahan ini memiliki warna keputihan dan sedikit perak kemudian strukturnya cenderung kurang kuat. Dari segi contoh unsur, senyawa dan campuran kepadatan sendiri tidak dapat diandalkan dan lebih bagus sebagai campuran.

7. Kromium

Memiliki ciri warna keperakan dan sering digunakan sebagai pelapis logam lainnya. Kromium dapat melindungi permukaan logam dari sifat korosi sehingga cocok digunakan sebagai adisi.

8. Magnesium

Merupakan salah satu bentuk logam dengan titik bakar paling rendah sehingga mudah meledak. Ketika dicampurkan dengan beberapa bahan dapat menjadi peledak cukup efektif.

9. Mangan

Tidak jauh berbeda dengan magnesium dimana fungsionalitas utama sebagai bahan peledak. Sifatnya yang mudah melekat membuat mangan cocok digunakan sebagai bahan sabotase.

10. Natrium

Dalam bentuk serbuk akan memiliki kemampuan asimilasi cukup baik pada permukaan logam. Namun contoh unsur, senyawa dan campuran dengan bentuk padatan saja ini kurang fungsional seperti beberapa jenis lainnya.

11. Nikel

Memiliki warna keputihan dan mengkilap sehingga hampir seperti kromium sering dijadikan pelapis. Kondisinya yang tahan terhadap korosi membuatnya cocok menjadi bahan asimilasi logam lainnya.

b. Contoh Senyawa

Berikut ini adalah beberapa contoh senyawa yang dapat Kamu jadikan sebagai referensi. Sehingga nantinya akan cukup mudah mengetahui apakah sebuah benda dapat digunakan atau tidak.

1. Natrium klorida

Perpaduan ion natrium dan klorida sehingga dapat membentuk salah satu bahan baru. Fungsionalitasnya di dunia nyata lebih erat pada pencampuran ionik dan digunakan dalam pengawetan.

2. Kalium sulfit

Memiliki ciri campuran semi padat yang mudah terbakar dan korosif terhadap bahan organik. Dalam mengatasi bahan seperti itu maka seseorang perlu menggunakan peralatan pengaman.

3. Perak fosfat

Ini adalah bentuk alternatif dari perak sehingga dapat digunakan sebagai perhiasan. Tujuan penggunaan fosfat adalah contoh unsur, senyawa dan campuran mencegah adanya reaksi alergi akibat korosif dari perak tadi.

4. Magnesium bromida

Dalam kehidupan sehari-hari bahan tersebut digunakan sebagai bahan bakar dalam industri. Kemampuan pembakarannya cukup kuat sehingga mampu melelehkan logam dengan kepadatan tinggi.

5. Kalsium karbonat

Dalam bentuk cairan kalsium karbonat akan mudah menguap ketika terkontaminasi dengan udara. Sehingga ketika contoh unsur, senyawa dan campuran membuat sistem pencampuran perlu menerapkan isolasi ketat.

6. Ferum arsenit

Ini juga termasuk dalam salah satu bahan pembakar paling efisien pada skala industri. Ketika dibakar ferum arsenit akan mencapai suhu tinggi hanya dengan waktu beberapa saat saja.

Ketika digunakan dalam pembakaran maka ferum arsenit mampu menghasilkan asap tebal. Untuk menanggulangi hal tersebut bisa kita gunakan natrium agar hasil akhirnya tidak terlalu pekat.

7. Ferum sulfat

Ketika mencari bahan dengan struktur kimia korosif ferum sulfat dapat dijadikan referensi. Ikatan dari dua ion tersebut akan cukup efektif menjaga keasaman dari campuran non logam.

8. Kobalt fosfat

Ketika menginginkan kepadatan logam lebih tinggi maka senyawa kobalt fosfat digunakan dalam pembakaran. Sistem seperti ini akan cukup optimal ketika diterapkan dalam tungku api.

9. Karbon dioksida

Ini adalah senyawa molekul bersifat racun bagi manusia ketika asupannya terlalu tinggi. Sehingga hipoksia akan terjadi apabila manusia menghirup karbon dioksida dalam durasi dan volume tinggi.

10. Sulfur dioksida

Apabila mencari bahan dengan kemampuan korosif tinggi sulfur dioksida menjadi opsi tepat. Implementasinya dalam contoh unsur, senyawa dan campuran sistem manufakturing merupakan aspek penting.

Dari segi fisik apabila dibandingkan menggunakan senyawa lainnya maka kekentalannya juga berbeda. Ini adalah aspek penting sebagai salah satu kunci penyebab korosif.

c. Contoh Campuran

Setelah kita bersama memahami unsur dan senyawa perlu diketahui juga bahwa ada beberapa campuran. Berikut ini adalah campuran yang dapat dijadikan referensi belajar ketika mempelajari kimia SMA.

1. Campuran homogen

Ini adalah bentuk campuran yang terdiri dari dua atau lebih unsur dengan periodik tidak jauh berbeda. Misalnya contoh unsur, senyawa dan campuran antara logam dengan logam maka dapat disebut sebagai campuran homogen.

Hal tersebut dilakukan agar hasil akhir dapat memberikan improvisasi dari unsur awalnya. Ketika pencampuran dilakukan baik secara mekanik maupun kimiawi tentu memberikan perbedaan.

Ketika hal tersebut sudah selesai terjadi maka bentuk baru akan muncul sebagai hasilnya. Aspek seperti itu tentu saja dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh campuran homogen adalah air dengan sirup dimana kedua bentuknya sama-sama cair. Antara contoh unsur, senyawa dan campuran air dan sirup hanya terdiri dari bahan cair dengan gula sehingga pencampuran bisa merata.

Secara fisik campuran homogen akan cukup sulit apabila hendak dipisahkan dari hasil akhir. Sehingga ikatan antara satu unsur dan lainnya tetap berkaitan sampai adanya perlakuan tertentu.

2. Campuran heterogen

Campuran satu ini akan menghasilkan bahan dengan konsentrasi tidak terlalu merata. Mengapa hal tersebut terjadi karena proses peleburan dua unsur tidak berjalan secara optimal.

Alasan mengapa campuran heterogen tidak dapat merata adalah perbedaan dari masing-masing unsur. Sehingga ketika contoh unsur, senyawa dan campuran dijadikan dalam satu campuran konsentrasinya menjadi sulit terpenuhi.

Misalnya ketika kita mencampurkan air dengan bubuk kopi maka hasil campuran adalah heterogen. Mengapa disebut heterogen karena antara air dan bubuk kopi tidak dapat melakukan blending secara baik.

Secara fisik campuran heterogen lebih mudah dipisahkan dari hasil akhirnya. Hal tersebut terjadi karena tidak terjadi ikatan antara bahan satu dan lainnya ketika proses asimilasi.

Sehingga dalam memisahkan zat tersebut tidak dibutuhkan prosedural terlalu panjang. Perlakuan khusus juga tidak perlu dilakukan agar antara campuran dapat terpisah seperti semula.

Dengan memahami berbagai aspek di atas, saat ini tentu saja kamu sudah mengetahui contoh dan apa saja perbedaannya.

Mamikos harap penjelasan mengenai contoh unsur, senyawa dan campuran dapat menjadi acuan penting dalam pembelajaran kamu kedepannya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta